Leticia Hanggono, merupakan perempuan dewasa yang terjebak di dalam situasi rumit yang membuat dirinya harus melakukan hubungan terlarang antara dia dan calon suami adiknya.
Semua keluarga merasa kecewa akibat kelakuan fatal yang dilakukan oleh keduanya, bahkan kedua orang tuanya pun sangat membenci Leticia akibat kejadian ini.
"Kau puas Letti sudah membuat adikmu menderita, aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang tapi apa yang kami dapatkan, kami mendapatkan malu akibat ulah yang kau lakukan," ucap Sandra dengan penuh kekecewaan.
"Mam, tolong percaya padaku, kalau ini semua bukan keinginan kami berdua, kami berdua dijebak meminum obat sialan itu Ma," jelas Letti yang tidak dihiraukan oleh mamanya.
Saat ini hidup Letti benar-benar hancur bahkan tidak ada satu orang pun yang mempercayainya, semua orang beranggapan kalau kejadian ini merupakan keinginan Letti.
akankah Letti sanggup menerima takdir pahit yang menimpanya ini. saksikan selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asraf Memberi Ijin Emely Untuk Berteman Dengan Leti
Asraf langsung berteriak, menajamkan matanya kemarahan sudah kemarahan sudah menggebu-gebu ketika menghampiri Leti yang diduga mengajak anaknya pergi tanpa ijin darinya.
"Emely! Kamu dari mana jam segini belum pulang, dan kamu, lagi-lagi ku yang ngajak anakku keluyuran sampai tidak tahu waktu seperti ini!" sentak Asraf yang membuat Leti terkejut.
"Tuan Asraf, anda jangan menuduh sembarangan, aku sedang menemukan dia di taman raya sendirian, justru itu kedatanganku ke sini ingin membawa anak anda pulang, agar tidak keluyuran karena dunia luar tidak aman untuk anak sekecil Emely, kalaupun aku memiliki niat jahat, sudah pastinya Emely tidak kembali ke tangan anda," balas Leti tak kalah tajam dari tatapan pria ini.
"Rupanya kau sudah pandai berbicara ya!" sungut Asraf.
"Kalau mengungkap sebuah kebenaran kenapa harus takut Tuan, sekarang aku tanya, apa di rumah Tuan tidak ada ART, sehingga anak anda keluar tidak ada yang tahu, dan apabila anda membiarkan anak sekecil ini tinggal sendirian di rumah berarti jangan salahkan dia dong jika dia mencari suasana diluaran sana karena memang anak sekecil Emely cepat merasa bosan," ucap Leti.
"Kau jangan ikut campur, sudah berapa kali, aku bilang jangan ikut campur, oh ya kalau dilihat-lihat bukannya kamu ini sedang mengandung, kenapa sampai sekarang belum pulang apa suamimu tidak mencari mu?" tanya Asraf seakan menjadi tamparan untuk Leti.
"Aku tidak mempunyai suami, makanya aku masih bebas, lagian aku keluyuran bukan untuk hal-hal yang tidak baik, melainkan untuk menolong anakmu Tuan seharusnya kau berterima kasih bukan malah menyalahkan seperti ini," cetus Leti, yang membuat Asraf terdiam.
"Sayang, kau pulang ya," ucap Leti.
"Nggak aku gak mau," tolak anak ini.
"Sayang, kau harus pulang, kasihan Papi nanti kebingungan nyariin kamu," tegur Leti.
"Tapi aku butuh kamu Mama Leti," ucap anak itu seketika membuat Asraf tercengang.
"Apa Mama!" desis Asraf.
"Iya Papi, aku ingin punya teman seperti Mama Leti, karena mamiku sudah pergi dan Papi tidak mau mencarinya," ujar anaknya itu dengan suara polosnya.
"Sayang, Mami sudah besar dia tidak perlu dicariin," terang Asraf baru kali ini pria itu bernada halus.
"Ya sudah kalau begitu ijinkan saja aku berteman dengan Tante Leti, eh bukan sekarang sudah berganti menjadi Mama Leti," pinta anaknya itu.
Asraf pun mulai pasrah karena dia tahu tidak bisa menolak permintaan putri kecilnya itu, dan diapun sadar tidak bisa menjaga putrinya itu Ful time karena dia harus bekerja, dan gajinya pun tak seberapa untuk menyewa jasa baby sitter, hingga pada akhirnya dia sedikit berpikir kalau anaknya berteman sama Leti maka tidak akan bosan.
"Baiklah, kalau begitu Papi ijinkan kamu berteman dengan Mama Leti," ucap Asraf.
""Wah, makasih banyak ya," sahut Emely dengan begitu riang.
Saat ini Emely merasa bahagia begitu juga dengan Leti akhirnya Asraf mengijinkan dia untuk berteman dengan anaknya.
"Leti, ini sudah magrib, lebih baik kau istirahat dulu di rumah kami," tawar Asraf.
"Enggak usah, Tuan. Saya bisa pulang sekarang menggunakan taksi," tolak Leti.
"Sudah jangan sungkan seperti itu, mampir dulu, lagian kamu pasti capek habis menemani anakku," ujar Asraf.
"Iya Mama, kita ke rumah dulu ya," ajak Emely.
Leti pun merasa tidak tega hingga pada akhirnya memilih untuk menuruti permintaan teman kecilnya itu.
Di dalam rumah Asraf Leti pun merasakan kenyamanan meskipun terlihat sederhana, foto Asraf dan keluarga kecilnya masih terpasang di dinding rumahnya, semua perabotan tertata rapih di tempatnya, bahkan Leti merasa tidak percaya kalau Asraf bisa menjaga rumah tanpa asisten rumah tangga.
"Tuan Asraf, rumah anda terlihat nyaman, apa semua ini anda yang membersihkannya?" tanya Leti tiba-tiba.
"Iya Leti, semua aku yang mengerjakan, karena gajiku tidak seberapa dan itupun yang memicu pertengkaran antara aku dan istriku, sehingga ya seperti yang kau lihat kemarin istriku kabur aku, marah-marah sampai-sampai membanting semua peralatan rumahku," sahut Asraf.
"Maaf ya, aku gak bermaksud," ucap Leti.
"Gak masalah kamu sudah tahu kan aku seperti apa, dan semoga saja kamu bisa berteman baik dengan anakku, karena hanya dia yang setia menemaniku disaat posisiku ada dibawah seperti ini," terang Asraf.
"Iya Tuan, aku akan menganggap dia seperti anakku sendiri," ucap Leti.
Leti hanya terdiam karena memang tidak tahu menahu dengan masa lalu pria itu seperti apa, apa mungkin Asraf merupakan suami yang frustrasi karena mengalami penurunan finansial sehingga membuat hidupnya hancur seperti ini.
"Tuan sepertinya Emely sudah fokus dengan mainannya jadi aku ijin pulang dulu ya," pamit Leti.
"Iya, terima kasih banyak ya," ucap Asraf.
Ketika Leti hendak beranjak dari tempat duduknya tiba-tiba saja perutnya terasa keram sehingga membuat dirinya meringis kuat dengan kesakitan yang dia rasakan.
"Auuuu ...! Tuan tolong aku perutku tiba-tiba keram," rengek Leti yang membuat Asraf langsung mendekat ke arah perempuan hamil itu.
"Kau kenapa Leti?" tanya Asraf bingung, Emely pun ikut menangis melihat rintihan Leti.
"Gak tahu tiba-tiba sakit," sahut Leti.
Asraf pun mulai membaringkan tubuh wanita itu, di sofa panjangnya entah kenapa setelah itu nyeri yang ada di perut Leti hilang seketika.
"Tuan, tiba-tiba nyeriku hilang," ucap Leti.
"Alhamdulillah, mungkin kau terlalu capek, dan perlu istirahat, untuk itu kau tidurlah di sini bersama Emely karena aku takut terjadi apa-apa dengan kehamilan mu," titah Asraf.
"Tuan aku tidak mau merepotkan Tuan," ucap Leti.
"Tidak apa-apa," sahut Asraf
Asraf pun mulai melihat kondisi perut Leti uang semakin menyembul sebagai seorang ayah yang memiliki anak perempuan Asraf seperti tidak terima melihat ibu hamil sendirian tanpa adanya dukungan dari sang pemilik janin.
"Ngomong-ngomong kamu kenapa tidak menikah? Aku lihat kau wanita yang cerdas seharusnya kau tuntut saja lelaki yang sudah menghamili mu itu," ucap Asraf, seketika Leti terdiam.
Tidak segampang itu yang diucapkan oleh Asraf bahkan pria ini tidak pernah tahu rumitnya hidup Leti seperti apa.
"Tidak segampang itu Tuan, hidupku terlalu rumit untuk di jelaskan," sahut Leti dengan nada lemasnya.
ngene di tinggal di Bali sendiri Suami pulang sendiri ke jakarta Arkan nikmati aja penyesalanmu dan hancurnya hatimu yg km lihat buruk ternyata dua wanita baik sayang nya km perkosa paksa.dan yg km lihat baik ternyata buruk tu 5 th di bodohi Latu.
Yee Tuan Ali sdh merestui Leti dan Asraf menikah semoga kalian hidup bahagia krn Asraf dan Leti berhak bahagia setelah kesakitannya.Tuan Ali sendiri yg akan pisahkan Leti Dante dg Arkan.