Wajib baca Novel Tawanan Dua Mafia.
Helena harus berjuang saat pria paling dicintainya dinyatakan tewas dalam pertempuran. Satu persatu orang yang disayangi Helena haeus tewas di depan matanya.
Helena harus tetap bertahan di saat situasi dan kondisi tidak lagi menguntungkan baginya.
Akankah Helena berhasil mengalahkan musuh yang tidak lain adalah sepupu suaminya sendiri?
"Strike, kau harus tetap hidup."
"Pergi, Nona. Pergi. Maafkan saya tidak bisa menjaga anda lagi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13
Dokter James datang di waktu yang tepat. Pria itu menguatkan Strike. Memberi beberapa kata motivasi untuk membuat Strike kembali berdiri menjadi pria yang kuat. Mereka juga sudah membawa Helena ke dalam kamar. Memeriksa kondisi wanita itu dan memastikan tidak ada luka yang serius.
"Tuan, jika anda lemah bagaimana bisa anda menjaga Nona Helena dengan baik? Selama Tuan Aberzio belum kembali, anda bertugas untuk melindungi Nona Helena." Dokter James berbicara sambil merapikan obat-obatan dan jarum suntik yang akan dia berikan kepada Helena.
"Apa Bos Aberzio akan kembali?" sahut Strike masih dengan wajah sedihnya.
"Pasti. Dia akan kembali. Percaya pada saya." Dokter James beranjak dari duduknya. Dia berjalan menghampiri Strike. Menepuk pundak pria itu dan tersenyum. "Jika lawannya masih bisa berdiri dan hidup, kemungkinan besar Tuan Aberzio juga masih hidup."
Strike memandang ke arah Dokter James. "Tapi tidak ada jejak yang menunjukkan tanda-tanda kalau Bos Aberzio masih hidup, Dok."
Dokter James memandang ke arah Helena lagi. "Sepertinya saat ini Tuan Aberzio juga tidak tahu kalau dia masih hidup. Mungkin luka yang diterimanya sangat serius hingga membuatnya tidak bisa membuka mata. Dari analisa yang saya perhitungkan, Tuan Aberzio tidak terkena ledakan. Reruntuhan itu membuat beberapa tulangnya patah dan kepalanya cedera hebat. Seseorang pasti membawanya pergi.
Jika memang itu yang terjadi. Tuan Aberzio membutuhkan waktu beberapa minggu untuk kembali sadar. Saya pastikan paling lama 3 bulan. Jika dalam waktu 3 bulan Tuan Aberzio tidak juga muncul, kita bisa mulai mengikhlaskan kepergiannya." Dokter James kembali memandang ke arah Strike. "Sebelum 3 bulan itu tiba, bisakah anda menjaga Nona Helena dengan baik? Kondisinya sangat tidak stabil. Emosinya membuat kesehatannya terganggu."
Strike memandang ke arah Helena. "Nona Helena sudah mengingat semuanya, Dok. Dia sudah tahu siapa yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi."
"Bagus. Kita tidak perlu memasukkan obat lagi. Sekarang obatnya sudah berganti. Mungkin obat untuk menenangkan diri agar Nona Helena tidak berbuat nekad lagi. Menenangkan debaran jantungnya dan merayu kesedihannya agar tidak semakin berlarut-larut." Dokter James kembali tersenyum. Dia tidak boleh memperlihatkan kesedihannya agar Strike juga bisa kembali kuat.
"Boleh saya minta satu obatnya, Dok?" pinta Strike.
Dokter James melirik dengan serius. Pria itu tersenyum setelahnya. "Tidak hanya satu. Saya sudah menyiapkan beberapa jenis obat untuk anda Tuan Strike. Sekarang cepat minum. Anda harus istirahat. Soal Nona Helena. Biar saya yang menjaganya sampai besok. Saya pikir semua orang cukup lelah malam ini."
Strike mengangguk. Dia menerima obat yang diberikan Dokter James sebelum pergi. Pria itu percaya sama Dokter James. Malam ini Helena pasti akan dijaga oleh Dokter James dengan baik.
***
Jason memandang ke depan dengan tatapan kosong. Dia tidak mau kejadian yang sama terulang lagi. Jason tidak siap untuk kehilangan wanita yang dicintainya. Helena tidak boleh mati.
"Siapa pria itu, Ben? Orang yang menolong Helena saat mobilnya terjun ke laut?"
Saat itu Jason juga sudah tiba di lokasi. Mobil Jason mengejar mobil Helena ketika dia tahu Helena melajukan mobilnya di luar akal sehat. Tetapi sayangnya saat ingin melompat untuk menolong, Jason melihat seorang pria lebih dulu melompat dan menyelamatkan nyawa Helena. Melihat Helena selamat dan Helena juga memeluk pria yang sudah menolongnya. Membuat Jason mengurungkan niatnya untuk lanjut menolong Helena. Bahkan memutuskan pergi dari sana.
"Saya belum berhasil menyelidikinya, Tuan. Sepertinya dia pria baik. Saya hanya mendapatkan alamat rumahnya. Dia memiliki rumah di Rio." Ben memandang Jason tanpa bisa memberi penjelasan lebih detail lagi.
"Lalu, bagaimana keadaan markas King Tiger saat ini?"
"Saya sudah meletakkan penjagaan di sekitar markas King Tiger." Ben duduk di sofa yang tidak jauh dari Jason. "Kita akan meninggalkan Sisilia dan fokus menjaga Nona Helena, Tuan? Anda yakin?"
Perusahaan Jason sedang naik daun. ROC Group yang dibangun oleh Jason kini sedang berada di masa kejayaannya. Jika sampai melakukan kesalahan sedikit saja, maka bisa dibilang usaha mereka akan sia-sia. Ada banyak sekali saingan bisnis Jason yang mengincar kehancuran ROC Group. Tapi semua keputusan ada di tangan Jason. Ben juga tidak bisa memberi saran apapun untuk saat ini.
"Untuk beberapa hari ini kita di sini dulu sampai keadaan kembali normal. Setelah itu kita akan kembali ke Sisilia," jawab Jason memberi solusi.
"Keadaan tidak akan bisa kembali normal jika Tuan Aberzio tidak kembali, Tuan. Anda tahu itu. Leader King Tiger dinyatakan tewas. Kini semua musuh sedang menuju ke Rio untuk merebut kekayaan dan senjata milik seorang Aberzio Guineno." Ben kembali memperingati. "Bahkan detik ini juga ada musuh yang baru saja tiba."
"Kalau begitu kita usir mereka sampai mereka bosan untuk kembali." Jason mengambil senjata apinya. Dia berdiri dan memandang ke arah Ben yang masih duduk dengan santai. "Ayo. Tunggu apa lagi?"
Ben segera berdiri. "Anda yakin, Tuan? Tuan Aberzio sudah melukai perasaan anda. Kenapa sekarang anda melindungi harta dan kekuasaannya?"
"Aku melakukannya demi Helena bukan Aberzio. Aku tidak mau Helena turun tangan lagi mengatasi musuh-musuh Aberzio. Ayo, Ben. Waktu kita tidak banyak." Jason segera melangkah pergi.
Ben mendengus kesal mendengarnya. Pria itu segera mengambil senjatanya dan siap bertarung. Kini King Tiger juga menjadi bagian dari nyawa mereka. Mereka harus melindunginya dan mengusir semua musuh yang ingin mengusik wilayah kekuasaan Aberzio Guineno.
"Astaga, posisi seperti apa ini? Kenapa tidak ada dendam sedikitpun di dalam hatinya?" batin Ben sambil terus berjalan mengikuti Jason dari belakang.
"Apa Helena masih di mansion?" Jason kembali menahan langkah kakinya saat ingin masuk ke dalam mobil.
"Nona Helena sedang istirahat, Tuan. Saya sudah memasukkan mata-mata ke mansion itu. Kabarnya Nona Helena sempat mengamuk dan memecahkan beberapa barang. Bahkan Strike juga ikut menangis."
"Pria berwajah menyeramkan itu menangis?" Jason menaikan satu alisnya.
Ben mengangkat kedua bahunya. "Mungkin saya juga akan menangis jika itu terjadi pada anda, Tuan."
Jason mengernyitkan dahinya. "Kenapa?"
"Karena anda nyawa saya. Saya berdiri di sini agar anda tetap hidup. Jika anda tiada saya akan merasa gagal."
Jason tersenyum mendengarnya. Dia segera masuk ke dalam mobil. Ben segera menutup pintu mobil. Pria itu diam sejenak. "Tetapi saya berjanji pada diri saya sendiri. Saya yang akan lebih dulu pergi dibandingkan anda, Tuan. Saya tidak mau merasakan apa yang sekarang dirasakan oleh Strike. Pasti .... Sakitnya luar biasa."
kenapa harus dirahasiakan dr helena
klo jason tdk seposesif robert
🫂🫂🫂helena km pasti bisa jgn menyerah dulu...tunggulah aberzio kembali
jangan dulu jatuh ke pria lain mending jadi single mom aja sembari ngumpulin kekuatan n strategi baru king tiger yg udah bercerai berai ulah si clara..
emang selalu ada kejutan distiap novel²nya kak sis😲😯
klo aberzio beneran mati nasib helena y jadi tahanan berstts istri robert😭
jgn sampe jjson juga dilenyapkan si robert
jeson ben kalian dimana😭