NovelToon NovelToon
Miss Troublemaker

Miss Troublemaker

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Egha sari

Bintang, CEO muda dan sukses, mengajukan kontrak nikah, pada gadis yang dijodohkan padanya. Gadis yang masih berstatus mahasiswa dengan sifat penurut, lembut dan anggun, dimata kedua orang tuanya.
Namun, siapa sangka, kelinci penurut yang selalu menggunakan pakaian feminim, ternyata seorang pemberontak kecil, yang membuat Bintang pusing tujuh keliling.
Bagaimana Bintang menanganinya? Dengan pernikahan, yang ternyata jauh dari ekspektasi yang ia bayangan.
Penuh komedi dan keromantisan, ikuti kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Egha sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7.

Aliran darah Sera seakan mendidih. Otak minusnya, merangkai kalimat kutukan yang tersalurkan oleh lidahnya. Dadanya merasa sesak, ingin sekali berteriak. Namun, seakan itu tidak cukup. Ia perlu melakukan sesuatu, untuk melampiaskan.

Sera langsung merobek kertas-kertas itu tanpa ampun. Ia menghamburkan ke atas udara dan jatuh seperti kepingan salju.

"Dasar psikopat! Kau mengancamku? Lihat, lihat saja, bagaimana aku akan membuatmu tidak tidur,"

"Sialan!" teriak Sera dengan napas memburu.

Sera tidak peduli lagi dengan kontrak. Ia butuh rencana. Karena nyatanya, ia keluar dari kandang harimau dan masuk ke kandang singa. Pria ini, lebih berbahaya dari perkiraannya.

Sebuah buku, menjadi pelampiasan. Entah dia sedang menulis atau hanya mencoret. Sera, menggerakkan tangan kanannya dengan cepat, seolah seirama dengan bibirnya yang aktif bergerak memaki.

Sera salah menilai sang calon suami. Ia pikir, Bintang orang yang bisa diajak bicara. Apalagi, setelah menawarkan kontrak pernikahan yang menurut Sera, memiliki satu pemikiran dengannya. Mereka berdua, tidak menyetujui pernikahan ini. Tapi, kenapa si sialan itu, mengancamnya dengan malam pertama.

"Cih, tidak tertarik dengan tubuhku?"

Entah jam berapa Sera tertidur. Ia masih terus melampiaskan emosinya diatas buku, yang sudah terlihat mengenaskan. Sampulnya sudah terlepas, helaian kertas banyak yang kusut tak beraturan. Ditambah banyaknya tulisan aneh, yang lebih mirip tulisan anak TK.

🍓🍓🍓

Pagi ini, Sera lebih banyak diam di meja makan. Wajahnya terlihat lelah dan pucat. Karena semalam, ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia merasa dihantui oleh ancaman sang calon suami.

"Ser, kamu cepat pulang, ya."

"Iya, Ma."

Sesuai rencana, pagi ini Wita akan mengajak Sera menemui seorang MUA. Yang katanya, bisa merubah penampilan Sera, hanya dengan make up.

"Masih jauh?"

"Sudah dekat, Non."

Pak Herman memarkir mobil, didepan bangunan berlantai dua. Disana terlihat ramai, dengan banyaknya kendaraan yang parkir.

Saat masuk, keduanya disambut dinginnya penyejuk ruangan. Ditambah, karyawan yang tersenyum hangat.

"Rame banget, Wit."

"Iya, Non. saya kan, dah bilang. Dia make up artis, jadi pelanggannya banyak."

Wita mendekati meja kasir. Ada tiga karyawan yang tengah duduk.

"Ibu Lisa, ada?" tanya Wita, "saya sudah buat janji."

"Namanya, Kak?"

"Saya, Wita."

"Langsung saja naik dilantai dua, Kak. Ibu Lisa sudah nunggu."

"Terima kasih."

Sera dan Wita dipersilahkan masuk sebuah ruangan, tampak Lisa sudah duduk menunggu diatas sofa. Sera memperhatikan wajah wanita didepannya. Masih muda, bahkan terlihat seumuran dengannya.

"Dia Sera, Tante." Wita memperkenalkan Sera pada Lisa.

"Oh, jadi ini namanya, Sera. Kamu sudah cantik, tidak di make up pun sudah terlihat."

"Terima kasih. Tapi, saya ingin terlihat berbeda dan tidak ingin dikenali."

"Kenapa?" Lisa bingung dengan pernyataan Sera.

"Saya punya alasan pribadi, maaf."

"Tidak apa." Lisa bangkit, duduk disebelah Sera, yang menatapnya bingung. "Mari kita lihat, bentuk wajahmu."

Sera pasrah, saat Lisa menyentuh wajahnya. diminta untuk menghadap kiri dan kanan.

"Baiklah. Mari kita lihat, apa kamu akan puas dengan make up pengantinku."

Sera sudah terbiasa untuk didandani, karena itu adalah kegiatannya setiap pagi. Tapi kali ini, sedikit berbeda. Lehernya pegal, pinggangnya sakit, terlalu lama duduk. Kenapa sampai harus selama ini? Anehnya lagi, kenapa hanya untuk bedak saja, sampai menggunakan berkali-kali? Belum lagi bibirnya, entah harus dicoret dengan lipstik apa lagi.

Sera melirik kiri kanan. Hanya ada, wita dan asisten Lisa yang tengah membantunya. Ia ingin berbaring sejenak. Jika make up pengantin selama ini, jadi jam berapa dia harus bangun.

"Sudah," ujar Lisa.

Sera memperhatikan wajahnya yang cukup berbeda. Bibir mungilnya, sedikit tebal. Mata sipitnya, tampak seperti bola, berhiaskan bulu mata yang lentik. Belum lagi bentuk wajahnya yang sedikit berubah. Dia terlihat seperti orang lain.

"Bagaimana?" tanya Lisa. "Aku hanya fokus diwajahmu. Saat pernikahan nanti, kita masih harus merubah tatanan rambutmu."

"Kau yakin, mereka tidak akan mengenalku?"

"Menurutku, masalah itu tergantung apa kau menggunakan make up setiap hari atau tidak. Karena ada beberapa orang, tidak pernah menggunakan make up, maka wajahnya tidak akan dikenali."

"Aku menggunakan make up setiap hari, tapi masih natural. Bahkan, bibirku seperti tidak menggunakan lipstik."

"Kalau begitu, pulanglah dengan dandanan seperti ini. Kau akan tahu, sendiri jawabannya."

Sera menatap asistennya, meminta pendapat. Namun, Wita terdiam menatapnya.

"Kenapa?"

"Non, sangat cantik. Saya yakin, tidak akan ada yang mengenal Anda nanti."

"Benarkah?"

Wita mengangguk dengan pasti, sebagai jawaban.

"Kalau begitu, setelah ada tanggal pasti. Aku mau, anda meriasku," ujar Sera dengan pandangan menghadap cermin.

"Tentu," jawab Lisa.

Untuk memastikan, apakah make up bisa membuat wajahnya berubah. Sera berniat menuju kampus. Ia akan menemui teman-temannya. Namun baru saja tiba diparkiran, ia sudah mendapatkan jawaban pertama dari keraguannya.

"Pak, ayo jalan," ujar Wita, yang berjalan lebih dulu. Sementara Sera, mengekor dibelakang sembari memperhatikan ponselnya.

"Non Sera, mana?" tanya Pak Herman.

Wita hanya menunjuk dengan sorot mata, ke arah Sera. Pak Herman menoleh, tapi tidak melihat majikannya.

"Mana?"

Sera melangkah maju, tepat didepan pintu mobil. Pak Herman menatap heran, tapi tidak juga bertanya.

"Jalan, Pak."

Pak Herman hanya melihat wanita asing, yang mematung tidak jauh dari mereka. Namun, Pak Herman kembali memperhatikan wanita itu dengan cermat, dari ujung kaki hingga rambut. Ia mengenal pakaian yang digunakan wanita itu.

"Non?" tanya Pak Herman ragu.

"Kenapa?"

"Non Sera?"

"Iya, Pak." Sera menahan senyum, seolah puas dengan melihat ekspresi pak Herman.

Dengan begini, sepertinya Sera tidak perlu ke kampus lagi. Supir pribadinya saja, sudah tidak mengenalnya, apa lagi orang lain.

"Jadi, bagaimana, Non?"

"Langsung pulang aja."

"Non, tidak menghapus make up-nya?"

"Tidak perlu. Gue mau nunjukin ke mama."

Sepanjang jalan, Sera terus menatap cermin kecil yang diberikan Wita. Masih tidak percaya, dengan kekuatan make up yang bisa merubah wajahnya.

"Non, kalau nikah nanti, tinggalnya dimana?"

"Rumah dia," jawab Sera dengan sedikit ketus.

"Trus, Pak Herman dan saya, gimana Non?"

"Ya, seperti biasa dong. Gue nggak mungkin cari orang baru. Lu berdua, dah tahu rahasia gue."

Wita tersenyum, sambil bertepuk tangan.

"Tapi, Non. Bagaimana kalau ibu cari MUA yang lain?"

"Nggak boleh. Apapun caranya, gue mesti berusaha. Kalau perlu, gue bersujud."

"Kalau, tetap nggak bisa?"

,"Apaan sih, jangan patahin semangat gue dong, Wit."

"Maaf, Non."

Ucapan Wita, terngiang-ngiang dalam pikiran Sera. Apalagi, ia tahu bagaimana sifat sang mama, yang harus perfeksionis disegala aspek. Ia menjadi ragu dan sepertinya hampir putus asa. Ia tidak memiliki rencana lain dan hanya ini jalan keluar baginya.

🍓🍓🍓

1
Metal Black
bagus
Hintalo Babanam
🥰🥰🥰
dreams
Terima kasih, Kak.
Hintalo Babanam
Cerita yg bagus 😊
Hintalo Babanam
hanya bisa secangkir kopi ya thor, dan secangkir lgi untuk bab selanjutnya 😉
Andar Oss
Semangat otor...lanjut ya...
ceritanya bagus, jadi ga sabar nunggu up
dreams
Mudah-mudahan cerita ini menarik buat kalian. terimakasih
Rian Moontero
mampir thooor,,yuukk up lagi,,smangaaaat💪💪🤩🤩🤸🤸
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!