Aulia Aisha Fahmi Merupakan sepupu Andika, mereka menjalin cinta tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Andika adalah cinta pertama Aulia dan ia begitu mencintainya. Namun, kejujuran Andika pada ayahnya untuk menikahi Aulia ditentang hingga Andika perlahan-lahan hilang tanpa kabar.
Kehilangan Andika membuat Aulia frustrasi dan mengunci hatinya untuk tidak menerima pria lain karena sakit di hatinya begitu besar pada Andika, hingga seorang pria datang memberi warna baru di kehidupan Aulia... Akankah Aulia bisa menerima pria baru itu atau masih terkurung dalam masa lalunya.
Penasaran dengan kisah selanjutnya, yuk ikuti terus setiap episode terbaru dari cerita Cinta untuk sekali lagi 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aninda Peto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 7
Hari berganti Minggu kemudian berganti bulan, setelah kepergian Andika, pria itu tak memberikan kabar sedikit pun kepada Aulia, perempuan itu perlahan-lahan menyadari bahwa dirinya tidak lah penting bagi Andika, nyatanya sekali pun ia tak pernah dihubungi oleh laki-laki yang mengatakan bahwa dirinyalah adalah segalanya.
Aulia menyibukkan dirinya dengan fokus belajar, mengerjakan tugas sekolah sampai ia dapat meraih peringkat tiga di kelas dengan jumlah siswa sebanyak tiga puluh lima siswa, pencapaian itu membuatnya bahagia begitu pun dengan orang tuanya. Dengan kesibukan yang dilakukan setiap hari hingga perlahan-lahan, bayangan Andika mulai memudar di pikirannya. Ia memulai menata hidupnya menjadi lebih baik dengan tak memikirkan seorang pria.
Perempuan itu perlahan-lahan mulai mencintai dirinya sendiri, perlahan-lahan mulai menerima ketidakhadiran seseorang... dan perlahan-lahan menarik dirinya dari perasaan asmara terhadap lawan jenisnya.
Perempuan itu duduk di kursi depan seorang diri sambil memegang sebuah buku novel yang berjudul "Pudarnya Pesona Cleopatra" Di saat yang lain sibuk ke kantin dan nongkrong di gazebo sekolah, perempuan itu menyempatkan waktunya untuk membaca sebuah novel mini dengan dua kisah sekaligus.
Jari-jemarinya membuka setiap lembaran baru dari buku itu yang memperlihatkan setiap aksara yang menggempar jiwa, setiap bait kata mengandung makna yang sangat dalam, ia begitu serius sampai tak menyadari ada sepasang mata yang terus menatap ke arahnya.
Mata dengan kornea hitam itu memandang lekat ke arah perempuan dengan rambut yang tergerai indah nan bergelombang menutup punggungnya. Wajah oval dengan alis yang terukir tebal dengan garis lurus melengkung, hidungnya yang sedikit mancung dan bibir tipis berwarna merah muda.
Tak berkedip sedikit pun, pria itu masih menatap serius ke arah perempuan itu. Dan hanya mengernyitkan setiap kali melihat perempuan itu menghela napas panjang serta sesekali mendesah berat. Ia kemudian beranjak dari kursi milik seorang guru dan melangkahkan kakinya menuju sosok yang sedang asik membaca.
"Kisah apa yang kamu baca sampai membuatmu terlihat risau, seakan-akan kamu berada di balik cerita itu?" Bertanya dengan penuh penasaran sontak perempuan itu terkejut lalu mendongakkan pandangannya ke arah pemilik suara.
"Pria ini?" Ia membatin merasa tak suka dengan kehadiran pria itu, sebab ia selalu diganggu olehnya dan selalu mencari perhatiannya. Pria itu berulang kali menyatakan cinta, tetapi setiap kali pernyataan cinta terlontar, hatinya akan memberikan sinyal siaga untuk tidak menerima perasaan seorang pria karena ia tidak ingin kisah pilunya terulang kembali.
Pria yang memiliki postur tubuh atletis dengan seragam putih abu-abu itu berdiri dihadapannya. Keduanya beradu tatap sampai mata pria itu tiba-tiba berpaling dan menatap ke berbagai penjuru ruang kelas, Aulia tersenyum kecil dan kembali melanjutkan bacaan yang sempat tertunda tanpa menjawab sepatah kata pun dari pertanyaan sang pemilik suara yang didengarnya tadi.
"Mengapa kau tidak pernah menggubrisku? Bisakah jangan terlalu cuek terhadapku, Auli? Kau sangat dingin seakan-akan hatimu telah lama tinggal di benua Antartika... Tidak bisakah kau memberikan sedikit ruang untukku, kau adalah perempuan kejam yang baru pertama aku temui di Bumi ini" Tutur pria itu dengan tatapan sendu dan menderita. Namun tak membuat sosok Aulia berempati sebab dirinya telah merasakan nestapanya sebuah cinta yang tak berujung hingga mengakibatkan melankolia yang menyakitkan.
Aulia hanya memberikan senyuman kecil dan tatapan mengejek ke arah pria itu, entah apakah dia sedang memberikan balas dendam kepada semua pria atau memang ini merupakan bentuk perlindungan diri dari jiwa yang sudah mati?
"Masih banyak perempuan lain yang mudah kamu dapatkan dengan prestasi kamu yang gemilang di sekolah serta pesona kamu yang sangat diinginkan oleh perempuan-perempuan luar. Mengapa kamu masih mengharapkan diriku walaupun aku memberikan respon yang dingin? Apa yang kau harapkan dari perempuan pemeluk duka sepertiku ini, Ryan?" Pria itu terkejut dan sedikit keheranan menatap ekspresi perempuan di hadapannya yang menggambarkan sebuah penderitaan tetapi telah berlalu, sehingga hanya menampakkan wajah yang penuh kekuatan dari goresan luka yang sangat.
Bibir tipis tersenyum. Namun matanya berkaca-kaca, hingga bel masuk berbunyi keras. Aulia pun meminta pria itu untuk kembali ke kelasnya sementara dirinya kembali melanjutkan bacaannya yang sangat ia rindukan.
"Auli, novel apa yang kamu baca? Bisakah aku meminjamnya setelah kamu menyelesaikannya?" Seorang siswi dengan tudung putih yang menutupi kepalanya bersuara dan menjatuhkan bokongnya di kursi samping Aulia.
"Pudarnya pesona Cleopatra oleh penulis ternama"
"Habiburrahman El shirazy?"
"Yups tepat sekali" Kedua perempuan itu tersenyum dan terkekeh kecil. Mereka mulai mengobrol tentang cerita yang dibaca oleh Aulia sampai temannya sangat-sangat tidak sabar lagi untuk segera membaca kisah novel yang ditulis oleh penulis nomor 1 di Indonesia.
"Tak sedikit pun engkau menampilkan senyum bahagia ke arahku, apakah dirimu adalah korban cinta yang tak terbalas? Selama hampir tiga tahun aku selalu menunggu dirimu, menunggu balasanmu walau sedingin apapun kamu, aku tetap setia menanti dirimu. Cinta ini tak memiliki alasan mengapa aku semakin mengharapkanmu? Bukan sebuah perasaan penasaran atau sebuah tantangan untuk menaklukkan dirimu, tetapi ini adalah perasaan nyata yang ingin menjadikanmu ratu dalam duniaku... *Aku cemburu pa*da buku novel itu, kau begitu serius membacanya sehingga kau tak menghiraukanku. Kisah memilukan dan kisah mengharukan, apakah engkau berada pada kisah pertama, merasa kehilangan sosok yang kau cintai Auli?..."
"Kau sedang menatap sepupuku? Jangan macam-macam dengannya atau aku akan menghajarmu!" Ryan tersentak kaget dan melihat siapa yang sedang mengancamnya. Dia adalah Arsul sepupu pertama Aulia, ibunya adalah adik kandung ibu Aulia sementara ayahnya Arsul juga merupakan adik kandung ayah Aulia. Ini seperti kasus Aulia dengan Andika yang memiliki ikatan sangat dekat, hubungan mereka sangat rumit, ada cerita pilu dibalik kelahiran ayah Aulia yang menyebabkan ikatan rumit terjadi.
"Aku tidak akan menyakiti Aulia atau berniat jahat sekali pun, aku memang menatapnya tapi tak sedikit pun ada niat buruk untuk mencelakainya... Kau adalah seorang pria yang pernah jatuh cinta bukan? Maka kau akan mengerti bagaimana perasaanku sekarang" Setelah mengatakan itu, Ryan pun berjalan pergi dan hilang di balik pintu kelas 12 A.
Arsul mendengus kesal mendengar jawaban Ryan, pasalnya dirinya adalah pria brengsek, ia menyadari itu... Perempuan adalah mainan di matanya Kecuali ibu dan sepupu dekatnya. Ia memang pernah merasakan jatuh cinta tetapi itu adalah perasaan yang hanya dimiliki oleh pria pecinta wanita yang hanya menjadikan perempuan sebagai mainan nafsu, sampai tak terhitung sudah berapa banyak perempuan yang menjadi bekas bibirnya di tubuh-tubuh mereka.
"Aku tahu bagaimana pikiran liar seorang pria yang sedang jatuh cinta, tidak ada yang bisa lari dari pikiran liar, bahkan perempuan bercadar sekali pun tak luput dari pikiran liarnya"
.
.
.
.
.
.
Lanjut part 8