Setelah kepergian kedua orang tua tercinta yang meninggalkan sebuah pesan wasiat, Lolly diminta tinggal bersama kakaknya Bella yang sudah menikah dengan Vadel. tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika sang kakak ipar menjadikan dirinya sebagai objek pemuas gairahnya. mampukah Lolly bertahan dengan segala pesona yang dimiliki Vadel? atau malah sebaliknya? yuuuk...ikutin kelanjutan cerita author ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akal sehatku
"Lolly, ini kartu ATM. kamu bisa pegang untuk belanja kebutuhanmu, termasuk kebutuhan makan dirumah ini." ucap Vadel.
"Ngak usah mas, aku masih ada uang kok." tolak Lolly sungkan.
"Terimalah Lolly, Jangan canggung terhadapku, santai saja mengingat dirumah ini hanya ada aku dan dirimu saja. lagian Aku orangnya terbuka dan ngak kaku, apalagi pada wanita yang aku sayang...eh maksudku adik ipar." Vadel meralat ucapannya.
"Kalau begitu, Lolly akan menerimanya mas."
“Hari ini kamu belanja ya, aku suka masakan kampung yang sederhana, aku sudah bosan makan dengan masakan yang selama ini aku makan.”
“Iya mas.”
“Oya ya Lolly, Sebaiknya kamu pergi belanja pagi ini, biar sekalian aku antar. Karena nanti siang aku ingin makan dirumah bareng kamu.”
“Ngak usah, nanti merepotkanmu mas, biar aku naik taxi online saja.”
“Ngak masalah Lolly, toh aku juga kebetulan melewati pasar tradisional itu.”
“Baiklah, mas.”
Lolly pasrah, dia masuk dan duduk dibelakang jok mobil Vadel tidak ingin berdekatan.
“Lolly pindah ke depan.”
“Ngak usah mas, aku merasa lebih nyaman duduk disini.” Tolak Lolly.
“Tidak Lolly, aku seperti seorang sopir saja, jika kamu duduk di belakangku.”
Mau tidak mau akhirnya Lolly pindah duduk kedepan. Bersebelahan dengan Vadel yang tersenyum puas. sambil sesekali melirik kearah Lolly dari kaca spion mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Lolly sesekali mencuri-curi pandang kearah Vadel yang terlihat fokus nyetir mobil.
“Ya Tuhan, semoga kak Bella segera kembali, agar aku tidak keseringan berduaan dengan suaminya.” Gumam Lolly bersalah.
“Kenapa Lolly, lihatnya segitu serius dan tatapan mu dalam banget, terkagum-kagum ya melihat kakak ipar mu yang tampan, mapan dan sukses ini.” goda Vadel sambil mengulum senyum membuat Lolly langsung terbatuk-batuk oleh air ludah sendiri.
“Ya Tuhan, selain mesum. ternyata kakak ipar ku ini besar kepala dan geer, meskipun sesungguhnya aku tidak memungkiri ucapannya tersebut.” Gumam Lolly berusaha menyembunyikan senyumannya sendiri.
Cuaca yang tidak mendukung, membuat kondisi pasar sedikit becek dan licin karena habis diguyur hujan lebat. Mau tidak mau Vadel akhirnya ikut menemani Lolly berbelanja karena tidak ingin sesuatu menimpa gadis kesayangannya.
Lolly tidak menyadari, jika air yang menggenang dilantai keramik berwarna putih itu menjadi semakin lincin saat dipijak, sehingga dia kehilangan keseimbangan. Sedangkan Vadel sibuk mengangkat telpon masuk sehingga dia tidak tahu jika Lolly jatuh di lantai.
“Bruuugghh...auuu...kakiku periiih banget.”
Berusaha untuk bangkit kembali, namun tidak bisa.
Vadel yang mendengar teriakan Lolly barusan langsung singap membantunya berdiri.
“Lolly, kamu kenapa sampai jatuh seperti ini?” menatap cemas.
“Aku terpeleset karena lantai ini licin banget, dan...dan kakiku sakit banget.”
“Sepertinya kakimu keseleo, sini aku bantu buat ngurutnya.”
“Jangan mas, lagian disini banyak orang, aku malu.”
Vadel mengabaikan penolakan Lolly, mengendong gadis itu menuju mobilnya, setelah mendudukkan Lolly lalu Vadel mengurut kakinya sedikit keras, seiring dengan rengekan dan suara kesakitan Lolly.
Setelah mengurut, Vadel terdiam menatap wajah cantik Lolly, gadis itu terlihat masih mengatur pernafasannya.
Vadel kembali melanjutkan mengurut Lolly, cukup lama Dia mengurut, hingga Lolly merasa jika kakinya sudah kembali ringan dan tidak sakit seperti semula lagi.
***
Malamnya, Vadel begitu gelisah, dia sama sekali tidak bisa memejamkan mata sedikitpun, bahkan pikiran liarnya mulai membayangkan tubuh indah dan seksi Lolly, apalagi dia sudah pernah merasakan meskipun itu hanya sesaat.
“Aaagghh... kenapa denganku, aku lama-lama bisa gila. bayangan Lolly terus mengikutiku, bahkan aku begitu bergairah dengan pikiran mesum yang tiba-tiba menguasai akal sehat ku. Atau jangan-jangan karena aku terlalu menginginkan dan merindukan untuk menyentuh Lolly lagi. sehingga aku mempunyai pikiran gila seperti ini? Apa aku samperin ke kamarnya...tidak!...tidak! Tahan dirimu Vadel, bukankah kamu sudah berjanji padanya dan juga Bella.”
Vadel mengusap kasar wajahnya, laki-laki dewasa dan tampan itupun memilih mengambil jaket kulitnya, dan kunci mobil pergi meninggalkan rumah begitu saja.
dlm agama Islam tdk di benarkan seorang wanita memiliki suami lebih dari 1,bahkan setelah bercerai pun wanita harus menunggu masa Iddah jika mau menikah lagi, berbeda dg laki-laki yg memang boleh beristri lebih dari 1