Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 13 I Pertarungan Jenius II dan Terungkapnya Rahasia Keluarga Wei
Setelah tiga jam beristirahat akhirnya tiba pertandingan yang dinanti-nantikan. Pada Ronde kedua ini, atmosfer arena semakin mencekam ketika empat peserta tersisa Bersiap untuk pertarungan sengit. Para penonton, termasuk para tetua dan sekte besar, teriam penuh antisipasi.
“Pertandingan Pertama Wei Ling melawan Wanita Misterius” Ucap ketua arena Tempur.
Wei Ling, dengan kekuatan dan tekniknya yang terkenal, berhadapan dengan Wanita Misterius yang telah memukau seluruh arena dengan tebasan pedang esnya.
“Kau pasti tidak akan bisa bertahan lama melawanku,” ejek Wei Ling dengan nada percaya diri.
Seketika Wanita Misterius itu mengeluarkan tingkat Kultivasinya pada Tingkat Menengah Tahap Ke-1. “Oooohhh, ternyata kau juga telah menginjak tingkat menegah itu, baiklah kita buktikan pada teknik-teknik kita” Ucap Wei Ling.
Wanita misterius tersenyum, tidak terganggu sedikit pun oleh Kesombongan Wei Ling. Ketika pertandingan dimulai, Wei Ling meluncurkan “Teknik Bayangan Angin” lagi, menyerang dengan kecepatan luar biasa dan menciptakan bayangan yang sulit diikuti mata telanjang. Wanita Misterius, dengan tenang, mengangkat pedangnya dan memperkuatnya dengan elemen es.
Dengan tebasan cepat, ia memanggil “Gelombang Salju Abadi,” menahan dan membekukan bayangan-bayangan angin Wei Ling. Dalam hitungan detik, Wei Ling terlihat kewalahan oleh kesejukan dan kekuatan serangan es yang langsung membatasi gerakannya. Satu tebasan terakhir dari Wanita Misterius itu berhasil melumpuhkan Wei Ling. Memaksanya menyerah dengan hormat. Wanita misterius pun maju ke babak final.
“Ohh… ternyata hanya seperti ini kemampuanmu, bahkan kesombonganmu tidak sesuai dengan kemampuanmu….” Ucap Wanita itu.
“Kita lihat saja nanti, kamu jangan sampai meminta belas kasihan dariku” Ucap Wei Ling dengan penuh amarah dan dendam terhadap Wanita itu.
Pertandingan kedua pun dimulai yang mempertemukan antara dua keluarga besar. “Pertandingan kedua Xiao Ping melawan Luo Xinfen” Ucap Ketua Arena.
Selanjutnya, Luo Xinfen melangkah ke arena menghadapi Xiao Ping yang terkenal dengan "Teknik Pedang Cahaya." Sorakan menggema ketika kedua genius ini bersiap berhadapan.
“Seseorang yang kultivasinya hancur dan sekarang bisa berkultivasi, dan sekarang berada di Tingkat Dasar Tahap Ke-9 ingin melawanku yang berada di Tingkat Menengah Tahap Ke-1, apakah kau bermimpi, ahahahaha” ucap Xiao Ping dengan senyum sinis.
Luo Xinfen tetap tenang. “Sudahi kalimat rendahanmu itu. Ayo kita mulai dan lihat siapa yang lebih unggul,” jawabnya penuh keyakinan.
Xiao Ping memulai dengan kecepatan tinggi, memanfaatkan “Teknik Pedang Cahaya” untuk membuat bayangan pedang yang menutupi arena. Serangan-serangan ini melesat cepat ke arah Luo Xinfen, namun Luo Xinfen dengan sigap menggunakan “Teknik Jiwa Petir Langit” untuk mengimbangi kecepatan serangan. Ia menyalurkan energi petirnya ke tubuhnya, menciptakan perisai kilat yang menahan serangan Xiao Ping.
Xiao Ping tak mau kalah dan meningkatkan serangannya, namun Luo Xinfen segera menggunakan “Tapak Ilahi Bumi,” menciptakan getaran yang mengganggu keseimbangan Xiao Ping. Dengan lompatan akurat, Luo Xinfen mengakhiri pertandingan dengan “Cakar Naga Bayangan,” serangan tajam yang menghantam langsung tubuh Xiao Ping. Xiao Ping terlempar keluar arena, menandakan kemenangan mutlak Luo Xinfen.
“Tingkat Menengah Tahap Ke-1 hanya segini saja!, ternyata begitu lemah” Ucap Luo Xinfen.
Pertandingan Final
Pertandingan final ini ditunggu-tunggu oleh semua orang yang hadir di arena. Kedua sosok, Luo Xinfen dan Wanita Misterius, saling menatap penuh determinasi, siap bertarung tanpa ampun.
“Pertempuran ini akan jadi yang terhebat dalam hidupku,” ucap Wanita Misterius dengan senyum penuh percaya diri.
Dengan isyarat Ketua Tempur Langit, pertandingan dimulai. Luo Xinfen langsung mengeluarkan kekuatan penuhnya, memanfaatkan kombinasi “Jiwa Petir Langit” dan “Teknik Api Dasar” untuk menciptakan ledakan energi yang menembus udara. Angin listrik bercampur api mengalir dari tubuhnya dengan kekuatan yang memukau penonton. Wanita Misterius merespons dengan tebasan-tebasan pedang es yang dinginnya terasa menusuk tulang, membekukan setiap pijakan Luo Xinfen.
Di tengah pertarungan sengit ini, Luo Xinfen memanggil teknik terbarunya, “Ilmu Pedang Badai Halilintar”. Dengan gerakan yang anggun namun penuh kekuatan, ia mengayunkan pedangnya yang menyala-nyala oleh energi petir, menciptakan badai halilintar di sekeliling arena. Serangan ini menabrak badai es yang dibangkitkan oleh Wanita Misterius melalui “Badai Salju Murni,” menyebabkan bentrokan dahsyat antara kekuatan petir dan es yang memecah arena dalam gelombang energi.
Namun, dengan mengerahkan tenaga terakhir, Luo Xinfen meluncurkan “Cakar Naga Bayangan” yang menyusup melalui badai es dan menghantam langsung Wanita Misterius dengan keras, mengakhiri pertarungan dengan tebasan yang tajam. Wanita Misterius terdorong ke tepi arena.
Sorak-sorai membahana saat Ketua Tempur Langit mengumumkan kemenangan Luo Xinfen, yang akhirnya keluar sebagai juara dalam kompetisi ini.
Seluruh arena terdiam, menyaksikan kemenangan gemilang yang diraih Luo Xinfen, dan wanita itu menerima kekalahannya dengan baik dan muka yang tenang.
“Saya tidak menyangka bisa bertarung dengan orang jenius seperti kamu Luo Xinfen” Ucap Wanita itu.
Namun, ketika ia hendak turun dari panggung, sebuah aura gelap yang menakutkan tiba-tiba menyelimuti arena. Cahaya di sekitar perlahan meredup, dan semua orang merasa tekanan yang menakutkan di udara. Dari bayangan yang tak terduga, sosok-sosok aneh muncul—berkulit gelap, mata merah menyala, dan tubuh besar.
Seketika Kesadaran Dewa Bin Jue berbicaral, “Luo Xinfen orang dari Ras Iblis telah tiba, salah satu dari orang tersebut merupakan orang yang aku lihat bersama rombongan keluarga Wei kemarin.”
“Hah, berani sekali dia muncul di arena tempur langit.” Ucap Luo Xinfen
“Ras Iblis!” teriak Ketua Tempur Langit, wajahnya berubah serius. “Apa tujuan kalian datang ke arena ini?”
Setelah kemenangan Luo Xinfen, suasana kompetisi yang meriah mendadak berubah ketika suara gemuruh terdengar dari arah langit. Awan gelap menutupi arena, dan bayangan makhluk-makhluk mengerikan mulai muncul di sekeliling tempat itu. Penonton berteriak panik saat sosok-sosok dari ras iblis, dipimpin oleh seorang jenderal iblis yang terkenal karena kekejamannya, yang bernama Ling Yu muncul dan mengepung arena.
Para jenius di arena segera siaga, termasuk Luo Xinfen yang memasang posisi bertarung. Wanita misterius itu melangkah maju, berdiri di samping Luo Xinfen dan para jenius lainnya, matanya menyiratkan tekad kuat untuk melawan ancaman ini.
Pada saat menegangkan tersebut Wanita misterius itu tiba-tiba berada di samping Luo Xinfen, dan Luo Xinfen menoleh padanya, merasa terhormat berdiri di sisinya. dan akhirnya bertanya kepada Wanita misterius itu “Siapa namamu, jika aku boleh tahu?” bisiknya pelan, tanpa mengalihkan pandangannya dari ancaman di depannya.
Wanita itu tersenyum tipis, lalu menjawab lembut, “Namaku adalah Ming Yue.”
Sekteika Ling Yu melangkah maju dengan angkuh, memperlihatkan sosok tinggi dan berotot dengan mata merah menyala serta pakaian hitam legam yang memancarkan aura gelap. Ia menatap sekte-sekte besar dan para jenius dengan senyuman mengejek.
“Kalian sekte-sekte besar di Benua Huangzhou hanya boneka yang sombong!” seru Ling Yu dengan nada mencemooh. “Kini saatnya kalian tunduk pada ras iblis!”
Para tetua dan anggota sekte besar segera merapatkan barisan, mempersiapkan teknik pertahanan dan serangan untuk melindungi diri. Namun, di tengah ketegangan, seorang anggota keluarga Wei melangkah maju. Wajahnya pucat dan rautnya tegang, seolah-olah mengandung rahasia besar yang terpendam lama.
Saat itulah Dewa Bin Jue mendekati Luo Xinfen dan berbisik, “Ada sesuatu yang aneh di sini. Aku bisa merasakan aura iblis itu muncul lagi di sekitar keluarga Wei.”
Dari kejauhan, Luo Xinfen mengatakan. “Keluarga Wei, jangan pikir aku tidak tahu! Kalian bekerja sama dengan ras iblis untuk mendapatkan kekuatan lebih agar kalian bisa menguasai Benua Huangzhou!”
Seruan ini sontak mengejutkan semua orang. Kepala Keluarga Wei Tian dan anggota Keluarga Wei, serta Wei Ling, yang baru saja kalah di kompetisi, berdiri dengan wajah marah, namun jelas tidak ada rasa bersalah di diri mereka.
Seketika Wei Tian mengatakan. “Luo Xinfen kamu jangan sembarangan menuduh keluarga Wei, kami tidak ada bekerja sama dengan Ras Iblis.”
Ling Yu tertawa keras dan berjalan mendekati Wei Tian. “Sudah waktunya untuk berhenti bersembunyi, Wei Tian. Bukankah keluarga Wei telah mendapatkan kekuatan dan dukungan kami selama ini?”
Mendengar ini, para tetua sekte besar mengangkat senjata mereka. Luo Xinfen, dengan pedang yang masih memancarkan sisa energi badai halilintar, melangkah maju.