NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Penakluk Hati Sang Pembunuh

Gadis Cantik Penakluk Hati Sang Pembunuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sahril Efendi

Yuk gays jangan lupa di baca ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sahril Efendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Haikal menghampiri liza

Di saat Haikal hendak menyerang Barata, tiba tiba saja dari arah kejauhan terlihat segerombolan anak buah Barata yang lain nya berlari ke arah mereka berdua.

Haikal yang hendak menyerang Barata akhri nya mengurungkan niat, haikal berbalik arah meninggalkan Barata

“Kita belum selesai,” Ucap haikal

Barata mengembangkan senyuman nya melihat kepergian Haikal dari hadapan nya.

Saat anak buah nya hendak mengejar Haikal, Satu tangan yang terangkat memberikan kode kepada anak buah nya yang lain untuk tidak mengejar Haikal.

“Jangan di kejar, Dia terlalu tangguh, Aku mau kalian cari tau siapa pemuda itu,” Ucap barata yang memerintahkan anak buah nya untuk mencari tau indentitas Haikal.

“Baik bos, Kami akan segera mengikuti nya.” Sahut anak buah barata.

Haikal berjalan meninggalkan gedung pertemuan, Jelas Haikal sudah mengetahui apa yang akan di lakukan Barata Karna hal hal seperti ini sudah terlalu sering Haikal temui.

Mobil melaju cukup kencang dengan Haikal yang terus memperhatikan spion mobil, untuk memastikan jika tidak ada siapapun yang melihat nya.

Jarak yang sangat jauh dan tidak ada tanda tanda dari anak buah barata yang mengejar, Akhir nya haikal pun meberhentikan mobil nya tepat di dekat gedung kosong.

Seketika saja haikal mengingat momen di mana di gedung itu lah almarhum pacar nya di tembak oleh pablo, Gedung yang dulu nya ramai karna markas perdagangan barang haram itu kini sudah sepi.

Di saat Haikal tengah meratapi gedung kosong, tiba tiba ponsel nya berdering, dengan cepat dia langsung memeriksa ponsel nya.

“Hallo, ada apa Beni?,” Ucap haikal

“Maaf bos saya menghubungi anda semendadak ini, Bos saya melihat gadis yang sangat mirip dengan alm febi, Dia!!!,” haikal langsung menyahut perkataan dari beni

“Dimana dia sekarang.?,” Haikal langsung memotong perkataan dari Beni saat beni memberitahu jika dia melihat gadis yang mungkin saja gadis itu adalah gadis yang menolong nya beberapa hari lalu.

“Dia ada di depan UIN bos, Seperti nya gadis itu kuliah di sini,” Sahut beni

“Tunggu aku di situ beni,” Sahut haikal

“Baik bos.”

Haikal mematikan ponsel nya.

Nafas nya naik turun dengan hembusan yang cukup dalam.

“Gadis itu, Apa mungkin gadis itu yang dimaksud.” batin Haikal.

Bayang bayang kebersamaan nya dengan febi kembali memenuhi memori otak nya.

Jelas Haikal sangat merindukan sosok sang kekasih yang sudah bersama nya 5 tahun lama nya.

“Kamu akan menjadi milik ku gadis malang.” Batin haikal.

Haikal pun langsung menaiki mobil nya dan dengan cepat tancap gas ke arah UIN dengan jarak hanya 30 menit saja.

Sesampai nya di sana, haikal langsung mencari keberadaan beni, dan ternyata benar beni masih berada di sana, beni duduk santai dengan menikmati segelas kopi hitam.

“Boss.”

“Panggil nama gue aja, Ga usah bas bos, Sembunyikan identitas, kita bukan orang baik baik,” Sahut haikal.

“Maafkan saya, Saya lupa bos,” Sahut beni

“Dimana gadis itu,” sahut haikal

“Ada bos, dia ada di dalam ruangan itu, Aku sudah mengawasi nya dan sampai sekarang dia belum juga keluar, seperti nya dia tengah makan siang,”Sahut haikal

“Kamu tunggu aku di sini, aku mau kesana dulu.”

“Baik.”

Haikal berjalan mendekat ke arah salah satu gedung di pinggir jalan, Dan ternyata di sana memang benar itu adalah kantin kampus.

Seketika saja saat haikal melihat gadis yang di maksud oleh beni, Senyuman haikal pun mengembang, Laki laki yang sudah hilang senyuman nya sejak kehilangan sang pacar kali ini bisa tersenyum kembali hanya karna melihat gadis yang sangat mirip dengan alm pacar nya.

Haikal mencoba masuk ke dalam untuk menghampiri gadis itu, Namun baru saja Haikal masuk ke dalam kantin, Tiba tiba saja salah satu yang duduk di meja sebelah kiri melempari nya dengan sendok garpu.

Plakkk!!!.

Wajah arga terkena lemparan garpu oleh salah satu mahasiswa yang duduk di sana.

Haikal seketika berbalik melihat siapa yang melempari nya.

Beberapa mahasiswa yang tengah makan pun melihat adegan tersebut.

“Woiii bangsat, Lo kemarin malem yang udah bikin gue bonyok, Nyari mati lo datang kesini haaa,” Ucap mahasiswa tersebut.

Haikal sudah terbawa emosi, namun emosi nya ia tahan karna ada gadis yang ingin ia temui ada di situ.

“Wahh keren juga nih jagoan, Berani banget dia dateng ke sini, nyari mati lo,” Sahut kawanan mahasiswa yang lain.

“Udah bar hajar aja, Kita bikin dia bonyok,” Sahut kawanan nya yang lain.

Haikal hanya diam, Ketenangan nya dalam keadaan apapaun tidak di dapatkan dengan mudah, Hanya orang yang sudah berpengalaman yang mampu mempunyai ketenangan dalam menghadapi masalah.

Seketika saja, Bara nama dari mahasiswa itu langsung maju menyerang haikal.

Namun belum beberapa langkah, diri nya sudah terkapar dengan haikal yang mendorong kursi kayu ke arah kaki nya.

“Akhhh!!! bangsat, Lo kenapa diem aja, Hajar dia,” Ucap bara

Seketika mereka semua yang berjumlah lima orang langsung berhamburan menerjang Haikal.

Tidak ada raut kepanikan dari Haikal, dia begitu tenang, Bahkan beberpa terjangan dengan pukulan yang di arahkan oleh para mahasiswa itu tidak satu pun yang mengenai wajah nya.

Haikal keluar dari dalam kantin, sorot mata nya melihat gadis yang ingin dia temui melihat ke arah diri nya.

Beberapa gerakan satu/satu dari mahasiswa itu terkapar di tanah.

Sampai beberapa saat kemudian baju yang di pakai oleh haikal sedikit terbuka dan menampakkan satu buah belati dengan satu buah pistol di samping pinggang nya.

Seketika mereka semua langsung mundur saat melihat apa yang di bawa oleh haikal.

Beni yang melihat keributan dari arah kejauhan pun langsung berlari ke arah haikal yang tengah menghadapi masalah.

“Oy bangsat,” Ucap beni yang langsung berlari ke arah haikal.

Beni berlari dengan membawa sebilah belati kecil di tangan kanan nya.

Di saat beni hendak mengarahkan belati nya, haikal dengan kecepatan dan keahlian nya langsung menghalangi tangan dari beni, seketika belati itu tertancap di batang pohon palem yang ada di dekat mereka.

“Jangan buang buang tenaga mu benu, Mereka hanya cacing kepanasan.” Ucap haikal.

“Tapi bos,” Sahut benu yang menyangkal perkataan haikal

“Tujuan kita bukan untuk meladeni mereka,” Sahut haikal

Sorot mata haikal mengarah pada gadis yang berada di belakang para mahasiswa yang menyerang nya.

Tatapan gadis itu hampir sama dengan tatapan alm kekasih nya.

Sungguh hati haikal benar benar terguncang hebat melihat tatapan dari gadis yang sangat mirip dengan febi.

“Beni ayok kita pergi dari sini,” Ucap haikal

Beni menganggukkan kepala nya dan berbalik arah meninggalkan kantin kampus.

Haikal Sampai saat ini aku belum mengetahui letak markas pablo, Ingin sekali aku bertemu dengan nya secara 4 mata, Dendam ku pada sialan itu tak akan pernah hilang beni,” Ucap haikal

“Bos yang sabar, Lambat laun kita pasti akan mengetahui semua nya, dimana persembunyian kelompok pablo.” Sahut beni

Namun di saat mereka hendak memasuki mobil, Tiba tiba gadis yang mirip dengan pebi itu berlari ke arah mereka.

“Tunggu.”

Deg.

Haikal dan beni mengehentikan langkah nya saat indra pendengaran mereka berdua mendengar ada yang memanggil mereka dari belakang.

Sontak haikal dan beni berbalik, Ternyata suara itu berasal dari gadis yang ingin haikal temui.

“Tunggu.”

Gadis yang bernama liza itu berjalan mendekati haikal dan juga beni

“Bos saya masuk duluan,” Ucap beni

Haikal hanya menganggukkan kepala nya.

“Tunggu sebentar, Ada yang ingin aku tanyakan sama kakak,” Ucap liza.

Deg.

Hati haikal seketika terguncang begitu hebat dengan suara kenan yang dimana pertanyaan itu lah yang sering di ucapkan oleh febi semenjak febi masih hidup.

“Apa kakak yang waktu itu ada di Cafe kemarin malam.?

“Iya.

“Syukurlah aku bisa bertemu dengan kakak lagi, Aku belum sempat berterima kasih sama kakak, Oh iya nama kakak siapa,?,” Sahut liza.

“Panggil saja Gilang,” Sahut haikal.

“Oh kak gilang makasi banyak ya soal kemarin malam, kakak udh bantuin aku, Kenalin nama aku liza , panggil aja liza” Sahut liza

“Iya.

“Ya sudah kalo gitu, Aku balik dulu kak, Dadah, Semoga kita bisa bertemu lain waktu,” sahut liza

liza akhir nya pergi dari hadapan haikal yang masih terdiam di tempat dengan tanpa ada pergerakan sedikitpun.

Mulut nya benar benar kaku tidak dapat membuka suara.

Wajah febi sang mantan kekasih memenuhi fikiran nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!