NovelToon NovelToon
LOVE IS BEAUTIFUL PAIN

LOVE IS BEAUTIFUL PAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Withlove9897_1

Tidak semua cinta terasa indah, ada kalanya cinta terasa begitu menyakitkan, apalagi jika kau mencintai sahabatmu sendiri tanpa adanya sebuah kepastian, tentang perasaan sepihak yang dirasakan Melody pada sahabatnya Kaal, akan kah kisah cinta keduanya berlabuh ataukah berakhir rapuh

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Withlove9897_1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 07

...***...

Asap rokok membumbung menghalau pandangan. Layaknya kabut putih, mereka menari, menelusup ke pernapasan dalam hitungan detik yang cepat. Pendengaran berubah bising saat sorak sorai kerumunan di lantai dansa melepaskan derai tawa bersahutan.

Terdapat banyak aroma yang menembus penciuman Melody dalam satu waktu; tembakau, minuman, keringat, lemon, garam, tetapi tidak ada satupun yang mampu memabukkannya seperti aroma Kaal saat ini.

Maskulinitas yang pekat berpadu aura dominan terpancar nyalang di setiap hisapan lelaki itu pada puntung. Kelopak mata yang membuka lambat mengkajinya, dari kepala hingga mata kaki seolah ia adalah objek penelitian.

Melody Senja mencoba menggiring napasnya agar tetap teratur. Ia menggenggam gelas berisi alkohol yang masih utuh—sebuah upaya kecil agar dapat terlihat membaur dengan suasana sekitar.

"Kau tahu," Kaal memulai, seringainya merendahkan. "Jika ini benar situasi nyata, aku tidak akan menetapkanmu sebagai target."

"Kenapa? Apa aku begitu buruk sampai kau tidak mau memperlakukanku sama seperti kau memperlakukan targetmu?" Melody melepaskan kekecewaan.

Diam, tak ada jawaban...

Melody telah berusaha mengerahkan insting paling liarnya untuk memilih rok pendek ketat yang membuat pahanya terlihat penuh, bahkan menyapukan sedikit eyeliner sebagai riasan mata, namun tampaknya itu belum cukup mencapai standar keinginan Kaal.

"Apa itu karena penampilanku?"

"Tidak. Bukan soal penampilanmu." Bantah Kaal.

"Hanya saja itu karenamu. Gerak tubuhmu tidak mengundang."

"Okay..." Melody menyahut kikuk, ia mencerna penjelasan Kaal sembari menatap bongkah es yang berenang di dalam alkoholnya.

Mungkin minuman yang seharusnya hanya berfungsi sebagai kamuflase ini—pada akhirnya, sedikit berguna. Maka dengan niat penuh, tanpa mempertimbangkan ulang, ia meneguk beberapa kali, membiarkan senyawa itu membakar kerongkongannya.

Menghapus sisa alkohol di mulut menggunakan tangan, Melody berpikir strategi apa yang harus ia ambil selanjutnya. Sugesti telah mengalir di nadi—pengaruh alkohol yang mungkin belum bekerja, tetapi telah berhasil mengusir kegugupan.

Menangkap lantai dansa sebagai potensi, Melody beranjak ke tempat tersebut. Tangan berkeringat mengepal-ngepal kecil, beberapa ludah tertelan saat ia menerobos lautan manusia yang berisik.

Semasa hidupnya, Melody Senja tidak pernah menari. Ia bahkan tidak tahu apakah bakat itu mengalir di keluarganya.

Jadi ketika kakinya mencapai lantai dansa, Melody harus berdiam diri sejenak. Menangkap cermat iringan musik yang mengalun, sebelum menggerakkan tubuhnya—ayunan lambat yang kaku, satu, dua, tiga, hingga empat kali sebelum ia menemukan ketukan yang sesuai.

Diperlukan sedikit waktu ekstra untuk membuat ia perlahan larut dalam musik, menari dengan lebih berani bersama orang-orang asing yang terlihat sangat menikmati.

Melody yang mulai rileks tersenyum, menggoyangkan tubuh tanpa mempedulikan sekitar.

Lengan bersentuhan dengan kanan kiri, peluh menetes bersama setiap gerakan, beberapa pasang mata mulai melirik, bahkan terang-terangan seperti sedang berusaha menelanjangi.

Sebuah sentakan melawan pundak tiba-tiba membuat tubuhnya berbalik, ia dihadapkan oleh Kaal yang mencengkeram lengannya kasar.

"Apa yang sedang kau rencanakan Melody Senja, kau berniat menarik perhatian semua orang atau apa?"

Melody tertawa, sebab bukankah itu jelas, tidak ada jawaban lain selain

"Kau. Siapa lagi? Aku hanya ingin menarik perhatianmu Kaal"

"Ah, ini benar-benar konyol." Kaal memiringkan kepala—terlihat berang

"Okay, baiklah aku turuti kemauanmu."

Dominasi yang lelaki itu pancarkan sebelumnya menggandakan diri, tangan kekar menarik Melody dekat—tetapi tidak cukup rapat. Bisikan seduktif lalu membelai telinganya, rendah dan menggoda.

"Kau sangat indah, benar-benar indah, kemana saja sampai aku tidak menyadari keindahanmu Melody?"

Kinerja tubuh Melody seolah kehilangan pengemudi untuk sementara. Ia membayangkannya—kejadian serupa, kalimat serupa, hanya ditujukan kepada orang-orang yang berbeda.

Membuang pemikiran itu jauh, Melody berusaha menetralkan hatinya dengan menganggapi

"Oh, ya?"

Kaal hanya menggumam menyetujui.

Lelaki yang memiliki tinggi diatas rata-rata itu kemudian menguburkan hidung ke ceruk lehernya. Memaksa jemarinya mengerut bersamaan dengan hela napas yang bermain di sana—menghirup, meniup, mengecup singkat.

"Bahkan baumu sangat memabukan Melody." Kaal menggeram, bibir yang masih melekat memahat kata-kata itu di leher Melody.

"Sayang sekali terlalu banyak orang disini, aku tidak bisa menikmati mangsa special ku dihadapan banyak orang atau aku akan membuat mereka iri."

Melody tahu ia tidak seharusnya terbawa suasana. Ini hanya simulasi, gambaran bagaimana Kaal Vairav mengirim incarannya masuk ke perangkap.

Akan tetapi reaksi tubuhnya mengkhianati, membuat ia semakin mendongak agar Kaal lebih leluasa menciumi lehernya.

"Apa yang akan kau lakukan jika kita hanya berdua Kaal?"

"Itu tergantung," Kaal menjawab, rangsang peraba di kulit Melody mengindikasikan bahwa lelaki itu tengah menyeringai

"asal kau tahu saja aku punya banyak pilihan."

"Seperti?"

Mengangkat wajah, Kaal menjulurkan lidah ke samping. Lelaki itu memandangnya seperti seseorang yang ingin menerkam.

"Jika kau ingin sesuatu yang manis," ibu jari Kaal menelusuri wajah Melody, mengusap pada pipi sebelum bermain tepat di bibir bawah

"maka aku akan membuatnya menjadi pengalaman manis yang takkan pernah kau lupakan Melody," tarik kecil

"sweet love to you."

Perlakuan itu membuat sistem pernapasan Melody berantakan. Terlebih ketika Kaal mendekat, hingga jarak bibir mereka tidak lebih dari satu jengkal.

"Tapi jika kau lebih menyukai bercinta dengan gairah yang menggebu-gebu," tangan di punggungnya lalu berpindah turun ke sela paha, meremas sensual,

"Lalu aku akan menidurimu layaknya kau adalah mainanku, aku akan membuatmu puas sampai kau tak bisa berjalan selama seminggu atau bahlan lebih"

"Kita akan melakukannya sepanjang malam, tanpa jeda... sampai kau tak berdaya dibawahku"

Seusai mengucapkan itu, Kaal tampak puas.

Melody menerjemahkan apa yang ia tangkap sebagai pesan tersembunyi yang menyatakan bahwa kau tidak akan sanggup melanjutkan lebih dari tahap ini.

Namun Melody melakukan ini bukan serta-merta untuk membuat dirinya sendiri terluka.

Ia ingin membuktikan sesuatu.

Maka sebelum Kaal sempat menarik diri, Melody terlebih dulu menahannya di tempat. Ia melingkarkan kedua lengannya di leher Kaal, memaksa lelaki yang lebih tinggi untuk menunduk.

Berbisik, Melody berujar, "kau boleh melakukan apapun yang kau mau Kaal."

Sirat di lensa Kaal berubah gelap. Tangan lugas yang masih berada di paha kini kaku tidak bergerak dan Melody yang mengamati itu menambahkan

"bukankah ini seharusnya menjadi momen yang tepat untuk mencium targetmu?"

Jeda panjang terjadi.

Melody tidak mengira Kaal mendadak berubah gelisah. Lelaki itu berusaha melepaskan diri dari Melody, tapak melangkah mundur terburu-buru.

"Aku rasa ini sudah terlalu larut," dalih Kaal.

"Kau harus bekerja besok. Sebaiknya kita pulang sekarang"

Kaal Vairav mungkin tidak menggenggam tangannya ketika mereka keluar dari klub, lelaki itu juga tidak berbicara sepatah katapun ketika mereka berada di dalam mobil, bahkan bergegas masuk ke ruang tidur tepat ketika mereka tiba di apartemen.

Akan tetapi, sepanjang malam yang tersisa, Melody Senja tidak mampu mengulum senyum yang terpatri di bibirnya.

...***...

1
Mimin Mimin
update lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!