NovelToon NovelToon
Elvander Daniel : Stay To Love You

Elvander Daniel : Stay To Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: ivanyou

Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenangan yang menyakitkan (1)

Hellena merenung sambil memandangi gelang yang ada di tangan kirinya. Gelang itu adalah benda berharga yang ia miliki dari masalalunya. Hampir setiap malam gadis itu akan menangis karena teringat Arash, kekasihnya yang masih ia cintai sampai saat ini.

"Kamu kenapa ninggalin aku disini sendirian? Aku harus ngapain? Aku takut cinta aku ke kamu hilang." Ucapnya dalam hati. Kenangan buruk itu tiba-tiba muncul membuat Hellena menangis sejadi-jadinya.

Satu tahun yang lalu...

Di hari valentine, Hellena menunggu Arash di sebuah restoran yang sering mereka kunjungi bersama di Yogyakarta sedari awal hubungan mereka terjalin. Kelurga Hellena pindah kesana sedari gadis itu masuk Sekolah Menengah Atas, Ia bertemu Yosea dan Arash disana. Hubungan mereka berawal dari pertemanan hingga akhirnya benih cinta itu tumbuh hingga terjalin sampai lulus SMA tahun lalu dan berencana untuk melanjutkan Kuliah bersama-sama.

"Kamu udah dimana?" Tanya Hellena melalui pesan yang ia kirim. Dia sudah menunggu hampir 30 menit setelah Arash mengatakan bahwa Ia sudah di jalan menuju ke restoran. Mereka memang tidak berangkat bersama, Arash menyuruh Hellena untuk menunggu kehadirannya disana.

"Kenapa Arash belum dateng ya? Mana hujannya makin deras." Ucapnya sekali lagi sambil memandangi jalanan yang tersiram hujan dengan begitu derasnya. Jujur, hatinya tidak tenang sekarang tidak tahu mengapa perasaannya mengatakan ada hal tidak baik sedang terjadi.

Ponsel Hellena berbunyi, Arash menelponnya. "Kamu dimana? Aku khawatir, hujan lebat kaya gini jangan ngebut bawa mobilnya."

"Maaf, tapi saya bukan pemilik handpone ini. Saya cuman mau mengabari kakak karena kebetulan nomor kakak yang paling sering dihubungi."

"Maksudnya?" Tanya Hellena semakin tidak mengerti, ada apa ini?

"Pemilik handpone ini dibawa ke rumah sakit karena kecelakaan lalu lintas. Kami masih dalam perjalanan ke rumah sakit menggunakan ambulance."

"APA?! Astaga, oke saya segera kesana." Hellena mematikan sambungan telepon. Ia berusaha mencari taksi online tapi dari tadi tidak kunjung dapat karena hujan yang lebat. Ia berusaha memesan diberbagai aplikasi. "Tolong, terima orderannya." Ucap Hellena berharap banyak. Setelah beberapa saat menunggu, ia mendapatkan taksi online.

Taksi tersebut melintasi hujan yang lebat membuat kecepatannya lambat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan disaat begini. "Pak, apa bisa lebih cepat lagi? Saya harus ke rumah sakit sekarang, pacar saya kecelakaan. Tolong ya Pak? Nanti saya kasi uang tip." Pinta Hellena dengan mata yang sembab. Sopir taksi mengangguk mengerti lalu meningkatkan laju kendaraan.

BRUK!

Taksi yang Hellena tumpangi menabrak pembatas jalan karena kondisi jalan yang licin dan jarak pandang yang minim. Hellena hanya bisa memandangi jalanan yang basah dari balik jendela mobil. "Arash, aku harus ketemu kamu." Ucapnya pelan lalu tidak sadarkan diri. Ia dan sopir dibawa ke rumah sakit oleh pengendara lain yang melihat kecelakaan terjadi. Kejadian naas membuat Hellena juga harus mengalami hal yang sama seperti kekasihnya Arash.

Hellena mengernyitkan matanya pelan berusaha melihat keadaan sekitar, ternyata dirinya masih hidup tapi sudah berapa lama dirinya disini? Sepertinya ini di rumah sakit?

"Kakak? Kamu udah bangun? Pa, panggil dokter Hellena udah sadar." Pinta Valen pada suaminya. Tanu bergegas untuk memanggil dokter.

"Ma? Arash mana? Dia baik-baik aja kan Ma?"

Hal pertama yang Hellena khawatirkan adalah kondisi kekasihnya karena tujuannya pergi ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan Arash tapi kenapa dia juga ikut berbaring di brankar?

"Kamu tenang, dulu. Biar dokter periksa kamu."

"Aku disini udah berapa lama?" Tanya Hellena sembari berusaha untuk duduk tapi tubuhnya belum mampu menopang dengan kuat sehingga membuatnya kesusahan.

"Dua hari, Kak. Kamu baring aja ya? Kondisi kamu masih lemah." Ucap Valen membantu anak sulungnya itu untuk berbaring lagi. Dia tak kuasa menahan air mata melihat kondisi Hellena dan segala hal yang terjadi. Entah apakah anak itu akan kuat atau tidak.

Dokter telah selesai memeriksa Hellena, gadis itu hanya perlu melakukan pemulihan saja. Kaki kirinya patah sehingga harus di gips serta luka-luka di kening dan juga tangannya. "Ma, ayo temanin Hellena jenguk Arash. Dia di rumah sakit ini juga kan?" Pintanya sambil menguncang pelan tangan Valen untuk menuruti keinginannya.

Disaat yang bersamaan, Yosea datang menjenguknya setelah tadi dikabari oleh Valen bahwa Hellena sudah sadar. Yosea menangis sambil memeluk sahabatnya itu dengan begitu erat. "Yos, temanin aku jenguk Arash ya? Kamu tau kan ruangan dia dimana?"

Yosea menatap Valen sejenak meminta izin untuk menyampaikan apa yang telah terjadi karena mau bagaimanapun Hellena harus tahu apa yang terjadi pada Arash. Valen mengangguk pelan kepada Yosea membuat gadis itu mengerti. "Ada yang mau aku omongin sama kamu tentang Arash."

"Iya? Apa?" Tanya Hellena tidak sabar.

"Arash udah tenang, Len."

"Maksudnya tenang?"

"Arash udah meninggal, Len. Sesampai di rumah sakit, dia udah ga ada." Jelas Yosea pelan dengan mata yang tak bisa berbohong. Dia bergantian pergi ke rumah sakit dan rumah duka dalam dua hari ini, tadi sebelum ke rumah sakit Yosea ada di rumah duka untuk membantu keluarga Arash disana.

"Bilang semua itu bohong kan, Yos? Dia bohong sama aku kan, Ma? Ga mungkin Arash meninggal kan? Tolong jawab kalau kalian lagi bercanda."

"Semua yang dikatakan Yosea benar, Kak."

Bagai disambar petir di siang bolong, Hellena terdiam dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Valen memeluk Hellena berusaha untuk membuat anaknya kuat tapi itu tidak akan semudah itu.

Mereka semua pergi ke rumah duka, Hellena memaksa agar dia bisa menemui Arash untuk terakhir kalinya. Tangis gadis itu semakin menjadi saat melihat peti putih yang tak jauh jaraknya. Yosea mendorong kursi roda agar membuat Hellena dapat melihat Arash dari jarak yang dekat.

Wajah lelaki itu pucat pasi dengan menggunakan jas putih yang membuatnya terlihat begitu tampan sebagai mayat? Hellena belum bisa menerima fakta bahwa Arash sudah pergi selama-lamanya, raga yang ia lihat hanyalah tubuh yang tidak bernyawa. Wajah yang selalu ia tatap tiap harinya serta tawa yang selalu ia dengar akan hilang bersama kenangan. Manusia terlahir dari tanah akan kembali lagi menjadi tanah, perpisahan yang tidak akan bisa bertemu hanyalah maut.

Lamunan Hellena buyar seketika saat mendengar ketukan pintu. Ia mengusap pelan air mata yang membahasi wajahnya "Masuk aja, Jo. Pintunya ga Kakak kunci." Ucapnya kemudian sambil berpura-pura mengerjakan sesuatu di layar laptop.

"Mata kakak kenapa? Kakak nangis lagi ya?"

Hellena menggeleng pelan berusaha berbohong tapi Jonathan tahu betul bahwa Kakaknya itu menangis teringat akan Arash. Ia tahu betul seberapa cinta Hellena kepada sosok kekasihnya, karena Arash memang lelaki yang baik dan juga sangat mencintai Kakaknya melebihi dirinya sendiri.

"Ini Jonathan mau kasi kakak cookies buatan Zefanya, dia titip ini buat kakak." Ucap Jonathan mengalihkan topik pembicaraan.

"Kapan dia kasi ini? Dia kesini?"

"Enggak, dia titip ini pas pulang sekolah."

"Oh gitu, sampain ucapan terima kasih Kakak ke dia nanti ya?"

"Iya, Jonathan balik ke kamar lagi ya mau ngerjain tugas. Kakak jangan nangis lagi." Hellena hanya terdiam mendengar kalimat itu. Dia juga berusaha untuk tidak larut dalam kesedihan yang sudah mendarah daging ini. Arash juga tidak akan suka jika melihatnya selalu menangis karena hal ini terus-menerus dan karena kakinya yang memerlukan pemulihan yang lama, membuat dirinya baru bisa kulian tahun ini sehingga berbeda angkatan dengan Yosea.

1
michelle
Nih bocah ngapain sih /Left Bah!/
michelle
Ceritanya bagusss!!! /Hey//Chuckle/
ivanyou: thanks /Kiss/
total 1 replies
michelle
Perasaan HTS ga gini amat 🫠🥹
michelle
pengen juga woy!
michelle
Eh ini beneran cp kakak adek? 🫣🫢
michelle
🫠🫠🫠
michelle
Ga kebayang kalo dia sadarnya pas cowoknya udah dikubur :))
michelle
haha kaget banget dia, pasti di circle pertemanan ada aja kayak dia, heboh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!