NovelToon NovelToon
Alogaritma Cinta

Alogaritma Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak imey mey

Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GIRL'S DAY OUT

BAB 25

"Mbak Annisa... assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam..., Ning Risa?"

Ning Risa sudah berdiri didepan pintu rumah Annisa, dan begitu pintu di buka Annisa terlihat sudah rapi hingga membuat Ning Risa tersenyum senang.

"Nahh... begini baru calon kakak iparku"

"Maksudnya?"

"Kalau dandan gak pake lama.. hehe.."

"Aku gak dandan loh"

"Wahh... serius?kok cantik?"

"Dari dulu kali.. hehehe.."

Mereka bedua tertawa riang, ya mereka sudah janjian untuk pergi ke alun alun kota Bandung sore ini.

"Ibu... Annisa pergi dulu ya?"

"Iya hati2 di jalan, ingat jangan sampai pulang kemalaman"

"Iya bu kami janji tidak akan pulang malam"

Mereka berdua pergi dengan mengendarai mobil milik ndalem, yang di sopiri oleh kang Rohman. Disepanjang jalan mereka berdua mengobrol dan menikmati pemandangan kota Bandung yang asri.

"Mbak.. mbak udah di kabari sama mas rasya belum?"

"Sudah.. seminggu yang lalu, emangnya kenapa?"

"Terus belum telfon lagi?"

"Belum"

"Mbak gak mau coba telfon duluan gitu?"

"Takut mengganggu Ning, tapi kemarin sempat WA kok"

"Mbak duluan apa mas Rasya duluan yang wa?"

"Aku duluan"

jawab Annisa yang menunduk sambil tersenyum malu.

"Cieeee... udah berani rupanya"

"Sebenernya gak berani, cuma memberanikan diri saja"

"Mbak Annisa beruntung dapetin mas Rasya"

"Hem.. apa?"

"Mas Rasya itu dari dulu belum pernah menyukai gadis manapun,hanya mbak Annisa"

"Benarkah?... tapi masmu itu penggemarnya banyak tahu"

"Emang... tapi bukan tipe mas Rasya"

"Emang nya masmu itu suka tipe yang seperti apa?"

"Yang jelas gak berlebihan, dan pekerja keras"

"Aku bukan seorang pekerja keras Ning, aku seperti ini karena keadaan"

"Ya aku tahu, tapi mbak seorang yang mandiri, mungkin itu yang membuat mas Rasya suka"

"Aku juga gak se mandiri itu, aku masih membutuhkan bantuan orang lain"

"Mbak Annisa itu kuat dalam semua keadaan"

"Aku gak se kuat itu Ning,ada kalanya aku lemah dan rapuh, apalagi jika menyangkut ibu"

Ning Risa kehabisan kata-kata,Annisa yang melihat ekspresi Ning Risa yang lucu menjadikannya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Apa Ning tahu, mungkin Gus Rasya menyukaiku karena aku berdoa setiap hari"

"Haaahhh... "

Annisa yang gemas dengan Ning Risa, hingga ia mencubit pipi Ning Risa yang gembul itu.

"Argghhh sakit tahu"

"Habisnya Ning gemesin tahu gak"

"Ihhh nih liat sampe merah"

Kang Rohman yang di depan pun ikut tersenyum geli melihat pipi Ning nya menjadi sedikit merah.

"Gak apa apa kayak make blus on itu, tetep cantik kok"

"Udah ah... jelasin sama saya mbak, mbak beneran berdoa setiap hari untuk mas Rasya?"

"Iya.. aku berdoa semoga aku berjodoh dengan masmu, tapi ada sedikit rasa insecure waktu itu, karena gak mungkin wanita sepertiku bisa bersanding dengan seorang Gus"

"Tapi ternyata mas Rasya juga suka kan sama mbak?, wahh.. ternyata memang jalur langit itu ampuh ya, katanya sempet macet ya?"

"Kata siapa macet?"

"Kata netizen"

Annisa menepuk jidad,udah gak heran sama sikap Ning Risa.

"Terus kan akhir-akhir ini banyak banget tuh gangguannya dari makhluk lain, kayaknya mbak Annisa juga perlu tuh berdoa buat ngusir mereka"

"Makhluk lain?"

"Ning Zulaikha sama mbak Salamah"

"Mereka manusia Ning bukan setan"

"Orang setan aja harus di usir kalau ganggu, lah mereka yang bukan setan masa gak di usir, padahal sumpah ya mereka tuh ganggu banget"

"Mereka akan pergi sendiri Ning, jika mereka sudah lelah"

"Emangnya mbak mampu menghadapi mereka berdua? mereka mau merebut mas Rasya loh, dan aku denger mas Rasya saat ini juga lagi di kejar- kejar sama seorang wanita di Kairo.. ups"

Ning Risa reflek menutup mulutnya yang seneng banget keceplosan.

"Di kejar wanita? di Kairo?"

"Hehehehehe.... anggap aku gak pernah ngomong apa-apa ya sama mbak"

"Ning gak mau cerita sama saya?"

"Emmm... emm"

"Ning?"

"Ini cuma pendengaran aku aja mbak, jadi kemarin aku sempat sedikit denger pas abbah ngomong sama ummi, katanya ada anak Kyai yang naksir sama mas Rasya, dan mas Rasya menolak, tapi katanya anak Kyai itu akan terus mengejar mas Rasya, gak tahu deh kelanjutannya gimana"

"Oohhh.. berarti apa setiap hari mereka bertemu?"

"Entahlah, tapi mungkin saja iya, karena mereka satu kampus, yaaa walaupun gedungnya terpisah"

"Kalau begitu aku harus lebih kencang lagi berdoanya, dan kali ini aku akan memohon kepada sang Pencipta agar menyingkirkan para wanita yang akan menjadi penghalang"

Sungguh di luar dugaan,Ning Risa sempat mengira Annisa akan sedih dan cemburu, tapi ternyata reaksi Annisa di luar nurul, Ning Risa sempat ngelag sebentar, Annisa sama sekali tidak menampilkan rasa sedih ataupun cemburu, justru ia merasa lebih bersemangat untuk mempertahankan apa yang akan di miliki.

"Heem... eemm... iya aku juga akan bantu mbak Annisa untuk menyingkirkan mereka"

Tak terasa tibalah mereka di alun alun, sebuah tempat yang luas, lapangan yang di tumbuhi rerumputan, dan pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan. Ada juga yang menyewakan berbagai alat permainan untuk anak-anak.Sungguh ramai pengunjung pada sore hari ini, ada anak-anak, pasangan remaja, hingga para orang tua yang sedang santai menikmati waktu sorenya. Saat ini memang pas weekend, pantas saja ramai pengunjung.

"Mbak.. kita jalan ke sana yuk, aku mau beli itu"

Ucap Ning Risa sambil menunjuk jajanan yang ada di salah satu tenant, yaitu telur gulung.

"Mbak mau ikut apa tunggu di sini?"

"Aku tunggu di sana ya, aku mau duduk di atas rerumputan itu"

"Ohh.. ok, mbak mau aku beliin apa?"

"Tolong beliin sosis bakar,bakso tusuk, sama telur gulung, oh ya jangan lupa air mineral ya, ini uangnya"

Jawab Annisa sambil menyerahkan uang 50 ribuan.

"Mbak Annisa kaya sama siapa aja,biar aku yang traktir"

"Eehhh... ehhh"

Belum sempat Annisa menjawab, Ning Risa sudah berlari jauh meninggalkan Annisa setelah mengembalikan uang nya tadi.

Annisa melihat Ning Risa yang sibuk berkeliling mencari jajanan yang di suka, terlihat wajahnya yang sangat bahagia ketika menjumpai kedai makanan yang di maksud, seperti melihat sebuah harta karun.Sangat sederhana tapi bisa membuat hati bahagia, yaitu jajan. kedai pertama yang di kunjungi Ning Risa adalah sosis bakar, dia membeli 5 biji sosis ukuran sedang.

"Permisi pak... saya mau sosis yang sedang 5 ya, pedesnya sedeng aja,pakein mayones yang banyak ya"

"Siap atuh"

jawab bapak penjual sosis.Kawasan tersebut memang sedang ramai, tapi kedai sosis bakar waktu itu agak sedikit lengang, beruntungnya Ning Risa.

"Sosis nya sudah jadi"

"Oh ya berapa pak?"

"25 ribu"

Ning Risa mengeluarkan jumlah uang yang di maksud.

"Ini pak terima kasih"

"Sama sama"

Ning Risa kembali memilih jajanan yang ada di sana dan membeli beberapa cemilan.Setelah selesai dan mendapatkan semuanya yang ia mau, ia kembali ke tempat Annisa berada. Ning Risa berjalan semakin mendekati tempat di mana Annisa berada, dan sudah terlihat Annisa sedang duduk melihat pemandangan di sekitarnya sambil sesekali memotret beberapa hal yang buatnya menarik.

"Mbak... sibuk banget kayaknya"

"Ehh.. udah balik ternyata"

Annisa melihat begitu banyak tentengan yang di bawa Ning Risa.

"Ini... semuanya kamu beli Ning?"

"Ini belum semuanya mbak, maunya sih semuanya aku beli, sayangnya tanganku gak muat"

"Sekalian aja sama gerobaknya kamu beli Ning"

"Emmmm... boleh juga, nanti deh pas nikahannya mas Rasya sama mbak Annisa aku mau ngundang mereka, jadi ummi biar gak ribet nyiapin makanan untuk tamu"

"Boleh juga, hahahahah"

Mereka tertawa dan mulai memakan cemilan yang sudah di beli Ning Risa.

1
Afuadi
lanjut thor...semangat
Alfa reza Hidayat
lanjut
Dey Desuka
aku....
gak tau....wkwkwkkkk
Dey Desuka
hmmmmm.......ternyataaaaa
Dey Desuka
mungkin kyai Abdullah ya thor
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Ceritanya menginspirasi dan memotivasi, thank you author 🙏
Emitt Chan
Dari awal sampe akhir bikin baper, love it ❤️!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!