NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak menyukainya sama sekali

Suara jangkrik terdengar berbunyi berirama, suasana malam hari benar-benar damai. Li Hua duduk disamping rumah, menatap rembulan penuh dengan pesona. Matanya seakan terhipnotis oleh lengkungan sabit tergantung di langit.

"Aku ingin pulang,"bisik Li Hua pada diri sendiri.

Berada di dunia yang asing membuat nya takut, dia tidak memiliki siapapun untuk bergantung. Semua orang tidak akan percaya bahwa dia merasuki tubuh seseorang.

"Mengapa takdir begitu rumit? Aku tak menginginkan hal ini, setidaknya kalau aku memiliki kemampuan bagus mungkin akan berpikir lain."

Alur hidup tak selalu seperti sebuah jalan lurus, memiliki pola yang kadang terlihat mudah dan sulit. Bagaikan benang yang kusut dan sulit terurai, bibir bawahnya tergigit saat rasa cemas menghampiri.

Apa Li Hua akan bisa bertahan disini? Dunia dimana dia tak mengenal banyak hal, teknologi yang tak mumpuni dan belum berkembang. Bahkan masih percaya pada hal-hal tak logis, tidak ada cara lain. Li Hua harus bertahan hidup dengan baik, mencari teori untuk kembali ke dunia asalnya.

Sangat sulit, bukannya nyawa kembali ke tubuh ternyata malah menemui leluhurnya.

"Diluar sangat dingin, masuklah."

Tubuh Li Hua menegang, dia tidak terbiasa dengan Huang Ji. Lelaki itu terlihat dingin, meskipun wajah pesolek nya terlihat bersinar saat malam. Li Hua tidak tergoda sama sekali, sebab mereka tidak memiliki ikatan khusus. Mungkin pemilik tubuh memiliki nya tapi tidak dengan dia.

"Nanti saja, jangan merusak ketenangan ku,"tolak Li Hua.

Huang Ji menatap Li Hua tak suka, sejak kapan Isteri kecilnya bisa menolak apa yang dia katakan. Huang Ji tidak menyukainya, dia berjalan mendekati Li Hua meraih pergelangan tangan kurus. Menariknya secara kasar, Li Hua yang tak siap hampir jatuh tersungkur.

"Apa kau mulai melawan ku?"Huang Ji marah, ini pertama kalinya Li Hua memberontak.

"Sepertinya kau di rasuki oleh roh jahat,"ketus Li Hua tak senang,"hanya sesepele ini kamu menjadi marah, untuk apa memaksa ku masuk kalau aku saja tidak mau."

Tangan besar milik Huang Ji mempererat genggamannya, pergelangan Li Hua memerah. Pria pesolek itu membuat Li Hua kesal, dia menyentak kan tangannya keras hingga berhasil lepas.

Huang Ji terperangah saat merasa tenaga Li Hua kini bertambah dua kali lipat. Li Hua menghentakkan kaki kesal, berjalan masuk kedalam rumah. Huang Ji mengikuti nya dari belakang, mengunci pintu samping.

Langkah Li Hua terhenti saat menyadari Huang Ji ikut masuk kedalam kamar, lelaki itu menutup pintu dan menguncinya. Merebahkan diri diatas kasur jerami, hal itu membuat Li Hua ragu.

"Kemari dan tidur, besok aku harus pergi kembali."

Saat tangan Huang Ji menepuk kasur, wajah Li Hua menjadi pucat. Dia takut lelaki itu akan melakukan hal aneh, melihat Li Hua gemetar lelaki itu mendesah pelan.

"Aku tidak akan melakukan hal aneh apapun, cepat lah tidur."

"Kamu tidak boleh menjilat ucapan mu itu."Li Hua menatap Huang Ji tajam.

Benar-benar mirip kucing kecil, Huang Ji hampir tertawa. Dia mengendalikan dirinya dengan baik, berbalik menghadap tembok dan memejamkan matanya.

"Tidak akan, aku akan memegang perkataan ku."

"Ya, baguslah. Aku tidak suka di sentuh."Li Hua merebahkan tubuhnya di kasur dengan hati-hati.

Menggulung tubuhnya dalam selimut tipis, dia tidak bisa tidur sama sekali. Terkadang terkejut saat Huang Ji membuat pergerakan kecil. Dia sangat cemas, meskipun pada akhirnya kelopak mata terasa berat.

Menutup rapat pandangan nya, kegelapan menyelimuti hingga mimpi memeluk jiwa nya. Suara jangkrik masih terdengar berirama diluar, siapapun yang mendengarnya akan terasa mengantuk.

"Sudah tidur?"

Huang Ji tidak mendapatkan respon, dia menoleh melihat wajah penuh ketentraman membuat nya berdecak pelan. Bangun dan duduk di depan meja kecil, sebuah surat dia keluarkan dari sakunya, membuka dan membaca isi surat tersebut.

"Rumah ini akan penuh dengan permasalahan, aku tidak akan yakin."Huang Ji memijat pelipisnya.

Surat dengan stempel dari salah satu rumah besar di kabupaten , membuat nya merasa akan menambah masalah di hidupnya. Menatap Li Hua penuh rasa bersalah, Isteri kecil nya mungkin akan menanggung beban luka penuh darah. Namun, hal itu tidak bisa di tepis, ketidak sengaja masalah yang di buatnya akan membuat semua orang di rumah kecil akan menderita.

"Sepertinya aku akan menyesali, mungkin ini yang terakhir."

Lelaki itu merangkak keatas kasur melewati Li Hua dengan hati-hati, dan tertidur dengan pikir rumit. Pagi hari nya, Sanlang terlihat sedang menyapu halaman rumah. Li Hua tengah menyiapkan sarapan mereka semua, Da Lang tidak berani bersantai. Dia bangun subuh-subuh untuk pergi kesungai dan mencuci baju disana. Menjemur pakaian saat Sanlang menyapu, sedangkan Erlang dan Siniang membantu di dapur.

Siniang hanya bermain dengan peralatan makan saja, tidak benar-benar membantu. Li Hua tidak mempermasalahkannya sama sekali, dia akan memberikan tugas-tugas kecil yang mudah diselesaikan nanti.

Huang Ji tidak bisa berkata-kata, dia menyadari bahwa anaknya kini terlihat sangat rajin. Meskipun selama dia pulang mereka selalu bermalas-malasan, bahkan rumah tidak pernah terurus sama sekali.

Saat hidangan disajikan, aroma harum penuh kelezatan mengundang nya untuk makan. Anak-anak berlari masuk kedalam ruangan begitu menyelesaikan tugas mereka. Menatap sayur liar yang ditumis dengan bumbu, udang-udang kecil di satukan dengan sayur liar terlihat sangat menggoda.

Meskipun hanya ada kentang sebagai pengganti nasi itu cukup untuk membuat mereka kenyang, Lao Lao memberikan kentang sebagai ganti dari ubi pemberian Ibu tiri mereka.

"Hua Niang, ini sangat enak. Meskipun hanya di tumis dengan bawang dan potongan cabai, serta sedikit garam kami sangat menyukainya."Erlang tidak bisa untuk tidak memuji.

Saat ini ada Ayah mereka lebih baik bersikap sopan, kepala Siniang bergoyang ke kiri dan ke kanan. Miliknya tidak terasa pedas tapi sangat enak, dia menyukai nya hingga mampu menghabiskan satu mangkuk kentang dan sayur.

"Hua Niang aku mau tambah,"Sanlang menyodorkan mangkuknya.

Li Hua menambahkan sayur dan kentang rebus tanpa banyak bicara, Da Lang hari ini lebih pendiam. Semenjak Huang Ji pulang, pemuda itu belum mengatakan kalimat panjang ataupun mengobrol dengannya.

"Akan lebih baik kamu menyimpan uang nya ketimbang membeli bumbu untuk memasak."Huang Ji merasa Li Hua membuang-buang uang.

Li Hua merasa tak senang, uang yang di pakai bukan milik lelaki itu. Seharusnya mulutnya di kontrol dengan baik,"makan saja, untuk apa kamu mencoba berceramah? Uang yang dipakai milik ku sendiri."

Perkataan Li Hua membuat Huang Ji hampir tersedak makanan, dia buru-buru meminum air. Tenggorokannya terasa lega tidak ada sesuatu yang tersangkut.

"Sepertinya aku lupa memberi mu uang."

Bola mata Li Hua memutar malas, alasan lelaki itu membuat nya semakin jengkel. Bilang saja dia tidak memiliki uang sepeser pun, makannya dia pulang kerumah. Coba saja kalau kantung kain nya gemuk, sudah pasti pergi keluar menghambur kan banyak uang.

1
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt, semangat sehat ya...
RJ 💜🐑
ceritanya bagus, semangat buat karyanya thor 🤗🤗❤
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
trie
mungkin terasa aneh dgn buah buahan yg banyak mangfaat ny
trie
dagangan laris manis
Ita Xiaomi
Moga rejeki mereka lancar dan bs hidup berkecukupan dan bahagia.
Ita Xiaomi
Da lang sibuk nyari lapak kosong sedangkan jualan udah laku semua😁.
Enah Siti
Gak jdi di gantung di pohon tomat🤭🤭🤭🤭🤭😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏mksih thor
Enah Siti
thor gak up lgi 🙏🙏🙏🙏🙏
Enah Siti: oke ku tunggu awas klau gak ada ku gantung di pohon tomat thor 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍mksih
Carrot: Hari ini up kak, baru dikirim untuk di review. Tunggu ya kak paling satu jam lagi baru tayang/Pray/
total 2 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor, ceritanya bagus 🤗🤗👍🏻❤
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Erha Print
semangat berkarya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!