NovelToon NovelToon
Xuan Ji Season Tiga

Xuan Ji Season Tiga

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:362.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bang Regar

Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.

Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Sosok Tak Terduga

“Wah, wah wah ... aku tidak menyangka rumah bordilku kedatangan tamu Pendekar Keabadian.” Wanita yang mengenakan penutup wajah tiba-tiba muncul dan langsung duduk di kursi dekat meja Xuan Ji dan Gao‘er.

“Nyo-nyonya besar,” sapa Gao‘er gugup dan langsung menundukkan wajahnya sebagai tanda hormat. Wanita penghibur lainnya juga menyapa Nyonya besar itu.

Dia segera turun dari lantai atas setelah mendapat laporan dari bawahannya, bahwa seorang Pendekar Ranah Keabadian menggunakan Perisai saat berbincang-bincang dengan Gaoer. Tindakan seperti itu dilarang dan dianggap memiliki niat tak baik pada rumah bordil.

Karena Pendekar tersebut memiliki basis Kultivasi tinggi, nyonya besar pemilik rumah bordil langsung turun tangan dan akan menegur Pendekar tersebut.

Namun, ia terkejut saat merasa energi spiritual dari Kristal monster terpancar dari dalam kantong kulit di tangan Gao‘er. Dia curiga Gao‘er mungkin menjual informasi berharga tanpa sepengetahuannya dan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.

“Salam kenal nyonya besar.” Xuan Ji menangkupkan tinju menyapa pemilik rumah bordil tersebut.

Ternyata Gao‘er tidak berbohong kalau pemilik rumah bordil ini adalah Pendekar Ranah Keabadian.

Xuan Ji sedikit bingung, kenapa sosok sekuat dirinya mengelola sesuatu yang merepotkan. Padahal bila ia membutuhkan uang banyak, maka ia tinggal pergi berburu monster saja.

“Apa tujuanmu di sini? Tak mungkin hanya untuk membeli arak seribu bunga, kan?” Pemilik rumah bordil bertanya melalui telepati.

“Tak ada yang istimewa, aku memang ingin membeli arak ini dan memberikan sedikit bantuan pada nona mantan Kultivator ini,” sahut Xuan Ji sambil menatap Gao‘er yang masih menunduk.

“Hmm?” Pemilik rumah bordil menatap tajam Xuan Ji yang terlihat tenang sambil menikmati araknya.

“Kakak Feng‘er, aku bersembunyi di sini. Kalau ada orang-orang tua bodoh datang kemari, katakan kalau kamu tidak melihatku ha-ha-ha ....” Wanita cantik, Tetua Sekte Giok Surgawi tiba-tiba menerobos masuk ke dalam rumah bordil.

Tubuhnya dipenuhi luka-luka, sepertinya ia habis bertarung dan kabur karena tidak mampu mengalahkan lawannya serta tidak sempat mengobati luka-lukanya.

“Aku panen besar di labirin, sekarang orang-orang tua itu sangat murka karena kehilangan sebagian murid-murid berbakat mereka.” Tetua Sekte Giok Surgawi itu berbicara dengan antusias dan tidak menyadari keberadaan Xuan Ji yang hanya berjarak beberapa langkah darinya. “Nanti aku akan membagikan sebagian jarahanku padamu,” katanya lagi sembari bertingkah imut.

Pendekar yang bekerja pada tuan kota langsung mengerutkan kening. Dari cara berbicara wanita itu, maka dia itu Pendekar jahat karena membunuh murid-murid Sekte besar di labirin. Namun, ia tidak bisa menangkap wanita itu, karena basis Kultivasi-nya sangat tinggi.

Tetua Sekte Giok Surgawi akhirnya menyadari keberadaan Xuan Ji. “Eh, bukankah kamu Pendekar yang menyelamatkan—”

Dia belum selesai berbicara, tiba-tiba Xuan Ji mengeluarkan Pedang Iblis Surgawi dan hanya dalam satu kedipan mata, leher wanita itu langsung ditebas.

Nyonya besar pemilik rumah bordil terbelalak melihat kepala Tetua Sekte Giok Surgawi menggelinding ke depannya.

“A-apa yang kau lakukan?” Dia berteriak lantang sambil menggebrak meja.

Akan tetapi Xuan Ji mengabaikan seruannya. Tangan Xuan Ji bergerak cepat ke arah dada kiri tubuh Tetua Sekte Giok Surgawi yang masih berdiri.

“Percuma saja kau menggeliat, Cacing Iblis menjijikkan!” cibir Xuan Ji meremas Cacing Iblis ditangannya.

Dia langsung menyadari Tetua Sekte Giok Surgawi adalah pengikut Kultus Iblis, karena energi spiritual Iblisnya masih merembes keluar dari tubuhnya saat masuk ke dalam rumah bordil.

Dia membunuhnya tanpa melakukan interogasi di mana rekan-rekannya yang lain, karena pengikut Kultus Iblis tidak bisa membocorkan rahasia mereka. Jika mereka mencoba mengungkapkan rahasia Kultus Iblis, maka tubuh mereka akan meleleh sebelum sepatah katapun keluar dari mulutnya.

“Wanita itu adalah Kultus Iblis!” seru salah satu Pendekar yang bekerja pada tuan kota.

Selain memiliki energi spiritual Iblis, ciri khas pengikut Kultus Iblis adalah ada Cacing Iblis yang bersembunyi di jantung mereka. Namun, jika pengikut Kultus Iblis mati, maka Cacing Iblis itu akan melarikan diri.

“Aku tidak menyangka Tetua Sekte Giok Surgawi akan menjadi pengikut Kultus Iblis, padahal Sektenya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.” Nyonya besar pemilik rumah bordil terlihat sedih, air mata mengalir dari sudut matanya.

“Untung saja tuan Pendekar menyadari kalau wanita itu adalah pengikut Kultus Iblis. Kalau tidak ada yang mengetahuinya, maka mungkin nyonya besar akan dibunuh olehnya.”

“Nyonya besar tolong jangan khawatir, menurut wanita itu dia dikejar oleh orang-orang tua sejak dari labirin. Berarti semua pengikut Kultus Iblis yang datang bersamanya sudah dihabisi oleh para Tetua Sekte besar itu.”

Para pendekar yang menjadi pelanggan rumah bordil itu menghibur nyonya besar yang sedang sedih tersebut.

“Terimakasih tuan Pendekar telah membasmi pengikut Kultus Iblis itu. Anda kuat sekali, bahkan membunuh Ranah Keabadian hanya dengan sekali tebas saja.” Pendekar bertubuh gemuk langsung menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.

“Ha-ha-ha ... tuan Pendekar pasti datang ke sini karena arak seribu bunganya sudah habis. Bagaimana kalau membeli arak seribu bunga punyaku juga?” Wanita penghibur berambut merah segera berjalan ke arah Xuan Ji sembari mengeluarkan kendi arak seribu bunga dari cincin dimensinya.

“Aku juga memiliki arak seribu bunga!”

“Aku juga tuan Pendekar!”

Semua wanita penghibur bergegas menuju Xuan Ji, sementara para pelanggan pria malah tertawa terkekeh-kekeh. Tidak ada yang berani melarang para wanita penghibur itu pergi dari mereka, karena mereka takut Xuan Ji tersinggung dan mereka akan berakhir seperti wanita pengikut Kultus Iblis itu.

Xuan Ji tersenyum lebar karena dikerumuni oleh wanita-wanita penghibur cantik. “Jangan berdesak-desakan, Pak tua ini sangat kaya. Uang ataupun Kristal monsterku tak akan habis walaupun aku membeli Tianwu ini ha-ha-ha ....”

Dia memang memiliki banyak kristal monster yang setara Ranah Kaisar Surgawi walaupun candaannya itu terlalu dibesar-besarkan, karena tak mungkin hartanya cukup membeli sebuah Benua yang luasnya tidak ia ketahui tersebut.

Xuan Ji menyimpan banyak mayat monster di dalam cincin dimensinya saat terjebak di dalam labirin makam Raja Siluman Naga. Namun, lebih banyak kristal monster yang hangus menjadi butiran debu karena ia menyerang mereka dengan seni beladiri tingkat tinggi.

Saat Xuan Ji sedang bercanda dengan para wanita penghibur itu, tiba-tiba sudut bibir nyonya besar memancarkan seringai menakutkan dari balik penutup wajahnya.

“Aku akan melahapmu, bangsaaaaat!” Nyonya besar melakukan serangan secepat kilat ke arah Xuan Ji. Dia tidak peduli para wanita penghibur yang bekerja untuknya itu akan terkena serangannya, karena yang penting adalah Xuan Ji mati dan ia akan melahap energi spiritual milik Xuan Ji.

Dia yakin Xuan Ji memiliki energi spiritual yang sangat besar di Dantiannya, apalagi seni beladiri terlarang Kultus Iblis miliknya tidak bisa mengukur energi spiritual Xuan Ji tersebut.

“Nyonya besar, apa yang kau lakukan?” Gao‘er adalah orang pertama yang menyadari serangan nyonya besar. Dia langsung ketakutan, karena telapak tangan cakar iblis sedang melesat ke arahnya.

1
#ayu.kurniaa_
.
Tabuut
Dantian gao'er rusak, tapi masih bisa menggunakan cincin dimensi ya bang thor?/Shy/
Xiao Ren Yuu
thorrr ayo lanjutkan xuan ji season 4 masih sangat seru ceritanya ini belum selesai dengan anak-anak nya
Da Kurnianto
Luar biasa
Yan Sofian
syukurin /Angry//Angry//Angry//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Yan Sofian
sadis
Yan Sofian
RIP
Yan Sofian
lagi mimpi kalee
Yan Sofian
hajar
Yan Sofian
yang mulia kaisar udah dipecundangi kakek legend
Yan Sofian
baru tahu loh su yang...
kakek legend dilawan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yan Tjia
huuuaaahhhaaahaaaahaaa,,, klu begini su yang jadi protagonis kesialan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yan Tjia
kakek legend Sugiono /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Yan Sofian
Yang kabur dari benua tianlong ya kakek legend xuan ji /Joyful//Joyful//Joyful//Determined/
imelda hitipeuw
Luar biasa
imelda hitipeuw
Lumayan
Aldo Delpierro
Luar biasa
Aristo Robaka
cerita malah ngawur dan kata2
Nana Ibrahim
lanjutkan dan teruslah berkarya
luar biasa
Rini Kimiati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!