NovelToon NovelToon
My Genius Triplet Son

My Genius Triplet Son

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: matchaneedz

Started on Agustus 2024

Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.

"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard

"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn

Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 7. Pindah

"Hai, morning babe... Sudah siap?" Sapa Arista, wanita itu segera menghampiri sang kekasih yang baru saja keluar dari kamar. Pria itu sudah terlihat rapi dengan pakaian kerja nya.

"Morning.." Balasnya dan segera mencium bibir wanita itu.

"Duduklah, masakanku belum selesai." Ucap Arista meminta Gavin untuk duduk di meja makan. Sedangkan dia kembali menuju dapet untuk melanjutkan masakannya.

Hari ini dia akan membuat nasi goreng spesial untuk sarapan dan jus buah untuk tambahan vitamin. Setelah siap, segera dia sajikan dalam piring dan membawanya ke arah Gavin.

"Makanlah..." Ucap Arista sembari meletakan sepiring nasi goreng dihadapan pria itu.

Melihat makanan di hadapannya, Gavin tersenyum senang dan segera memakannya. Dia selalu suka setiap masakan kekasihnya itu.

"Kamu tidak makan?" Tanya Gavin ketika melihat Arista hanya duduk sembari melihatnya.

Arista menggeleng, "Aku sudah menyiapkan bekal, sebentar lagi aku akan keluar."

Beberapa kali gadis itu melihat jam ditangannya, untuk memperkirakan jadwal keberangkatan bus yang akan dinaiki menuju perusahaan tempatnya bekerja. "Tunggulah, kita berangkat bersama."

"Jangan, terlalu beresiko. Maaf karena sudah berlaku childish kemarin." Ucap Arista, sebenarnya gadis itu tak bersungguh-sungguh menolak. Dalam hatinya dia masih berharap Gavin akan berusaha membujuknya. Tapi tampaknya itu hanya akan, karena Gavin hanya diam dan melanjutkan makannya.

Suasana meja makan itu hening sejenak, sampai akhirnya Arista berdeham sejenak dan segera bangkit dari duduknya. "Baiklah, aku berangkat dulu ya. Kamu hati-hati nyetirnya."

"Iya."

...----------------...

"Lo berangkat siang banget si Ta. Gue dari tadi nungguin lo."

Arista terkejut mendengar suara Aurel yang muncul secara tiba-tiba saat dia keluar dari lift. Sebenarnya dia sudah sampai kantor sejak tadi tetapi ada urusan sedikit di ruang direktur. Pak Ale memintanya untuk mengirimkan berkas laporan operasional perusahaan quartal awal tahun ini.

"Kenapa?" Tanya Arista keheranan. "Kok kalian kaya panik gitu si."

"Engga, gue cuman mastiin sesuatu. Katanya lo bakal pindah ke divisi marketing? Kok lo ngga ngabarin kita si?" Tanya Jihan dengan nada yang terdengar tidak terima.

Mendengar itu, Arista menaikan alisnya bingung. Dia bahkan tidak tau tentang kabar tersebut, kenapa tiba-tiba dipindah tugaskan. "Jangan ngaco deh, Pak Ale ngga ngomong apa-apa sama gue."

"Ini tuh bukan sekedar ngaco, itu di sana udah ada orang yang ngaku jadi sekretaris baru Pak Ale."

Ini ngga mungkin kan? Arista

Arista bergegas menuju ruangan Pak Ale untuk memastikan, dia harap apa yang dia pikirkan saat ini tidak benar. Bisa saja itu hanya sekretaris magang atau memang ada karyawan tambahan di divisi mereka. Meskipun dia sama sekali tidak yakin dengan pemikirannya. Wanita itu bahkan tidak memperdulikan panggilan dari kedua rekan kerjanya yang memintanya untuk tenang.

Tok tok tok

Tanpa menunggu dipersilahkan, Arista segera mendorong pintu ruangan Pak Ale setelah mengetuknya tiga kali. "Pak Ale, mohon maaf."

"Oh Arista, masuklah. Kebetulan ada yang mau saya bicarakan dengan kamu." Ucap Pak Ale.

Di dalam ruangan tersebut beliau tidak sendirian, ada seorang laki-laki muda berpakaian formal tengah duduk di hadapannya.

"Arista kenalkan ini Juan, dia yang akan menggantikan posisi kamu."

"Pak maksudnya gimana? Kenapa saya ngga tau kalau posisi saya digantikan, maksudnya saya di berhentikan atau bagaimana Pak?" Tanya Arista heran, dia merasa sedikit panik saat ini. Jika dia dikeluarkan maka dia harus mencari pekerjaan lain terlebih dengan catatan diberhentikan di belakang namanya.

"Arista, siapa yang berkata kamu diberhentikan. Bukankah kamu sudah menyetujuinya tawaran dari Pak Gavin untuk menjadi sekretaris Bu Chelsea? Ini sebenarnya membuat saya sedikit kecewa, apa kamu kurang nyaman bekerja dengan saya?" Tanya Pak Ale menatapnya tajam.

"Saya sudah nyaman bekerja dengan kamu sebagai sekretaris saya, tetapi jika kamu memang memilih pindah menjadi sekretaris Bu Chelsea saya sama sekali tidak masalah. Memang anak muda selalu ingin mencoba hal baru bukan."

Arista terdiam, tubuhnya membeku heran. Dia merasa tidak pernah menerima tawaran ini kenapa Gavin bisa berbuat seperti ini padanya.

"Pak tapi saya tidak pernah menyetujui hal tersebut, saya sudah nyaman bekerja disini dengan bapak sebagai atasan saya. Apa tidak bisa dipertimbangkan kembali pak?"

"Maaf Arista, disini saya hanya menjalani perintah. Saya benar tidak tahu kalau ternyata kamu sendiri belum menyetujui hal ini."

Bahu Arista luruh, ntah kenapa perasaannya tidak enak. Dia merasa ada sesuatu yang akan terjadi yang akan memberikan perubahan besar dalam hidupnya.

"Sekarang tolong kamu beritahukan apa saja tugas yang harus dikerjakan Juan ya dan kamu bisa selesaikan pekerjaanmu terlebih dahulu baru kamu bisa menemui Bu Chelsea." Perintah Pak Ale, dia sebenarnya merasa kasihan dengan gadis itu. Walaupun sebenarnya tidak terlalu buruk pindah divisi dengan jabatan yang sama. Hanya saja itu membuat dia harus kembali melakukan adaptasi.

"Baik Pak. Saya permisi dulu." Ucap Arista sembari menunduk dan segera mengajak Juan untuk keluar.

Sesampainya di luar Arista segera membuka ponselnya dan melihat ada beberapa pesan dari kekasihnya disana yang entah mengapa membuat dadanya semakin sesak. Wanita itu segera mengetikan pesan untuk membalas pesan pria itu.

Gavin❤: Aku memindahkan mu untuk menjadi partner Chelsea. Bekerjalah dengan baik.

Arista X. E. : Kenapa? Apa alasannya, kenapa tidak bilang dulu padaku?

Gavin❤: Chelsea meminta sekretaris wanita dan belum ada yang sesuai kriteria jadi dia meminta kamu untuk menjadi sekretarisnya.

Arista X. E. : Kenapa kamu menyetujuinya, apa disini bisa seenaknya memindahkan karyawan seperti ini?

Gavin❤: Karena aku tidak bisa menolak permintaannya. Itu memang hak yang bisa dilakukan pemilik perusahaan, aku yang meminta pada Papa.

Tanpa sadar air matanya meluruh dan menjatuhkan kepalanya diatas lipatan tangan diatas meja. Dia sedikit terisak saat itu, dia sebenarnya tidak masalah di pindah tugaskan tetapi bukan seperti ini. Bukan karena alasan pribadi seperti ini.

Padahal semalam mereka baru saja menghabiskan malam panas bersama tetapi kenapa pria itu bersikap seperti ini. Apa pilihan dan keinginannya tidak berarti dibandingkan dengan keinginan sahabat kecilnya itu.

"Arista, aku benar-benar minta maaf karena membuatmu di pindahkan." Ucap Juan dengan penuh sesal. Terlihat pria muda itu menatap Arista dengan pandangan tak terbacanya.

Arista mendongak dan segera mengusap air matanya. "Ah maaf, itu bukan salahmu." gadis itu mulai tersenyum dan mempersilahkan Juan untuk duduk di sampingnya.

"Bawalah kursi itu kemarin dan duduk disini. Aku akan jelaskan apa tugasmu kedepannya."

...----------------...

To be Continued

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa untuk tinggalkan jejak dibawah yaaa✨

Semoga hati kalian menyenangkan guyss🌹

1
Tuty Tuty
kamu aja terlalu bodoh
Tuty Tuty
Luar biasa
Tuty Tuty
cinta boleh bodoh jangan Gavin gx patut di perjuangkan
Tuty Tuty
gila hubungan macam apa baru pacaran udah seperti suami istri rugi kamu sebagai perempuan
Tuty Tuty
aku nyimak yaaa thor 😁😁
Tarwanto Wanto
/Coffee//Coffee//Rose/
Dian Amelia
mangkanya....jadi wanita hrs pandai jaga diri jangan terlena dg rayuan lelaki yg hanya ingin kesenangan saja minus tanggung jawab
Dian Amelia
mangkanya jangan di kasi dp duluan.....lelaki kan banyak yg anjrit.
tia
up yg lancar biar gk lupu cerita ny thor
Anonymous
double up dong thorr
Anonymous
mantapp sering up dong kak
Anonymous
ayoo up lg thorr
Padriyah Balqis
seh... waktu akan kembali dengan penuh kebahagiaan....
q mah ogah balik sama cowok plin-plan tinggal enak y aj...
maaf Thor kllo bisa jng balik lagi sama cowok itu
Rohana
lah dikit amat thorrr
Krislin Meeilin
up lagi ceritanya Klau boleh doubel up ya
Senjaaaa
lanjut lagi dong kak
Rohana
lanjut thorrr
xzyfaa
bagus, aku suka lanjut dong torrrr
Aty
Bagus banget nasehatnya, semangat Arista
Anonymous
Next thorr, lanjutt cpat aku penasarann😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!