NovelToon NovelToon
Dikejar Berondong Bucin

Dikejar Berondong Bucin

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Janda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Beda Usia
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Anindya, seorang Ibu dengan 1 anak yang merasa sakit hati atas perlakuan suaminya, memilih untuk bercerai dan mencari pelampiasan. Siapa sangka jika pelampiasannya berakhir dengan obsesi Andra, seorang berondong yang merupakan teman satu perusahaan mantan suaminya.
“Maukah kamu menikah denganku?” Andra.
“Lupakan saja! Aku tidak akan menikah denganmu!” Anindya.
“Jauhi Andra! Sadarlah jika kamu itu janda anak satu dan Andra 8 tahun lebih muda darimu!” Rima.
Bagaimana Anindya menghadapi obsesi Andra? Apakah Anindya akan menerima Andra pada akhirnya?
.
.
.
Note: Cerita ini diadaptasi dari kisah nyata yang disamarkan! Jika ada kesamaan nama tokoh dan cerita, semuanya murni kebetulan. Mohon bijak dalam membaca! Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Andra

Andra, seorang pemuda fresh graduate yang bekerja di perusahaan pertambangan merupakan anak tunggal dari keluarga yang cukup. Bisa saja Andra membantu bisnis UMKM ayahnya, tetapi ia tidak mau dan mengatakan ingin mencari pengalaman.

Di pekerjaan, ia mengenal Faris seorang pemuda pendiam tetapi populer di kalangan karyawan perempuan. Mereka menjadi dekat sejak ia menjadi juniornya dan bekerja di shift yang sama. Ia mengira jika Faris hanya bisa main-main dengan perempuan dan tidak menyangka jika cuti yang diajukan Faris kali ini untuk menikahi gadis idamannya.

Andra yang sudah memiliki kekasih pun tidak merasa iri, karena baginya menjaga hati kekasihnya yang masih menempuh pendidikan adalah yang utama. Sampai ia bertemu istri dari Faris.

Mereka awalnya bertemu di warung makan. Andra langsung tertarik dengan paras dan sikap Anindya kala itu. Ia juga mencuri pandang ke arah Anindya tanpa sepengetahuan Faris. Sejak saat itu, Andra seperti tertarik untuk berkunjung ke rumah Faris hanya untuk memandang Anindya.

“Anindya, perempuan yang lebih tua dariku. Mengapa ia bisa menarik perhatianku?” Andra bermonolog.

Biasanya ia akan bersemangat ketika menghubungi kekasihnya, tetapi sekarang ia merasa ada yang kurang di hubungan mereka. Sehingga Andra mulai jarang menghubungi kekasihnya dengan alasan banyak pekerjaan karena targetnya yang bertambah. Rima, kekasihnya pun dengan pengertian mengatakan jika ia tidak apa. Jika Andra tidak sempat menghubunginya, maka ia yang akan mengirimkan pesan untuk mengetahui kabarnya.

Hari-hari berlalu, rasa ketertarikan Andra kepada Anindya semakin bertambah. Saat ia berkunjung ke kontrakan Faris, ia tidak sengaja melihat pakaian yang dikenakan Anindya di balik cardi. Membuatnya penasaran jika Anindya melepaskan cardinya.

Hingga kunjungan terakhirnya, Andra melihat bekas merah di leher Anindya yang membuatnya membeku. Ia sadar jika halal bagi Faris untuk meninggalkan tanda di tubuh Anindya, tetapi dalam hati Andra justru menginginkan tanda itu dibuat olehnya. Karena hal ini, ia menjadi tidak fokus bekerja beberapa hari.

“Ah.. Aku sudah gila! Aku tertarik dengan istri orang! Bisa-bisa aku di cap “pebinor”!” gerutu Andra yang susah memejamkan mata malam itu.

“Jika dibandingkan dengan Rima, Anindya lebih pendek dan berisi. Tetapi mengapa membuatku tertarik?” Andra bermonolog, membandingkan fisik dua perempuan.

Karena kurang tidur, pagi ini Andra tidak bisa fokus dalam pekerjaannya hingga tergelincir saat menaiki tangga dan membuatnya dilarikan ke UGD Puskesmas. Dari pemeriksaan dokter, cedera yang ia alami di punggung bawah bisa mempengaruhi pekerjaannya kelak. Sehingga dokter menyarankannya untuk fisioterapi.

“Mbak Anin?” seru Andra yang terkejut melihat Anindya.

“Kamu pasiennya?” tanya Anindya yang sama terkejutnya dengan Andra.

Seolah mendapatkan siraman air di harinya yang kering beberapa hari ini, Andra mengucap syukur atas cedera yang dialaminya. Bagaimana tidak, ia bisa bertemu Anindya sekaligus ditangani langsung oleh perempuan yang membuatnya linglung sejak berkenalan.

Sentuhan Anindya membuatnya terkejut dan merasa aneh sekaligus. Ia yang sudah menjalin asmara dengan Rima beberapa bulan, belum pernah merasa seperti ini padahal setiap bertemu mereka akan bergandengan tangan dan bahkan memberikan kecupan. Ini hanya sentuhan saja sudah berhasil membuatnya menegang.

Dengan patuh Andra mengikuti arahan Anindya agar perubahannya tidak diketahui. Ia bersorak dalam hati kala Anindya memintanya mengikuti sesi latihan. Nahasnya, saat ia dilarikan ke Puskesmas, ia tidak membawa ponselnya dan teman yang mengantarkannya kembali ke kantor karena ada urusan. Ia pun memutuskan untuk beristirahat di bangku kosong yang ada di area taman.

“Mengapa kamu tidur di sini?” tanya Anindya.

“Tidak ada yang menjemputku! Orang-orang sibuk di kantor.” Andra sekali lagi bersorak di dalam hati, dibalik apesnya ada Anindya yang menjadi obatnya.

“Apakah tidak bisa menghubungi orang lain yang bisa menjemputmu?”

“Aku tidak membawa ponsel karena tasku tertinggal di tempat kerja.” Andra tersenyum melihat tatapan iba Anindya yang kemudian menghubungi seseorang dengan ponselnya.

“Tunggulah, Mas Faris yang akan mengantarkanmu.” Ternyata Anindya menghubungi suaminya, Andra lupa jika Anindya adalah istri Faris.

Andra memperhatikan kepergian Anindya dengan wajah sendu. Wajahnya semakin sendu tatkala melihat Faris berjalan beriringan dengan Anindya yang penuh dengan senyuman. Ia pun mengikuti Faris dan mengucapkan terima kasih kepada Anindya.

“Bagaimana bisa kamu tergelincir?” tanya Faris di sambil fokus melajukan motornya.

“Mengantuk, tadi malam aku kurang tidur.” Jawab Andra jujur.

“Tidak bisa tidur memikirkan kekasihmu?” pertanyaan Faris seketika membuat Andra membeku sejenak dan kemudian menyanggahnya.

“Tidak!” karena bukan Rima yang ia pikirkan, melainkan Anindya.

“Dasar “ababil”!”

“Apa itu?” tanya Andra tidak mengerti.

“Anak baru gede labil!” Andra yang tidak terima memukul pundak Faris yang membuat Faris menambah kecepatannya.

“Gila kamu Bang!” keluh Andra yang baru saja turun dari motor.Faris berkendara di atas rata-rata tanpa melihat lubang dan polisi tidur, membuat Andra yang membonceng tersiksa dengan getaran yang dihasilkan. Selain pantatnya, cedera punggungnya juga terasa nyeri saat ini.

“Makanya jangan memukul sembarangan!”

“Abang yang lebih dulu mengejekku!” Andra tidak mau kalah.

Andra menggerutu sambil berjalan pelan menuju kamarnya. Ia yang awalnya kesal menjadi tenang setelah mengingat jika 2 hari lagi akan bertemu dengan Anindya. Dengan penuh harap Andra menantikan pertemuannya dengan Anindya kembali.

Dengan semangat Andra berangkat ke Puskesmas untuk bertemu Anindya atau lebih tepatnya fisioterapi. Sesuai dengan saran dokter dan Anindya, Andra mengajukan cuti sakit untuk mengobati cederanya. Perusahaan pun memberikannya cuti sakit sampai sesi latihannya selesai. Andra yang mengira jika ia akan menjadi pasien pertama pun harus kecewa karena sudah ada dua pasien yang sudah menunggu di depan ruangan fisioterapi.

Tiba giliran Andra, ia menarik nafas panjang sebelum masuk ke dalam ruangan. Anindya dengan profesional menangani Andra. Dengan patuh Andra mengikuti arahan Anindya, sampai jari-jari yang menyentuh kulitnya seperti mengalirkan sengatan listrik dan membuatnya menegang. Ia sangat gugup ketika Anindya menghentikan gerakannya karena takut perubahan tubuhnya ketahuan.

“Apakah itu sakit?”

“Sedikit.” Untunglah Anindya mengiranya kesakitan.

“Jangan kencangkan ototmu!” Andra mencoba sekuat tenaga mengatur nafas dan tubuhnya agar Anindya tidak menyadari perubahan tubuhnya.

Pijatan yang diberikan Anindya seperti candu baginya. Semakin Anindya menyentuhnya, semakin ia menginginkan lebih. Andra memejamkan matanya menikmati setiap pijatan yang diberikan. Ia sampai mengabaikan rasa nyeri yang datang saat pijatan Anindya mengenai area cedera. Sayangnya, pijatan Anindya berhenti dan memintanya untuk melakukan gerakan peregangan. Ia hanya berharap Anindya tidak melihat sesuatu di antara kakinya.

Beberapa gerakan Andra lakukan sesuai arahan Anindya, selama melakukannya ia menyempatkan untuk curi pandang di wajah serius Anindya. Sampai Anindya mengatakan jika sesi latihan untuk hari ini telah selesai. Andra mengacungi jempol sikap profesionalisme Anindya yang selama sesi tidak memperhatikan apa yang ia takutkan. Ia pun bisa bernafas lega, ia semakin menantikan sesi latihannya selanjutnya.

“*Jika memiliki istri Anindya, aku akan meminta pijat setiap waktu*!” batin Andra saat keluar dari ruangan fisioterapi.

1
Ais Galby
sebnrnya anak nya anin itu nama nya arka apa ardio thor maaf cuma nanya aja
Meymei: Ardio kak, Arka anak Rani,, maaf typo
total 1 replies
Lee Mba Young
Kl ada lelaki suruh di teras saja, krn statusmu janda, mulut tetangga kn pedes.
Dian Rahayu
lanjut thor
Dian Rahayu
kapan nih up ya 😊
Lee Mba Young
semoga faris di pecat dr kerjaannya kl pengangguran mana mau si Rani.
orang macam faris itu sembuhnya kl jd gembel atau penyakitan
Lee Mba Young
bagus lah cerai saja tu bukti pernikahan buat jeblosin Faris ke penjara biar jd pengangguran. kl dah pengangguran mana mau tu si Rani. kl perlu viral kan jng smp km hancur sendiri, kl hancur semua juga hrs hancur termasuk Faris dan Rani.
Lee Mba Young
anindya lemah sih 😂 ntar hamil lagi repot habis enak enak ma lakinya.
kl pintar pasti cari bukti bawa ke pengadilan biar kena hukuman tu si Faris.
Alisa Erlani
duh thor kpn terbongkar nya enak bener jdi paris itu celup sana celup sini jijik banget🤑
Meymei: sabar ya kak.. 🤭
total 1 replies
Okto Mulya D.
Faris parahhh
Okto Mulya D.
piye tha..malah melirik istri orang yakkk
Okto Mulya D.
gelooo...istri dilihat orang malah dianya yang nafsuuu
Okto Mulya D.
Suaminya cuek bebek..
Okto Mulya D.
hehhh Faris, istri dianggap barang mainan..parahhhh..kasihan tohh
Okto Mulya D.
Nasibmu Anindya...
Nabilah
pengen q jambak😎
Nabilah
red flag tho!!
Nabilah
baru mulai sudah ada bau2 belut nih author!
Meymei: belut bau amis kak 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!