NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:94.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. CHECK UP

" Harusnya Lo gak Perlu temenin gue Al Lagian gue bisa sendiri kali Yang ada entar gue ngerepotin elo,"

" Ngerepotin gimana sih ? Gue sama sekali gak ngerasa direpotin sama lo. Lagian Lo kayak sama siapa aja deh. Gue sama lo itu udah temenan lama Bumi santai aja kali,"

Obrolan tersebut berasal dari dua remaja laki-laki dan Perempuan yang kini tengah berjalan melewati koridor rumah sakit.

Kedua orang itu adalah Bumi dan Alya yang tengah berada di rumah sakit. Lebih tepatnya Alya yang menemani Bumi untuk memeriksakan kondisi jantungnya. Hal ini sudah menjadi rutinitas bagi Alya sendiri yang selalu memaksa untuk menemani Bumi meski Bumi sendiri sering merasa tidak enak dengan sahabatnya itu.

" AL " Panggil Bumi menghentikan langkahnya.

" Hm, kenapa " Sahut gadis itu mendongakan kepalanya menatap ke arah Bumi

" Maaf gue selalu ngerepotin lo, " ujar Bumi dengan tatapan bersalah karena sering melibatkan Alya dalam urusan kehidupannya.

" Ngomong apa sih ! Udah sana masuk, kasian dokter Feli nungguin di dalem, " ujar Alya mendorong Pelan tubuh Bumi untuk memasuki ruangan di hadapannya.

" Yaudah gue masuk yah. Lo tunggu sini jangan kemana-mana, "

" Ck. Iya sana masuk gih, "

Sejenak Bumi menundukan kepalanya saat menatap sebuah ruangan di hadapannya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk Membuka sebuah Pintu di hadapannya itu.

Cowok dengan Hoodie berwarna cream itu memasuki ruangan serba Putih dengan Perasaan tidak nyaman. Tepat didalam ruangan itu, sudah terdapat seorang wanita yang berumur sekitar tiga Puluh tahunan tengah duduk di salah satu kursi.

" Permisi dok " ujar Bumi dengan begitu sopan.

" Bumi saya kira kamu tidak datang malam ini," sahut dokter dengan name tag Dr. Feli Yohana.

" Kalo saya gak kesini teman saya bisa ngamuk dok," sahut Bumi terkekeh kecil mengingat bahwa Alya Pasti akan mengamuk jika ia sampai tidak datang ke rumah sakit.

" Bisa saja kamu. Mari baringkan tubuh kamu kita mulai saja ya, " ujar dokter Feli seraya mempersiapkan alat-alat

Cowok dengan Postur tubuh tinggi nya itu pun mulai merebahkan tubuhnya diatas brankar dan segera melepaskan Hoodie yang ia kenakan membuat Perut kotak-kotaknya terpampang dengan jelas. Ia melakukan sebuah tes EKG yang berfungsi merekam dan mendeteksi gelombang serta irama jantung melalui beberapa alat yang akan di Pasangkan di bagian dada. EKG sendiri sudah rutin Bumi jalani sejak mengetahui Penyakitnya. Bahkan saking rutinya membuat ia cukup akrab dengan dokter Feli.

" Teman kamu itu baik sekali yah. Dia selalu setia mendampingi kamu dalam melakukan Pemeriksaan," ujar dokter Feli seraya memasangkan beberapa alat medis Pada tubuh Bumi

" Alya memang baik dok, saking baiknya saya jadi merasa merepotkan dia, " sahut Bumi sembari menatap langit-langit ruangan.

" Saya tinggal dulu yah. Saya akan kembali sekitar tiga Puluh menit untuk mencabut alat alatnya Kamu di sini saja dan jangan kabur lagi oke, " Pinta dokter Feli. Pasalnya beberapa waktu lalu Bumi Pernah menghilang dari brankar saat ia Pergi meninggalkannya sebentar entahlah apa yang dilakukan cowok itu.

" Baik dokter cantik " ujar Bumi dengan senyum tengilnya.

Dokter Feli membalasnya dengan senyum simpul sebelum akhirnya ia berjalan keluar ruangan meninggalkan Bumi sendirian.

Bumi mendongakan kepalanya menatap langit-langit ruangan serba Putih itu dengan tatapan sendu. Sangat sulit baginya untuk sekedar menerima kenyataan bahwa Penyakit itu sudah membuat fisiknya tidak baik baik saja seperti saat ini.

" Ayah... Bunda... Maaf Bumi gak bisa jaga tubuh ini dengan baik, " lirih Bumi dengan tatapan melelahkanya

Setelah tiga Puluh menit berlalu akhirnya tes membosankan itu telah berakhir Kini Bumi dan Dokter Feli tengah duduk berhadapan dikursi dan hanya dibatasi dengan meja direksi rumah sakit.

Cowok itu menundukan kepalanya sembari menatap sendu kearah sebuah kertas hasil tes EKG Pemberian dokter Feli yang kini ada digenggamanya.

" Hasilnya abnormal lagi Bumi Apa ada keluhan atau gejala baru mengenai hal ini yang kamu rasakan, " Tanya dokter Feli terdengar Pelan.

" Rasanya Semakin sulit dok semakin sulit untuk saya kendalikan. Bahkan hal yang biasa saya lakukan tidak mampu menghentikan laju detak jantung saya yang sering tidak beraturan, " sahut Bumi menjelaskan hal yang ia rasakan akhir-akhir ini.

" Memang hal seperti ini jika tidak diobati dengan baik bisa berakibat fatal bagi Penderitanya. Tapi saya yakin kamu bisa melewati semuanya. Kamu masih ingat kan semua Pesan-pesan saya, " ujar Dokter Feli.

Bumi menjawabnya dengan anggukan Pelan dari kepalanya.

" Jaga diri dan kesehatan kamu baik-baik ya. Saya yakin banyak orang yang sangat menyayangi kamu. Dan mereka masih membutuhkan kamu, " ujar dokter Feli dengan nada bicara seolah seorang ibu Pada anaknya sendiri.

" Baik dok. Doakan saya " sahut Bumi tersenyum hangat kearah dokter Feli

" Pasti "

Setelah selesai dengan urusan dokter Feli. Bumi akhirnya keluar dari ruangan Penuh Penderitaan itu. Bibirnya tersenyum tipis saat melihat Alya yang sudah memejamkan matanya dengan Posisi duduk dikursi tunggu. Gadis baik yang selalu saja mau untuk ia repotkan. Terselip rasa bersalah karena membuat gadis itu menunggu, Pasti gadis itu juga cukup lelah dengan urusan disekolahnya.

" Pasti bosen nungguin gue di sini mulu, " gumam Bumi duduk disamping Alya dengan menundukan kepalanya.

" Kata siapa " Ujar Alya dengan tiba-tiba

" Gue gak bosen, gue malah seneng bisa nemenin Lo gini, "

" Hahaha bisa aja " ujar Bumi mengacak rambut gadis itu.

" Ih berantakan tau! Gimana hasilnya,"

Bumi terdiam sejenak mendengar Pertanyaan itu. Lidahnya terasa kelu untuk mejawabnya.

" Baik. Ayo Pulang udah malem, " sahut Bumi berjalan mendahului gadis itu.

Melihat Alya Hanya diam membisu dengan tatapan Penuh tanya dari matanya membuat Bumi sedikit bingung menghadapi nya. Entahlah membohongi gadis itu memang sangat sulit. Alya selalu saja mengetahui jika ia sedang berbohong.

" Ayo Pulang kok malah bengong "

" Lo gak lagi bohongin gue kan," Tanya Alya menatap tajam ke arah Bumi

" Enggak Ayo Pulang " ajak Bumi menarik tangan Alya.

Sudut mata Alya menatap sebuah lembaran kertas yang terselip di saku Hoodie Bumi. Tanpa basa-basi cewek itu langsung mengambil begitu saja, membuat Bumi membulatkan matanya terkejut.

" Al Lo apaan sih " Ujar Bumi sedikit membentak.

" Diem " Tunjuk Alya Pada Bumi

Dengan rasa Penasaran tinggi gadis itu mencoba membaca sebuah kata yang ada di dalam kertas tersebut.

Matanya membulat sempurna saat membaca sebuah tulisan disana.

" Abnormal " Gumamnya. Ia beralih menatap ke arah Bumi yang kini menundukkan kepalanya.

" Lo udah bohongin gue "

" Maaf Al " gumam Bumi yang masih bisa didengar oleh Alya.

" Gue mau lo langsung Pulang ke kost dan jangan kemana-mana," Final Alya menyeret ujung Hoodie Bumi yang Pasrah dengan dengan wajah Polosnya.

......................

1
Anonymous
aku Tunggu cerita nya
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!