NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Suami Brondong

Terpikat Pesona Suami Brondong

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Gagal menikah dengan calon tunangannya tidak membuatnya putus asa dan tetap kuat menghadapi kenyataan.

Kegagalan pertunangannya disebabkan karena calon suaminya ternyata hanya memanfaatkan kebaikannya dan menganggap Erina sebagai wanita perawan tua yang tidak mungkin bisa hamil.

Tetapi suatu kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi pemuda yang berusia 19 tahun.

Akankah Erina mampu hidup bahagia dengan pria yang lebih muda darinya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5

Bu Rasmi memegangi tangannya Arshaka dengan senyuman tulus, “Nak Akmal, makasih banyak karena kamu tulus dan rela menolong putriku sehingga bisa selamat dan berkumpul dengan kami.”

Arshaka jadi canggung diperlakukan seperti itu,” Tante, tidak perlu repot-repot berterima kasih kepadaku. Lagian itu sudah tanggung jawabku sebagai sesama muslim. Bukannya kewajiban kita sebagai manusia saling tolong menolong.”

“Masya Allah, sungguh mulia hatimu Nak, betapa beruntungnya putriku Erina jika menikah denganmu,” seru pak Irfan.

Arshaka tersanjung mendengar perkataan bernada pujian dari kedua calon mertuanya.

Sedangkan Elma dan Esra masih sibuk mengomentari penampilan Arshaka.

“Astaga kak Erina, apa yang terjadi padamu kenapa bisa memilih pria yang seperti dia,” ejek Elma yang melihat penampilan Arshaka yang berantakan.

“Kakak memungut cowok modelan dia dimana?” olok Esra sambil menunjuk ke arah Arshaka.

Rambut gondrong acak-acakan, telinga ditindik memakai anting berwarna hitam dua buah bagian kanan. Bahi kaos oblong, celana panjang robek-robek.

“Sayang, kakak kalian masih beristirahat jangan ribut gitu dong, maafkan anak-anak Tante yah Akmal,” ucapnya Bu Rasmi dengan lembut dan tidak enak hati.

“Tapi, Ma kayaknya ada kesalahpahaman di sini! Bukannya Mas Dimas yang menjadi calon suaminya kakak, lah kenapa berubah menjadi bocah ingusan!” ejek Esra yang memperhatikan Akmal dari atas hingga ujung kaki.

“Gue memang bocah tapi gue sudah bisa buat bocah loh. Emang kalian mau berapa gue jabanin deh sekalian mumpung calon mamanya cantik,” gumamnya Akmal sambil tersenyum smirk.

Ada-ada saja ini Akmal sifat tengilnya muncul lagi. Dia kembali memperhatikan apa yang mereka bicarakan.

Elma dan Esra melirik tajam ke arah Arshaka,” ish ish niat amat nikahi kakak kami yang cantik.”

“Betul banget,kan dua bulan lagi kakak Erina menikah dengan Mas Dimas kenapa bisa dalam semalam calonnya langsung berubah! Ini sungguh lelucon yang tidak masuk akal,” sahutnya Elma.

Pak Irfan hanya tersenyum tipis mendengar ocehan kedua anaknya yang memang seperti itulah karakter mereka, jika tidak ada orang lain bersamanya.

Hubungan kekeluargaan mereka tidak kaku dimana anak takut-takut dan ragu mengutarakan pikirannya, tapi tetap mereka mengedepankan kesopanan.

“Kita tunggu saja kakakmu, setelah bangun barulah kita bisa pastikan apa yang sesungguhnya sudah terjadi,” ujarnya pak Irfan.

“Aku sungguh nggak percaya kalau kakak Erina sampai nekat ingin bundir segala hanya karena patah hati,” Esra kembali bersuara sambil menjatuhkan bobot tubuhnya ke atas sofa.

“Kakak itu wanita tangguh so nggak mungkin banget lah kalau sampai demi Dimas si cowok matre itu sehingga kakak memilih mengakhiri hidupnya! Itu sudah diluar prediksi BMKG,” Elma hanya geleng-geleng kepala mengingat perkataan Akmal.

“Maaf itu haknya kalian mau berbicara apa, berargumen apapun karena memang apa yang saya lihat semalam seperti itulah kenyataannya,” ujarnya Arshaka yang akhirnya memiliki keberanian menatap ke arah Pak Irfan bapak Kapolda satu itu.

Mereka duduk saling berhadapan di atas sofa sambil menunggu Erina siuman. Ia gelisah karena hari ini dia ada mata kuliah yang harus diikutinya, tapi karena ponselnya terjatuh ke dalam sungai sehingga dia kesulitan menghubungi ketua tingkat untuk meminta izin tidak masuk hari ini.

“Esra kamu nggak ngajar Nak?” tanyanya Bu Rasmi.

“Aku hari ini libur Mah, besok siang baru masuk,” jawabnya Esra sambil memainkan ponselnya.

Bu Rasmi melirik ke arah Elma,” aku kuliah sore Ma, cuma satu mata kuliah,” balasnya Elma calon dokter anak itu.

Terjadi keheningan di dalam ruangan rawat VIP tersebut hanya terdengar dentingan jarum jam yang terpasang di dinding. Hingga Bu Rasmi mendengar suara lenguhan kecil dari arah ranjang.

“Putriku sudah bangun, Mas,” ucapnya sambil berjalan tergopoh-gopoh menuju ke arah ranjang dimana Erina sudah terduduk di atas ranjangnya.

Arshaka bernafas lega karena Erina sudah bangun berarti dia bisa pamitan untuk pulang ke kosannya dan cepat-cepat pergi ke kampusnya.

“Alhamdulillah putri tidur kita sudah bangun,” gumamnya.

Erina menyapu setiap sudut ruangan itu dan tatapan matanya tertuju kepada seorang pemuda berusia 19 tahun duduk yang balas menatapnya juga.

Erina tanpa menunggu lama dia langsung mengutarakan niatnya untuk menikah dengan Arshaka pemuda yang baru dalam 24 jam dikenalnya.

“Mah, Pah aku dan Dimas sudah putus dan kami sepakat untuk mengakhiri segala hubungan yang pernah terjalin diantara kami,” ujarnya Erina tanpa beban sedikitpun yang tergambar dari wajahnya.

Bu Rasmi memeluk putri sulungnya itu,” astaghfirullahaladzim, kenapa bisa kalian bisa memutuskan hubungan yang sudah lama kalian bina apalagi tidak lama kalian akan menikah.”

“Astaga dragon jadi apa yang dikatakannya benar adanya! Gue kirain hanya omongan tak bermutu,” celetuk Elma sambil menoleh ke samping dimana Arshaka duduk.

“Pasti karena ada orang ketiga kan yang menyebabkan hancurnya hubungan pertunangan kakak?” Tebaknya Esra.

Erina memicingkan matanya melihat ke arah adiknya itu,” maksudnya apa! Jangan-jangan kamu sudah tau kalau Dimas adalah pria paling brengsek dan matre yang kakak kenal!?”

Esra mengambil ponselnya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari kakaknya.

“Ini beberapa rekaman video dan foto-foto yang tanpa sengaja aku ambil beberapa hari lalu, cuma maafkan aku nggak sanggup melihat kakak sedih, kecewa dan menderita gara-gara kelakuan minusnya,” Jelasnya Esra.

“Emang pria mokondo saja! Pria semacam itu tidak pantas mendapatkan cinta yang tulus dan gue yakin dia bakal menderita lebih lama dari apa yang kakak alami,” kesalnya Elma.

“Dimas bukan pria yang pantas untuk menjadi calon imamku di dunia hingga ke til Jannah, dia hanya memanfaatkan kebaikan Kita semua termasuk kebaikannya Papa,” jelasnya Erina sama sekali tidak terlihat gurat kecewa dari wajah cantiknya.

“Jadi karena itu kamu memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupmu Nak? Untungnya ada Nak Akmal yang menyelamatkan kamu jika tidak mungkin hari ini Kita semua tidak akan pernah berkumpul seperti saat ini,” ucap Pak Irfan.

Erina menepuk kepalanya dengan pelan," amit-amit jabang bayi Pah, kalau hanya demi seorang pria yang tidak layak dan pantas aku tangisi malah berkorban nyawa!"

Erina mengarahkan pandangannya ke arah Arshaka yang kepalanya sudah besar sebesar biji jagung karena mendapatkan pujian dari calon mertuanya.

“Itu hanya salah paham Pah, semalam aku hanya berdiri di jembatan tapi tiba-tiba kepalaku puyeng, penglihatan kabur hingga kakiku tergelincir jadi aku jatuh deh ke dalam sungai,”

Erina pun menjelaskan kronologis kejadiannya narasinya hampir sama dengan apa yang dijelaskan oleh Akmal.

Semua orang menutup mulutnya saking terkejutnya kalau Erina wajib menikah dengan bocah yang usianya berbeda jauh dengannya.

“Kakak usia kalian itu berbeda tiga belas tahun! Malah lebih tuan gue. Apa kakak harus menikahi bocah itu! Gak ada jalan keluar lainnya?” cerca Elma sambil menghitung jari jarinya.

“Kakak 32 tahun, gue 27 sedangkan Elma 22 tahun lah calon suaminya kakak 19 tahun! Ini sungguh sudah diluar nurul,” Esra masih danial dengan pilihan kakaknya.

Elma berdiri dari duduknya saking tidak percaya dengan keputusan kakaknya,” sumpah Kak, ini kayak cerita-cerita di novel online yang sering gue baca,”

“Aku sudah putuskan kalau kami akan segera menikah, nggak masalah usianya lebih muda dari kalian karena kami nggak ada kemampuan untuk menolak keputusan warga kampung,” ucapnya Erina sambil menghela nafasnya.

Arshaka sesekali diam-diam memperhatikan Erina yang nampak cantik di matanya.

“Usianya 32 tahun, tapi kalau dilihat sih malah kayak dua puluhan. Awet muda,” batinnya Arshaka.

“Daripada diarak keliling kampung tanpa memakai pakaian apapun, apalagi kami menolak dan membatalkan rencana pernikahan ini mereka akan menuntut pertanggungjawaban kami,” cicitnya Erina yang pasrah dengan nasibnya.

Bu Rasmi melihat ke calon anak menantunya itu,” umur tidak jadi masalah bagi kami dan juga bukan menjadi patokan dan tolok ukur untuk meraih rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, contohnya Dimas dia lebih tua dari Esra tapi ternyata kelakuannya lebih mirip dengan anak sekolah.”

“Usia tidak menentukan apakah orang itu berpikir dewasa dan bijaksana. Umur itu hanya deretan jumlah angka-angka. Papa yakin Nak Akmal bisa membimbing kamu menjadi istri yang sholeha,” ucapnya Pak Irfan yang meyakini kalau Akmal bisa membahagiakan putri pertamanya.

Erni dan kedua adiknya terdiam mencerna setiap kata yang terucap dari kedua orang tuanya.

“Bagaimana dengan Olivia apa dia akan menerima kalau gue menikahi perempuan lain? Tapi, egp gue gak cinta juga sama dia cuma kasihan saja,” batinnya.

“Jadi, kapan kedua orang tuamu menemui kami Nak?” Tanyanya Pak Irfan.

Arshaka tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara bariton dari pak Irfan. “Maaf Pak, kebetulan hp ku rusak eh tenggelam maksudnya ke dasar sungai waktu menyelamatkan putrinya bapak, jadi kalau bisa saya meminta tolong untuk meminjam hp untuk menghubungi kedua orang tuaku,” pintanya Arshaka dengan lembut.

Diluar dugaan setelah Arshaka menyampaikan niatnya kepada kedua orang tuanya. Mereka malah bahagia mendengar kalau putranya akan menikah dengan seorang polwan cantik.

Mereka mendengarkan apa saja yang Arshaka ketika berbicara dengan keluarganya yang ada di kampung.

Hanya kakaknya saja yang bernama Arsyila yang ngomel-ngomel karena harus dilangkahi oleh adiknya itu. Arsyila merasa dia seharusnya duluan menikah mengingat usianya lebih tua lima tahun dari adiknya.

Beberapa hari kemudian….

Arshaka menyapu setiap area kantor polisi tempat kerja calon istrinya. Dia janjian dengan Erina untuk mendatangi tempat percetakan undangan, gedung yang akan mereka sewa, fitting baju pengantin dan juga akan melakukan foto prewedding.

”Ya Allah seperti ini rasanya yah menjadi calon suami dari seorang polisi.”

Arshaka berniat menghubungi nomor ponselnya Erina calon istrinya. Ia tidak jadi menghubungi nomor ponselnya Erina karena wanita dewasa lebih mirip anak 20an itu sudah berjalan ke arahnya dengan wajah dinginnya.

“Maaf membuatmu lama,” ujarnya Erina.

“Gue baru nyampe kok, kita berangkat sekarang?”

Erina menatap jengah calon suami brondongnya itu, “Nggak! tapi tahun depan saja.”

Arshaka nyengir lebar mendengar perkataan dari Erina,” kita pakai motor atau mobilnya Mbak?”

“Gue mau dibonceng sama calon suami gue, kayaknya sensasinya lebih asik dan seru,” ujarnya Erina seraya meraih helm dari dalam tangannya Arshaka.

“Mbak gak risih atau malu gitu naik motor butut denganku?” Tanyanya sambil menelisik raut wajahnya Erina.

“Nggak, malahan gue pengen rasakan gimana dibonceng sama calon suami sendiri,” Erina memakai helmnya kemudian naik ke atas jok motornya Arshaka.

Dengan senang hati ia memenuhi keinginan dari Erina, mereka sesekali bercanda bersama.

Dilihat dari sudut pandang manapun, mereka seperti sudah lama saling kenal padahal faktanya baru dalam hitungan hari.

“Mbak, kita mampir makan bakso dulu yah,” Arshaka sedikit meninggikan volume suaranya karena bertabrakan dengan desiran angin.

“Bakso! Kayaknya asik tuh. Oke!” balasnya Erina yang langsung ngiler mendengar kata bakso.

Erina cukup terhibur dan bahagia karena bisa merasakan rasanya dibonceng selama hidupnya dia biasa diantar jemput memakai mobil.

Erina merentangkan kedua tangannya,” angin gue happy putus dengan manusia benalu yang bernama Dimas!”

Arshaka geleng-geleng kepala melihat tingkah lakunya wanita dewasa tapi kayak anak abg saja.

“Usianya saja yang tua,” ejeknya.

“Lo ngomong apaan!?” Tanyanya Erina.

“Nggak ngomong apa-apa kok,” kilahnya Arshaka.

Keduanya sudah berjalan masuk ke dalam warung bakso, tapi langkah mereka terhenti ketika tiba-tiba ada wanita seksi yang memeluk tubuhnya dari belakang.

“Sayang kok baru kelihatan, gue cariin di kampus tapi katanya hari ini kamu ngga masuk,”

Erina sampai membelalakkan matanya melihat perempuan muda itu yang seperti tokek saja menempel di tubuh calon suaminya.

“Perempuan ini siapanya?” Erina risih dan jijik melihat perempuan yang bergelantungan kayak kera di lengan kekarnya Akmal.

1
sunshine wings
Semoga bukan Elma dan baby Athalla.. duh aku deg degan..
sunshine wings
Nooooooooo please.. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sunshine wings
No... no..no..
Janganlah berbuat kejam pada Elma pak dokter karna naluri seorang ibu itu biar apapun yg terjadi akan selalu melindungi anaknya dari marabahaya..
Kamu ga tau hal apa aja yg menimpa Elma semasa mengandungkan putramu.. Ùh sesak dadaku author.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Pengen peluk ketat² Bu Aisyah.. Terharu dan gembira karna punya pewaris dari Ebra.. 😍😍😍😍😍♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻😍😍😍😍😍
sunshine wings
Hahahaa.. Shaka cemburu woiii.. 🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
😅😅😅😅😅
Sabarlah pak dokter..
sunshine wings
😯😯😯😯😯
sunshine wings
😅😅😅😅😅
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
Emang penyesalan itu selalu di akhir kalo di mula itu pendaftaran.. 💃💃💃💃💃
sunshine wings
Bukan jodohmu ya harus gimana.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Iri.. dengki.. sifat yg dimurkai oleh Allah..
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Emang bener apa.. 🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Owh.. Aku kok jadi melow.. 😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!