Gairah Istri Muda

‘Sial! Sial! Sial!’ rutuk Axel dalam hati. ‘Dia sudah berani mengecohku kali ini!’

‘Bisa-bisanya ia membicarakan hal sevulgar ini! Awas aja ya! Aku akan membuat perhitungan dengannya!’

Axel yang sebenarnya sudah tidak karuan karena sikap Anya yang terus saja menggodanya pun akhirnya mengambil piringnya yang berisi spaghetti dan kemudian menyantapnya.

‘Gila! Masakannya benar-benar terasa sangat lezat dan pas di lidahku! Ini spaghetti ternikmat yang pernah aku rasakan. Rasanya sangat mirip dengan restoran yang ada di Italia!’ gumam Axel dalam hati.

‘Bumbu apa yang sebenarnya ia racik di dalam ini! Kenapa rasanya begitu menggugah selera!’ batinnya yang tampak sangat lahap menikmati masakan Anya malam ini.

“Ini susunya masih panas ya Bang!” ucap Anya sambil meletakkan dua gelas susu di atas meja.

“Gimana rasanya, Bang? Enak kan?” tanya Anya yang sangat senang melihat Axel begitu lahap menikmati masakannya.

“Biasa aja!” jawab Axel berbohong. Ia tidak mau membuat Anya besar kepala jika mengatakan jika masakan Anya malam ini teramat lezat.

“Oooh! Lidah Abang jarang ya ngerasain masakan bintang lima! Wajar sih! Abang kan Direktur abal-abal, jadi pasti lebih suka makanan yang di jual di pinggir jalan kan?” ledek Anya membuat Axel langsung tidak terima.

“Jangan ngawur kamu! Kamu tahu kan siapa pemilik restoran bintang lima yang dapurnya hampir kamu bumi hanguskan?” balas Axel.

“Tau sih! Pemiliknya suami aku kan?” tanya Anya sambil mengedipkan matanya menggoda Axel.

Seketika Axel menelan ludahnya kasar dan memalingkan pandangannya dari Anya.

“Cih! Pengakuanmu membuat selera makanku menguar begitu saja!” gerutu Axel sambil meletakkan piring spaghettinya di atas meja.

“Waah, kesempatan nih kalo gituh. Biar aku aja yang habisin spaghettinya kalo abang memang udah gak selera makan lagi!” ucap Anya yang sudah siap mengambil piring bekas Axel dan menuangkan spaghettinya ke dalam piring miliknya.

Namun, Axel cepat-cepat merebut piringnya kembali dari tangan Anya dan membawanya menuju ke balkon bersama dengan susunya yang masih panas. Kali ini ia memilih untuk menikmati spaghetti di balkon kamar hotel daripada harus bersanding dengan Anya.

Sedangkan Anya hanya terkekeh pelan melihat Axel yang membawa piringnya menuju balkon kamar.

“Dasar munafik! Tinggal bilang enak aja apa susahnya sih!” gerutu Anya sambil menikmati spaghetti miliknya.

Anya dengan santai menikmati makan malamnya sambil menonton televisi. Sedangkan Axel kini tengah berpikir untuk membuat Anya kapok dan tidak lagi menggodanya.

“Aku harus gimana ya?” gumam Axel pelan.

“Aku tidak boleh kalah dengan sikap Anya yang tampak sangat menantangku!”

“Oh iya, aku akan membalasnya untuk memberikan susu yang original untukku. Bukankah ini sangat diperbolehkan? Lagi pula aku juga sudah sah menjadi suaminya, dan bukan berarti jika aku tidak setia dengan Hellen!” gumam Axel di suapan terakhirnya.

Setelah spaghetti miliknya habis, Axel pun langsung menikmati susu hangat buatan Anya.

“Hemm, masakan dan minuman yang ia buat benar-benar sangat nikmat. Bahkan dia bisa membuat susu almond senikmat ini!” ucap Axel yang tanpa sadar memuji masakan buatan istri mudanya.

“Baru kali ini aku dimanjakan dengan seorang istri!”

“Istri? Apa aku akan benar-benar menganggapnya sebagai istri?” gumam Axel bermonolog.

Axel diam-diam memperhatikan Anya yang tengah menikmatinya spaghettinya di dalam kamar.

“Apa Anya menganggapku sebagai suami sungguhan sampai dia melayani aku se special ini?”

“Bahkan Hellen sama sekali tidak pernah memasak sekali pun untukku!”

Axel kemudian mengacak rambutnya sendiri.

“Gak! Gak! Gak mungkin Anya menganggapku sebagai suami! Dia pasti hanya menjalankan perannya sebagai istri mudaku sementara!”

Axel cepat-cepat membuang pikirannya jauh-jauh tentang Anya sambil kembali menikmati susu almond buatan Anya yang masih hangat.