Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Rasanya canggung sekali..pikir Lyra.
" em... sepertinya kita sudah terlalu lama di luar, apakah kondisi Tuan Duke sudah lebih baik sekarang?." Tanya Lyra.
"Mari kembali ke pesta." Ajak Duke Lowell dengan mengulurkan tangan nya pada Lyra.
Lyra sampai tertegun beberapa saat karena tak menyangka jika Laki-laki yang tak mengajaknya berbicara sama sekali ini malah mengulurkan tangan nya.
Dengan canggung Lyra menerima uluran tangan Duke Lowell.
Dan keduanya kembali ke pesta bersama-sama.
" Salam saya untuk yang mulia Putri Lyra." Ucap seorang laki-laki yang menyapa Lyra.
" Anda..."
" Izinkan saya untuk memperkenalkan diri yang mulia, saya adalah Mathius Everet ." ucapnya sambil tersenyum menatap Lyra.
' Ah, si biawak itu ternyata. Yah, wajahnya sih kelihatan nya lumayan juga . Tapi,kalau boleh jujur sepertinya lebih tampan Duke Low....Astaga, apa yang kau pikirkan Lyra.'
" Baiklah Sir Mathius,selamat menikmati pestanya." ucap Lyra dengan tersenyum.
Lyra yang akan pergi malah di hadang oleh Mathius.
" Yang mulia, tunggu sebentar. Sebenarnya saya ingin mengajak anda untuk menari bersama, saya harap anda bersedia ." ucap Mathius.
" Ah,..."
" Tapi sepertinya harapan ada tidak bisa terwujud karena yang mulia putri sudah berjanji akan menari bersama dengan saya Sir Mathius." ucap Duke Lowell yang sedari tadi ada di belakang Lyra.
' Apa ini mengapa dia tiba-tiba berbicara seperti itu.' pikir Lyra.
" Apakah itu benar yang mulia?." tanya Mathius dengan raut wajah sedih.
" Ah, iya itu benar sir Mathius. Saya sudah menerima ajakan Beliau terlebih dahulu." Jawab Lyra.
" Baiklah, mungkin di kesempatan lain saya bisa menjadi pasangan anda ketika menari." Ucap Sir Mathius dengan tatapan kecewa namun berusaha tersenyum, setelah itu Sir Mathius pamit undur diri dari hadapan Lyra.
sedangkan Lyra hanya membalasnya dengan senyum tipis saja.
' Cih, jangan kau pikir aku akan merasa bersalah dan kasihan karena kau memasang wajah seperti itu, ingat kata pepatah sekali nya kadal tetap kadal .'
" Tuan putri..." Ucap Duke Lowell di telinga Lyra.
" Astaga..anda mengejutkan saya ." ujar Lyra
Duke Lowell mengulurkan tangan nya , namun Lyra yang tidak mengerti malah bertanya untuk apa.
" Saya mengajak anda Menari.." ucap Duke Lowell.
" Hah?, serius ?." Ujar Lyra dengan terkejut.
Duke Lowell mengangguk yakin namun Dengan ragu Lyra akhirnya meletakan tangan nya di atas telapak tangan Duke Lowell.
Dan keduanya pun mulai menari bersama mengikuti irama lagu.
Tanpa keduanya sadari, mereka berdua telah menjadi pusat perhatian di pesta itu.
" Sepertinya saya akan segera mengirimkan surat lamaran untuk yang mulia putri atas nama Duke Miller." ucap Pangeran Tristan.
" Apakah anda yakin?." tanya putra mahkota karena merasa ragu.
" Sangat yakin." jawab pangeran Tristan dengan percaya diri.
Di sisi lain, Sir Mathius mengepalkan kedua tangan nya karena perempuan incaran nya belum bisa ia taklukan.
" Tenang Mathius, kau masih memiliki banyak kesempatan lain."
" Saya tidak menyangka anda bisa menari dengan baik." ucap Lyra.
" Anda mengejek saya putri." ujar Duke Lowell.
" T-tidak Tuan,saya malahan memuji anda." Ucap Lyra.
" Kalau begitu, saya merasa tersanjung karena di puji oleh perempuan cantik seperti anda." ujar Duke Lowell.
Lyra seketika merasa malu,dan wajah nya pun memerah.
Bukan karena marah, namun ucapan dari Duke Lowell mampu mengguncang hati Nya.