"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna
"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"
Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna
"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"
Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.
Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Huhh kenapa lo narik gue sih? Seharusnya biarin gue ngasih pelajaran sama parasit itu" ucap Lea yang kesal
"Parasit? Maksudnya Bella?"
"Iya siapa lagi kalo bukan dia. Lagian dia memang cocok untuk julukan itu karena dia menempel pada Raka seperti parasit"
"Husss jangan bicara seperti itu! Nanti kalo ada siswa kelas 12A yang denger dan ngasih tau ke Bella gimana?"
"Elehh gue gak takut sama parasit kayak gitu, gini-gini gue juga bisa lawan dia dan gak akan kalah" ucap Lea menyombongkan diri
"hihihi, ya kalo kamu hanya melawan Bella sendiri tapi kamu tahu kan kalau dia adalah siswi populer di sekolah ini"
"Jika fansnya tahu kamu mencari masalah dengan Bella dan mereka tidak terima, aku takut akan membuat masalah lebih besar" ucap Aluna yang berusaha menasehati Lea.
"Ya juga, parasit itu memiliki parasit lain. Duhhh benar-benar menjengkelkan!!"
"Hahaha sudah-sudah dari pada kita ribut tidak jelas lebih baik kita kembali ke dalam kelas"
"Okeh lah" ucap Lea dengan pasrah
"Oh iya, kamu dengar tadi ucapan Bella?"
"Yang mana? Tadi bella mengatakan banyak hal aku tidak terlalu memperhatikan"
"Duhh Aluna, untung kamu memiliki teman seperti ku yang memiliki ingatan tajam"
"Memangnya Bella mengatakan apa?"
"Itu loh siswi yang menabrak mu, dia siswi dari kelas F yang menyatakan perasaan kepada kakakmu Raka. Dari apa yang kulihat sepetinya dia ditolak dengan sangat buruk sehingga menangis seperti itu"
Aluna yang mendengar ucapan Lea langsung teringat dengan kejadian tadi dan dia juga menyadari jika siswi itu menangis sambil keluar dari kelas 12A. Dia sadar kakaknya memiliki banyak fans yang setiap hari selalu ada yang menyatakan perasaan jadi dia tidak merasa heran.
"Kenapa memangnya? Lagi pula Kak Raka memang sangat populer dan sudah biasa menolak banyak perempuan"
"Ya aku tahu tentang hal itu, tapi siswi yang satu ini agak istimewa dan berbeda dari semua perempuan yang mendekati kakakmu"
"Istimewa?, maksudnya?"
"Siswi itu bernama Sisil dari kelas 12F dan dia adalah primadona di kelasnya"
"Tidak ada yang istimewa dari apa yang aku dengar"
"Duhhh biarin aku selesai ngomong dulu dong! Jadi ini yang membuat dia istimewa, dia pernah pacaran sama Bima Gunantara lalu putus dan sekarang mendekati kakakmu"
Aluna yang mendengar nama Bima Gunantara langsung diam seketika karena mengingat jika dia memiliki masalah dengan Bima.
"Ehhh ngomongin tentang Bima, gue sampai lupa nanyain masalah tadi pagi"
"Sebenarnya ada masalah apa kamu dengan Bima Gunantara itu?"
"Itu,, itu"
Belum selesai Aluna berbicara, orang yang sedang mereka bicarakan malah muncul dihadapannya dan membuat Aluna dan Lea sangat kaget.
Bima melangkah mendekati mereka dengan tatapan dingin dan menakutkan, hal itu membuat Aluna dan Lea langsung mundur.
Namun saat berbalik ternyata anak buah Bima sudah ada di belakang mereka yang membuat mereka tidak bisa pergi kemanapun.
Kini Aluna tidak bisa pergi kemanapun dan harus menghadapi Bima.
"Lun,, sebenarnya ada apa? Kenapa Bima melangkah ke sini?"
Aluna tidak menjawab dan terus menatap Bima dengan tatapan takut. Saat Bima sudah berada di hadapannya secara tiba-tiba Bima meraih ponsel yang dipegang oleh Aluna dan membuat Aluna kaget.
Aluna tidak tahu apa yang dilakukan oleh Bima terhadap ponselnya karena dia terlalu takut untuk mengambilnya dari Bima. Sekitar beberapa saat Bima mengembalikan ponsel milik Aluna lalu maju dan mendekati tubuh Aluna hingga berjarak sangat dekat. Saat itu Aluna dapat merasakan jantungnya berdetak sangat cepat karena takut dengan Bima yang berdiri dihadapannya.
Setelah tubuh keduanya sudah berjarak sangat dekat, Bima langsung menundukkan tubuhnya agar setara dengan Aluna lalu membisikkan sesuatu di telinganya yang membuat tubuh Aluna langsung bergetar.
"Selamat datang di dunia Bima Gunantara, semoga hari lo kedepannya bisa aman" bisik Bima yang membuat Aluna dengan cepat langsung mendorong tubuh Bima agar menjauh darinya
"Huhh itu nomor gue, jangan berani untuk menghapusnya atau lo akan tahu akibatnya" ucap Bima dengan nada bicara sombong lalu pergi meninggalkan Aluna yang sudah gemetar ketakutan.
Setelah Bima pergi, Lea langsung mendekati Aluna untuk memastikan keadaannya
"Lun lo baik-baik aja kan? Apa yang dibisikkan Bima tadi?"
"Lun,, kok lo diem aja sih?. Kasih tahu gue ada apa sebenarnya dengan kalian berdua"
Aluna tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Lea karena dalam pikirannya terus terbayang suara Bima. Perlahan tubuh Aluna gemetar dan nafasnya menjadi sesak karena ketakutan hingga akhirnya dia tidak bisa menahan dirinya lalu pingsan. Lea panik dan langsung berteriak minta tolong untuk membawa Aluna ke UKS.
Sementara itu Bima menunjukan senyuman penuh kepuasan karena berhasil membuat Aluna ketakutan.
"Bim,, apa yang lo lakuin ke cewek itu sampai dia ketakutan kayak gitu?" ucap Leo yang penasaran
"Gue hanya menaruh umpan dan ikannya langsung menangkapnya, hahaha" jawab Bima yang membuat kedua temannya itu bingung
"Umpan? Ikan? Apa maksudnya Bim?" ucap Ferdi yang kebingungan
"Duhh dasar temen bego, yang gue maksud upan itu adalah peringatan yang gue kasih ke cewek belagu itu dan ikan berarti cewek belagu gitu"
"Apa ancaman yang lo maksud itu adalah bisikan tadi?" tanya Leo
"Top! Betul banget. Dia tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana gue bakalan buat hidup dia menderita selama dia bersekolah di sini"
"Tapi dia adiknya Raka"
"Gue gak peduli, justru gue pengen Raka tahu tentang ini sehingga gue bisa menghancurkan kakak beradik itu secara bersamaan"
"Wah gila si lo" ucap Leo
"Siapa suruh dia mencari masalah dengan gue"
Bima dengan bangga telah membuat Aluna ketakutan dengan ancaman yang diberikannya tanpa tahu jika Aluna ketakutan hingga pingsan.
Di tempat lain yaitu di kelas 12A terlihat Bella berlari masuk ke kelas dengan panik
"Sayang!!! Sayang!! Gawat!!" teriak Bella yang membuat seisi kelas ribut dan Raka yang sedang menulis juga merasa terganggu
"Gue udah bilang berapa kali jangan panggil gue gitu!!"
"Aduhh maaf Sayang, Ehhh Raka maksudnya. Ada berita gawat yang perlu kamu tahu!"
"Aku tidak peduli" ucap Raka dengan datar
"iiih kamu, berita gawat ini menyangkut calon ipar ku yaitu Aluna tahu!!"
Mendengar nama Aluna disebutkan membuat Raka menghentikan aktivitasnya dan mulai mendengarkan Bella
"Ada apa dengan dia?"
"Gitu dong dengerin aku. Jadi aku dapat kabar Aluna pingsan setelah berbicara dengan Bima Gunantara dari kelas 12F"
"APA!!!" ucap Raka dengan nada bicara kaget sambil berdiri
"Dimana sekarang dia?"
"Siapa? Bima atau Aluna?"
"Tentu saja Aluna"
"Ohh calon ipar ada di ruang UKS"
setelah mengetahui keberadaan Aluna, dengan cepat Raka langsung berlari menuju UKS dan meninggalkan Bella yang masih ngos-ngosan setelah berlari tadi
"Hei ayang, kok aku ditinggal sih?"
Bersambung
