Jika di kehidupan sebelumnya Rania sangat mencintai suaminya, maka di kehidupan kali ini Rania akan mengabaikan suaminya.
Suami di kehidupan sebelumnya yang di rumor kan menjalin hubungan dengan seorang pria.
Akibat rumor yang terus berkembang tersebut lah Rania harus mengalami kecelakaan hingga meninggal di tempat dan kemudian mengulang kehidupan nya kembali ketiga tahun sebelumnya.
yukk jangan lupa di baca sampe tamat yaaa📍📍📍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Malam Masih Panjang
Begitu tiba di mansion, Rania segera menepis lengan Suga dan kembali menuju ke kamar tamu yang telah ia tempati beberapa minggu ini.
Sebenarnya Rania sangat merindukan sosok Suga yang bersikap ramah seperti di kehidupan sebelumnya.
Sosok yang selalu mengatakan cinta setelah Rania berhasil melahirkan putri nya dan begitu menyayangi putri kecilnya tersebut.
Namun yang terjadi sekarang rasa benci Rania terhadap Suga lebih besar dari pada rasa rindunya tersebut.
Benci akan kisahnya di kehidupan sebelumnya yang membuat dirinya meninggal ditempat karena kecelakaan.
"Aku tidak ingin memiliki suami gay. Apa yang harus aku lakukan agar Suga tidak lagi terjebak dalam jurang kelam?" Gumam Rania yang tengah merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Jika di hitung-hitung, seharusnya lima bulan setelah dirinya menikah dan berkali-kali melalui malam panas dengan Suga lah dirinya baru dinyatakan hamil oleh dokter pribadi kepercayaan Suga.
Tetapi ada yang berbeda dengan di kehidupannya saat ini. Seperti nya Rania telah melewatkan masa periode menstruasinya namun belum merasakan mual dan muntah.
"Apa jika hanya sekali melewati malam panas dengan pasangan juga bisa membuat wanita hamil?" Gumam Rania wajah semakin bingung.
"Haruskah aku meninggalkan nya setelah aku benar-benar di nyatakan hamil ataukah aku harus tetap bersamanya dan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan kami sebelumnya? Bagaimana jika ternyata semua itu hanyalah rumor belaka?"
Rania pun menjadi semakin bingung dengan banyaknya asumsi-asumsi yang terus terngiang di benaknya.
Sedari kecil memang Rania sudah selalu mengikuti kemana pun Suga pergi karena dahulu kala rumah keduanya hanya berseberangan kompleks saja.
Namun setelah mami nya Rania dinyatakan meninggal dalam sebuah kecelakaan, papi Rania yang begitu terpukul kemudian memutuskan untuk memboyong Rania yang kala itu masih lah kecil untuk kembali ke Belanda di negara asal papi nya.
Sejak kepindahan nya keluar negeri tersebut lah keduanya terpisah selama bertahun-tahun lamanya.
Menjelang kelulusan meraih gelar sarjana, Rania kembali berduka karena papi yang teramat di sayangi setelah kepergian maminya tersebut mengalami serangan jantung mendadak hingga tak lama kemudian meninggal dunia.
Rania yang telah hidup sebatang kara memutuskan untuk kembali ke negara asal maminya di Indonesia dengan harapan untuk mendapatkan kembali cinta monyetnya sewaktu kecil.
Meninggalkan perusahaan peninggalan papinya untuk di urus orang kepercayaan papinya terdahulu.
Kembali menempati rumah masa kecilnya hingga berhasil menikah dengan Suga walaupun dengan mengorbankan harga dirinya sendiri yang menjadi kepuasan sendiri bagi Rania.
Rania memang sangatlah cantik memiliki wajah khas bule dengan mata yang berwarna biru terang yang pasti membuat lelaki manapun akan terpesona.
Hanya Suga seorang yang sangat sulit untuk Rania takluk kan hingga membuat Rania kembali membuat trik kotor.
Dengan menyebarkan rumor jika Suga adalah pria impoten yang pada akhirnya Rania di tarik paksa Suga agar menikah dengan dirinya untuk mempertanggung jawabkan rumor yang telah di buat olehnya.
"Kamu harus menikah denganku hari ini untuk mempertanggung jawabkan rumor yang kamu buat!"
Begitulah kata ajakan nikah paksa yang di ucapkan oleh Suga pada Rania.
Ajakan nikah paksa yang terdengar sangat kasar namun bagi Rania kalimat tersebut terdengar sangat lah romantis.
"Huh, jika aku ingat-ingat lagi memang aku lah yang terlalu bodoh," ucap Rania begitu kembali mengingat kebodohan-kebodohan yang pernah di lakukan nya.
Setelah puas merebahkan diri di kamar tamu, Rania pun pada akhirnya memutuskan untuk kembali tinggal dalam satu kamar dengan Suga.
"Aku akan kembali tidur disini lagi mulai malam ini," ucap Rania begitu Suga membuka pintu kamarnya.
"Baiklah," jawab Suga dengan singkat namun terukir senyum tipis di sudut bibirnya.
"Sepertinya aku hamil," ucap Rania yang membuat Suga speechless seketika.
Suga merasa jantungnya mendadak berdegub semakin kencang. Ada perasaan lega dan senang yang susah di ungkapkan oleh Suga yang karena pada dasarnya dirinya adalah seorang pria dingin dan arogan serta irit bicara.
"Benarkah?" Tanya Suga dengan singkat yang terkesan acuh.
Rania yang kesal mendengar jawaban singkat Suga tersebut kemudian membalas dengan balasan singkat juga.
"Mungkin," jawab Rania dengan mengedikkan bahunya.
Tak lama kemudian Suga keluar dari dalam kamar pribadinya dan tak lama kemudian kembali lagi dengan membawa makanan sehat untuk istrinya tersebut.
"Makanlah. Orang hamil tidak boleh makan sembarangan dan tidak boleh kecapekan. Nanti pelayan pribadi mu juga akan aku tambah lagi. Satu jam lagi dokter pribadi kita akan datang memeriksamu kemari," terang Suga yang membuat Rania terharu.
Terharu karena rasa perhatian yang Suga berikan ini masihlah sama seperti di kehidupan nya yang lalu di saat dirinya di nyatakan hamil.
Rania hanya mampu menganggukkan kepalanya dan segera menunduk agar wajah sendu haru nya tidak begitu kentara terlihat oleh Suga.
Sejak detik itu, Suga tidak kunjung beranjak dari tempat duduknya sampai dokter pribadinya datang ke mansion nya tersebut.
Kemudian dokter tersebut segera memeriksa kondisi tubuh Rania.
Ada helaan nafas panjang dari dokter pribadinya yang membuat Suga terlihat sangat khawtir akan keadaan istrinya tersebut.
"Apa istriku dan bayi di perutnya dalam masalah?" Tanya Suga dengan cepat.
"Seperti nya istri Tuan belum hamil. Istri Tuan hanya terlambat datang bulan saja. Mungkin karena beberapa faktor salah satunya adalah stress," terang Dokter John yang membuat Suga terlihat agak kecewa.
"Belum hamil, Dok? Coba di cek sekali lagi," pinta Suga kemudian.
"Sudah saya cek berkali-kali dan memang hasilnya negatif Tuan. Coba istri Tuan gunakan testpack saja untuk mempermudah semuanya. Jika garis merah satu itu tandanya istri Tuan tidak lah hamil. Jika garis dua walaupun agak samar maka hasilnya kemungkinan besar adalah positif hamil," terang Dokter John lagi dengan menyodorkan sebuah alat testpack.
Rania yang mendengarnya pun sudah sangat percaya dengan Dokter John. Sebab di awal pernikahan nya di kehidupan nya yang dulu memang dirinya belum lah hamil secepat itu.
"Sudahlah, aku percaya dengan apa yang di katakan dokter Jhon. Kita bahkan hanya melakukan nya sekali kan? Jadi kemungkinan untuk hamil pun sangat tipis," jawab Rania dengan menolak testpack pemberian dokter Jhon.
"Kita melakukan nya berkali-kali dalam satu malam, Rania. Bukan hanya sekali," ucap Suga dengan perasaan sedikit kecewa.
"Tenang saja Tuan Suga. Malam masih sangatlah panjang. Masih ada malam ini dan malam-malam berikutnya untuk Tuan dan Nyonya agar kembali melakukan nya. Saya sudah meresepkan obat penyubur kandungan," terang Dokter Jhon agar Tuan nya tersebut tidak kentara kecewa.
"Benar juga, masih ada malam ini dan malam-malam berikutnya," ucap Suga dengan gamblang yang membuat siapa pun yang mendengarnya pasti terdengar agak mesum dan aneh.
Begitu juga Rania yang mendengar ucapan vulgar suaminya tersebut segera memalingkan muka menahan malu karena ucapan suaminya tersebut yang jelas seperti menginginkan malam pertama mereka terulang kembali.