NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Berandalan

Menikah Dengan Berandalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: macarhd

Hidup Naura sudah berantakan, semakin berantakan lagi ketika ia diperkosa dan diharuskan menikah dengan brandalan bernama Regan Januar. Kejadian mengerikan itu terpaksa membuat Naura mengundurkan diri dari pekerjaannya, berhenti kuliah, dan berbohong kepada ibu dan sahabatnya. Tidak ada ekspektasi berlebih dengan pernikahan yang didasari dengan alasan menyedihkan seperti itu. Namun, apakah pernikahan mereka akan berjalan baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macarhd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cowok Mengerikan

Melody:

Ra?

Lo nggak masuk kuliah lagi hari ini?

Lo kenapa, Ra?

Ada masalah apa?

Cerita sama gue.

Sore gue ke rumah, ya?

Tanpa membalas, Naura kembali menutup aplikasi pesannya dengan helaan napas panjang yang baru saja keluar dari mulutnya.

Kalau sudah seperti ini, Naura harus bagaimana?

Jujur saja, ia belum siap jika harus menceritakan semuanya kepada Melody. Tidak, ia benar-benar belum siap. Akan se-syok apa Melody nantinya ketika mendengar bahwa ia akan menikah dan berhenti kuliah? Bahkan bukan hanya terkejut, kemungkinan besar Melody juga akan membencinya.

Naura belum siap.

Namun, jika harus terus menerus seperti ini, tidak enak juga. Di mana setiap Melody bertanya mengenai alasan kenapa ia sulit dihubungi, kenapa ia tidak masuk kuliah, dan pertanyaan-pertanyaan lain semacamnya, Naura harus memutar otaknya untuk mencari alasan apa lagi yang lebih masuk akal untuk menutupi kebohongannya.

Bukannya itu melelahkan?

Ngomong-ngomong soal kuliah, Naura memang sudah memutuskan kalau ia akan berhenti kuliah dan merelakan mimpinya begitu saja. Bukan tanpa alasan dan tentunya bukan keputusan yang dapat diambil dan dipikirkan hanya dalam waktu semalam. Naura sudah memikirkannya sejak lama, sejak ia memutuskan untuk tidak menghilang dari dunia.

Meski sulit, menurutnya itu sudah keputusan yang paling tepat. Mengingat, sebentar lagi ia juga akan menghadapi kenyataan hidup baru, di mana ia menikah dan menjadi seorang istri dari laki-laki yang tidak ia kenal sebelumnya, namun sudah datang dan merusak semuanya.

Naura tidak tahu, akan seperti apa kehidupannya setelah menikah nanti, yang pasti kemungkinan besar ia akan berpindah tempat, bukan?

Selain memikirkan keputusan mengenai perkuliahan, semalaman juga Naura memikirkan kata-kata untuk diucapkan kepada ibunya ketika mereka bertemu nanti. Naura tidak bisa membayangkan akan betapa hancurnya wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu, ketika mendengar kenyataan bahwa anak perempuannya akan menikah dalam waktu dekat, dengan posisi yang sudah hamil di luar nikah.

Semalaman juga, Naura tidak berhenti mengucapkan kata maaf. Bukan hanya untuk ibunya saja, untuk Melody dan semua orang yang akan kecewa dengan keputusannya.

Setelah itu, mungkin Naura juga harus memutuskan apakah harus lanjut bekerja atau memilih untuk mengundurkan diri saja. Dipikir-pikir, ia sangat menyayangkan kalau pada akhirnya ia harus keluar dari lingkup pekerjaan senyaman itu, terlebih dengan Bu Nadia yang baiknya sudah tak terkira.

Persetan dengan sayang atau tidaknya, Naura tetap tidak memiliki pilihan lain, kan? Mau tidak mau sepertinya ia memang harus merelakan semuanya. Bahkan merelakan kehidupannya yang sudah berganti arah, dari arah yang sudah sejak dulu ia tetapkan akan ke mana tujuannya.

Naura tidak memiliki pilihan lain.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul sepuluh, tapi Naura masih belum melihat mobil Regan di ujung gang sana. Mungkin sebentar lagi, atau mungkin laki-laki sangar yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu masih terjebak macet di jalan. Seperti kemarin.

Kalau harus jujur, sebenarnya Naura masih ragu dengan apa yang telah ia putuskan. Ia cukup terkejut ketika mendengar ucapan Regan kemarin sore, di mana cowok itu mengatakan kalau hari ini mereka akan pergi menjemput keluarganya. Ia pikir, tidak akan secepat itu. Ternyata, sepertinya lebih cepat memang lebih baik.

Sekitar lima menit setelahnya, Naura melihat kalau mobil Regan sudah berhenti di ujung gang sana, tempat di mana cowok itu menurunkannya kemarin. Tidak berbasa-basi lagi, Naura segera berjalan untuk menghampirinya.

Sampai di dekat mobil itu, kaca pintu mobil terbuka dan melihatkan Regan di sana. Ada satu hal yang berbeda di sana, Naura melihat kalau saat ini Regan mengenakan pakaian yang... lebih rapih dari sebelumnya. bukan, bukannya Naura merendahkan cowok itu, hanya saja penampilannya memang srdikit berbeda. Sebelumnya-ketika bertemu dengan cowok itu- Naura melihat kalau Regan selalu mengenakan jenas hitam dengan sobekan di lututnya, tapi sekarang ia tidak melihat ada sobekan di bagian lututnya. Itu sebuah perbedaan, kan?

"Masuk."

Naura menganggukkan kepalanya ketika mendengar suara Regan barusan. Tanpa berpikir panjang-meski masih ragu dan takut, ia membuka pintu mobil dan mendudukkan tubuhnya di samping cowok itu. Naura menarik napasnya sepanjang mungkin, menyiapkan diri dengan apa yang akan ia lewati beberapa waktu ke depan.

Duduk berdua di dalam mobil dengan cowok mengerikan dan dalam kurun waktu yang lumayan panjang, ditambah dengan ia yang harus menyiapkan diri untuk menerima apa pun yang diucapkan oleh ibunya nanti.

***

Selama satu setengah jam perjalanan, tidak ada yang mengeluarkan satu kata pun di antara keduanya. Sama-sama diam, sama-sama tidak tahu harus membicarakan apa. Selain decakan-decakan kecil yang keluar dari mulut Regan saat menghadapi deretan mobil di depan sana, juga suara musik yang entah sejak kapan diputar di dalam mobil itu.

Setengah jam perjalanan-saat Naura tidak

tahu harus melakukan apa, saat merasa bosan- ia memutuskan untuk menutup matanya. Awalnya hanya ingin menutup mata, sampai tidak sadar bahwa beberapa menit setelahnya ia mulai memasuki alam bawah sadar. Naura tidak tahu apa saja yang telah mereka lewati saat ia memejamkan mata, yang pasti ketika terbangun, ia sudah mendengar suara musik juga sebotol minuman yang tersedia di dashboard mobil- tepat di hadapannya.

Entah, mungkin saat ia tertidur, Regan sempat membeli minum sebentar. Atau ... memang sudah tersedia sejak pertama berangkat tadi.

For your information, Naura tidak tahu dari mana Regan tahu kalau kampung halamannya berada di Kota Bandung-mungkin dia diberitahu oleh Tessa. Sebab, sampai detik ini hanya wanita itu yang tahu jelas di mana tempat keluarganya berada. Naura memang memebritahunya secara jelas, daerah bahkan sampai ke jalan dan nomor rumahnya. Itu sebabnya ia tidak mendengar pertanyaan Regan mengenai di mana letak rumahnya saat pertama berangkat tadi.

"Minum." Regan bersuara, membuat Naura sedikit menoleh ke arahnya.

Naura tidak tahu itu sebuah pertanyaan atau sebuah suruhan. Satu kata yang nada perucapannya saja tidak bisa diartikan oleh Naura. Membuatnya kebingungan, terlebih merasa ragu apakah harus menurutinya atau lebih baik diam dan menahannya saja. Meski jujur, saat terbangun tadi, tenggorokkannya memang sudah sangat terasa kering.

"Gak perlu ragu apalagi takut, minumannya masih tersegel, jadi aman. Minum aja." Seolah mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Naura, Regan kembali mengeluarkan suaranya. Menyuruh cewek itu untuk meminum minuman yang sudah ia sediakan di depannya. Menegeluarkan kata yang tergolong atau bisa diartikan sebagai bentuk perhatian seperti itu, justru raut wajahnya menunjukan hal yang sebaliknya.

Tanpa ekspresi. Bibir yang tertutup rapat dengan sorot mata yang juga terlihat seolah menunjukan ketidaksukaan di sana. Membuat Naura berpikir di tempatnya. Apakah dia memang selalu memasang wajah menyeramkan seperti itu?

Setelah memikirkannya beberapa saat, dengan masih penuh rasa ragu Naura bergerak dan mengambil botol minuman itu sebenarnya hanya sebotol air mineral yang kalau beriklan selalu menyebutkan 'ada sedikit rasa manisnya'- kemudian Naura membuka dan meneguknya. Setelah selesai, ia kembali menaruh botol itu ke tempat semula.

"Makasih," ucap Naura pelan. Namun tidak mendapat jawaban dari cowok itu. Bahkan, anggukkan kepala pun Naura tidak melihatnya. Membuatnya sedikit merasa kikuk.

Dengan kepala yang bersandar, Naura kembali berpikir dan bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia akan kuat hidup dengan laki-laki seperti Regan?

Bahkan untuk berbicara dan memasang raut wajah yang enak dipandang saja pun sepertinya dia tidak bisa. Atau... hanya belum kenal dekat saja?

Naura tidak bisa membayangkan akan betapa canggungnya ia kelak, terlebih dengan rasa kebingungannya. Bingung harus melakukan apa.

Merasa heran, Naura sedikit menoleh menatap Regan dengan kening yang mengerut kala mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah tempat yang entah tempat apa namanya. Naura ingin sekali menanyakan apa alasannya, namun lidahnya tersa kelu bahkan untuk mengucapkan satu kata pun.

"Makan dulu, gue laper." Seolah mengerti dengan apa yang diherankan oleh Naura, Regan mengeluarkan suaranya.

Mendengar itu, Naura kembali melihat tempat yang menjadi tempat pemberhentian mobil Regan. Dan ia baru menyadari bahwa itu sebuah restauran yang ia sendiri belum pernah menginjakan kakinya di sini.

Ada dua hal yang membuat Naura cemas di tempatnya ketika mengetahui bahwa mereka akan mengisi perut sebentar.

Pertama, Naura bingung dan tidak bisa membayangkan akan seperti apa suasananya nanti. Di mana ia bukan hanya duduk berdua dengan cowok mengerikan, tapi akan makan bersama juga. Selain canggung, apalagi yang akan ia rasakan nantinya?

Dan yang kedua, Naura mencemaskan hal yang sama ketika makan dengan Bagas beberapa waktu lalu. Takut kalau receh di dompetnya tidak cukup untuk membayar apa yang ia makan di sana.

Siapapun, tolong Naura sekarang.

1
who i am ?
one
syisya
waaah ada masalah apa ini yg sudah lama tapi belum kelar
syisya
apa karna urusan cewek ?
syisya
menerkam tanpa aba" ?
beneran gak tuh aku udah lama lho thor menunggu apakah bakal ada adegan 🍍 nanasnya tp sejauh ini belum terlihat tanda" hihihi
Wagini
lanjut
syisya
udah sejauh ini tapi masih jauh aja🤔
syisya
mulai ada titik" nih
Heny Adinda
sweet bgt regann
syisya
lanjutkan
syisya
🤣🤣🤣🤣
who i am ?
lanjut thooor, semangatt💪
syisya
kikikikikik ya iyalah nauraaa masih ditanya lagi, gemes deh
syisya
mampus hhhhh
syisya
waooow crazy up 👏🏻👏🏻👏🏻 makasih kak triple upnya keren bingiiiitz
syisya
thanks thor selalu double up
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
syisya
udah ep 60an tapi belum ada kemajuan masih jalan ditempat masih itu" aja thor kapan dong mereka mulai ada rasa masing" trs kelanjutan hubungannya apa mesra"an gitu misalnya duuuh greget deh jadi gemes sama mereka kutunggu next up nya jangan lama" ya thor hihihihi semangat sehat selalu 💪🏻
syisya
seru jg tuh idenya 😅
Heny Adinda
di tunggu segera sayangnya regan sama naura
syisya
kram kali ya, semoga Naura baik" saja & kandungannya selamat & kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!