NovelToon NovelToon
Xuan Ji Season Tiga

Xuan Ji Season Tiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:198.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.

Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Evakuasi Penduduk

Keesokan paginya, Xuan Ji tetap duduk santai di halaman penginapan Bibi Hua sambil menikmati tehnya walaupun semua Pendekar yang menginap di sana sudah pergi ke Sekte Tianzun.

“Anda belum pergi tuan Ji?” tanya bibi Hua sambil mengumpulkan piring dan gelas-gelas kotor yang ada diatas meja.

“Sebentar lagi,” sahut Xuan sambil berpikir apakah memberitahu kalau hari ini akan terjadi perang besar atau tidak. Jika perang ini menggunakan Avatar seni beladiri, maka seluruh kota Phoenix akan hancur lebur dan para penduduk akan terkena dampaknya.

Xuan Ji menggunakan Jurus Mata Elang memeriksa area radius dua ratus langkah, dan semua Pendekar sudah pergi ke arah Sekte Tianzun. Dia menduga Kultus Iblis sepertinya memilih bertarung di sarang musuh seperti dugaan kelompok pengemis.

“Nyonya Hua, pergilah sejauh mungkin dari kota ini. Perang besar akan meletus antara Aliansi Beladiri melawan Kultus Iblis!” seru Xuan Ji.

Wanita tua itu menoleh ke arah Xuan Ji dengan ekspresi kebingungan. “Apakah Tuan Ji sedang bercanda?” selidiknya.

“Tentu aku tidak bercanda,” sahut Xuan Ji sambil menenggak tehnya hingga tak tersisa dan segera berdiri. “Nyonya Hua pasti menyadari ada sesuatu yang aneh beberapa hari terakhir, kan? Semua Klan besar telah mengirim banyak Pendekar ke aliansi beladiri dan ditambah Pendekar pengembara yang datang entah dari mana.”

Nyonya Hua merasa ucapan Xuan Ji itu memang benar. Biasanya para Pendekar kuat tidak tertarik menonton seleksi penerimaan murid baru Sekte Tianzun, yang berbondong-bondong menonton acara itu biasanya adalah warga kota Phoenix. Namun, tahun ini warga biasa tidak boleh mendekati Sekte itu.

“Sebelum terlambat, pergilah dari kota ini dan beritahu juga orang-orang yang kamu kenal atau para tetangga juga!” seru Xuan Ji.

Nyonya Hua mengangguk setuju dan segera berlari ke kamarnya untuk mengemas barang-barang yang perlu dibawa. Dia memaksakan diri berlari walaupun usianya sudah tua karena ia harus ke rumah anaknya yang jaraknya cukup jauh dari sini. Dia tidak ingin anak, menantu, dan cucunya terkena dampak perang yang akan segera terjadi.

Saat ia keluar dari dalam penginapan, Xuan Ji sudah tak terlihat lagi. Suara orang-orang yang sedang panik terdengar di jalanan. Ada wanita yang menggendong anaknya sambil berlari, sementara suaminya membawa gundukan barang di punggungnya.

Nyonya Hua menduga Xuan Ji juga memberitahu mereka. Dia yakin Pendekar baik hati itu tidak ingin anak-anak yang sering bermain dengannya beberapa hari terakhir terkena dampak perang ini.

“Nyonya Hua, ayo naik gerobak ini!” seru Pemuda yang bekerja di penginapannya khusus untuk jaga malam. “Semua orang tiba-tiba panik, kata mereka Kultus Iblis menyerang aliansi beladiri!”

Dia tidak tahu siapa yang menyebar kabar tersebut, tetapi semua orang langsung bergegas meninggalkan rumah masing-masing. Walaupun ia merasa itu hanya rumor palsu, ia tetap pergi karena tidak ada sanggahan dari aliansi beladiri.

“Ta-tapi aku harus menjemput anakku, kamu pergi saja lebih dulu. Kami akan pergi bersama nanti,” sahut Nyonya Hua.

Pemuda itu melompat turun dari tempat duduk kusir dan memindahkan barang-barang nyonya Hua ke dalam gerobak. “Aku akan menemanimu ke sana. Gerobak ini lebih cepat daripada berlari!”

“Terimakasih Xiao Yan, nanti aku akan memberimu—” Sebelum nyonya Hua selesai berbicara, tiba-tiba Xiao Yan mengangkat nyonya Hua ke dalam gerobak.

“Nanti saja berbicara hal lain. Sekarang kita akan bergegas ke rumah Paman Sun!” sela Xiao Yan.

...***...

Ketua Aliansi Beladiri yang saat ini berdiri di atap markas Aliansi Beladiri terkejut melihat pemandangan para penduduk berduyun-duyun menuju keluar Kota Phoenix.

“Siapa yang menyuruh mereka pergi?” selidiknya. “Aku takut Kultus Iblis malah menyerang mereka lebih dulu karena merasa kita sudah mengetahui rencana mereka.”

Tetua Aliansi Beladiri yang berdiri di sebelahnya menggelengkan kepala dan menoleh ke arah Ketua kelompok pengemis. “Apakah kalian yang memerintahkan evakuasi penduduk?”

“Kami tidak melakukan hal itu,” sahut Ketua Kelompok Pengemis. “Tapi sudah terlanjur begini, sebaiknya aku menyuruh para pengemis mengawal mereka,” katanya lagi sambil menggunakan suara telepati memberi perintah pada para pengemis untuk membantu mengevakuasi warga.

Seperti dugaan Ketua Aliansi Beladiri, dari wilayah barat kota Phoenix tiba-tiba terdengar suara jeritan warga biasa yang diserang sekelompok Pendekar.

Para Pendekar yang sedang menuju Sekte Tianzun yang berada diujung wilayah barat itu segera menyerang Pendekar yang menyerang para penduduk tersebut.

“Mereka tak bisa menahan diri lagi, tetapi di mana para pemimpin mereka?” Ketua Aliansi Beladiri menatap tajam ke wilayah barat Kota Phoenix. Yang bertarung tersebut adalah pengikut Kultus Iblis dengan basis Kultivasi rendah.

“Siapa itu!” seru Tetua Wanita menunjuk ke arah Pendekar Ranah Keabadian yang melayang di udara. Seribu Niat Pedang tiba-tiba melesat ke arah pengikut Kultus Iblis yang menyerang penduduk.

Niat Pedang itu melesat tepat ke arah jantung mereka, sehingga Cacing Iblis yang bersembunyi di dalamnya ikut musnah.

“Di-dia adalah seorang leluhur yang berasal dari utara. Tujuannya katanya memusnahkan Kultus Iblis,” sahut Tetua Yan, salah satu Tetua kelompok pengemis tersebut.

“Syukurlah dia ada di pihak kita,” sahut Ketua Aliansi Beladiri sambil mencoba mengukur kedalaman Kultivasi sosok misterius itu. Akan tetapi keningnya langsung berkerut, karena gagal masuk ke dalam dantiannya. “Ternyata ada leluhur era lama yang masih hidup. Kukira Kultus Iblis sudah membinasakan mereka semua,” gumamnya.

Aliansi beladiri dan Sekte-Sekte besar menyimpan rahasia yang tidak diketahui oleh dunia, bahwa di masa lalu satu persatu leluhur menghilang secara misterius dan ada juga yang meninggal terkena racun mematikan atau dibunuh oleh Assassin saat sedang tidur.

Ketua Aliansi Beladiri baru menyadari pelakunya adalah Kultus Iblis setelah menggeledah ruang kerja Xu Zhen, salah satu Tetua Agung Kultus Iblis yang menyusup menjadi Tetua yang mengelola keuangan Aliansi Beladiri.

Dalam ruang kerja Xu Zhen ditemukan daftar nama-nama leluhur Sekte-Sekte besar dan Klan-Klan besar yang harus dilenyapkan, bahkan tanggal kematian mereka juga tertulis di sana, termasuk kelemahan seni beladiri mereka.

Ketua Aliansi Beladiri tidak menyangka Xu Zhen sebenarnya sudah menyusup selama ribuan tahun di aliansi beladiri. Dia mengubah-ubah identitasnya serta menggunakan seni perubahan wujud mengganti wajahnya agar tidak ketahuan. Pantas saja jumlah leluhur di benua Tianwu jauh lebih sedikit dibandingkan dinasti Xuan.

“Lapor Ketua Aliansi Beladiri, semua pengikut Kultus Iblis sudah dibersihkan!” Seorang Pendekar tiba-tiba muncul dari ketiadaan dan berlutut di depannya.

“Cepat sekali, apakah para Tetua Agung Kultus Iblis ikut muncul?” sahut Ketua Aliansi Beladiri.

“Yang menyerang penduduk adalah ratusan Pendekar Ranah Raja saja, makanya kami bisa mengatasinya dengan cepat.”

“Hanya Ranah Raja!” Ketua Aliansi Beladiri terkejut mendengarnya. Lalu ke mana para pemimpin mereka, padahal menurut analisa ahli strategi. Penyerangan Kultus Iblis dipimpin oleh para Tetua agung dan membawa ribuan atau mungkin puluhan ribu Ranah Kaisar.

“Apakah tujuan mereka sebenarnya bukan kota Phoenix, melainkan kota lainnya?” sahut Tetua ahli strategi berspekulasi.

1
Di AZ
Luar biasa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
idihhbkauu yang terkutukk pengikut iblis
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semga Chu pengg cepatt koit
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
takutt ni orangg
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ketua Bai kmu Gag tau ketua aliansi beladiri gu itu kaisarr ibls
Purnama Servis Kamera Demak
👍👍
HOPE
yokk lanjutt up up lagii
Harri Purnomo Servis Kamera
👍👍
Ferry Zhou
lanjut ngab
Andbie
saatnya pembersihan aliansi beladiri dari pengikut kultus iblis.. bantai semua ketua bai lie..
Suanggi™
lanjutkan😁🤝
Suanggi™
keren babang😎
kiai kedai
menurut ku ini novel timur paling bagus tapi kok yg suka masih kalah dari novel timur yang lain bosku..
bedjo
terbuka kedok
Agus Budi
çrazi up nya kpn thor
Umar Muhdhar
1
David Muchsin Syahril
mantrafff
Dragon🐉 gate🐉
thanks Up nya Bang👍
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!