Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
"Udah enggak ada yang mau di omongin lagi kan ? Quila mau pulang dulu deh. , Gerah banget ini" Ucap Quila sambil mengibas-ngibaskan tangan nya ke muka . Membuat semua orang yang berada di sana hanya mendengus , sudah tau bagaimana sifat Quila .
Tidak heran lagi dengan sikap nya , yang paling sangat menyebalkan itu .
Hadi mengangguk kan kepala nya . "Oke , nanti Papi telpon Athar, menyuruh nya untuk pulang ke rumah . " Sahut Hadi .
Quila langsung membulat kan kedua bola mata nya , tidak setuju dengan perkataan yang di ucapkan oleh Hadi . "Ngapain cobak ? Enggak usah lah Pi" tolak Quila .
"Quila bagaimana pun dia suami kamu !" desis Hadi dengan nada penuh dengan penekanan .
Quila memutar bola mata nya jengah, malas terus berdebat, Quila langsung bangkit dari duduk nya dan pamit.
"Serah Papi deh, yaudah Quila pergi dulu " pamit Quila , dan berlalu pergi dari sana .
Hadi menatap sendu punggung Quila , "ya Allah nak , kapan kamu sadar nya, aku merasa sangat bersalah dengan mu And" gumam nya , yang masih bisa di dengar yang lain
yang berada di sana .
Darka berjalan mendekat ke arah Hadi , lalu menepuk bahu sang kakak . "Tenang kak . Aku yakin Athar pasti bisa merubah Quila ...." Ucap Darka yang memiliki harapan besar kepada Athar , Darka juga sudah menyelidiki semua nya tentang Athar , dan diri nya lah yang paling bahagia ketika keponakan nya menikah dengan sosok Athar yang di ketahui oleh nya sangat baik ...
Hadi tersenyum , di dalam hati nya juga selalu menyematkan doa , agar anak semata wayangnya itu bisa berubah. Dan semoga pria yang baru saja menjadi menantu nya itu dapat merubah putri nya itu.
"Semoga , karena kakak sudah sangat lelah dengan sifat Quila , Darka " ucap Hadi .
•
"Bisa kamu jelaskan " ucap Arsyad dingin , sambil menatap lekat wajah putra nya .
Athar menghembuskan nafas nya kasar , diri nya sudah bisa tau jika ayah nya pasti akan bersikap seperti ini . Athar lalu menjelaskan semua nya secara terperinci , dan tidak ada satupun yang terlewatkan sama sekali , Arsyad hanya diam sambil mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut Athar.
"Kayak gitu Ayah ceritanya. Athar juga enggak tau kenapa Athar bisa dengan mudah nyalangsung mengiyakan nya. " Athar menghembuskan nafas nya panjang , "Athar udah salah yah. Athar juga bingung sekarang harus bagaimana" sambung nya frustasi .
Athar tidak bohong ,jujur diri nya sungguh sangat frustasi. Memikirkan bagaimana raut wajah kecewa bunda nya , dan kakak nya , Athar tidak pernah membayangkan nya . Athar sungguh sangat takut membuat semua keluarga nya kecewa terlebih bunda nya , orang yang paling berjasa di dalam hidup nya .
Arsyad menghela nafas nya berat. Lalu menatap ke arah Athar lekat .
"Apa yang sudah kamu lakukan bertanggung jawab lah . Ayah tidak pernah mengajarkan mu untuk lari dari kenyataan Athar . Takdir
sudah menjadi rahasia dari Allah . Sekarang tugas kamu harus menjelaskan pada Bunda dan semua keluarga , dan jangan lupakan pada seorang gadis yang sudah menunggu kepastian mu sejak lama . "
Deg
Athar menundukkan kepalanya , lidah nya terasa sangat keluh , sungguh diri nya tidak akan bisa melihat wajah orang-orang yang di sayang nya akan kecewa besar terhadap nya , entah bagaimana reaksi dari bunda dan seluruh keluarga nya mengetahui hal ini . Pasti bunda dan seluruh keluarga nya sangat kecewa . Terlebih pada seorang gadis yang selama ini selalu menunggu diri nya , gadis yang ada di dalam hati nya , tapi nyatanya Allah memberi sebuah ujian pada diri nya , dan gadis yang selama ini ada di dalam doa nya nyatanya bukan jodoh nya .
"Yah , Athar enggak sanggup melihat wajah kecewa bunda " lirih Athar dengan suara nyaris tercekat ,
Arsyad masih tenang , dan berusaha menekan emosi yang ada di dalam diri nya . Jika Arsyad boleh jujur , Arsyad ingin sekali memukul wajah putra nya itu , namun berulang kali Arsyad menggumam kan istighfar berulangkali . Diri nya tidak boleh terhasut oleh rayuan setan yang berbisik di telinga nya . Arsyad harus tetap tenang , dan sabar . Setiap manusia itu tempat nya salah ... Diri nya juga dulu pernah melakukan kesalahan .
"Sebelum nya kenapa kamu tidak pikirkan Athar ? Kenapa kamu mengambil keputusan dengan cepat hm ? Ayah seperti tidak mengenal putra ayah , ayah seperti tidak mengenal mu . Muhammad Athar Fauzan Zayn yang ayah kenal selalu berpikir sebelum mengambil semua tindakan " ucap Arsyad datar , aura nya masih dingin, membuat suasana di dalam ruangan tersebut sangat mencekam .
Athar menggeleng kan kepala nya , jujur diri nya juga tidak tau kenapa diri nya bisa dengan mudahnya mengiyakan permintaan orang asing yang sama sekali tidak di kenal oleh nya .
"Maaf ayah " hanya itu yang Athar mampu katakan pada Arsyad , diri nya juga tidak tau entah alasan apa yang bisa membuat diri nya mengiyakan saja permintaan seseorang yang belum di kenal oleh nya .
Arsyad menghembuskan nafas nya kasar , diri nya juga tidak bisa menyalahkan sepenuh nya pada Athar , ini semua sudah takdir dari Allah . Lalu manusia biasa seperti diri nya bisa apa .
"Kamu mengenal wanita yang kamu nikahi?" Tanya Arsyad .
Athar menggeleng kan kepala nya . "Tidak ayah , Athar tidak mengenal nya , dan bahkan Athar baru bertemu dengan nya hari ini ." Sahut Athar jujur .
Arsyad mengangguk kan kepala nya , sedari tadi berpikir keras, Arsyad seperti nya mencurigai sesuatu . Kejadian ini , kejadian yang di alami oleh perusahaan dan anak nya seperti di sengaja dan ada yang aneh menurut Arsyad .
"Hubungi seseorang yang sudah menjadi mertua mu , minta dia bertemu dengan ayah " ucap Arsyad .
"Yah , ayah nya tengah sakit . Jadi tidak mungkin bisa bertemu dengan ayah " sahut Athar jujur , diri nya juga tau bagaimana kondisi Hadi tadi , walaupun sudah terlihat tidak pucat , tapi Athar takut terjadi sesuatu jika Hadi pergi dari rumah sakit cepat .
Arsyad mengangguk kan kepala nya . "Baik lah , kamu kasih nomor ponsel nya sama ayah , nanti ayah hubungi dan ayah akan jenguk ke rumah sakit . Dan soal bunda mu , itu ... Urusan kamu . Setelah kembali dari Kairo , kamu jelaskan semua nya . Ayah tidak akan membantu mu . Dan ayah tidak akan memberitahu kan masalah ini pada siapapun . Jadi itu tugas kamu Athar ."
Athar mengangguk kan kepala nya , diri nya tidak menampik nya , karena di sini diri nya lah yang salah . "Baik ayah , Athar akan menjelaskan semua nya . " Ucap Athar .
"Bersiap-siap lah pergi ke bandara Athar , keberangkatan mu sebentar lagi , namun sebelum itu hubungi mertua mu , dan pamit lah pada mertua mu . Bagaimana pun dia sudah menjadi bagian dari kamu , terutama wanita yang sudah menjadi istri mu " ucap Arsyad , membuat Athar tertegun ...