David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Masa Depan
Tidak terasa tiga tahun berlalu begitu cepat. Apalagi jika semua itu dijalani bersama orang yang sangat disayangi.
David dan Kasih menjalani hari-hari terakhir mereka di SMA.
“Bagaimana? Apa kamu sudah memutuskannya?”, tanya David.
“Kamu jadi kuliah di luar negeri seperti kata ayahmu”, kata David.
“David, apa kamu gila?”,
“Aku dan kamu akan tetap kuliah di tempat dan jurusan yang sama sesuai rencana kita”, jawab Kasih.
“Jangan dengarkan perkataan keluargaku”, terang Kasih.
David sempat lemas ketika dengar kabar Kasih ingin kuliah di luar negeri. Untungnya itu memang bukanlah kemauannya sendiri.
David dan Kasih akan terus bersama setelah lulus SMA. Mereka akan mendaftar di universitas yang sama dan di jurusan yang sama pula.
Setelah lulus kuliah mereka berdua berencana langsung menikah. David akan berkerja. Sementara Kasih akan mengurus rumah dan anak-anak mereka kelak.
*
Empat tahun itu berlalu dengan indahnya. Meski ada saja sandungan-sandungan kecil. Berdua David dan Kasih terus melaju. Berjuang bersama demi mewujudkan mimpi bahagia.
Ada satu momen riskan dalam hubungan antara Kasih dan David. Saat mereka harus berpisah selama berminggu-minggu.
Yaitu di saat mereka harus mengikuti KKN. Kasih dan David tidak berada di dalam satu kelompok yang sama.
David dan Kasih diuji dengan kesabarannya masing-masing. Ketika banyak teman-teman mereka yang mencoba menjadi pemeran baru untuk masuk di dalam hubungan mereka.
David dan Kasih sama-sama kuat dan bertahan. Sudah terisi penuh. Tidak ada lagi ruang kosong yang disediakan di hati mereka. Kasih dan David telah menguncinya.
Hambatan terbesar justru datang dari keluarga Kasih sendiri. Dari dulu mereka tidak pernah setuju jika putrinya menjalin hubungan asmara dengan David yang notabenenya adalah anak panti asuhan keluarga mereka.
Berkali-kali Frans kakak dari Kasih memperingatkan David untuk menjauhi adiknya. Begitu juga ibu Kasih yang menentang keras anaknya berhubungan dengan anak panti itu.
Tapi Kasih selalu pasang badan untuk David.
Mereka tidak berhak melarang dan menentukan jalan hidup orang lain secara semena-mena. Dari sejak pertama kali bertemu dengan David. Kasih telah memilihnya.
Ada satu momen ketika David yang sudah dewasa bertemu dengan ayah Kasih.
“David, apakah kamu benar-benar mencintai putri ku?”, tanya Peter ayah Kasih kepada David.
“Tentu saja tuan Peter. Aku sungguh-sungguh mencintai Kasih”, jawab David.
“Jika benar begitu maka tidak akan mudah untuk mu”,
“Berjuanglah”,
“Keluarga kami sama sekali tidak ada yang mendukung hubunganmu dengan Kasih”, ucap Peter.
“Aku tidak sendiri tuan Peter”,
“Aku dan Kasih sama-sama akan berjuang untuk cinta kami”, jawaban David yang cukup mencengangkan Peter.
Peter tua sudah lupa seperti apa rasanya berjuang untuk orang yang dicintainya.
*
David dan Kasih pun lulus kuliah di waktu yang hampir bersamaan. Setelah itu David giat memasukkan lamaran untuk bekerja.
Hubungannya dengan Kasih pun akan ia bawa ke jenjang yang lebih serius.
David dan Kasih mengutarakan niatnya untuk segera menikah kepada keluarga Kasih.
Sudah bisa ditebak mereka berdua tidak mendapatkan restu. Kasih pun juga sudah menduganya. Malahan keluarganya menyodorkan beberapa nama untuk dijodohkan dengan Kasih. Gila pikir Kasih.
Kasih yang tidak ingin hidup di lingkaran keluarga yang seperti itu memilih jalan hidupnya sendiri. Ia tetap menikah dengan David meski tanpa restu kedua orang tuanya. Ia juga tidak takut dengan sanski keluarga yang akan didapatkannya.
Kekuasaan dan harta yang berlimpah itu tidak lah berarti apa-apa. Tanpa adanya rasa cinta dan bahagia di hati. Serta kenyamanan dan kehangatan saat bersama orang yang kita sayangi.
David dan Kasih resmi menikah dan hidup menjauh dari keluarga Kasih. Untuk kebahagiaan dan ketenangan hidup mereka.
*
Beberapa bulan berselang Peter meninggal karena sakit yang dideritanya. Tepat beberapa waktu setelah Kasih menikah dengan David dan meninggalkan rumah mewah bak istana milik keluarganya.
Frans marah-marah kepada adiknya itu. Ia mengkambing hitamkan Kasih dan David atas kematian sang ayah yang menjadi sakit-sakitan sampai akhirnya meninggal dunia.
David tidak diperbolehkan masuk oleh pihak keluarga saat datang melayat bersama istrinya. Hanya Kasih yang diizinkan masuk.
“Untuk apa kamu kemari?!”,
“Kamu bukan bagian dari keluarga kami lagi!”, bentak Frans kepada Kasih disaksikan oleh banyak orang.