Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.
Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.
Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana
Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?
Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?
Semua keanehan ini..
Tidak masuk akal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7 | Akan bertemu duke
Lihat tu cewek
Sombong amat
Disenyumin bukannya senyum balik malah sinis
Siapa?
Lo gak kenal? Itu si Maulidya
Mentang-mentang orang kaya jadi sombong
Uang gak dibawa mati padahal
.
.
.
Eh lihat tu cewek juara umum lagi!
Halah.. Paling hasil duit
Tapi pinter beneran dia dikelas
Emang pinter tu cewek cuma sombong banget
Mentang-mentang cantik
Udah cantik, pinter, berduit cuma minus senyum aja hahaha
Mau lo punya cewek tembok?
Gak lah! Percuma cantik kalo pacaran cuma sinisan doang
Hahaha..
.
.
.
Eh lo tau gak? Maulidya itu ketua mafia?!
Seriusan lo?!
Iya anjir! Gue denger dari nyokap gue pas ngambil rapot. Katanya orang tuanya udah reog gegara dibunuh orang!
Yatim piatu dong!
Iyalah!
Salah sendiri punya musuh bejibun, gak tenang kan hidup!
Gue sih mending miskin dari pada duit segunung tapi mudah mati
Tinggal sama siapa berarti?
Sama paman nya kalo gak salah. Kemarin yang ngambil rapot pamannya.
Pantesan tiap bagi rapot gue gak pernah liat muka bonyok nya. Biasanya kan asistennya yang ngambil. Gue kira sesibuk itu bonyok nya sampe anaknya bagi rapot gk pernah dateng.
Taunya udah reog
Hahaha
Eh eh Diliatin orang nya woyy
Mana?
Itu.. Tuh liat tatapannya datar datar sinis gitu
Serem njir
Udah lah cabut ngeri ketua mafia
Ati ati mati lo pada ngatain dia
.
.
.
"Hah.. Hah.. Hah.."
Keringat dingin bercucuran menutupi tubuhnya. Matanya bergerak liar memperhatikan sekelilingnya seolah mewaspadai sesuatu. Lidya menunduk menatap kedua tangannya.
'C--cuma mimpi?!' Kemudian mendesah 'mimpi itu lagi.'
Merasakan tenggorokannya kering, Ia bangkit mencoba mencapai gelas di meja sebelah ranjang. meminum beberapa tegukan kemudian mendesah.
"Hah.. "
Setelah mengembalikan gelas itu kembali pada tempatnya Lidya merebahkan tubuhnya kemudian menatap langit-langit kamarnya.
'Pukul berapa ini?' kemudian memejamkan matanya 'ah.. Didunia ini belum ada jam.'
Malas rasanya harus bangkit untuk mengetahui waktu dari warna langit.
Dilihat dari kamar yang gelap ini sepertinya masih terlalu pagi untuk bangun. Lidya mencoba memejamkan matanya kembali. Beberapa menit dilalui hingga mata itu terbuka lagi.
'Sial!'
Dia bangkit menuju balkonnya
Klek
Benar-benar masih gelap. Dilihat dari arah bulannya sepertinya sudah lewat tengah malam, kemungkinan pukul 2 atau 3. Lidya mendekati pembatas balkon itu sembari menatap langit.
'Aku harap kalian baik-baik saja disana.'
...-oOo-...
Beberapa jam berlalu
Kini Lidya tengah duduk dibalkonnya sembari menikmati teh Camomile yang menenangkan. Pikirannya berkelana memikirkan sebuah mimpi aneh yang muncul setelah tertidur tadi pagi.
Entah ini sebuah ingatan atau sekedar bunga tidur belaka, namun mimpi ini cukup menyebalkan.
Dimimpi itu muncul dua bocah berbeda kelamin, dan dilihat dari tinggi mereka sepertinya usianya tidak berbeda jauh.
Mereka terkadang terlihat bermain, mengobrol dan tertawa bersama. Entah siapa bocah yang muncul di mimpinya tapi sepertinya bocah lelaki tersebut cukup penting bagi pemilik tubuh ini.
Mungkin hubungan mereka sebatas teman? Atau sahabat? Walau menurut pengamatan nya, tubuh asli ini-- alias Gricella, terlihat menyukai bocah lelaki tersebut. Yahh cukup jelas karena Gricella asli pernah memperhatikan 'bocah itu' diam diam. Dan terkadang pun Gricella terlihat mengunjungi 'bocah itu' saat berlatih pedang. Atau ketika Gricella yang memohon pada duke untuk ikut ke kediaman 'bocah itu' sebagai alasan untuk bertemu, atau mungkin untuk memperhatikan bocah itu diam diam? Hahh dasar anak kecil!
Tidak disalahkan sikap nya itu yang masih malu-malu. Atau Jangan-jangan ketika besar nanti Gricella asli akan semakin agresif dalam pendekatan?! Sialan!
Hey para wanita! Ku ingatkan, jaga harga diri kalian! Jangan mau diinjak-injak oleh kaum lelaki hanya karena alasan cinta.
Jual mahal dong!
Yang susah didapat itulah yang berkualitas.
Untung saja pendekatan Gricella masih dalam tahap wajar jadi sepertinya ia tidak akan kerepotan. Atau mungkin tidak?
Lidya juga sempat diperlihatkan pada saat-saat tubuh asli belajar etika. Yahh.. Perlu diakui kegagalannya. Namun dilihat dari ingatan nya ketika sedang belajar perlu diacungi jempol kepintaran nya lhoo..
Yahh diantara banyaknya plus pasti ada minus begitu pula sebaliknya.
Ngomong-ngomong setelah beberapa hari berlalu dan ketika Lidya menjaga pola makan demi nutrisi nya terpenuhi, tubuh ini terlihat semakin berbeda. Bayangkan saja ketika pertama kali berada di tubuh ini ia melihat tubuhnya berubah menjadi kecil dan kurus. Dengan rambut dan kulit tidak terawat. Benar-benar tidak mencerminkan seorang putri bangsawan!
Namun lihatlah sekarang, tubuhnya sudah terisi dengan beberapa lekukan kecil di tubuh mungilnya. Meskipun belum terlalu berbentuk lantaran umurnya yang masih berusia 13 tahun, tapi ini sudah cukup. Tubuhnya sudah seperti anak seusianya, jadi ini tidak buruk.
Wajahnya cantik dengan kulit seputih susu, mata birunya yang indah namun menghanyutkan, rambut pirang keemasan benar-benar membuatnya seperti tokoh utama! Pasti banyak lelaki yang akan mengantri ketika dewasa nanti. Namun tetap saja, ini Lidya yang ketika didunia dulu benar-benar anti terhadap lelaki, berkomunikasi secukupnya saja kecuali yang memang dikhususkan.
Ah.. Ngomong-ngomong, di chapter kali ini ia baru berbicara beberapa kata saja ya....
Bahaya kalo ada yang protes.
.
.
.
Tok tok tok
"Masuk."
Klek
"Ada apa?"
Oliver menelan ludahnya gugup "m-maaf nona, itu.."
Lidya mengangkat sebelah alis nya "katakan!"
Oliver tersentak "d-duke memanggil anda keruangan nya."
Alisnya terangkat sempurna 'duke..? Ah.. Dia ayahku dikehidupan kali ini ya.. Walau ayah angkat sih.'
"Kau tau kenapa?"
Oliver menggeleng cepat "t--tidak tau, nona."
Lidya mendesah "yasudah, bantu aku bersiap."
"B--baik."
Dalam diam Lidya memikirkan satu hal 'Kira-kira kenapa dia memanggilku? Selama beberapa hari disini dia sama sekali tidak datang.'
Tunggu Lidya baru menyadari satu hal. Dia memperhatikan gaun yang dipakainya 'apa-apaan ini?!' jerit nya dalam hati.
Kemudian memperhatikan gaun yang dibawa oleh pelayannya 'kostum badut macam apa yang dibawanya?!'
'Apakah aku harus memakai itu?! Yang benar saja!!'
"Tunggu!"
Oliver berhenti, dia menatap bingung nona nya "ada apa?"
"Kau Berencana memakaikan ku benda itu?" Tanya Lidya skeptis
Oliver mengangguk "ada yang salah?"
"Dan untuk apa semua perhiasan itu?" Tunjuknya pada segunung perhiasan yang membuat matanya sakit
Oliver menatap aneh nona nya kemudian melihat perhiasan yang dibawanya "tentu saja untuk anda pakai."
Lidya melotot horor "semuanya?!"
Oliver mengangguk.
Tubuhnya melemas. Selain menjadi ondel-ondel ia juga akan menjadi toko emas berjalan. Ini sebuah mimpi buruk!!
Lidya memijat pelipis nya. Sepertinya rambut nya akan segera ber-uban sebentar lagi.
"Pilih gaun yang lebih sederhana."
Oliver nampak tidak Terima "tapi.."
"Kau atau aku nona disini?!" Bentak Lidya kesal
Oliver terkejut lalu segera berlari menghampiri lemari gaun miliknya.
Terlihat beberapa gaun yang dibawa Oliver membuat matanya sakit akibat warna dan desain yang terlalu mencolok.
Ini jelas bukan seleranya.
"Tidak ada 'kah gaun yang lebih sederhana lagi?"
Oliver merengut "ini adalah gaun yang paling sederhana dilemari anda. Jika anda ingin gaun lain, lebih baik anda beli lagi. Gaun ini memang terlihat sudah jelek."
Dikatakan jelek juga tidak, hanya saja desainnya memang agak norak.
Lidya mendesah "sudahlah, pakaikan saja aku gaun yang itu." Tunjuk nya pada salah satu gaun.
"Baik."
...-oOo-...
Dalam perjalanannya, dia selalu disuguhkan pemandangan indah bin ajaib. Melewati taman sekitar, dirinya diperlihatkan taman besar yang berisi beraneka macam jenis tanaman. Ketika melewati anak tangga lalu sampai dilantai 3, dari atas Lidya melihat taman dengan jalan yang berlika-liku membingungkan atau yang biasa kita dengar dengan labirin.
Dan---- Oh! Jangan lupakan mulut-mulut pedas para pelayan. Tentu saja ia abaikan namun tetap saja yang namanya manusia suka ngelunjak. Bahkan sempat terbesit dipikirannya untuk menghabisi mereka satu-persatu. Namun, tunggu sebentar..
Tidak perlu mengotori tangan kalian dan mari kita mainkan ini dengan elegan.
Oh lanjut. Sampai dipertengahan jalan, Lidya melihat seorang penyihir(?) Yang mengeluarkan sebuah cahaya kerlap-kerlip dari tangannya. Mungkin orang itu ingin membuat sebuah lampu pada zaman ini, ntah lah, dia juga tak yakin atas pemikirannya.
Dan sampailah ia didepan ruangan duke. Menatap pintu itu sebentar lalu menghela nafas
"Oke, pertarungan dimulai." Gumam Lidya
.
.
.
To be Continued_
dan memberanikan diri utk berkomentar, dan like skrg karna jujur diawal itu sangat bosan dan bertele-tele.. mungkin bab yg ku suka aja yg ku like yaa Thor .. biar satu bab makan banyak waktu bacanya blm ada paragraf yg mesti berulang utk dipahami, jujur aja bab 1- 25 banyak yg ku skip bacanya jadi skrg agak bingung, tapi masih bisa ku cerna kok ..
dan ya baru kali ini baca novel online satu bab banyak katanya dan panjang sekali, biasanya 1 hari ak bisa sampai end bacanya tp ini hadeuh 30 bab satu harian aja engap banget hahaaa .. baru kemarin ku baca dan kuteruskan skrg 😅😅
dan jgn bikin cerita baru dl.
selesain tugas, trs lanjut up yg banyak ya..