Dikhianati demi kata bakti dan keturunan setelah apa yang sudah Alena dan Aris lalui selama lebih dari sepuluh tahun membuat Alena jatuh terpuruk tapi Alena mencoba bertahan setelah Aris berjanji akan berlaku adil dan akan bisa seperti dulu lagi.
Tak cukup sampai disitu sikap istri kedua Aris yang mulai menampakan wajah aslinya membuat Alena semakin pesimis jika rumah tangganya bisa terselamatkan.
Dan saat Alena ingin berjuang kenyataan pahit pun harus Alena telan dimana dirinya mengidap alzheimer yang menambah ujian yang harus Alena lewati.
Akan kah Alena bisa kembali bahagia bersama Aris atau malah Alena akan menyerah dan memilih mundur dari pernikahan yang coba iya pertahankan sekuat tenaga.
Ikuti kisah Alena yang mencoba berjuang dan bertahan demi cinta dan pernikahan suami yang sangat iya cintai dan apakah perjuangan Alena akan berbuah manis atau hanya akan memberi luka yang mendalam di hati Alena ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pion
Tak pernah Aris bayangkan akan ada di sisi persimpangan seperti ini dimana dirinya harus memilih salah satu dari dua istri yang sudah iya nikahi.
" jika saja Erika boleh jujur Erika juga tak ingin berbagi suami tapi apa Erika bisa menuntut hal itu dari mas " tanya Erika membuka suara setelah beberapa saat keduanya terdiam tenggelam dengan pikiran mereka masing masing.
Erika pun melangkah masuk ke dalam kamar yang biasa iya tempati dengan Aris dimana selama tiga tahun ini tak pernah ada perselisihan dan pertengkaran diantara dirinya dan Aris tapi kali ini pernikahan nya berada di ujung tanduk saat Alena mengetahui semuanya.
" kamu pikir kamu bisa mengambil mas Aris ayah dari anak ku hanya demi anak yang bahkan belum tentu bisa kamu lahirkan " ucap Erika yang benar benar merasa kesal dan marah saat mengingat apa yang Alena minta pada Aris.
" lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk bisa *muat mas Aris tetap berada di sisi ku dan kamu sendiri yang akan me*minta cerai dari mas Aris " ucap Erika yang akan melakukan segala cara agar Aris tetap menjadi miliknya.
Setelah berkutat dengan pikirannya akhirnya Erika pun terlelap dalam tidurnya begitu pun dengan Aris yang malah tertidur di sofa rumah Erika, sedangkan Alena yang sudah bisa menduga dimana Aris malam ini hanya bisa pasrah dengan rumah tangganya yang sudah tak bisa di pertahankan lagi.
" Terima kasih mas, dengan kamu melakukan hal ini membuat aku yakin dengan jalan yang harus aku ambil untuk hubungan dan pernikahan kita kedepannya " ucap Alena sambil menatap wajah Aris yang terbingkai di pigura Poto yang ada di nakas kamar.
Hingga tak butuh waktu lama Alena pun terlelap dalam tidurnya meski hanya berselimut dinginnya malam dan hancurnya hati.
Waktu berlalu begitu cepat terlebih saat kita begitu lelah menghadapi ujian hidup yang terus datang silih berganti atau saat kita terlelap dalam buaian mimpi.
" ya tuhan, kenapa aku bisa terlelap di rumah Erika ? Bagaimana dengan Alena " ucap Aris yang terbangun dari tidurnya dan baru menyadari jika dirinya masih ada di rumah Erika hingga pagi.
" mas, kamu tidur di sini ?" tanya Erika yang baru menyadari Aris masih ada di rumahnya setelah dirinya terbangun dari tidurnya dan bersiap untuk mengerjakan pekerjaan pagi seperti biasanya.
" mas ketiduran " ucap Aris yang langsung masuk ke dalam kamar Erika untuk membersihkan diri sebelum pergi ke rumah Alena untuk meminta maaf sebelum berangkat kerja.
" ini masih pagi mas, memang mas mau kemana ?" tanya Erika yang pura pura lupa dan tak mengerti jika mungkin saja Aris ingin pergi ke rumah Alena pagi ini
Tak ingin Aris pergi dan bertemu dengan Alena, Erika pun memilih masuk ke dalam kamar Zahwa dan mulai membangunkannya untuk bisa menahan Aris agar tak bisa pergi ke rumah Alena.
" sayang, Zahwa sayang ayo bangun " panggil Erika tepat di telinga Zahwa dan karena hal itu membuat Zahwa yang sedang terlelap dalam tidurnya pun akhirnya terusik dan mulai membuka mata.
" ada apa Bunda ?" tanya Zahwa sambil menggosok gosok matanya yang masih susah untuk di buka karena memang tak biasanya Erika membangunkan dirinya sepagi ini.
" bunda boleh tanya ?" tanya Erika sambil membantu Zahwa duduk di atas tempat tidur sambil sesekali merapihkan rambut Zahwa yang terlihat berantakan.
" apa Zahwa ingin ayah selalu sama sama kita ?" tanya Erika yang langsung mendapat anggukan dari Zahwa.
" apa Zahwa akan sedih jika ayak pergi dari kita ? " tanya Erika yang mulai menanamkan rasa posesif di hati Zahwa untuk Aris ayahnya.
" apa ayah akan pergi meninggalkan kita ?" tanya Zahwa yang kini sudah bangkit berdiri di atas tempat tidur.
" ayah sedang bersiap dan sebentar lagi ayah akan pergi dan ayah mungkin akan meninggalkan kita " ucap Erika yang begitu tega menghancurkan hati anaknya sendiri demi ambisi nya untuk bisa memiliki Aris untuk selamanya.
Tak ingin Aris pergi meninggalkan dirinya dan ibunya, Zahwa pun pergi ke kamar ibunya untuk menghentikan kepergian Aris dari rumahnya.
" pagi ayah " sapa Zahwa saat melihat Aris yang sudah terlihat rapi seperti pagi biasanya saat Aris apak pergi bekerja.
" hai sayang, kenapa sudah bangun sepagi ini ?" tanya Aris yang merasa heran karena memang tak biasanya Zahwa bangun jam lima pagi.
" ayah kemana ? Apa ayah mau berangkat sekarang ?" tanya Zahwa sambil menatap dengan tatapan penuh harap jika Aris tak akan pergi meninggalkan dirinya.
" sayang, ayah mau pergi kerja dan ayah harus pergi pagi pagi sekali karena ini sangat penting " jelas Aris yang bisa melihat jika Zahwa tak ingin ditinggal olehnya.
" pokoknya ayah tidak boleh pergi dari sini "
" ayah tidak boleh pergi kemana pun " ucap Zahwa yang kini sudah menangis sambil memeluk kedua kaki Aris berharap dengan melakukan hal itu bisa membuat Aris tak akan meninggalkan dirinya.
" sayang, ayah mau berangkat kerja, jika ayah tidak bekerja nanti Zahwa tidak akan bisa jajan makan ataupun sekolah " jelas Aris yang merasa heran dengan sikap Zahwa pagi ini.
" ngga, ayah ngga boleh pergi " ucap Zahwa yang kini suara tangisnya sudah semakin kencang dan hal itu membuat Erika berlari ke kamar untuk melihat apa yang terjadi.
" mas, Zahwa kenapa ?" tanya Erika yang sebenarnya bisa menduga kenapa Zahwa menangis.
" beri penjelasan pada Zahwa jika mas harus bekerja " ucap Aris yang sudah kehilangan akal untuk bisa membujuk Zahwa yang memang sejak pindah ke kota ini semakin manja dan terikat pada dirinya.
" mas tenang lah, harusnya mas mengerti jika Zahwa mungkin bisa merasakan jika ayahnya akan pergi meninggalkan dirinya " sindir Erika yang berhasil membuat Aris terdiam tapi tatapannya terarah kepada Erika yang mencoba melepaskan tangan Erika yang masih memeluk erat kaki Aris.
" sayang mungkin ayah sudah tak sayang pada kita, jadi lebih baik lepaskan kaki ayah dan biarkan ayah pergi bekerja " ucap Erika sambil menatap sinis ke arah Aris yang juga sedang menatap ke arahnya.
" Bun, kenapa berkata seperti itu di hadapan Zahwa " ucap Aris yang tak ingin membuat Zahwa berpikir sama seperti yang Erika pikirkan.
" lalu Erika harus bicara seperti apa jika memang itulah kenyataannya " ucap Erika yang sudah berhasil menggendong Zahwa dan membawanya keluar dari kamar.
" kita pulang saja ke rumah nin ya sayang, ayah sudah tak seperti dulu lagi " ancam Erika yang berhasil membuat Aris berlari mengejarnya.
" ayah sudah ngga sayang sama kita " ucap Erika sambil berjalan menuju pintu rumah.
" tapi Zahwa ingin sama ayah... Ayah..."
✍️✍️✍️ Apa Aris akan memilih Erika dan Zahwa ? Lalu bagaimana dengan Alena nantinya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘