Gadis Pendiam Dengan Rahasia Gelapan

Berakhirnya peristiwa 'Lovely The Tian' justru memberikan ketenangan bagi Lovely yang sudah berangkat di alamnya.

"Akhirnya adanya kebahagiaan di akhir," kata Lovely dengan penuh syukur.

Perasaan Lovely sangat bahagia apabila dia diterima amal ibadahnya dan masuk kedalam surga sang kuasa. Dia begitu terharu, berakhirnya kehidupan membuat dirinya bisa menjadi lebih mengerti mana yang baik mana yang tidak.

Akan tetapi pada suatu hari, Lovely mulai ragu atas petunjuk hidupnya.

"Tuhan bagaimana bisa aku akan menemukan jalan yang benar sedangkan diriku serba kekurangan," kata Lovely yang seolah akan menjadi tanda reinkarnasi.

Tuhan menjawab bahwa Lovely akan diberikan tiket untuk terlahir kembali dengan melewati terowongan yang cukup panjang. Dari reinkarnasi Lovely, ia juga diperintahkan untuk mencari jalan kebenaran dan menebus semua dosa yang ia perbuat selama hidup didunia.

"Apakah kamu bersiap untuk masuk terowongan hitam itu dengan tiket ini," kata sang kuasa yang dari awal sudah mentakdirkan Lovely untuk terlahir kembali atau reinkarnasi.

"Tentu saja aku bersiap!" jawab Lovely.

Tuhan pun berkata bahwa dikehidupan selanjutnya, Lovely akan menjadi lebih bahagia dari pada kehidupan masa lampau nya.

Perjalanan menuju portal reinkarnasi pun tiba.

Lovely masuk dalam terowongan hitam yang cukup panjang agar bisa terlahir kembali menjadi jiwa yang baru.

"Oeek oeek," tangisan seorang bayi.

"Oh sayangku tenanglah. Ini mamamu tolong jangan menangis," kata Alisa Maria yang dulu sempat menjadi mama angkat Lovely.

Bayi tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan. Ia juga diberi nama 'Graciaella Malvienna Evelyn'. Dengan nama panggilan yaitu Gracia.

Gracia ini merupakan pemberian nama baru bagi Lovely yang bereinkarnasi. Jika dibandingkan dari segi wujudnya, Lovely dan Gracia memiliki wajah yang jauh berbeda. Lovely berwujud kalem dan penurut, sedangkan Gracia berwujud budi pekerti yang baik serta menunjukkan kehormatan wanita. Hal itu menunjukkan bukti bahwasanya reinkarnasi dari 'Lovely Maudly' membawa perubahan yang lebih baik.

Saat Gracia berusia 3 tahun. Ketika itu Gracia masih terbata-bata dalam berbicara. Memang di usia itu terbilang wajar bila anak kecil masih belum fasih berbicara.

Gracia mulai mengingat memori masa lampau nya. Dia juga bercerita kepada Alisa atau ibu kandung nya sekarang bahwa, dulunya ia merupakan Lovely Maudly yang telah terlahir kembali.

"Aku mengingat sebuah kejadian bahwa diriku dulu bernama Lovely Maudly," kata Gracia yang berani mengungkapkan identitas lampau nya dihadapan Alisa.

Alisa Maria yang beberapa tahun lalu, memiliki sebuah perjanjian dengan Lovely bahwa ia akan menjadi seorang ibu bagi Lovely di kehidupan selanjutnya justru terkejut. Alisa merasa tidak percaya bahwa reinkarnasi itu benar-benar ada.

"Apakah kamu sedang berimajinasi sayang?" tanya Alisa sungkan.

Gracia menjawab, "Tidak mama aku adalah anak tiri mu yang kini menjabat sebagai anak kandungmu."

Jawaban Gracia membuat Alisa merasa bingung. Yang dulunya Alisa menganggap bahwa reinkarnasi itu ada, kini malah tidak percaya adanya kehadiran Gracia sebagai reinkarnasi dari Lovely Maudly anak tirinya dulu.

Menginjak usia 5 tahun, Gracia mulai bercerita yang sangat panjang dan lebar mengenai masa lampau nya kepada orang tuanya sekarang.

Karena Alisa dan Reza sudah merasa bahwa Gracia mulai berhalusinasi yang berlebihan. Pada akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk membawa Gracia ke psikolog terdekat.

"Baik apa masalah yang anak anda alami?" tanya sang psikolog dengan nada yang begitu menghormati Alisa dan Reza.

"Jadi saya memiliki anak kandung ya. Dia selalu bercerita yang aneh, ceritanya seperti sudah tidak wajar. Apakah ini termasuk halusinasi yang berlebihan?" tanya Alisa.

Psikolog itu langsung melakukan tes ingatan kepada Gracia untuk memastikan apakah benar ini adalah gejala reinkarnasi. Setelah tes itu keluar, hasilnya membuat Alisa dan Reza justru terkejut.

"Selama ini dia adalah anak angkat kesayangan ku!?" kata Alisa yang mengeraskan nadanya.

"Ya tentu saja kaulah mama pilihan ku yang selama ini ku cari," sahut Gracia.

Begitu mendengar suara Gracia yang memiliki kesan bahagia, Alisa langsung memeluk Gracia.

Pada akhirnya, kehidupan berjalan normal. Semenjak itu, semua kenangan antara Alisa dan Gracia mulai terulang kembali.

"Ingatlah selalu bahwa kamu adalah reinkarnasi dari seorang anak angkat ku," kata Alisa dengan mengelus rambut Gracia yang sudah tertidur pulas.

Hari demi hari yang Alisa lalui bersama Gracia suasana kebahagiaan itu tetap bertahan. Tidak bisa disebut sebagai dunia milik kita berdua lagi, karena selain Alisa dan Gracia ada juga Reza yang setia mempimpin rumah tangga dengan bijak.

"Gracia nanti saat kau telah berusia 4 tahun ingin bersekolah dimana?" tanya Reza yang sangat perhatian kepada Gracia. Bagaimana tidak, bahwa Gracia merupakan anak tunggal kesayangan Reza dan Alisa.

Gracia tersenyum lebar. Dia merasa nyaman jika ayahnya bersikap sangat perhatian kepadanya.

Dia menjawab, "Ayah aku ingin bersekolah yang banyak temannya pasti asik."

"Tentu saja sebagai ayahmu aku akan memberikan pendidikan yang terbaik untukmu," kata Reza sembari mengelus kepala Gracia.

1 tahun kemudian, tepatnya usia Gracia sudah menginjak 4 tahun.

Saat itu, hari pertama kali Gracia bersekolah disertai dengan suasana yang membawa sukacita.

"Gracia sekolah yang pintar ya kamu pasti juara disana," kata Alisa dengan tulus mendukung prestasi Gracia kedepannya.

Gracia pun masuk ke kelas playgroup, kehadiran Gracia disambut oleh guru wali kelas yang sangat baik.

"Anak cantik dan mengemaskan segeralah duduk," kata Ella yang berstatus sebagai guru pengajar Gracia.

Ketika Gracia melangkahkan kakinya perlahan-lahan karena masih malu dengan lingkungan barunya. Hal itu membuat murid disana kagum melihat penampilan Gracia. Disitu, Gracia yang memiliki ciri-ciri berkulit putih manis, berambut pirang pendek, serta tinggi badan yang lebih tinggi daripada anak seusianya.

"Kamu sungguh cantik!" puji seorang murid laki-laki.

Ella sang guru wali kelas nya merasa telah menyaksikan cinta pertama di masa kanak-kanak. Walaupun pribadi Ella terkesan bucin, ia tetap menjadi guru yang penyayang kepada muridnya. Tidak hanya itu, Ella juga membimbing murid-murid nya dengan penuh kasih.

"Gracia sudah mau pulang?" tanya Ella yang memposisikan Gracia sebagai murid kesayangannya.

Gracia menggelengkan kepalanya. Ekspresi dari wajah Gracia terkesan sangat malu dan sedikit gugup.

Ella mendekati Gracia.

Ia berkata, "Gracia cantik ayo pulang mama mu sudah pasti cemas dan khawatir karena menunggumu."

Karena rayuan Ella yang membuat Gracia terkesan nurut, Gracia pun bergegas ke halaman tempat parkir mobil dan sepeda motor berada.

"Mama ayah!" seru Gracia sembari melambaikan tangannya didepan kaca mobil.

Melihat Gracia yang pulang penuh semangat, Alisa membukakan pintu mobil nya. Ia langsung menggendong Gracia.

"Aduh kamu dari mana aja sih Gracia?" tanya Alisa menuturkan nada lembut.

"Mama maafin aku tadi emang aku gamau pulang karena udah terlanjur nyaman di kelas," jawab Gracia dengan ekspresi takut bila mamanya cemas.

"Iya Gracia gapapa yasudah ayo kita pulang habis pulang mama ajak kamu beli es krim," ujar Alisa yang selalu ingin anaknya bahagia.

Tentu saja, masa-masa itu adalah masa yang dimana Gracia sudah dipuncak kebahagiaan yang lebih tinggi. Di usia yang masih kecil, Gracia memang sudah sangat disayangi oleh semua orang. Kini, dia menjadi sosok penyayang dan pendengar yang baik bagi semua orang-orang.