NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chyou

Suasana hati Alin yang awalnya sangat baik kini hancur lebur bersamaan dengan hujan yang tiba-tiba saja mengguyurnya ketika sedang di perjalanan pulang, untungnya di dekat mereka ada sebuah gua batu, jadi kini mereka terjebak kedinginan di dalam gua.

Ia total melupakan niatnya yang ingin memperbaiki rumah reyotnya ketika ia mulai melihat gua batu tersebut dengan teliti, batuan di gua sangatlah padat tapi bagaimana bisa seorang manusia menggalinya? Tangannya meraba dinding gua dengan hati-hati, permukaan batu yang kasar menyapu kulitnya, semakin lama ia merasakan permukaan batu, ia merasa semakin kagum.

Tiba-tiba saja Alin teringat dengan pemuda bersamanya sedari-tadi, pemuda itu duduk meringkuk sambil memeluk dirinya sendiri, tubuhnya gemetar menahan dingin seperti kucing kecil, Alin merasa gemas dengan tingkah pemuda itu.

Ia sekali lagi melihat gua, berusaha menemukan barang yang berguna bagi mereka untuk menghangatkan tubuh. Tak lama mencari, ia menemukan sebuah batu yang lumayan tinggi untuk pemuda itu duduk. Di tariknya tangan pemuda itu hingga ke hadapan batu, lalu ia meminta pemuda itu untuk duduk di atasnya dengan paksa.

Alin memberikan jubah dalam miliknya yang tidak basah, menyuruh pemuda itu melepas jubah luarnya dan menggantinya dengan jubah miliknya.

"Nanti kau sakit."

Itu alasan yang di beri Alin setelah pemuda itu menolak jubahnya sebanyak tujuh kali. Alin kembali menutup mulutnya, menatap malas api unggun yang baru saja ia buat. Sedikit berpikir, mengapa tiba-tiba ia menjadi suka mengatur.

Pikirannya kembali melayang, seingatnya hanya ada satu dua orang yang bertahan di sisinya, menjadi temannya tanpa berniat meninggalkannya. Semua yang mendekat, selalu pergi. Beberapa dekat hanya untuk mengambil budi.

Hanya sedikit orang yang mengerti ceritanya, entah itu cerita hidupnya atau cerita buatannya. Kolot, aneh, dan menakutkan, tiga kata itu yang selalu keluar ketika ia bertanya apa alasan teman-temannya pergi menjauhinya.

Muak, itu satu-satunya yang Alin rasakan sampai sekarang.

Uap hangat menyapu wajahnya, Alin sedikit terbatuk karena menghirup abu tanpa sengaja. Air mata keluar dari matanya, hidungnya terasa sakit sekali membuatnya tak tahan. Segera ia berlari ke mulut gua, mencuci wajahnya agar rasa perih itu segera pergi.

"Apa tidak bisa lebih sial lagi."

Selesai mengutuk, ia masuk kembali ke dalam gua lantas bergabung bersama pemuda yang terlalu asik membaca sampai-sampai tidak sadar dengan kehadiran Alin yang berjongkok di sampingnya, ikut membaca tulisan yang terukir di batu.

"Wah ini cerita tentang sang Putri legenda, apakah aku boleh membawanya?"

"Tidak, siapa tau batu ini terkutuk, emm... Siapa namamu?"

Lagi-lagi pemuda itu terjatuh karena merasa kaget, sang pelaku hanya tertawa dan mengulurkan tangannya, berniat membantu pemuda itu untuk bangkit. Pemuda itu menerima uluran tangan Alin dan memperkenalkan dirinya.

"Aku.. Namaku Chyou, tapi nona, aku juga tidak tahu namamu."

"Haha kau benar, baiklah kau bisa panggil aku-"

Ucapan Alin terputus saat melihat kalimat yang terukir di batu tersebut, matanya terbelalak dengan mulut terbuka karena tidak menduga dirinya akan di beri kejutan seperti ini. Ia menjawab secara acak menutupi rasa terkejutnya. Rasa terkejut itu kini pindah pada Chyou saat Alin menyebutkan nama samarannya.

"Baobei? Ti-tidakkah itu...."

Pemuda itu menunduk guna menyembunyikan wajahnya yang sudah di penuhi warna merah merona, malu dengan perkataan Alin.

"Aku hanya bercanda, namaku Alin tapi aku lebih suka dipanggil Lian, baiklah karena hujan sudah berhenti kita harus bergegas kembali karena mentari sepertinya akan terbenam, ada banyak makhluk buas jika kita masih mengulur waktu."

Alin berjalan lebih dulu tanpa menunggu, ia berjalan lumayan cepat karena sudah terbiasa, namun Chyou harus mempercepat langkahnya agar tidak semakin tertinggal dari Alin yang berada enam meter di depannya.

Perjalanan hanya memakan setengah waktu daripada perjalanan awal, gua itu ternyata hanya berjarak dua puluh meter dari gubuk, Alin tersenyum puas ketika menyadarinya, ia bisa menghemat banyak tenaga.

"Kau masuklah, aku ada urusan sebentar."

Chyou hanya bisa menurut, melaksanakan perintah Alin tanpa bantahan meski gurat khawatir tercetak jelas di wajahnya, Chyou memandang Alin yang jalan masuk ke dalam hutan setelah mengantarnya masuk ke dalam gubuk.

"Jelaskan padaku apa maksud semua ini? Kau sistem? Namamu benar-benar sistem? Jelek sekali."

Sebuah hologram berwarna merah muncul di sampingnya, hologram itu berbentuk garis-garis seperti lagu di soundcloud, setiap ada suara keluar menjawab Alin, garis-garis itu memanjang menyesuaikan nada sistem.

"Owner tidak sempat memberi nama, jadi aku hanya mengarang. Semua mimpi itu benar kenyatannya, mimpi itu berasal dari kehidupanmu di celah dunia ini. Tapi, jika kau benar-benar ingin menjadi Alin, aku akan mengirimmu kembali."

"Tidak perlu, aku akan kembali jika aku ingin. Kau dari dunia modern? Bumi? Abad ke berapa? Dengar, aku tidak ingin melakukan hal yang sia-sia, jadi jelaskan apa maksud dan tujuan ownermu itu mengirimku ke sini. Pertemukan aku dengan ownermu."

Sambil berkacak pinggang, Alin memainkan genangan air menggunakan kakinya. Awalnya ia berniat untuk mencari kayu untuk membuat rumah, namun sebuah hologram tiba-tiba muncul dan menyebutnya sebagai master, mau tidak mau rasa penasarannya yang terpendam kembali keluar tak tertahan.

"Owner akan menemuimu setelah kau memiliki kediaman, owner sendiri yang akan menjelaskannya padamu. Aku hanya di kirim untuk membantumu membuat kediaman, setidaknya itu tugas yang harus aku selesaikan untuk saat ini."

Alin mendengus kasar, mencibir, "Semua perkataanmu seperti alien, untung saja aku memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi."

"Kenapa juga aku harus melayani dua tuan yang memiliki sifat yang sama, meskipun aku sistem aku juga memiliki perasaan!"

Protes yang di layangkan sistem hanyalah angin lalu baginya, Alin sudah sibuk menyiapkan banyak kayu. Ia mengarahkan kekuatannya ke ujung hiasan rambut yang ia pegang, setelahnya ia melemparkan hiasan itu seperti saat ia bermain papan dart. Meski ia melemparnya tak sekeras, nyatanya hiasan rambut itu bisa menghancurkan dua pohon sekaligus.

Alin tertawa canggung, tak mengira jika lemparannya berhasil.

"Ceritakan tentang Chyou."

"Seperti yang kau tahu nama pemuda itu adalah Chyou."

14 tahun yang lalu, tepatnya saat malam hari pada bulan purnama, sepasang kultivator berjalan kesana kemari berusaha menyewa kereta kuda, namun badai terjadi dimana-mana membuat aktivitas menjadi terganggu, penolakan terus mereka dapatkan.

Tak kunjung mendapat kereta, sepasang kultivator itu kembali ke penginapan, menjemput bayi mereka dan membawanya pergi. Pasangan kultivator itu sudah sangat lemah, tenaganya habis untuk mencari kereta, dan sekarang mereka harus melindungi bayi mereka.

Mereka berjalan tak tentu arah, kadang ke utara, kadang ke timur. Setiap badai lewat, mereka berusaha keras untuk melindungi bayi yang berada di pelukan sang istri. Pakaian mereka yang awalnya indah kini sudah lusuh dan kotor, kasar untuk kulit seorang bayi.

Setelah lama berjalan tak tentu arah, mereka sampai ke sebuah perkampungan terpencil yang letaknya sangat jauh dari kerajaan. Meski begitu, secercah harapan muncul di hati mereka, perkampungan kecil itu masih berpenghuni, asap keluar dari corong asap beberapa rumah. Dengan semangat yang sudah terisi penuh, mereka berjalan ke salah satu rumah yang ada di dekat mereka.

Kedatangan mereka ternyata di terima dengan baik oleh sang pemilik rumah, pemilik rumah itu menawarkan salah satu rumah miliknya yang tidak di tepati, hal ini tentu saja di sambut baik oleh pasangan kultivator itu.

6 tahun kemudian, desa yang kembali hidup itu di serang oleh bandit-bandit gunung yang mulai mengusik kehidupan mereka. Awalnya para bandit itu hanya merampas hasil alam milik warga, namun karena warga desa ingin merayakan nama baru Chyou, mereka menolak memberikan hasil alamnya.

Bandit-bandit itu mulai menggila, mereka merampas seluruh hasil alam dan membantai seluruh warga desa, malam itu purnama seperti berdarah, air yang mengalir di sungai sudah tercampur dengan darah, ladang makanan tertimpa mayat yang bergelimpangan dimana-mana.

Suara bising sudah menghilangkan, teriakan dan rintihan kini sudah tidak tersisa. Serigala mengaum, diikuti oleh sepasang tangan kecil yang berusaha keluar, mendorong tubuh yang menimpanya.

Chyou meneteskan air matanya, ayah dan ibunya terbaring tak sadarkan, tangan yang ia dorong tadi adalah tangan ibu, suara isakan terdengar lebih jelas, ibu tidak menjawab panggilan Chyou, begitu juga dengan ayahnya.

Chyou kecil itu bangkit dan berjalan dengan lemah, mencari orang-orang yang mungkin saja masih bisa terselamatkan. Rumah-rumah penduduk sudah hancur, menyatu dengan tanah. Api tersebar dimana-mana, membakar habis semua yang menyentuhnya.

Binar mata Chyou kini sudah padam, bahunya meluruh tanpa tenaga, bibir pucatnya berusaha untuk tersenyum setipis yang ia bisa. Namun itu semua tidak bertahan lama, air mata yang sudah lama ia tahan kini pecah, membasahi wajahnya.

Pundak mungilnya bergetar berusaha kuat menahan tangis, Kaki mungilnya ia paksa untuk meninggalkan desa.

Perjalanan panjang yang tak menentu di tempuh oleh Chyou, di usiannya yang masih sangat belia, Chyou harus pergi seorang diri berkelana di dunia yang luas dan asing ini. Meninggalkan jasad orang-orang yang ia sayangi, tak bisa memberi tempat peristirahatan yang baik untuk mereka.

Berhari-hari mengembara tanpa tujuan akhirnya Chyou sampai di ibukota, selangkah lagi ia berhasil masuk, namun pandangannya menggelap, ia tak sadarkan diri. Prajurit yang bertugas segera membawanya ke tabib, dan mengirimnya untuk tinggal di sebuah panti sosial.

Hidup di tempat asing dengan orang yang tidak ia kenal membuat sifat Chyou yang riang dan ceria berganti menjadi pendiam, Chyou yang tadinya suka bertemu banyak orang kini menutup dirinya, apalagi pemilik panti sering kali melakukan kekerasan pada anak-anak. Chyou merasa semakin tertekan karenanya.

Suatu hari setelah kunjungan rutin walikota ke panti, Chyou mencuri dengar percakapan antara pemilik panti dengan beberapa orang asing, ia tidak banyak mengerti namun ia paham jika ia dan beberapa orang lainnya akan di jual ke orang asing itu.

Malamnya Chyou melarikan diri dari panti dan pergi mengembara seorang diri ke arah hutan. Hutan itu sangat indah, ada banyak daun dengan ragam warna dan bentuk menghiasi pandangannya, buah-buahan yang segar melimpah di hutan, hal yang membuatnya sangat bahagia yaitu tidak ada orang di sana.

Chyou terus berjalan menapaki bekas jalan setapak yang sepertinya dulu sekali biasa di lewati, di sepanjang perjalanan binar matanya yang meredup perlahan kembali, senyuman yang biasanya tidak hadir kini kembali terukir.

Sepanjang perjalanan, Chyou tak henti-hentinya bersenandung, menyanyikan lagu yang ibunya ciptakan secara tak sengaja saat merasa bahagia, Chyou berhenti berjalan, ia mengusap air matanya dengan kasar, ia merindukan ibunya.

Sekali-kali ia berhenti, menyapa kupu-kupu dan bunga yang membuatnya tertarik. Terkadang, ia mengejar burung yang terbang dengan semangat, berlarian kesana kemari, hutan itu bagaikan taman bermain baginya.

Terlalu asik bermain, tanpa sadar Chyou sampai di sebuah rumah yang berada di tengah-tengah hutan, rumah itu dikelilingi oleh bunga-bunga yang cantik dan berbagai warna, kupu-kupu menari di atas bunga-bunga.

Sebuah pohon cendana berdiri dengan kokoh di depan rumah, seperti melindungi bunga yang berada di bawahya dari hujan.

Chyou memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah, meminta izin untuk singgah sementara. Namun, belum sempat tangannya mengetuk pintu, pintu itu terbuka sendiri menampilkan ruangan yang luas dengan sedikit barang di dalamnya.

Ia masuk ke dalam rumah itu dengan hati-hati, debu melapisi semua benda di rumah itu, Chyou menutup hidungnya, merasa jika ia bernapas, debu-debu akan masuk ke dalam hidungnya. Ia membalikkan tubuhnya, berniat keluar dari rumah itu namun ia mengurungkan niatnya.

Dengan tergesa, Chyou menyembunyikan dirinya di belakang tempat tidur. Ada kelompok bandit yang masuk ke dalam rumah dan mengobrak-abrik rumah tersebut, rumah yang tadi rapi sekarang menjadi sangat berantakan.

Chyou menahan nafasnya, wajahnya panik bukan kepalang tatkala seorang bandit mendekat ke arahnya, beruntung pemimpin bandit itu menyuruh anak buahnya untuk mengambil barang yang tersisa di rumah itu, lalu pergi begitu saja, ia menghembuskan nafas lega, kini ia sudah merasa aman.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!