Gadis Pendiam Dengan Rahasia Gelapan

Gadis Pendiam Dengan Rahasia Gelapan

Kehilangan

Pada tanggal 26 Desember 1991, lahirlah seorang bayi perempuan yang telah diberi nama Lovely Maudly. Kelahiran Lovely membuat banyak orang turut bergembira. Menginjak usia 6 tahun, Lovely dan keluarga kecil merayakan hari ulang tahun bersama.

"Selamat ulang tahun anakku," kata Maria dengan terharu. Ia tidak menyangka sosok anak pertama yang perempuan itu telah berusia 6 tahun. Perasaannya baru kemarin ia melahirkan anaknya itu.

Di hari itu, perasaan Lovely sangat bahagia dan penuh sukacita. Tidak sekedar ucapan saja yang diberikan, ayahnya juga memberikan hadiah boneka princess sebagai pertanda kasih sayang untuknya.

"Mama papa terimakasih," kata Lovely dengan perasaan bergembira riang.

3 tahun kemudian, lahirlah seorang adik pertamanya Lovely. Bayi itu diberi nama Kalina Mauley. Paras Kalina Mauley terlihat sangat mirip dengan Lovely.

"Wah aku telah memiliki adik," kata Lovely.

Beberapa saat kemudian, Lovely mendengar kabar bahwa mamanya telah tiada. Kematian Maria diduga karena sebuah penyakit jantung saat melahirkan. Tapi syukurlah, bayi itu telah lahir dengan selamat.

Tidak seperti biasanya, suasana di hari kelahiran adiknya sangat tidak sempurna dibanding dengan biasanya. Lovely sendiri heran dengan raut wajah orang-orang yang menatap keji kepada adiknya.

"Anakku ayo kita pulang," kata Gabriel.

Lovely bertanya, "Mengapa mama tidak ikut pulang ayah?"

Gabriel hanya diam dan tidak ingin menjawab pertanyaan Lovely. Tanpa berpikir panjang, Gabriel langsung merayu Lovely agar segera ikut pulang bersamanya.

Lovely bertanya, "Ayah mengapa perasaanmu berbeda dari biasanya?"

"Perasaan ayah baik-baik saja kok," jawab Gabriel.

"Anakku lebih baik kamu main boneka di kamar saja," kata Gabriel merayu.

Lovely bergegas ke kamarnya untuk menuruti rayuan ayahnya. Walau usianya sudah menginjak 9 tahun, dia masih menikmati masa-masa kecilnya untuk bermain boneka princess. Hari demi hari yang ia lalui dengan perasaan gembira riang, canda dan tawa bareng adiknya yg masih kecil. Ternyata selama ini ia tidak menyadari bahwa mamanya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Suatu hari Lovely bertanya, "Ayah mama dimana kok jarang ada dirumah?"

"Mamamu sebenarnya sudah meninggal nak," jawab Gabriel.

Perasaan Lovely begitu tidak menyangka-nyangka. Hatinya hancur bertubi-tubi. Dia baru menyadari tentang kematian mamanya yang sudah meninggal lama.

"Mama meninggal," kata Lovely yang masih tidak menyangka-nyangka.

Karena tidak tega melihat Lovely, Gabriel berusaha menenangkan hati Lovely yang masih berada di titik kesedihan.

"Tenanglah anakku," kata Gabriel.

5 tahun kemudian.

"Kakak ayo main boneka princess bersamaku," kata Kalina.

Lovely bertanya, "Boneka princess punya siapa?"

Kalina menganggukan kepalanya. Dia hanya terdiam saat mendengar pertanyaan Lovely.

"Oh apa mungkin boneka princess punya kakak," sambung Lovely.

Kalina mendongakkan kepalanya.

Dia menjawab, "Ya benar itu milikmu."

"Oke mari kita bermain bersama," ajak Lovely dengan bergembira.

Sebuah momen yang tidak dapat terlupakan dalam ingatan, membuat kenangan manis ini terus berlanjut. Hingga pada suatu hari, datanglah sebuah musibah yang dapat mengakhiri hidup Kalina.

"Kakak aku sangat takut," kata Kalina.

Lovely menatap adiknya dengan heran. Tidak seperti biasanya adiknya ketakutan.

Lovely bertanya, "Takut kenapa?"

Dikenal sebagai adik kesayangan yang selalu perhatian kepada kakaknya.

Kalina menjawab, "Sepertinya hari ini esok atau nanti aku akan mendapatkan musibah terbesar."

Lovely terkejut.

"Hah musibah," katanya.

Namun, Lovely tidak menghiraukan perkataan itu. Dia hanya diam dan berusaha untuk berpikir positif. Tidak lama kemudian, datanglah seorang laki-laki tak dikenal. Lelaki itu memiliki ciri-ciri, bertopeng hitam. Tidak hanya itu, dia juga mengenakan pakaian dari atas sampai bawah serba hitam.

"Aaaaa," teriak Kalina dengan ketakutan.

Sedangkan perasaan Lovely yang awalnya sudah terkejut, semakin tidak baik-baik saja.

"Waduh ini ada apa dengan Kalina yang masih berjalan di belakangku," batin Lovely.

Lovely menoleh kebelakang.

"A-adik," kata Lovely sembari berlari kencang saat melihat adiknya di culik.

Melihat Kalina yang sudah pingsan, lalu dimasukkan kedalam mobil oleh pria tidak dikenal. Lovely berusaha mengejar mobil itu. Namun hasilnya malah tidak sesuai kenyataan yang diinginkan.

"Hiks apa yang terjadi dengan adikku nanti," kata Lovely dengan perasaan sedih.

Masih di iringi dengan suara tangisan, pintu kamar Lovely terbuka secara perlahan. Lovely pun menahan tangisannya. Dia mengarahkan pandangan nya ke pintu kamarnya.

Lovely berujar, "Masuklah kedalam kamarku."

Ternyata yang membuka pintu kamar Lovely secara perlahan adalah ayahnya sendiri.

Gabriel menatap keji di raut wajah Lovely yang baru kelar menangis. Dia menghela nafas untuk menahan amarah kesalnya kepada Lovely.

Gabriel bertanya dengan nada pelan, "Lovely dimana adikmu sekarang?"

Karena tidak ingin Gabriel marah kepadanya. Lovely bertanya, "Ayah kenapa menanyakan itu?"

"Hey jawablah dengan apa adanya. Bukan malah menanyakan balik," tegas Gabriel.

Dikenal sebagai anak yang penurut dan taat dihadapan ayahnya sendiri. Lovely menundukkan kepalanya.

"Sebenarnya adik di culik sama lelaki tak dikenal," jawab Lovely.

"Harusnya kamu sebagai kakak itu melindunginya," kata Gabriel dengan nada yang mulai keras. Karena emosinya tidak sanggup untuk ditahan.

Gabriel langsung pergi meninggalkan Lovely, dia tidak ingin cari masalah.

"Aduh ini pasti ayah bakal marah ke aku kalo Kalina benar-benar di culik," batin Lovely.

Beberapa saat kemudian, Lovely mendapat kabar dari televisi bahwa Kalina sudah meninggal. Melihat kabar itu, perasaan Lovely benar-benar hancur. Dia mulai tidak bisa berkata-kata.

"Mengapa aku harus merasa kehilangan mama dan adik," batin Lovely dengan membawa perasaan sedih.

Tidak hanya perasaan sedih, Lovely mulai ada gejala-gejala depresi pada dirinya.

"Ayah kok belum pulang. Aku lagi sakit ayah," kata Lovely yang menghiraukan kepergian ayahnya.

Pikirannya sudah tidak begitu merata. Lovely pun menatap ke arah langit. Dia berdoa kepada sang kuasa agar bisa diberi kesempatan untuk membahagiakan ayahnya. Namun, takdir berkata lain.

"Ayah aku pulang," kata Lovely senyum ceria.

Gabriel menatap Lovely dengan senyuman. Tidak disangka ternyata itu senyuman terakhir dari ayahnya.

"Tumben ayah tersenyum kepadaku," batin Lovely.

Tiba-tiba saat Lovely telah mengganti pakaian, dia mendengar suara pecahan gelas yang jatuh.

"A-ayah kumohon jangan pergi," kata Lovely sembari membangunkan ayahnya yang tergeletak didapur.

"Hiks, ayah sudah tua sekarang. Ayah aku udah kehilangan mama dan adik," kata Lovely sembari menangis histeris.

Tanpa banyak pikiran, pada akhirnya Lovely memutuskan untuk menunggu ayahnya sadar.

"Ayah mengapa engkau tidak bangun," kata Lovely yang masih menghiraukan kondisi ayahnya.

Kemudian, Lovely mengecek dibagian tangan ayahnya. Tidak disangka, ternyata ayahnya sudah meninggal dunia.

Di permakaman, Lovely menangis sejadi-jadinya. Kini, dia sudah berada di dalam titik kesedihan yang luar biasa. Lovely yang dulu masih mempunyai keluarga lengkap, kini nyawa keluarganya sudah diambil oleh sang kuasa. Semenjak kematian keluarga kecilnya, Lovely langsung diasuh oleh seorang wanita muda dan kaya raya. Hidupnya Lovely mulai berubah drastis semenjak diasuh oleh wanita itu.

Terpopuler

Comments

khuyynul

khuyynul

kak feedback ya kk🐈

2024-07-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!