Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.MM Grup Birthday's
Hotel Fortuna ...
Satu Minggu berlalu sejak diadakan nya meeting tentang hari perayaan ulang tahun bertemakan 'melestarikan kebudayaan' , kini para karyawan sudah berkumpul diaula hotel . Dengan memakai baju adat dari daerah masing-masing .
Terlihat Echa tampil cantik dan menawan dengan baju adat kebaya yang melekat ditubuh ramping nya dan rambut nya ia sanggul kecil dengan satu tusuk konde berbentuk bunga yang menancap disanggul sebelah kiri membuat nya semakin cantik .
Karena acara hari ini untuk memperingati hari ulang tahun perusahaan , semua karyawan diperbolehkan membawa pasangan masing-masing . Dan Echa membawa adiknya Mitha untuk datang keacara . Penampilan Mitha pun juga sama cantik nya dengan Echa , hanya saja Mitha memakai baju adat Betawi .
Yang ditunggu-tunggu pun kini sudah hadir dan segera memasuki ruang aula tempat acara berlangsung .
Pandu berjalan didepan dengan memakai kostum sama seperti Echa adat Jawa . Ia memakai beskap dan juga jarik hanya saja ia tak memakai blangkon takut potongan rambutnya yang berbentuk 'comma hair' itu berantakan .
Semua karyawan wanita dibuat melongo melihat penampilan CEO mereka , seperti tokoh fiksi dinovel-novel . Sangat tampan dan rupawan , wajah nya perpaduan Jawa dan Eropa .
Dan lihat lah , nyonya Melia Sari dan juga Tuan Mathéo Malik . Meskipun kedua nya sudah lagi tak muda tapi aura ketampanan dan kecantikan masih terpancar dari diri mereka , pantas saja bibit mereka unggul .
Pandu masuk kedalam aula dengan langkah lebar nya , tak lupa ia juga mengundang Bagas sahabat nya yang saat itu tak mengikuti tema dresscod dan malah memakai kemeja formal lengkap dengan dasi nya , mungkin pria itu baru saja pulang kerja dan belum sempat berganti baju .
Nyonya Sari dan Tuan Mathéo telah duduk dikursi VVIP .
"Tuan .. Nyonya .. " sapa Echa yang duduk dibelakang mereka .
Nyonya Sari menoleh ."Ini Echa kan ?" tanya nya dengan terkejut .
Echa mengangguk malu ."Iya nyonya , saya Echa". Jawab Echa
"Astaga , saya pangling lihat kamu dandan secantik ini .." puji Nyonya Sari
Echa tersenyum malu mendengar pujian itu . Ibu dari atasannya ini orang nya baik dan juga humble jadi tak salah jika banyak yang menganggumi sosok beliau.
"Anda lebih cantik nyonya ..." kata Echa juga memuji .
Nyonya Sari tersenyum tipis ."Kamu bisa saja , kapan-kapan main kerumah yukk . Biar Tante ada temen ngobrol ".
Echa mengusap tengkuknya yang tidak gatal ."Saya usahakan ya nyonya .."
"Jangan panggil nyonya , saya lebih suka dipanggil Tante ". Ucap nya dengan suara halus .
Echa mengangguk .
Tak lama pembawa acara naik keatas podium untuk membacakan susunan acara . Satu persatu acara sudah diselesaikan kini saat nya sang CEO memberikan ucapan sepatah dua patah kata .
Pandu naik keatas podium dan pembawa acara memberikan mic pada Pandu.
"Selamat malam semua nya , terimakasih sudah bersedia hadir dalam acara perayaan ulang tahun MM grup yang ke 50 tahun . Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih atas kerja keras kalian selama ini , dan untuk mengapreasiasi kinerja semua nya . Bulan depan kita adakan FAMILY GATHERING dipuncak selama 3 hari ". Kata Pandu
Mendengar itu sontak seluruh karyawan riuh bertepuk tangan dan bersorak gembira . Mereka sangat beruntung memiliki bos yang super royal pada bawahan meskipun tegas dan disiplin dalam bekerja .
Tak masalah bagi Pandu jika harus mengeluarkan banyak uang demi membuat nyaman para karyawannya itupun biar mereka juga betah kerja dengannya . Dan uang yang Pandu keluarkan hanya secuil dari harta kekayaan nya. Jadi tak masalah bukan ?
Setelah mengucapkan kata sambutan dan lain-lain kini hanya tinggal acara santai , dimana usulan karyawan tempo lalu yang mengadakan konser dangdut kecil-kecilan kini sudah datang untuk mengisi acara tersebut.
Suara musik dangdut mulai mengalun dan membuat para karyawan berjoget ria , bahkan ada yang menyawer penyanyi .
Pandu berjalan mendekati Bagas .
"Kok loe kagak pake dresscode yang udah ditentukan si bro ?! Tanya Pandu seraya meminta minum pada pelayan .
"Mana tau kalo ada dresscode , kagak sempetlah gue nyari begituan ". Sahut Bagas
"Eh Pan ,itu sekretaris loe yang katanya pinter nyanyi itu yaa ?" tanya nya seraya menunjuk Echa dengan dagu nya .
Pandu mengikuti arah mata Bagas ."Gak tau gue kalo dia pinter nyanyi .."
"Coba kau panggil kesini dan suruh dia nyanyi .." kata Bagas .
Pandu mengangguk dan segera memanggil Echa . Bukan nya apa-apa hanya saja ia penasaran , apa benar sekretaris nya itu pinter bernyanyi ?
Echa datang dan berdiri didepan kedua pria itu .
"Bapak manggil saya ?" tanya Echa
"Hmm.. Coba kau nyanyi saya pengen denger suara Fals mu .." kata Pandu
"Saya gak bisa nyanyi pak , kalo disuruh nyanyi emang mau nyanyi lagu apa pak ?"
"Serah kamu , udah sana cepetan naik kepanggung dan sumbangkan suara sumbang mu itu". Ejek Pandu bercanda .
Echa mencebikkan bibirnya kesal , bisa-bisanya atasannya ini ingin mendengar nya bernyanyi tapi masih saja mengejek suaranya sumbang . Sebenar nya Echa ini memiliki suara yang bagus jika bernyanyi tapi ia malu .
Echa lalu berbalik badan dan berjalan kearah panggung . Kemudian ia membisikkan sesuatu ditelinga pengiring musik .
"Pan , pinter juga loe cari sekretaris . Bolehlah kalo dia bosen kerja sama loe , biar ganti kerja sama gue ". seloroh Bagas , mata nya terus menatap kearah Echa tanpa berkedip
"Gue hantam muka mu loe , berani macem-macem haa !!" geram Pandu seraya mengepalkan tangannya kearah Bagas .
"Hahaha bercanda bro , loe ada hati tuh sama sekretaris ?" tanya Bagas Penasaran . Pasalnya teman pria nya satu ini tak pernah se-protektif ini dengan wanita .
Pandu diam tak menjawab pertanyaan Bagas , mata nya mengikuti arah gerakan Echa .
Tak berselang lama alunan musik dari pengiring terdengar . Dan Echa segera mendendangkan lagu nya .
Ada berondong tua ..
Tebar-tebar pesona..
Suka nya daun muda. .
Dia lupa usia ...
Bagas yang mendengar itu sontak tertawa terbahak-bahak .
"Tuh cewek lagi gak nyidir loe kan Pan ?" ucap nya seraya menahan air mata nya yang keluar karena tertawa .
"Apa maksud loe?"
"Lah kagak nyadar jika diri sudah jadi berondong tua , Seharus nya tuh cewek lebih cocok nyanyiin lagu 'Bujang Lapuk' ". ujar Bagas disela tawa nya .
"Sial ! Bisa diam gak tuh c****r ". Kesal Pandu
uhukkk .. Uhuuk..
"Mampus , kualat kan loe . Karma dibayar instan ". Ucap Pandu seolah puas melihat temannya itu tertawa sampai tersedak ludah nya sendiri .
"Air ..." pinta Bagas
"Air comberan Sono .." sahut Pandu santai
Bagas segera meraih gelas diatas nampan yang dibawa pelayan yang tengah lewat didepan mereka . Setelah itu Bagas menegak nya hingga tandas .
"Sialan loe , temen lagi sekarat gini kau bilang kualat ". Ucap Bagas bersungut-sungut .
"Makanya kau ini jangan suka menghina orang . Kita ini sama-sama bujang lapuk , jangan saling menghina ". ucap Pandu
"Siall!!" ujar Bagas
.
.
.
