Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Masa lalu 2
Zalano memperhatikan mata Sohibnya yang memperhatikan Citra di dapur dari meja makan.
"Hahhh" Dia menghela nafas kasar entah kenapa dia tak rela Warren menatap lekat Citra, jangan bilang Zalano gak naksir Citra! Zalano malah dari awal suka sama Citra,gimana gak suka Citra tuh baik, cantik dan imut. tapi karna ketauan Yuna dan membuat Citra dalam masalah sekarang perasaannya sayang kek adik padahal cuman orang asing.
"Jangan di pandang terus kasian! Dia wanita baik baik" Zalano nyeletuk.
"Ekhem, ekhem" Warren berdehem.
Zalano berjalan menuju dapur dia meletakkan piring kotornya kedalam wastafel, dia berdampingan dengan Citra yg tengah mencuci piring kotor,Zalano sengaja cuci mulut disana sambil menatap Citra.
Jangan tanyakan Citra baik baik saja! Jantung Citra udah mulai gak aman dan dia memilih minggir, Zalano berdiri tegak lalu malah kebelakang Citra tentu Citra jadi didepan Zalano. Zalano membuka lemari di atas kepala Citra dan mengambil gelas.
"Maaf! Mau ambil gelas doang" Ucap Zalano enteng.
Citra mengangguk "ya bilang aja minggir gak usah pake ke belakang aku loh, gak enak kalo sampe diliat nci nanti! Bisa salah paham" Batin Citra kesal.
"Ck, modus! Lo yang suka kan sama pembantu lo sendiri! " Warren tiba tiba kesal saat Zalano menghampirinya yang belum selesai makan.
"Emang! Tapi dulu kalo sekarang sih kek adek" Zalano.
"Adek kakak ketemu gede maksudnya!".
"Ck, bukan gitu bego, gue serius ini! Pas gue naksir Citra ketauan nyokap dan ya tau lah, seperti biasa pihak cewek yang disalahin dikira godain gue, padahal gue yang deketin dia supaya bisa akrab! Makanya tadi pas elu sedekat itu sama dia.dia dorong Elu takut dikira wanita murahan lagi! Kamu tau kan nyokap gue gimana? Sekarang aja berubah semenjak kenal Citra".
"Hm, oke deh gue percaya! ".
" Cemburu? " Zalano.
"Gak tau juga" Jawab Warren biasa.
"Gak jelas lo! ".
" Btw, kok Citra masih tahan si kerja disini udah dimaki maki nyokap lo? Malah kalian akrab bangat kek saudaraan" Penasaran Warren.
"Waktu itu kan Citra gak sengaja jatuhin guci mahal nyokap dari Singapura. jadi dia gak bisa keluar, dia lagi masa mengganti" Zalano.
"Ceroboh dong dia? ".
" Enggak, sebenarnya yg jatuhin tuh mba baru, jadi pas itu ada mba baru dan karna Citra yg terlewat baik dia jadi dia yang gantiin".
"Bodoh! "
"Nggak lah! Pas udah lunas sekitar 3 bulan gaji Citra tuh baru di cek CCTV tersembunyi sama nyokap dan ternyata baru tau Citra gak salah dan diganti deh uangnya juga nyokap minta maaf".
" Ya tetep aja bego! Lagian keluarga lu aneh kan guci gak ampe mliyaran bisa beli lagi kan keluarga lo kaya raya".
"Pas itu nyokap sama bokap lagi cekcok, jadilah sasaran si Citra".
" Ck, " Warren hanya berdecak lalu minum dan jalan ke dapur menaruh piring kotor disana.
Kalo dirumah dia mah piring kotor bakal diberesin mba, kalo disini orang tua Zalano mengajarkan harus ditaruh wastafel langsung.
"Permisi ya mba" Warren.
"Iya mas.eh ko, maksudnya" Citra yan dibalas oleh senyuman Warren.
"Panggil aja mas dek, mamas Warren suka panggilan itu! " Batin Warren.
Warren menatap Citra, Citra yang tau itu pun langsung bertanya "ada yang Ko Warren perlukan? ".
Warren tak menjawab namun hatinya menjawab "ada sayang, kamu! ".
"Ko? ".
"Iya? ".
Citra semakin tak enak hati dan tak nyaman.dia menoleh pada Zalano yang mendekat kedapur dan menepuk pundak Warren.
" Lo jangan malu maluin napa si Ren! " Bisik Zalano sambil nyubit pundak Warren.
"Sabar anjieyengg!" Tak mau kalah Warren menginjak kaki Zalano.
Akhirnya Zalano dan Warren pergi. Membuat hati Citra tenang namun yg membuatnya tak tenang Warren menoleh padanya. Netra mereka saling beradu tatap untuk seperkian detik sebelum Citra menunduk.
"Cantik! warna matanya bagus" Batin Citra.
"Baru kali ini, gue liat cewe gak bosenin! Baru kali ini juga gue tertarik bangat sama cewe, padahal cewe cantik berkelas tuh banyak disekitar gue tapi malah kepincut sama gadis desa, pembantu lagi!".
" Ck, suka bilang! Jangan malah natap kaya om pedofil! ".
"Nanti lah! Gue mau kencan sama adek kelas! ".
" Jijik lu! Lagian udah banyak cewek cantik di sekitar lu jangan mainin gadis desa lah! Kata nyokap kalo dari desa tuh polos! " Zalano.
"Yakin? Lo gak ingat si Suci gadis pindahan dari desa juga tapi dia pelacur? Udah gak Suci lagi kek namanya! ".
" Gila lo tau darimana? Lo udah mau pake dia?".
"Lih amit amit, dulu gue coba deketin dia eh pas gue ajak jalan dia nawarin having sex sama gue! Gua gak mau lah gue emang playboy tapi sekedar pegangan tangan gak sampe ke ciuman apa lagi pelukan menuju kesono sono, mereka kasih cipika cipiki ke gue aja gue tolak! kontak fisik aja mereka yang mulai dulu semua gak bakal gue duluan yang nyentuh mereka! "Warren.
" Hedeh! Terus lu suka sama Citra dan tertarik sama dia tuh kenapa? Orang dia cuman ngasih lo minum karna lo tamu! ".
" Karna dia beda sama perempuan lain, dia tuh gak mau natap kita secara terang terangan! Natap aja cuman beberapa detik kek takut bangat, lucu! Dia juga gak gatel liat cowo cowo ganteng! ".
" Lo tau dari mana Citra gak gatel? Lo aja gak sama dia? ".
" Inget gak lo pas geng kita kumpul semua 10 orang? Kan jelas kita tuh ganteng ganteng" Warren dengan kepedean yang sangat tinggi "apa lagi gue kan ganteng, tinggi, putih, bule lagi, gak cuman Chindo" Kelakarnya.
"Gila lo! Tapi bener si kita tuh ganteng apa lagi gue yang gantengnya sejagat raya hahaha" Sambung Zalano dengan tingkat kepedean hakiki.
"Narsis lo Zal".
" Lu kali gue si cuman mengikuti lo".
Lalu mereka tertawa.
"Ck jawab! Kenapa bisa lo menyimpulkan Citra gak gatal, kan lu suhu wanita! " Zalano.
"Karna dia menjaga pandangannya di juga risi ditatap kita, bukan malah kesenengan atau caper kayak pembantu dirumah Kevin dan Darren".
" Wkwkwk iya ya gue jadi jijik sama pembantu Darren hahaha centil bangat, tapi bodynya bagus loh" Zalano.
"Sakit jiwa lo! Hahaha" Warren.
Setelah kejadian itu jika Warren datang pasti Zalano yang menyuruh Citra membukakan pintu untuk Warren. Walau sudah ada 2 mba tambahan disana pasti Citra yang disuruh,tentunya juga permintaan si Warren.
Ya hanya sekedar kata makasih dan sama sama di antara mereka namun mampu membuat hati Warren senang setengah mati.
Beda dengan Warren yang suka tidak dengan Citra yang takut jatuh cinta, karna Citra sadar, bukannya kepedean tapi kaya lagi dideketin gitu, cara Warren natap dia aja beda, cara bicaranya juga kek dilembut lembutin.
Pernah ada kejadian ban mobil Warren meletus dan akhirnya minta bantuan Zalano jemput dia, Karna emang Warren mau main.
Pas malamnya hujan si Warren akan pulang di jemput bokapnya.
Dimintalah Citra sama si Zalano buat nganterin Warren ke depan jalan, karna bapaknya lupa Bawa KTP dan gak bisa masuk ke kompleks rumah, untung rumah Zalano gak jauh jauh dari tempat pintu masuk komplek.
Padahal sih kalo bukan plot aja ya bapaknya bisa minta sang istri buat Fotoin tuh KTP, apa lagi kan orang kaya, tapi mungkin karna sudah jalannya jadi ya gitu.
Payunganlah mereka berdua karna Citra yg pendek kesusahan memayungi mereka jadi Warren Ambil alih memegang payung.
Tak ada kata diantara mereka, namun cukup membuat hati mereka berdebar soalnya mereka payungan ditengah hujan enggak deras dan enggak juga kecil.
Tak disadarai oleh mereka yang sebenarnya diperhatikan oleh ayah Warren dengan tatapan tajam.
Sesampainya dimobil ayah Warren membuka kaca mobil "makasih ya mba udah ngantar anak saya".
" Iya pas sama sama, Citra menatap sebentar kerah orang yang berterima kasih itu lalu menundukan pandangannya kembali.
Dan disitu Warren senyum lebar menatap Citra, dia tak sadar ayahnya memperhatikan itu.
Saat Warren hendak masuk kedalam mobil ujung kerudung belakang Citra nyangkut di gantungan restling tas yang di gendong Warren, entah sejak kapan dan entah bagaimana kejadiannya yang jelas karna dari tadi mereka berdampingan jadi tak terasa, baru terasa ketika Warren Masuk setelah mengucapkan Terima kasih dengan senyum lebar sambil mengoper payung ketangan Citra, Citra merasa Kerudungnya akan Lepas dia berbalik melihat kerudungnya nyangkut, saat itu Warren bergeser cepat membuat Citra cepat cepat mengikuti,
dan Brugh
Citra kehilangan keseimbangan karna payung besar yang ia pegang menabrak mobil,membuatnya terjatuh menindih Warren.
Mata mereka membulat dan ayah Warren hanya bisa menepuk Jidadnya karna setelah itu anaknya pingsan.