Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
“Itu kan mantan mertua, Kakak !”
Kaysan yang tengah menonton televisi bersama Papanya pun terkejut melihat berita tersebut. Berita yang menampilkan keadaan rumah Ibunya Adrian, yang tengah di geledah oleh polisi. Hingga mereka menemukan jasad wanita terbungkus plastik, yang di kubur di belakang rumahnya.
Kaisar sendiri bingung, dengan berita tersebut.
“Benar ! Dia wanita gila harta itu ! Istrinya Alden, penghianat perusahaan Kita !” kata Kaysan menjelaskan pada Papanya.
Kaisar sampai tak habis pikir, ternyata Alden dan Istrinya sama-sama manusia serakah.
“Dimana Kakak mu ?” tanya Kaisar pada putranya.
“Bermain golf bersama Kakek !” kata Kaysan dan Kaisar menganggukkan kepalanya.
“Mulai sekarang, suruh orang untuk mengawal Kakak mu secara diam-diam. Papa takut Adrian itu mengganggu Kakak mu lagi ! Kau lihat sendiri, dia jadi buronan sekarang !” kata Kaisar khawatir dengan keadaan Kanaya.
“Siap Papa !” jawab Kaysan patuh.
Lain halnya dengan Kanaya saat ia tengah bermain golf bersama Kakeknya, Dion. Ia tersenyum puas ketika lemparannya begitu terpental jauh. Ia benar-benar bahagia mendengar kabar kehancuran mantan mertua dan suaminya itu.
Dion menyadari cucunya tengah menyimpan sesuatu darinya. Ia mengajaknya untuk mengobrol berdua.
“Apa yang sudah Kau lakukan, Nak ?” tanya Dion sembari memukul bolanya hingga terpental jauh.
“Memberi hukuman yang semestinya !” jawab Kanaya pelan menatap lurus kedepan.
“Apa Kau berhasil ?” tanya Dion
“Tentu saja ! Dia hancur karena kesombongan dan keserakahannya, Kakek !” jawab Kanaya.
“Tenyata Kakek tidak bisa menganggap remeh diri mu ! Siapa yang mengajari mu ?” kata Dion bertanya lagi.
Kanaya tersenyum dan diam, mendengar pertanyaan siapa yang mengajarinya hal semacam itu, dan membuatnya bangkit dari keterpurukan tentu saja dia adalah pria yang sudah mengisi hari-harinya selama ini, Adam De Costa.
“Kau seperti Kakek Buyut mu, rupanya ! Tidak bisa di tebak !” kata Dion pelan, teringat akan almarhum Kakeknya, Frans Abraham.
“Kakek ?” kata Kanaya menjadi malu mendengarnya.
“Hem…Dia terlihat kejam pada kami, tapi ternyata dia begitu menyayangi Kami. Apalagi bagi Kakek ! Jika dia tidak memberikan istri yang baik seperti Nenek mu, pasti Kakek tidak akan hidup seperti ini, Papa mu dan Kau tentunya tidak bisa seperti ini !” kata Dion lagi bercerita.
Kanaya tersenyum mendengarnya, cerita mengenai mendiang Kakek buyutnya memang terus menjadi cerita legenda keluarga Abraham.
Saat keduanya tengah asik berbicara, tiba-tiba ponsel Kanaya berbunyi sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya dari Adam. Dimana Adam memintanya untuk bertemu di suatu tempat.
Namun Kanaya tak mengiyakan permintaan itu malah ia mengirimkan pesan jika Adam ia undang ke mansion untuk makan malam bersama kedua orang tuanya.
“Datanglah malam ini ke rumah orang tua Ku, mereka sudah menunggu mu !”
tulis Kanaya dalam balasan pesannya yang membuat Adam membaca pesan tersebut langsung membuka kaca mata bacanya.
“What ?”
“Dia menginginkan Aku bertemu kedua orang tuanya ?” kata Adam seorang diri.
Ia jadi bingung sendiri bagaimana menghadapi calon mertuanya. Apakah ia akan di terima oleh mereka ? Tapi cinta memang harus membutuhkan usaha dan pengorbanan, bukan ? Ia harus berjuang kali ini mendapatkan hati kedua orang tua Kanaya, untuk mendapatkan restu menikahi Kanaya.
Adam De Costa keturunan keluarga mafia yang dijuluki paling kejam tersebut, menjadi bingung sendiri bagaimana selayaknya ia harus bersikap di hadapan kedua orang tua Kanaya nanti malam.
“Astaga, kenapa Aku menjadi gugup begini ? Aish…sialan !” kata Adam seorang diri, tak lama pesan dari Ibunya masuk ke dalam ponselnya dimana Ibunya tentu saja selalu menanyakan prihal calon menantu karena sudah tidak sabar untuk punya cucu.
“Waktu mu tinggal satu bulan lagi ! Sampai sekarang pun belum ada tanda-tanda Kau memperkenalkan calon menantu pada Mommy !”
“Sabar Mom, Aku tengah berusaha meraih restu kedua orang tuanya !”
balas Adam pada pesan Ibunya yang membuat Ibunya yang membaca pesan tersebut senang bukan main, ternyata putranya tengah berusaha mendapatkan restu dari kedua orang tua wanita yang ia cintai.
"Daddy sepertinya kita harus ke Indonesia, Putra kita mau menikah !" kata Reina pada suaminya, Rasha.
"Kau serius ?" jawab Rasha
Reina langsung menganggukkan kepalanya.
"Aku akan menghubungi Lily !" kata Reina.
Rasha menganggukkan kepalanya, ia pun juga sangat merindukan adik bungsunya yang ada di Indonesia tersebut yang menikah dengan keturunan keluarga Scherzinger dan hidup bahagia disana.
(Kalau mau tahu cerita keluarga Scherzinger, baca novel ku yang judulnya "Gadis Desa Milik Presdir" genrenya Romance Komedi)
"Hubungi lah Dia, kita menetap saja di rumahnya !" kata Rasha membuat keputusan.
"Baiklah !" jawab Reina begitu bersemangat untuk pergi ke Indonesia, melihat wanita yang sudah berhasil mencuri hati putranya yang tak pernah terjamah oleh wanita lain.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣