NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

“MAS, JELASIN KE AKU SIAPA WANITA ITU!”

“DIA CUMA TEMEN!”

Suara nyaring yang saling bertautan memenuhi rumah kecil itu. Bahkan tengah malam yang seharusnya menjadi tempat orang-orang beristirahat, tak membuat pasangan suami istri itu berhenti bertengkar.

Di dalam kamar yang gelap, Qyara berusia lima belas tahun yang bingung harus melakukan apa berusaha sekuat tenaga untuk menutupi telinga bocah laki-laki yang terpaut tujuh tahun lebih muda darinya. Ia tak ingin adiknya mendengar apa yang ia dengar saat itu. Ia tak ingin adiknya mengetahui apa yang ia ketahui.

Pertengkaran itu terdengar semakin sengit hingga sebuah suara keras memenuhi gendang telinga Qyara. Dengan cepat Qyara bangkit dan berlari ke arah rumah tamu. Kedua netranya melebar ketika melihat ibunya yang sudah terjatuh menduduki sepeda motor yang ikut terguling.

Ruang tamu keluarganya memang tak terlalu luas dan sepeda motor memang terparkir di ruangan itu pada malam hari. Yang membuat Qyara heran adalah seberapa kuat pria itu mendorong ibunya hingga ibunya bisa terjatuh di atas sepeda motor yang ikut terguling? Bahkan Qyara dapat melihat darah di bibir ibunya. Sungguh ia tak tau apa yang sudah pria itu lakukan kepada ibunya hingga membuat ibunya memberikan tatapan yang begitu tajam bahkan di tengah luka fisik dan hatinya.

Kedua mata Qyara beralih pada ayahnya yang tengah mengangkat tangannya. Ia bukan gadis bodoh yang tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia dengan cepat berlari dan melindungi tubuh ibunya hingga punggungnya merasakan tamparan yang begitu keras dan panas.

Sungguh Qyara tak apa. Ia lebih baik menderita dibandingkan melihat ibunya disiksa. Ia kembali berdiri dan menarik ibunya untuk bangkit. Ia menyembunyikan ibunya di balik tubuh kecilnya seraya menatap tajam pria yang masih berusaha melukai ibunya.

“AYAH STOP!”

“Nak, jangan ikut campur. Ini masalah ayah sama ibu, Ara jangan ikut campur.”

Pria yang terlihat seperti monster itu masih bisa berucap dengan lembut kepadanya. Namun mengapa pria itu sangat kejam kepada ibunya? Tentu saja ia tak bisa membiarkan ibunya mati sia-sia di tangan ayahnya sendiri, ia tak akan sanggup.

“Sayang pergi ke kamar ya, ibu gapapa nak.”

Saat itu Qyara benar-benar tak bisa meninggalkan ibunya seberapa keras ibunya memohon kepadanya agar ia mau pergi. Ia tetap berada di posisinya dan menepis tangan kekar yang terus berusaha menarik wanita yang ada di belakangnya. Berulang kali Qyara kecil oleng tetapi ia tak gentar.

“AYAH KENAPA SIH JAHAT BANGET! ARA UDAH PERNAH BILANG KAN JANGAN KASAR, ARA NGGAK SUKA!”

Teriakan Qyara pada akhirnya membuat pria itu berhenti. Ketiga orang itu terlihat mengatur napasnya masing-masing. Qyara remaja dapat melihat ayahnya pergi menjauh dan masuk ke dalam kamar. Akhirnya ia dapat bernapas lega. Ia pun membalikkan tubuhnya dan memeluk wanita yang telah melahirkannya itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Qyara yakin betul ibunya telah rapuh bahkan hancur berkeping-keping. Namun wanita itu masih dapat tersenyum kepadanya bahkan dengan darah yang mengalir di bibirnya sekalipun. Wanita itu tersenyum seraya membelai lembut rambut Qyara, “Ibu gapapa nak, Ara tidur lagi ya nak, jangan khawatirkan ibu.”

Berulang kali Qyara menggeleng. Ia ingin menemani ibunya tetapi berulang kali juga wanita itu membujuk anak tengahnya agar mau kembali ke dalam kamar, “Ara kan besok sekolah jadi sekarang tidur ya, ibu gapapa.”

“Kalau ibu sama ayah berantem lagi gimana?”

“Nggak sayang, udah ya, Ara tidur sekarang.”

Saat itu Qyara hanya dapat menuruti perintah ibunya. Ia kembali berjalan menuju kamarnya. Namun ketika langkahnya sampai di depan kamar kedua orang tuanya, netranya dapat melihat ayahnya yang sedang duduk di tepi kasur dengan menundukkan kepalanya. Ia dapat melihat bagaimana kedua tangan pria itu bergetar hebat.

Kembali tangisan Qyara meluncur bebas dari kedua kelopak matanya. Walaupun pria itu telah berbuat salah tetapi entah mengapa saat itu kakinya terus mendorongnya untuk mendekat. Ia memeluk pria itu dan menangis sejadi-jadinya. Begitu pun dengan ayahnya yang ikut menangis.

“Maafin ayah, sayang. Ayah nggak bermaksud nakutin kamu,” ucap Jeffry seraya memeluk anaknya dengan kuat.

Cukup lama keduanya berpelukan hingga Qyara melepaskan pelukannya. Ia menatap dalam ayahnya, “Ara nggak mau ayah jadi orang jahat. Ara nggak mau ayah jadi orang yang kasar. Ara nggak mau yah.”

Pria itu mengangguk paham, “Iya ayah tau, maafin ayah.”

Anak yang dipaksa dewasa oleh keadaan itu hanya bisa mengangkat jari kelingkingnya, “Ayah janji kan nggak bakal kasarin ibu lagi?”

“Ayah janji.”

Dua kata yang dapat Qyara pegang akhirnya berhasil membuat Qyara remaja luluh pada saat itu. Ia akhirnya kembali ke dalam kamar dan berbaring di samping adik kecilnya. Ia terus berusaha untuk menutup matanya tetapi tak bisa. Otaknya seolah menyuruhnya untuk terus berjaga, otaknya seolah menyuruhnya untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu.

Qyara remaja terus menajamkan indra pendengarannya. Kamarnya memang tak terlalu jauh dari ruang tamu karena itu ia bisa mendengar dengan jelas jika terjadi sesuatu.

BRAK!!

Tiba-tiba indra pendengaran Qyara kembali menangkap suara nyaring yang kembali membuatnya bangkit dan berlari menuju ruang tamu. Kakinya berhenti ketika melihat ayahnya tengah berlutut di hadapan ibunya yang tengah duduk di kursi. Tangan pria itu tengah terkepal dan Qyara yakin betul bahwa ayahnya baru saja memukul pinggiran kursi dengan keras.

Saat itu Qyara hanya bisa berdoa pada Tuhan agar Tuhan memberikannya keluarga yang harmonis. Ia tak ingin kedua orang tuanya terus bertengkar hanya karena masalah yang sama berulang kali. Perselingkuhan ayahnya lah yang selalu menjadi alasan pertengkaran kedua orang tuanya.

Qyara percaya dengan karma. Bahkan ibunya berulang kali membicarakan tentang karma yang akan terjadi dari perbuatan kejam ayahnya. Ibunya selalu mengatakan bahwa karma itu bisa saja terjadi kepadanya atau pun terjadi pada kakak perempuannya karena mereka berdua adalah anak perempuan Jeffry meskipun ibunya selalu mendoakan yang terbaik untuk kedua anak perempuannya.

Pada masa-masal awal ia berhubungan dengan Dirga, Qyara selalu menceritakan tentang traumanya dan bagaimana ia sangat membenci sebuah perselingkuhan. Ia tak akan memberikan kesempatan kedua bagi laki-laki tukang selingkuh dan pria itu pun memahaminya dengan baik. Tujuh tahun yang Qyara lalui bersama Dirga, tak pernah ia memergoki pria itu dengan wanita lain.

Qyara sangat yakin bahwa suaminya tak akan pernah selingkuh, tetapi hari ini juga pria itu membuatnya sadar bahwa penilaiannya salah selama ini. Ia melihat dengan matanya sendiri bagaimana pria itu bermain wanita di belakangnya, bahkan di tengah suasana rumah tangga mereka yang sedang memanas. Sungguh ia telah kehilangan sosok Dirga yang begitu sempurna di matanya.

Dirga yang selalu menjadi simbol kesempurnaan bagi Qyara pada akhirnya berubah menjadi simbol luka karena kesalahannya. Luka yang diberikan pria itu dapat menjadi penjelas keputusan Qyara bahwa wanita itu ingin berpisah dari Dirga.

Melepas adalah jalan yang terbaik.

1
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
Doa Mamah
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!