NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

"Hari ini ada jadwal operasi besar. Dan kayak nya Azzam bakalan pulang malam Abi . Jadi maaf , Azzam enggak bisa ikut Abi sama ummah ke acara penyambutan kepulangan Kyai Ibrahim " ucap Azzam .

Abian mengangguk kan kepala nya . "Tidak apa nak . Biar Abi dan Ummah yang pergi . Nanti Ameera biar kami bawa . Kamu tidak perlu khawatir tentang Ameera ." Sahut Abian .

"Iya , nanti Ummah bawa aja , Ummah takut Ameera histeris kayak kemarin lagi kalau di rumah . Di sana dia kan bisa main sama cucu nya kyai Ibrahim" tambah Zahra .

Azzam mengangguk kan kepala nya,  Azzam  meletakkan sendok makan nya saat mengingat sesuatu . "Abi , ummah . Ada yang mau Azzam bicarakan " ucap Azzam , membuat Zahra dan Abian langsung menghentikan aktivitas makan nya .

"Iya Azzam, ada apa ?" Tanya Zahra .

"Azzam sudah mencarikan pengasuh untuk Ameera , jadi Abi dan ummah tidak perlu khawatir lagi . " Ucap Azzam .

Zahra langsung menghela nafas nya kasar, bukannya diri nya tidak senang , sebab diri nya juga sangat lah sibuk , karena Zahra juga selalu membantu para Ustadzah ketika ada kegiatan .

Pembantu di rumah itu selalu kewalahan mengasuh Ameera , sebab cucu nya itu sangat lah nakal .

Dan sudah beberapa kali pengasuh yang diri nya cari berakhir mengundurkan diri , tidak sanggup dengan tingkah nakal Ameera .

"Zam , bukannya Ummah tidak senang , tapi kamu tau sendiri bagaimana keadaan mbak Sri kemarin . Ummah tidak mau pengasuh ini berakhir mengenaskan seperti mbak Sri " ucap Zahra saat mengingat bagaimana rupa mbak Sri pengasuh yang di tunjuk untuk mengasuh Ameera .

Mbak Sri wajah nya bonyok- bonyok akibat di pukuli oleh Ameera , dan berakhir mengundurkan diri . Dan Zahra tidak mau hal seperti itu terjadi kembali , sebisanya Zahra meluangkan waktu nya yang sibuk untuk mengasuh sang cucu .

Azzam mengangguk kan kepala nya , diri nya tau dan mengingat nya . Bahkan diri nya juga memberikan bonus untuk mbak Sri akibat ulah putri nakal nya itu .

"Tapi kali ini , Azzam yakin , kalau Ameera tidak akan seperti itu Ummah ." Ucap Azzam yakin sambil tersenyum tipis .

Zahra dan Abian saling tatap , putra mereka seperti menyembunyikan sesuatu.

"Yasudah kalau kamu yakin nak " sahut Zahra .

"Jadi bagaimana Yang , tadi Kamu ke atas lihat Ameera . Bagaimana kondisi Ameera. ?" Tanya Abian .

Zahra menoleh ke arah sang suami . "Alhamdulillah kondisi nya sudah membaik , dan Ameera sudah tidak histeris lagi. Tadi masih tidur , mungkin ngantuk , biar nanti Ameera ijin aja. " Sahut Zahra membuat Abian tersenyum legah ..

Zahra lalu menoleh ke arah Azzam. "Zam , nanti kalau kamu ke rumah sakit , jangan lupa lihat keadaan Wak Raka ya. ummah khawatir banget" ucap Zahra . Azzam mengangguk kan kepala nya .

Tidak ada lagi obrolan mereka , mereka langsung menyelesaikan sarapan pagi mereka .

Delia turun dari ojek online yang diri nya baru saja pesan , memandangi bangunan yang ada di hadapannya ini . Delia mengeryitkan kening nya . Apakah diri nya tidak salah . Berulangkali mencoba kembali mengecek ponsel nya , dan melihat alamat yang di kirimkan oleh pria yang bernama Azzam itu , dan benar , ini tempat tinggal pria itu .

"Assalamualaikum cari siapa dek ?"

Suara seruan seseorang membuat Delia terlonjak kaget , Delia langsung menoleh menatap orang itu . "Emmm, apakah ini benar tempat tinggal bapak Azzam ?" Tanya Delia .

Pria paruh baya itu mengangguk kan kepala nya . "Iya dek . Emmm kalau boleh tau , adek ini ada keperluan apa ya sama pak Azzam ?"  Tanya pria paruh baya itu .

Delia tersenyum lega , tadi sempat berpikir jika diri nya tersesat, dan beruntung diri nya tepat . "Saya Delia pak , pengasuh anak nya pak Azzam . " Sahut Delia .

Pria paruh baya itu mengangguk - anggukan kepala nya , "Oh , silahkan masuk dek , mari saya antar , saya akan antar ke ndalem . " Ucap pria paruh baya itu .

Delia mengikuti langkah pria paruh baya itu , sambil menatap ke sekeliling nya . Sungguh Delia sangat takjub dengan bangunan-bangunan yang ada di depan nya itu . Apa lagi saat diri nya menyadari jika saat ini diri nya berada di sebuah pondok pesantren yang sangat terkenal di kota itu .

Pria paruh baya itu menghentikan langkah nya di tepat saat diri nya sudah sampai di ndalem , rumah pemilik pondok pesantren Al-Ikhlas .

"Dek , kita sudah sampai " ucap pria paruh baya itu , namun Delia malah diam saja , Delia malah sibuk menatap bangunan yang ada di hadapannya saat sekarang ini .

Bukannya norak , bukannya Delia tidak pernah melihat bangunan semewah dan semegah itu .

Namun diri nya sungguh terpaku pada beberapa tanaman yang menggantung di bangunan mewah itu . Tanaman yang menurut Delia sangat indah .

Delia sungguh sangat menyukai nya . Menyukai semua yang di lihat oleh nya ini . Rumah itu , rumah impian nya . Rumah khayalan nya selama tidur . .

Namun entah mengapa seakan kini Delia dapat melihat dengan nyata . Dan ada di depan mata nya .

Tanpa sadar tangan Delia terulur mencubit lengan kiri nya . Delia memekik saat rasa sakit mendera di lengan nya .

"Ya Allah , ini beneran nyata . Aku ... Aku enggak lagi mimpi " monolog Delia .

Mulut nya sampai menganga lebar menatap takjub .

Bapak satpam itu terkekeh melihat nya diri nya tidak mempermasalahkan mau bagaimana orang mengekspresikan ketakjuban nya pada bangunan ndalem itu . Jujur diri nya saja sangat takjub dengan rumah ndalem . Tempat nya sangat asri dan banyak sekali pepohonan kecil yang terawat di sekeitar , bahkan jika ke halaman belakang rumah itu , banyak sekali berbagai macam pohon  buah-buahan di sana .  .

Sungguh ekspresi gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini sangat lah lucu sekali .

Namun alis bapak satpam itu menukik saat menyadari wajah gadis yang ada di hadapannya itu .

Wajah nya sangat lah tidak asing bagi diri nya  . Seperti pernah melihat , namun dirinya tidak tau  pasti pernah melihat nya dimana .

"Dek udah sampai , silahkan masuk saja . Bapak Azzam beserta keluarga ada di ndalem" seru bapak itu menyadarkan lamunan Delia.

Delia tersenyum kikuk . "Emm terimakasih pak bantuan nya sudah menunjukkan rumah pak Azzam " ucap Delia .

Bapak itu mengangguk kan kepala nya , lalu pamit pergi .

Ki ni tinggallah Delia sendirian . Delia masih menatap takjub akan keindahan yang ada di depan mata nya itu .

"Masya Allah. Indah bener " celetuk Delia .

"Assalamualaikum " ucap seseorang .

Delia langsung menoleh ke arah samping dimana keberadaan sumber suara. "Wa'alaikum salam " sahut Delia sambil mengulas senyum nya.

Zahra terkejut saat melihat gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Sangking terkejut nya , Zahra sampai menjatuhkan gunting yang digunakan untuk memotong daun bunga . .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!