Perjalanan Hidup Venus

Sepanjang pelajaran, Yoshi hanya diam dan fokus dengan penjelasan Dosen di depan.

Membuat Venus binggung dengan maksud pemuda itu tadi, soal nya tak memberikan penjelasan sama sekali.

Hingga akhir kelas usai, Yoshi baru menatap Venus lagi. Tatapan nya mata nya sekarang lebih intens daripada sebelum nya.

"Ayo, ikut aku ke suatu tempat." Yoshi lalu memasukan semua peralatan belajar Venus ke tas nya. Lalu mengandeng gadis itu untuk keluar dari kelas.

Venus kayak boneka ajah dengan mudah nya dirinya di bawa oleh siapa pun.

"Venus tunggu dulu? Siapa lelaki ini?" Ryan yang kebetulan ingin makan siang bersama Hana. Sorot mata nya tak sengaja melihat Venus jalan dengan lelaki lain, lalu dia menghampiri gadis itu tanpa memperdulikan Hana.

Yoshi menyembunyikan Venus di belakang tubuh nya. "Kau bukan siapa-siapa nya, Venus. Minggir dari jalan kami," mendorong Ryan hinga tubuh pemuda itu terpental ke lantai.

Siapa pemuda ini, sebenarnya?

"Hey! Tunggu dulu, brengsek! Kau tak bisa memperlakukan ku begini!" Ryan lalu berdiri dari lantai, mencengkram jaket Yoshi dengan sangat kuat.

Venus yang tak ingin ada pertengkaran, lalu menampakan diri. "Sudah cukup! Kalian berdua berhenti!".

Mendengar teriakan Venus, Ryan langsung melepaskan cengkraman tangan nya dari jaket Yoshi. "Venus, aku mau minta maaf kepada mu karena sifat ku kemarin. Sekarang kita kantin bersama," mengenggam tangan Venus begitu lembut.

Ini trik seorang Ryan jika lagi membutuhkan sesuatu.

Venus melirik ke arah Ryan dan Hana kedua nya memang pasangan sempurna.

"Aku memaafkan mu setelah kau menjelaskan ini kepada ku."

Venus lalu mengeluarkan ponsel pintar nya di sana terdapat percakapan Ryan dan Hana.

"Sampai kapan kau harus berpura-pura menyukai Venus si gadis jalang itu."

"Tenang Hana, ingat rencana kita. Aku akan menidurinya dan membuat nya hamil. Setelah itu, aku akan meminta uang tabungan nya untuk kita."

Darimana Venus mendapat rekaman tersebut, itu dari orang suruhan Kakek Chandra.

Flasback sedikit.

Sehari setelah Venus kembali dari masa lalu...

Kakek Chandra dan Venus sedang bersantai di halaman belakang rumah.

"Kakek boleh minta tolong kepada mu?"

"Tentu."

Kakek Chandra akan mengabulkan apa pun yang akan di minta Venus.

"Kakek bisa selidiki tentang latar belakang Ryan Darmawan dan Hana Kusuma."

Kakek Chandra kaget karena Venus meminta hal tersebut. Bukan kah kedua orang itu teman nya.

"Baiklah Kakek akan menyelidiki mereka".

Hanya butuh 1 hari saja, Kakek Chandra telah mendapatkan hasil dari penyelidikan kedua nya.

Ternyata, Ryan dan Hana kedua nya adalah Anak Panti Asuhan yang selama ini di biayai oleh Keluarga nya.

Flasback selesai...

"Ryan dan Hana kalian berani sekali menusuk orang yang membiayai hidup kalian selama ini." Venus tertawa terbahak-bahak sambil mengatakan hal itu tadi.

Ryan dan Hana merasa syok mendengar rekaman tadi dan kata-kata Venus sekarang.

"Maksud mu? Apa, jalang sialan?" Ryan mulai menujukan sifat asli nya di depan umum.

Para Mahasiswa yang di sana sunguh terkejut dan tak percaya dengan apa yang mereka dengar dan saksikan sekarang.

"Ryan dan Hana kalian berdua berasal dari Panti Asuhan Astara, kan."

Hana yang sejak tadi diam mulai maju ke depan. "Kau berkata apa, Venus. Pasti pikiran mu lagi kacau sekarang. Karena aku tak memaafkan mu, kemarin. Dan rekaman itu pasti berasal dari orang yang membenci persahabatan kita. Aku dan Ryan tak merencanakan hal itu," ucapnya sambil tertawa kecil.

Mereka berdua mau bersandiwara lagi, sekarang.

Bukti sudah ada di depan mata masih bisa mengelak. Venus benar-benar ingin menenggelamkan kedua nya di air.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul di sini?" Ada seorang Dosen yang datang ke sana. Melihat kerumunan itu, ia langsung membubarkan nya.

"Venus, Ryan dan Hana, Apa kalian sedang bertengkar?"

"Tidak!" Jawab ketiga nya kompak.

Ketiga nya tidak ingin mendapat hukuman dari pihak kampus.

"Kalau begitu kalian bertiga pergi dari sini, sekarang."

Ryan dan Hana pergi dari sana secara bersama an.

Sedangkan Venus lagi-lagi dirinya harus rela di tarik pergi oleh Yoshi.

.

.

.

.

.

"Kau yakin ingin mendekati nya, Kevin?" Bara binggung dengan sikap sahabat nya yang sejak tadi memperhatikan perilaku Venus.

Kevin bersama sahabat nya Bara, salah satu penonton di sana.

"Yakin," ucap Kevin dengan senyum penuh misteri.

Menurut Kevin seorang Venus memiliki daya pikat tersendiri. Kevin tak pernah menyangka seorang Venus seberani tadi.

"Kevin, lihat itu." Bara mengacungkan jari telunjuk nya ke arah Sarah dan Revan.

Kevin tentu saja terbakar api cemburu melihat kemesraan kedua nya. Tapi, dia harus bersabar sebentar lagi pasti Sarah akan menjadi milik nya.

"Ayo kita pergi dari sini." Kevin lalu beranjak dari tempat duduk nya.

Bara sebagai teman yang baik mengikuti langkah nya dari belakang.

.

.

.

.

.

Yoshi membawa Venus ke Gedung Olahraga yang sudah tak pernah di gunakan lagi.

"Kenapa kau membawa ku kemari?" Venus sedikit bergidik ngeri berada di tempat ini.

Apa jangan-jangan? Yoshi akan menghisap darah nya kayak film-film Drakula.

"Jangan berpikir aneh-aneh tentang ku." Yoshi lalu melepaskan jaket yang di pakai nya sejak tadi. Menaruh nya di salah satu kursi di sana untuk di jadikan alas kedua nya duduk.

Maklum tempat ini udah gak di pakai, pasti banyak debu.

"Apa kau berasal dari masa depan?" Venus yang sekarang bukan orang suka bertele-tele seperti di masa lalu.

Bila benar pemuda itu berasal dari masa depan dan mengulang waktu seperti dia.

Venus harus berhati-hati dengan Yoshi kedepan nya.

Yoshi tertawa terbahak-bahak karena pertanyaan Venus begitu sangat lucu untuk di dengar. "Kau kebanyakan nonton film, aku tak berasal dari masa depan. Kau kira mesin waktu benaran ada. Itu hanya teori para orang pintar."

"Lalu? Kenapa kau tahu nama ku? Dan bertanya kepada ku tadi? Kita kan tidak pernah bertemu."

Yoshi lalu memperlihatkan sebuah foto kecil kepada Venus. Foto gadis kecil bersama seorang pria kecil yang sedang bermain ayunan.

"Kau oshi, teman kecil ku." Venus memangil Yoshi dengan sebutan nama kecil pemuda itu dulu.

"Nah, sekarang kau ingat aku kan." Yoshi senang Venus tak sepenuhnya melupakan nya.

Yoshi lalu menjelaskan jika dirinya di hubungi oleh Kakek Chandra 2 hari lalu.

Kakek Chandra meminta agar Yoshi mau menjaga Venus selama gadis itu berkuliah.

Venus jadi mengingat satu memori yang terlupakan di masa lalu.

Yoshi dulu di masa lalu pernah menyelamatkan nya dari kebakaran hebat karena ulah Hana.

Gara-gara kebakaran itu, wajah Yoshi cacat sebagian membuat pemuda itu, hanya berkuliah satu semester saja di Universitas ini.