Semua terjadi karena kesalahan ku sendiri yang tergiur akan uang taruhan, tanpa aku menyadari, kalau aku sedang mempertaruhkan masa depan ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Menantu
Akira berdiri di bandara melihat sekeliling yang ada di sana.
Semua masih sama, hanya aku yang terlihat berbeda... Batin Akira menarik nafas berat.
Ibu... Apakah ibu masih marah padaku? Aku sangat merindukan ibu... Tapi sepertinya mungkin ibu masih marah... Batin Akira terakhir kali ibunya marah besar padanya.
FlashBack
Kembali ke masa 10 tahun yang lalu.
Plak!
"Argh!" Akira mendapat tamparan keras saat dia terbangun di pagi hari usai kejadian semalam ia pulang dari acara ulang tahun Ona.
"Tega kamu melakukan perbuatan menjijikkan seperti ini Akira! Berani kau main gila dengan anak orang kaya itu! Di mana ibu mau tarok muka ibu ini! Lihat video menjijikan mu yang di kirim oleh seseorang ke ponsel ibu! Lihat ini!" Teriak ibu Selasih menangis kecewa dengan apa yang di lakukan oleh putrinya semalam.
Akira tak bisa membela diri, dia hanya bisa menangis dan menyesali semua yang sudah terjadi. Kesalahannya itu karena dia terlalu percaya dengan ucapan Yumi selama ini, tanpa dia tahu kalau ternyata Yumi mau menjadi temannya selama ini, itu karena Yumi ingin memantaunya tak ingin jika Akira dekat dengan Abnan.
"B-Bu... Maafkan Akira Bu... Maafkan Akira.." kata Akira bersimpuh di kaki ibunya memohon ampun atas apa yang sudah dia lakukan.
Buk Selasih hanya diam dengan mata yang semakin besah.
Ibu Akira menarik kakinya yang dipegang oleh Akira.
"Pergi kamu dari sini Akira! Pergi! Ibu tidak ingin melihat wajah kamu lagi! Pergi di manapun kau mau. Ibu akan membiayai hidup, dengan cara mengirimi mu uang, tapi kamu harus pergi dari hadapan ibu! Pergi kamu!" Ibu Selasih mengusir putrinya tanpa berpikir dua kali.
"Tapi Bu... Akira mau ke mana Bu... Akira tidak tahu apa-apa, Bu..." Akira menangis memohon meminta belas kasihan dari ibunya.
"Jika kau sudah berani melanggar batasan mu dengan laki-laki yang bukan suami mu! Itu tandanya kau juga sudah siap untuk menghadapi dunia ini! Sekarang juga, kau segera pergi dari rumah Ibu!" Bentak ibu Selasih tak memberi keringanan sedikitpun pada putrinya.
Selesai FlashBack.
"Bun, Bunda," gadis cantik berusia 10 tahun yang berdiri di sebelah Akira, berusaha menyadarkan Bundanya yang termenung dengan mata berkaca-kaca.
"Ah. A-ada apa, Zeera?" Tanya Akira tersadar dari lamunan yang mengenang masa lalu.
"Apa ibu baik-baik saja?" Tanya Zeera pada Bundanya.
"I-iya. Bunda baik-baik saja." Bohong Akira berusaha tenang.
"Kok mobil kita belum ada ya Bunda?" Tanya gadis cantik itu.
"Hellowwww Zeera cantikkkk Tante sedikit terlambat!!!!" Teriak Auliya teman baik Akira yang sudah seperti saudaranya sendiri.
Karena Auliya lah yang menampung Akira dulu saat dia diusir dari rumah oleh ibunya.
"Eh, Tante Auliya." Zeera langsung memeluk Auliya yang sudah dia anggap seperti Tantenya sendiri.
"Apa kau merindukan Tante?" Tanya Auliya sangat menyayangi Zeera seperti putri kandungnya.
Auliya sudah menikah selama 5 tahun dengan seorang polisi, tapi sayang dia masih belum diberi momongan di usia pernikahannya yang sudah hampir 6 tahun.
"Tentu. Paman mana Tante?" Tanya Zeera karena dia tidak melihat suami Tante Auliya.
"Paman ada tugas sedikit, mungkin malam nanti dia pulang sayang." Jawab Auliya melirik Akira yang semakin dewasa dan bertambah cantik sehingga ibu anak satu itu selalu menjadi rebutan oleh para pria.
Akira bahkan sering di kira adik beradik dengan putri kandungnya sendiri karena wajah mereka yang hampir mirip dan Akira yang awet muda.
"Pulang yuk." Ajak Auliya pada Akira.
Mengangguk, "Yuk." Mereka berdua pun pulang ke rumah suami Auliya.
***
Kediaman Arga.
Abnan dengan kedua orang tuanya, berserta adik-adik perempuannya sedang menikmati makan malam bersama.
Jisya melirik suaminya seperti memberi kode pada suaminya untuk berbicara pada putranya yang sudah berusia 27 tahun tapi belum ada tanda-tanda ingin menikah.
Bahkan menjalin hubungan dengan lawan jenis Abnan juga tidak pernah. Membuat kedua orang tuanya khawatir kalau sampai putranya itu penyuka sesama jenis.
"Abnan, kapan kau mau kenal kan menantu sama Papa dan Mama?" Tanya Papa Arga.
Pertanyaan itu menghentikan tangan Abnan yang sedang memegang sendok.
.😁😁
yumi sewot aja liat abnan tertawa klo km tau bahwa akira istri abnan lgsg kena serangan jantung km🤣🤣🤣🤣