Molaa melihat tatapan sendu sang kakek, ia tahu bahwa kakeknya sangat menyayanginya meskipun didikan keras dan latihan yang berat selalu diberikan kepadanya,namun molaa tahu bahwa kakeknya melakukan ini semua demi masa depan nya,mola sadar jika kakeknya takkan selalu berada disamping nya ia harus bisa menjadi wanita kuat seperti yang diinginkan oleh kakeknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siska veronikaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sedangkan disisi lain
Marven dan Xaviera sudah berada didalam Club milik tuan Gerald, mereka berdua sedang menari disana dengan Marven yang memeluk posesif tubuh Xaviera, sebisa mungkin menutup tubuh Xaviera yang terekspos
“Rasanya gue ingin menusuk satu-satu mata mereka” bisik Marven sedikit mendesis ditelinga Xaviera membuat Xaviera yang awalnya menggelamkan wajahnya didada dibidang Marven beralih menatapnya
“Setelah ini, lo bisa dengan puasnya melakukan itu” balas Xaviera tersenyum smirk
“Sure baby, kalo aja ini bukan misi, gue udah dari tadi berjam lo” ucap Marven dengan suara beratnya mencoba menahan hasratnya yang sudah menggebu
Xaviera mengalungkan tangannya keleher Marven dan menatap lekat wajah tampan Marven hingga hidung mereka bersentuhan “why not” Xaviera tersenyum menggoda membuat Marven tak bisa lagi menahannya
“Lo yang nantangin gue jadi jangan salahin gue” balas Marven yang langsung menyambar bibir Xaviera dan dengan senang hati Xaviera membalasnya membuat ciuman mereka semakin panas
Marven mengelus punggung Xaviera yang terekspos dan sesekali mengelus p*ha Xaviera membuat Xaviera merasakan perasaan aneh yang belum dia rasakan, Marven yang sudah dipenuhi dengan kabut nafsu mengangkat tubuh Xaviera menggendongnya ala koala dan membawanya duduk disofa tanpa melepaskan pagutan mereka berdua
“Anjirrr! si Marven mendalami peran banget” shock Athala yang melihat ciuman panas antar Marven dan Xaviera dari cctv yang berhasil Putri retas
“Itu mah bukan mendalami peran lagi tapi udah jati diri mereka berdua sebagai sepasang kekasih” balas Putri yang tak kalah kagetnya melihat mereka berdua
“Shiitttt! Marven kebablasan kalo kaya gitu caranya” lirih Erlangga yang sedang berada dimeja bar memperhatikan sekitar dan tentunya dia salfok dengan Marven dan Xaviera
Marven dan Xaviera yang sudah diliputi nafsu tidak lagi memperhatikan sekitar dan tanpa sadar Marven menysupkan tangannya kedalam mini skirt Xaviera
“Vennnn! sadar jangan sampe lo berdua kebablasan!” teriak Athala dan Putri bersamaan melalui earphonenya karena Marven yang sudah tak terkendali lagi
Marven yang mendengar teriakan dari sahabatnya langsung tersadar dan melepaskan pagutan mereka berdua ‘shittt’ batinnya mengumpat
“Sorry, gue kebablasan” sesal Marven menurun Xaviera dari pangkuannya
Xaviera masih mencoba mengatur nafasnya yang memburu ‘sial, gue gak akan lagi nantangin Marven’ batin Xaviera merutuki dirinya sendiri. Sungguh dia sangat malu karena diapun juga menikmati permainan Marven belum lagi dirinya dan Marven diliat oleh sahabatnya, mau ditaruh mana mukanya! aisshh sungguh memalukan
“sayang lo marah? Kenapa diem aja” tanya Marven merasa bersalah karena dirinya yang tak bisa menahan nafsunya
Xaviera tak menjawab dia hanya menggelengkan cepat kepalanya. Xaviera masih merutuki dirinya dengan apa yang baru saja terjadi membuatnya enggan untuk menjawabnya
“Ven, Xav tempat ini mempunyai ruang bawah tanah dimana tempat para gadis yang diculik disekap. kalian harus bisa masuk ke koridor kamar Club ini karena disana ada pintu rahasia yang menuju keruang bawah tanah dan kalian Gausa takut ketahuan karena semua cctv udah berhasil gue retas jadi kalian gak akan kelihatan di cctv” jelas Putri memberitahu Marven dan Xaviera
“Lo pura-pura pesan kamar aja Ven sama Xaviera posisinya kaya tadi aja lo gendong Xaviera ala koala biar mereka percaya kalo kalian mau itu” usul Erlangga dengan kekehannya diakhir
“Inget Ven. cuma pura-pura!” Athala mengingatkan Marven padahal dia hanya ingin menggoda Marven
Marven tak menjawab dia langsung menggendong Xaviera ala koala dan Xaviera menggelamkan wajahnya di ceruk leher Marven
“Kamar” singkat Marven membuat receptionnya bingung namun detik selanjutnya ia mengerti
“Ini tuan” ucapnya memberikan kunci pada Marven dan Marven langsung berjalan menuju kamarnya
Di pertengahan koridor kamar Marven menurunkan Xaviera “dimana?” tanya singkat Marven
“Sebelum kamar 115 ada tombol emergenc, kalian berhenti disitu dan pencet tombolnya lalu pintu rahasianya akan ke buka” papar Putri dan Marven langsung menghancurkan tombol itu laku memencet tombolnya dan terbukalah tembok yang ternyata adalah tembok yang menuju ruang bawah tanah
Marven dan Xaviera sedikit terkejut melihat ratusan gadis yang terkurung, Tuan Gerald benar-benar tak memiliki hari sampai-sampai menculik sekian banyak gadis untuk kejayaannya sendiri tanpa memikirkan nasib orang tua yang memikirkan putrinya yang hilang
“Tua bangka itu memang harus dimusnahkan!” geram Xaviera menatap gadis-gadis malang dihadapannya
“Put, gimana caranya kita ngeluarin ratusan gadis yang terkurung disini?” tanya bingung Xaviera pada Putri
“Ah apaa? Ratusan? yang bener aja lo Xav, mana bisa kita ngeluarin orang sebanyak itu bisa-bisa langsung ketahuan kita” shock Putri yang mendengar pertanyaan Xaviera, dia memang tidak bisa mengakses penyekapan gadis-gadis itu karena memang disana tidak terpasang cctv
“Lang gimana?” tanya Athala meminta pendapat erlangga
Erlangga dibuat kebingungan mendengarnya namun dia harus tetap tenang dan bergilir jernih untuk mengatasi masalah ini
“Mau gamau kita harus bisa bikin chaos disini, gue yang akan buat chaos disini untuk mengalihkan perhatian mereka semua orang dan penjaga, setelah keadaan makin tak terkendali suruh sebagian pasukan Black shadow untuk membantu, kalian berempat fokus mengeluarkan para gadis itu” jelas Erlangga
“Lo yakin lang?” tanya Athala memastikan karena ia takut Erlangga dalam bahaya
“yakin, kalian tenang aja gue aman disini” ujar erlangga meyakinkan
“Ok, kita mulai bergerak sekarang!” Ucap Athala yang mulai keluar dari persembunyiannya bersama dengan Putri menuju keruang bawah tanah untuk membantu Marven dan Xaviera
Sedangkan Marven dan Xaviera sudah berhasil membuka sel tahanan para gadis dan menyuruh mereka untuk keluar secara diam-diam
Erlangga saat ini sedang melancarkan bisnisnya, dia berpura-pura mabuk dan sengaja menabrak orang-orang didepan
Bruuukkk….Brukk
“Eh lo kalo mabok santai aja dong kaya mau ngajak ribut aja lo!” sewot seorang pria yang ditabrak oleh Erlangga
“Sssh, so-sorry kepala gue pusing banget” akting Erlangga berjalan mendekat kearah pria itu dan sengaja memuntahkan air kepadanya
Byuurr
“Bangs*t! Lo cari mati ya!” umpat pria itu dan langsung meninju Erlangga namun degan mudahnya Erlangga menghindarinya
“Lo emang sengaja dari masalah sama gue! serang dia!” geram pria itu yang langsung menyuruh teman-temannya untuk menghajar Erlangga dan terjadilah perkelahian antara Erlangga dengan 10 orang pria hingga membuat kekacauan disana dan membuat para penjaga berdatangan
Erlangga dengan santainya melawan mereka membuat para penjaga ikut menghajar Erlangga untuk menghentikan kekacauan yang terjadi
Marven dan Athala yang melihat Erlangga yang diserang secara bersamaan membuat mereka berdua ikut membantu Erlangga sedangkan Xaviera, Putri dan pasukan Black shadow tetap fokus mengeluarkan para gadis yang disekap menuju bus yang sudah disiapkan oleh pasukan Rubycon
“Ayo cepat-cepat kalo bisa lari!” Teriak Putri membawa keluar gadis-gadis yang masih tersisa banyak
Keadaan semakin tidak kondusif ketika para penjaga dan anak buah tuan Gerald mulai berdatangan dengan jumlah yang sedikit apalagi mereka juga membawa pistol
Dorr
Satu tembakan dilayangkan ke udara oleh salah satu anak buah tuan Gerald untuk menghentikan perkelahian
Marven, Erlangga dan Athala yang berada ditengah-tengah mereka dibuat berhenti berkelahi mendengar suara tembakan, Marven mengkode kedua sahabatnya dengan lirikan matanya dan
Syuuttt
Syuttt
Syuttt
Mereka bertiga langsung melemparkan pisau kecilnya secara bersamaan mengarah pada tangan orang-orang yang mendongkan pistol kearah mereka membuat pistolnya terjatuh dari pegangan mereka dan mereka bertiga mengambil pistolnya masing-masing, melayangkan beberapa tembakan pada para penjaga dan anak buah tuan Gerald
Para tamu dan pengunjung sudah berlarian keluar Club untuk menyelamatkan diri mereka sendiri
Xaviera dan Putri berhasil mengangkut semua gadis masuk kedalam bus dan mereka langsung dibawa pergi oleh pasukan Rubycon dengan Black shadow yang mengawasi perjalanan mereka
“Xav gue pasang bom dulu” ucap Putri berlari menuju belakang Club diikuti oleh Xaviera dibelakangnya
Putri mulai memasang bom dengan cekatan dan dia berusaha untuk bersikap tenang untuk tidak menimbulkan kesalahan dalam pemasangan bom sekalipun dia sudah sangat panik dia harus tetap berusaha untuk memasangnya dengan tenang
“Heh ngapain kalian disitu” sentak anak buah tuan Gerald berjalan mendekati Putri dan Xaviera
“Put lo fokus dengan bomnya, mereka biar gue yang urus!” ujar Xaviera sembari mengeluarkan beberapa pisaunya
Anak buah tuan Gerald langsung menghajar Xaviera namun dengan mudahnya Xaviera menghajar balik mereka berlima menggunakan pisaunya dengan lihai, melemparkan dan menusuk tepat sasaran
Jleebb… syuttt
Srettt….Jlebb
Braakkk
“Xav, bomnya sudah selesai. Yang lain gimana? Apa mereka belum selesai?” tanya beruntun Putri dan Xaviera hanya mengedikkan bahunya tak tahu
“Athala, Marven, Erlangga! Kalian dimana? Bomnya sudah mulai diaktifkan, kalo bisa kalian cepat keluar kalah kalian masih berada didalam” ucap Putri melalui earphonenya
Mereka bertiga yang mendengar Putri langsung melirik satu sama lain dan dengan cepat mereka melemparkan bom asap yang membuat pandangan mereka semua mengabur, setelahnya mereka bertiga berlari keluar meninggalkan Club
Ciittt
“Ayo naik” suruh Putri dan Xaviera yang sudah siap dengan mobilnya
Athala dan Erlangga langsung memasuki mobil yang dikendarai Putri sedangkan Marven masuk kedalam mobil Xaviera dan mereka langsung meninggalkan kawasan Club yang sebentar lagi akan meledak
BUUMMM DUAAARRRR
Hancur sudah Club bar milik tuan Gerald, aulanya juga sudah hancur dan barang-barangnya pun sudah hilang belum lagi perusahaan milik tuan Gerald yang sebentar lagi juga akan dihancurkan oleh sang ahli IT Rubycon dan Xavientro, sungguh malang nasib tuan Gerald ckckck, itulah akibatnya jika dia berani bermain-main dengan Rubycon ataupun Xavientro
lanjut.......
tapi kesian mola smg selamat
😔😔😔
dan pantas dapatkan hukuman yang setimpal yaitu mati 🙄
aduh bikin gemes aja nih Thor ceritanya
Semangat lanjutkan up nya thorrr😁😁
semangat thor