Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Humaira
*********
Gus Alzam mengusap wajahnya kasar, bayangan saat Queena menangis membuatnya semakin merasa bersalah, bagaimana dia lepas kontrol membentak Queena.
Dia bukan mau membela Ning Fatimah, dia hanya tidak mau Queena berbicara kasar, sekarang dia menyadari jika dia bukan sekedar menyukai Queena tapi dia sudah cinta pada gadis itu.
Ternyata begitu mudah dirinya jatuh dalam pesona gadis yang sangat jauh dari kriteria idamannya, tutur kata Queena cendrung tidak sopan, pakaiannya pun sangat jauh dari syari'at Islam, namun dengan mudahnya membuat dirinya jatuh sedalam dalamnya.
Saat dirinya mulai menerima kehadiran Queena justru Queena menyerah, mengingat nanti malam dia akan meng khitbah gadis pilihan orang tuanya, membuatnya pusing.
"Ya Allah apa yang harus hamba lakukan,,,"
Berjalan dengan gontai meninggalkan perusahaannya Gus Alzam melajukan mobilnya pulang ke pesantren Darussalam, melanjutkan pekerjaan pun sudah tidak fokus fikirannya hanya ada nama Queena.
********
Setelah sampai dikamar nya Gus Alzam berbaring di ranjang masih mengenakan pakaian kerja yang tadi, mengambil ponselnya tersenyum melihat nama orang yang akan dihubungi nya.
'Humaira,,,,
Gus Alzam menghubungi melalui video call ingin melihat wajah yang ia beri nama Humaira tersebut , tersenyum menunggu panggilan nya yang tak kunjung di jawab.
"Ngapain lo hubungi gue hah,,, gue malas bicara sama lo!!"
"Panggil salam dulu Humaira,,," ucap Gus Alzam pada gadis yang ia panggil Humaira.
"Lo mabuk ! nama gue Queena bukan Humaira, gadis siapa lagi tu Humaira dasar KADAL BUNTUNG!" pekik Queena, dia merasa kesal pada Gus Alzam.
Gus Alzam terkekeh bagaimana dia bisa memanggil Queena Humaira, padahal dirinya tidak terikat hubungan apapun dengan gadis itu, dan Quenna tidak mengerti maksudnya, malah mengira kalau Humaira itu gadis lain. Sungguh imut wajah Queena saat mengomel.
"Malah tertawa, dasar Kadal,, ! betah banget pakai baju bekas si ****** tadi,huh,,, gue benci lo !" Queena makin mengomel tidak jelas melihat Gus Alzam masih memakai pakaian yang tadi.
"Assalamu'alaikum Humaira"
Queena hanya diam , tidak menanggapi salam dari Gus Alzam, dia benar benar marah apaan tadi masih menyebut gadis lain , jadi tujuan Gus Alzam menghubungi dirinya untuk memamerkan nama gadis lain.
"Jawab dulu salamku Humaira,,!!" dengan lembut Gus Alzam menyuruh Queena menjawab salamnya.
"Lo hubungi gue cuma buat pamer nama gadis lain gitu ??" tanya Queena salah paham.
Gus Alzam tersenyum jadi Queena mengira Humaira adalah nama gadis lain, Queena cemburu pada dirinya sendiri.
"Kamu salah paham Humaira,, kamu,,"
Ucapan Gus Alzam langsung di potong Queena.
" Lo masih nyebut nama gadis itu, gue bunuh juga tu gadis, GUE BENCI SAMA LO!!" setelah mengucapkan itu Queena memutuskan telfonnya.
Gus Alzam hendak menjawab ucapan Queena namun langsung dimatikan sepihak oleh Queena,mencoba menghubungi lagi namun ponsel Queena sudah tidak aktif lagi.
"Ya Allah Queena,,," lirih Gus Alzam.
'Tok ,, tok,,
"Zam ini Umi boleh tidak Umi masuk" dari luar terdengar suara Uminya.
"Masuk saja mi " jawan Gus Alzam.
Umi masuk kedalam kamar Gus Alzam dilihat putranya itu masih mengenakan pakaian kerjanya, wajah lelah begitu kentara, dia paham mungkin dia masih memikirkan masalah perjodohan dan perasaannya pada Queena, belum tahu saja kalau gadis yang dijodohkan dengan gadis yang dia suka adalah orang yang sama.
"Kamu kenapa nak??" tanya Umi sembari mengelus lengan sang putra.
"Alzam tidak apa apa mi,,"
"Kamu tidak bisa bohong pada Umi nak, Umi tahu kamu pasti kepikiran masalah perjodohan dan perasaan mu pada Queena kan nak?" tebak Umi dan tepat mengenai sasaran.
Gus Alzam diam,dia merebahkan kepalanya di pangkuan Uminya, Umi Maryam mengelus rambut putranya.
"Alzam bingung Mi,," cicit Gus Alzam.
"Nak kamu inikan faham agama, jodoh itu sudah ditetapkan oleh Allah bahkan sebelum kamu ada di dunia, jodoh, rezeki, maut sudah ditentukan oleh Allah, dan sudah menjadi takdir setiap makhluk.
كتب الله مقاديرالْخَلاَئِقِ قبل ان يخلق السموات والارض بخمسين الف سنة
Artinya:
"Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi" ( HR.Muslim).
"Jika memang Queena ditakdirkan untuk menjadi jodohmu, itu pasti akan terjadi." jelas Umi Maryam pada Gus Alzam.
Gus Alzam mendengarkan dengan seksama penjelasan sang Umi,"Astaghfirullah,," ucap Gus Alzam.
"Sekarang kamu mandi ,sholat lalu makan siang, Umi siapkan dulu ya nak."
berjalan meninggalkan Gus Alzam di kamarnya sendiri.
*******
'Prang,,,
Queena melemparkan ponselnya hingga hancur berkeping-keping, dia benar benar marah setelah mendapat telpon dari Gus Alzam.
"Hah,,,GUE BENCI SAMA LO !!, Alzam sialan, Kadal buntung, siapa lagi itu Humaira minta gue cincang hah,, awas ya"
"Masalah dengan ****** murahan itu saja belum kelar malah muncul lagi si Humaira itu,
sepertinya gue emang harus bunuh si Alzam deh,,"
"Iya ,,, gue bunuh saja si Alzam jadi gak perlu repot lagi gue ngurusin si ****** sama si Humaira itu."
Queena menyeringai mengambil pistol kesayangannya .
"Sekali Dor lo akan mati, haha,,,,siapkan imanmu sayang sebentar lagi kau akan menemui malaikat maut haha,,,"
"Macam macam dengan Queena sama aja bosan hidup,haha,,, lo udah berani merendahkan harga diri seorang Queena."
'Tok tok,,,
"Maaf Nona saya mengganggu, sepertinya Ketua Dark rose menuntut balas pada Nona karena telah membantai anggota mereka." jelas Jack salah satu anak buahnya.
Queena menoleh,"Bukankah udah gue bunuh bos mereka,?" tanya Queena.
"Ternyata yang Nona bunuh saudara kembarnya, bukan ketua aslinya." jawab Jack takut takut.
"Menarik,," Queena menyeringai.
"Haha,,,, Kita bantai mereka sekarang!!" Ucap Queena tak terbantahkan.
"Ta..pi.. Nona ,?"
"Atau lo aja yang gue bunuh disini??" tanya Queena memutar mutar pistol di tangannya.
"Keluar,,!!" usir Queena.
Queena mengganti pakaiannya dengan celana pendek sebatas paha dan kaos putih dibalut jaket hitam bertuliskan BD di bahu sebelah kirinya.
"Gue pergi sendiri, kalian jangan ada yang ikut ,,!" perintah Queena melewati anak buahnya.
Jack mengikuti Nona nya hingga keluar Markas," Biarkan saya menemani Nona." Ucap Jack menghentikan langkah Queena.
Queena melirik Jack setelah itu melanjutkan langkahnya menuju Motor sport kesayangannya, Jack terus mengikuti Nona nya hingga sampai di markas Dark rose, menggunakan mobilnya.
'Dor dor,,
'Dor dor,,
Tanpa aba aba Queena langsung menyerang anggota Dark rose.
'Brakkk,,,
'Prank,,,,
"Katakan dimana bos kalian,,!!" tekan Queena.
"Ka,,mi,,,"
'Dorrr,,,,
"Lama,,"
Queena terus menggeledah setiap ruangan yang ada di Markas Dark rose, senyum miring muncul dibibirnya.
"Jack kita keluar sekarang,,"
"Tapi,, kita belum menemukan ketua Dark rose Nona." ucap Jack.
Tanpa memperdulikan ucapan Jack Queena keluar dari Markas Dark rose, setelah dia sampai diluar di ikuti Jack dibelakangnya.
'DUARRRRR,,,,,
Markas Dark rose meledak semua bangunannya hangus langsung rata dengan tanah, dapat dipastikan jika ada penghuninya di dalam akan ikut hangus juga.
Nonanya begitu sadis dalam membantai musuhnya, namun baru kali ini melihat sang Nona langsung menghancurkan musuhnya tanpa bermain main dulu, apa yang begitu membuat Nonanya begitu emosi, tidak mungkin hanya karena Dark rose, pikir Jack.
*****
_
_
_
TBC
Ada yang nungguin gak?????
Like & coment guys....
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰