Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Tak Terduga
"Daddy tahu kalau kau sedang bertengkar dengan Honey. Entah apa masalah kalian, tapi aku harap kalian bisa menyelesaikan masalah dengan baik tanpa adanya permusuhan," kata James, memberikan nasehat pada putri kesayangannya. Ia juga tidak bisa memaksa Anna untuk ikut ke acara pertunangan Honey, karena ia tahu putrinya itu sangat keras kepala jika makin di paksa maka akan semakin keras juga hatinya.
"Hem!" Anna hanya menyahut dengan singkat, padat dan jelas.
James tersenyum lalu mengacak pucuk kepala putrinya dengan gemas, kemudian berlalu dari sana menuju kamar mandi untuk mencuci jas tersebut.
.
.
Hari yang dinantikan sudah tiba.
Ballroom hotel mewah akan menjadi saksi bisu pertukaran cincin pertunangan antara Honey dan Franky. Para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Wartawan dan media televisi negara tersebut berbondong-bondong meliput acara pertunangan tersebut.
Honey tampil cantik dan memukau dengan gaun yang di rancang desainer terbaik di dunia. Sebagai putri sulung dari pemilik club bola terbesar di dunia tentu berita pertunangannya menggemparkan seluruh kota hingga mancanegara, apalagi ia akan bertunangan dengan pengusaha kaya raya yang sepadan dengan keluarga Honey.
Franky tak kalah tampan dalam balutan tuxedo warna putih yang membalut tubuh atletisnya. Wajahnya yang rupawan bak dewa yunani serta kekayaannya yang sangat melimpah ruah membuatnya di sanjung dan di puja para tamu undangan khususnya tamu wanita.
Acara demi acara sudah terlewati, pertemuan antara kedua keluarga pun sudah di lalui dengan lancar tanpa ada hambatan, dan tibalah saatnya pasangan itu bertukar cincin.
Honey mulai tidak tenang, pasalnya sejak tadi ia tidak melihat kehadiran James dan Tim.
'Aku harap dia datang,' gumam Honey di dalam hati.
"Sayang, apa yang kau tunggu, kenapa kau tidak segera memasangkan cincin di jari manisku? Apa kau sedang gugup?" tanya Franky dengan lembut, seraya memandang wajah cantik tunangannya itu dengan lembut juga.
Honey tersenyum cangggung kemudian dengan gemetar ia menyematkan cincin berlian itu ke jari manis Franky.
Riuh tepuk tangan para tamu undangan terdengar meriah saat cincin tersebut sudah tersemat indah. Sekarang giliran Franky menyematkan cincin berlian ke jari manis Honey.
Dari arah berlawanan ada seorang gadis cantik menatap tajam Franky. Dan Franky melihatnya, kedua matanya menajam dan tangannya mendadak gemetar membuat cincin yang ia pegang terjatuh ke lantai.
"Frank! Apa yang kau lakukan!" kesal sang mommy pada putranya karena telah membuat kesalahan besar di acara sakral tersebut.
"Ma-maaf, Mom. Aku gugup," bohong Franky seraya menatap ke arah di mana gadis tadi menatapnya. Tapi, gadis itu sudah hilang bak terhempas angin. Franky segera fokus pada Honey, ia menggenggam tangan kekasihnya itu dengan sangat erat, dan terus mengucapkan maaf.
Kai dan Alpha menghela nafas kasar pasalnya Franky telah menghilangkan cincin pertunangan. Firasat mereka jadi buruk.
Semua orang jadi sibuk mencari cincin berlian itu.
"Sebenarnya ada apa, Frank? Kenapa kau tiba-tiba terlihat aneh?" kesal Honey pada pria itu.
"Sayang, maafkan aku, aku tidak sengaja, aku sangat gugup," jelas Franky.
"Ck! Cari cincin itu sampai dapat! Aku akan kembali ke sini jika cincin itu sudah di temukan!" Honey sangat marah pada pria itu kemudian berlalu dari sana menuju kamar hotelnya. Namun pada saat, ia akan memasuki lift, ada seseorang yang menarik tangannya dengan kuat dan membawanya menuju tangga darurat.
"Arghh! Lepaskan aku!" teriak Honey meronta ketika pria itu memeluknya dengan belakang dan membekap bibirnya.
"Ini aku!" bisik pria itu dengan suara baritonnya.
Honey langsung mendongak menatap pria itu dengan raut terkejut.
"James!"