mertua yang baik adalah hadiah terbesar dalam pernikahan, namun ternyata pernikahan yang dijalani oleh Ratna adalah pernikahan yang penuh dengan duri
" ceraikan saja istri mu, dia ngk bisa punya anak " teriak mertua
Ratna harus merelakan suaminya menikah lagi karna ia sudah lama tidak bisa memberikan keturunan dan ia menjalani hubungan pernikah dengan penuh Duri..
dan ternyata hal pilu menimpa dirinya bukan hanya ia di madu namun ternyata safir suaminya mempoligami nya, dengan mantan kekasihnya...
apa Ratna akan pergi dengan menjalani pernikahan yang rumit atau ia akan tetap bertahan karana mencintai suaminya karna allah?.
baca cerita sampai happy ending yah..
jangan lupa like and vote subcribe and comen🤗🤗🤗🌼🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENEMUI MERTUA
Aku memasukan baju ku kedalam tas, hari ini sudah saatnya kami kembali ke Jakarta. karna acara tahlil juga sudah selesai,
aku berpamitan pada pakde dan budhe, karna mungkin aku tidak tahu harus kembali ke kampung lagi atu tidak.
kemarin mas Safir sudah berbicara pada orang tuanya, dan kami di minta untuk menghadap nya.
Perasaan ku campur aduk tidak karuan, jelas aku takut! karna memang Mas Safir menikahi ku, tanpa sepengetahuan orang tuanya.
" Mas aku takut mamih marah? "
" tenang aja yah sayang, ini kan pilihan aku, aku udah dewasa. jadi yah aku mau nentuin apa pilihan buat diriku terutama pasangan." ucapnya sambil memberikan senyuman yang khas.
sebenarnya aku juga kaget saat mendengar pengakuan Mas Safir, kalu
ternyata kami menikah belum mendapatkan restu dari orang tuanya.
dan ternyata mas Safir baru bilang setelah kami sudah SAH,
mobil melaju membelah jalan, didalam perjalan aku tertidur. tidak terasa saat mata ku terbuka, kami sudah memasuki per'komplekan mewah.
Aku melihat jam di tangan ku, ternya sudah jam 14.30
perjalan kami dari kampung ternya sampai tujuh jam, karna macet, biasanya jika tidak macet perjalan hanyalah lima jam.
Mobil berhenti...
Tepat di Rumah Mas Safir, Rumah nya seperti Mansion, bahkan sebelumnya aku tidak pernah membayangkan akan seperti ini.
" ayo Turun, sayang mamih sudah menunggu kita. " mas Safir melihat wajah ku yang merah padam.
" aku Takut mas."
" Tidak usah takut, ada Mas disini. " ia menggenggam Tangan ku.
jelas saja aku takut, takut tiba-tiba tidak bisa membawa diri, hingga membuat pikiran ku terganggu.
kami turun bersamaan, Mas Safir mengandeng Tangan ku, ku fikir rasa nervous ku akan berkurang tapi nyatanya sama saja!
entah lah? saat memasuki Rumah mas Safir jiwa norak ku meronta, karna rumah yang di dalamnya terdapat life. membuat aku makin tidak percaya diri.
" Mungkin mertua ku wajahnya seperti bintang filem." Batin ku.
" Kamu tunggu disini yah, aku pangilkan mamih dulu."
Aku mengangguk, ia meminta aku menunggu di dekat kamar maminya mungkin?
namun disana terdapat ada sofa seperti tempat bersantai.
Aku duduk, Rasanya nyaman sekali. kuraba sofa yang ku duduki terbuat dari bulu domba asli. bahkan ukiran dari kursinya juga seperti emas, bahkan seisi sudut ruangan juga terdapat guci Mahal.
pegawai di rumah Mas Safir menyuguhkan ku secangkir teh hangat, dan juga cemilan bolu.
" silahkan di minum teh nya." sapanya dengan Ramah.
" iyah terimakasih yah.."
aku meminum secangkir teh, sambil menunggu mas Safir yang tak kunjung keluar.
" kulit ku terlihat cantik banget terkena sorotan lampu." batin ku. memang benar! kulit kuning langsat ku, langsung terpancar.
Aku jadi semakin canggung jika bertemu dengan mertua ku.
Akhirnya yang di tunggu datang, mas Safir berjalan bersama wanita cantik meskipun mungkin usianya tidak muda lagi, tapi kulitnya yang terawat.
" oh...ini? "
Aku tersenyum dan menyalaminya..
sebelumnya mas Safir sudah mengajarkan ku, Untuk tidak berbicara terlebih dahulu jika beliau belum bicara dan juga iyah-iyah saja.
Mamih anita, duduk menatap ku. sepertinya ia menilai pakaian ku yang mengunakan gamis dan juga kerudung pasmina.
terlihat dari cara ia menatap ku, dari kepala hinga ujung Rambut.
berbeda dengan nya yang modis, memakai celana jens, dan juga baju yang modis.
Aku takut jika ia menggap ku orang jadul, padahal memang menutup aurat itu wajib bagi setiap perempuan yang mengaku dirinya muslimah.
" kamu kerja dimana? " kata yang pertama keluar dari bibir merah meronanya.
" Emm...saya kerja di laundry. " ku buat suara ku selembut mungkin.
" Oh jadi kamu cuman tukang setrika? "
Mas Safir langsung mengemang tangan ku, padahal. aku tidak marah karna memang kenyataanya laundry adalah formalitas dengan menyetrika meskipun sebenarnya jabatan ku disana sebagain kasir.
" Kamu yakin bisa jagain anak saya? saya takut kamu ngak mampu." desus nya.
Aku hanya tersenyum ingin menjawab takut salah, namun ternyat kali ini mas Safir yang berbicara.
" Aku yakin Mih, Ratna adalah wanita yang soleha, dia pasti bakal jadi menantu idaman Mamih." Mas Safir berusaha membela ku.
Mamih hanya manggut-mangut sambil ku rasakan tatapanya yang tidak suka pada ku.
" mungkin perasaan ku saja, " batin ku sambil aku menepis fikiran se'udon.
Kami terdiam beberapa menit.
namun kulihat tiba-tiba, Mamih meminta mas Safir berbicara empat mata.
mereka meninggalkan ku sendirian...
" Kamu apa-apa sih? cari istri kok sepik pembantu. "
" Mamih jangan gitu, gimana kalau nanti Ratna denger? "
" kamu lagian aneh, seharusnya kamu bisa cari yang lebih baik, setelah putus dari sarah harusnya kamu cari yang lebih dari sarah, bukan di bawahnya." Anita seperti mengejek.
" Tapi bagi aku, harta kecantikan tahta, tidak bisa di nyatakan sebagi tolak ukur mih! "
" Tapi kan setidaknya kamu harus tahu, bebet, bibit, bobotnya."
di ruang itu, Safir dan Anita adu mulut, Safir takut jadi tambah ricuh akhirnya ia mengakhiri omongan nya, dan langsung keluar dari sana.
" ngak usah kamu meninjakan kaki mu kesana lagi, Dasar Anak kurang ajar tidak tahu di untung! " pekik Anita.
Aku melihat wajah mas Safir menahan Amarah, tanpa banyak bicara ia langsung mengajak ku pergi dari sana!
Aku masih tidak tahu apa yang sebenarnya tadi terjadi saat mereka berbicara di ruang tertutup, Namun Raut wajah mas Safir sangatlah meyakinkan bahwa mungkin saja memang tadi ada masalah.
" Apa semua gara-gara aku! " batin ku,
aku menatapnya, Mas Safir masih tetap fokus menyetir, ia belum melirik ke arah ku sepanjang perjalan ini, apa lagi Aku juga tidak tahu kami akan pergi kemana?
" Kita mau kemana mas? "
" kita mau kerumah kita." ucapnya tampa menoleh.
" hmmm..."
Kini aku semakin yakin kalo tadi Mas Safir berdebat dengan Mamih nya.
" Daring...
" Dering...
" Dering...
Ponsel ku berdering, ku ambil ponsel di tas ku, ternyat telfon dari bu bos loudry ku.
" Aku angkat telfon sebentar mas."
Kulihat ia hanya menangguk.
" hallo ibu, assalamualaikum "
" waalaikumsalam nduk, gimana kabar kamu sehat nduk? "
" alhamdulillah, sehat bu."
" Kamu bisa balik kerja lagi kapan nduk? "
Aku menoleh ke arah mas Safir, meminta persetujuan darinya. mas safir langsung menggeleng.
" maaf bu, kayanya Ratna ngak bisa kerja lagi." jelas ku.
" loh kenapa nduk? "
" soalnya Ratna, masih butuh waktu." aku mencari alasan agar tidak merembet keman-mana!
" yah sudah yah bu, aku tutup dulu telponnya, Assalamualaikum."
" waalaikumsalam .."
Aku langsung menutup Telpon...
kami akhirnya sampai di sebuah rumah komplek namun tidak sepesar rumah Mas Safir yang bertapa karna rumah itu seperti Mansion.
mas Safir memberi tahu ku, kalau ini adalah tempat tingal kami sekarang...
" kita sekarang tingal disini sayang, Rumah ini memang sudah lama aku beli dan memang untuk kelurga kecil aku nanti, semoga kamu suka yah sayang, dan satu hal lagi kamu tidak perlu bekerja karna sekarang kamu kan sudah jadi tanggung jawab aku." mas safir membenarkan jilbab ku.
" iyah mas."
aku sangat bersyukur karna ternyat allah memberikan aku hadiah yang harus aku jaga dan aku syukuri...
" jadi aku harap may love wife, bahagia " ucapnya dan langsung memeluk ku.
Happy reading....!!!!⚘⚘⚘⚘
jangan lupa like nya dan comen🌼💕
tulisan KARNA jgn KARAN terus dong !!!
masak gak di periksa lagi sih 😀
amar ksh juga peringatan sama tlratna biar bisa memilih yg mana lebih penting dan bisa menjaga perasaan org yg disayang nya