Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14 - Surat Cinta
Dion pun bergerak menuju desa Majaren dan menemui pasukan patroli disana. Ia memberikan sebuah catatan untuk ibunya dan di titipkan kepada pasukan patroli.
Mereka pun benar-benar sangat terkejut melihat Dion yang masih hidup, bahkan beberapa kali Dion di bujuk untuk ikut ke kediaman Clan Siwa. Namun Dion menolaknya.
Karena Dion tidak tau, berapa lama lagi Jiwa Spiritual gurunya akan bertahan, jadi dia tidak bisa membuang-buang waktunya. Lalu ia pun langsung berangkat ke reruntuhan kuno yang ada di belakang desa Majaren.
...
"Apa kita akan masuk ke dalam sumur ini guru ?" tanya Dion.
"Ini bukan sumur, tapi jalan masuk kedalam reruntuhan kuno. Kau tidak perlu takut dengan bahan makanan didalam sana. Karena tempat itu sangat kaya dengan buah-buahan dan ada beberapa hewan yang bisa kau buru disana."
"Em, baiklah guru. Aku akan masuk."
SWOOSH , Dion pun langsung meloncat kebawah sana.
...
Di tempat lain, Kediaman Clan Siwa. Salah satu prajurit Clan Siga berlari dengan sangat terburu-buru ke kamar Anna.
Drap Drap Drap.
"Em ?" sahut Leo yang masih berjaga di depan pintu kamar Anna.
"Lapor Jendral. Ada sebuah surat yang harus aku berikan kepada Nyonya Anna." kata prajurit itu.
"Surat.? Dari mana surat ini.?" tanya Leo
"Ah, jadi pasukan patroli yang baru saja kembali membawa surat ini dengan tergesa-gesa. Dia bilang surat ini di kirimkan oleh Tuan Muda dari Clan Siga. Dion Siga." jawab prajurit itu.
"Apaa.?" teriak Leo dengan sangat terkejut. Bahkan tangannya sampai gemetar mengambil surat itu.
Tidak menunggu lama, Leo pun langsung membuka pintu kamar Anna. Dan terlihat, Anna sedang merenung di atas kasurnya sambil melihat ke arah jendela.
"Nyonya, maaf sudah lancang membuka pintu tanpa Ijin. Tapi ada sebuah surat yang sangat penting bagi Anda." teriak Leo
"Tidak perlu berteriak, aku bisa mendengarkan mu." sahut Anna.
"Mohon maaf Nyonya. Ini suratnya." kata Leo dan langsung meninggalkan kamar Anna.
Didalam kamarnya, Anna hanya melihat surat itu dengan kebingungan.
"Masih ada juga orang yang mengirimkan surat padaku." kata Anna sambil membuka surat itu.
Lalu.
"Ibu, ini aku Dion Siga. Dan aku masih hidup saat ini, sebenarnya Kak Seto lah yang menyelamatkanku dari serangan waktu itu, dan kak Seto mengorbankan tubuhnya sendiri untuk melindungi ku, dia benar-benar sangat berjasa untukku. Dan keadaanku saat ini sangat baik, ibu tidak perlu khawatir dengan kondisiku. Mungkin saat ini, aku tidak bisa menemui ibu dalam waktu cepat. Ada sesuatu yang harus aku lakukan, entah itu dalam waktu 3 tahun atau bahkan sampai 10 tahun, aku tidak tau. Jadi aku mohon ibu, jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Aku pasti akan kembali dan menemui ibu nanti. Aku mencintaimu."
Anna pun benar-benar sangat terkejut membaca surat yang dikirimkan oleh Dion. Dan tidak berlangsung lama, Anna pun meneteskan airmatanya dan menangis didalam sana.
"Terimakasih Dion. Ini adalah surat cinta yang membuatku sangat bahagia. Apapun yang kau lakukan diluar sana, ibu harap kau bisa menjaga dirimu sendiri. Ibu percaya padamu, dan sangat mencintaimu."
Tidak berlangsung lama, Keluarga Clan Siwa pun berlari dan membuka pintu kamar Anna. Verda pun melihat Anna menangis disana yang membuat hatinya hancur.
"Apa yang sedang terjadi.?" sahut Verda sambil menghampiri Anna secara perlahan.
"Apa ada kabar yang membuatmu menangis seperti itu Anakku.?" tanya Verda dengan gelisah.
Anna pun memberikan surat yang dikirimkan oleh Dion kepada Verda. Dan tidak berlangsung lama Verda pun sangkat terkejut setelah membacanya. Bahkan tubuhnya mau ambruk disana.
"Ayah, ayah." sahut Rin sambil menahan tubuh Ayahnya.
"Ini adalah kabar gembira. Bahkan aku sendiri ingin menangis" kata Verda.
...