NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 Terpaksa

...***************...

Didalam kamar, Yura sedang duduk menghadap jendela yang menampakkan pemandangan perbukitan yang indah.

Tak lama kemudian, terdengarlah suara ketukan pintu, yang berhasil membuyarkan lamunan Yura.

Tok... tok...tok

"Nak Yura," panggil Lili.

"Iya Bu," jawab Yura sembari membuka pintu kamarnya.

"Kamu sedang apa nak?" Tanya Lili yang ingin tau kegiatan apa saja yang dilakukan Yura di dalam kamar.

"Tidak ada Bu, Yura hanya sedang menyulam saja." Bohong Yura, yang tidak ingin Ibunya mengetahui bahwa kegiatannya melamun lebih banyak daripada hasil sulamannya yang baru sedikit.

Lantas Lili pun beralih melihat hasil sulaman Yura. Ketika mengetahui sulamannya baru sedikit, Lili hanya menggelengkan kepalanya saja, melihat kebohongan yang ditutupi Yura.

"S****epandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga."

Lili langsung mengalihkan pembicaraan nya.

"Oh iya, Ibu sampai lupa. Bapak sedang mencari mu nak, ada hal penting yang ingin Bapak kamu sampaikan."

"Hal penting apa Bu?" Tanya Yura penasaran.

"Ibu tidak tau, ayo kita jumpai Bapak dulu." Ajak Lili sambil menarik tangan putrinya keluar kamar.

Yura hanya mengikuti langkah kaki Ibunya saja.

Sesampai diruang tamu, ternyata Alwi sudah menunggu kedatangan istri dan putri sulungnya itu.

"Nak, kemarilah. Bapak ingin berbicara hal penting sama kamu." Panggil Alwi sambil menepuk kursi yang berada disebelah kanannya.

Yura pun langsung menghampiri Bapaknya, dan duduk disebelah kanan Bapaknya.

Sementara Lili duduk disebelah kiri suaminya.

"Iya Pak, ada apa Bapak memanggil Yura?" Tanya Yura dengan raut wajah penasaran.

"Ada hal penting apa yang mau Bapak bicarakan dengan Yura?" Sambung Yura.

"Begini nak, kamu kenal dengan karyawan Bapak nak Rio?" Tanya Alwi memastikan bahwa putrinya ingat dengan karyawan nya itu.

"Bang Rio asisten Bapak di PT kita?" Tanya Yura lagi.

"Iya nak," Jawab Alwi.

"Ada apa Pak dengan bang Rio? Apa dia buat masalah dengan Bapak?" Cecar Yura.

"Bukan nak, bukan itu." Jawab Alwi yang tidak tau harus memulainya darimana.

"Lantas, ada apa dengan bang Rio Pak?" Kembali Yura menanyakan hal yang sama kepada Bapaknya yang kelihatan kebingungan.

"Udah Pak, ngomong aja." Celetuk Lili.

"Iya Bu, tapi Bapak bingung mulainya darimana." Bisik Alwi pada istrinya yang didengar oleh Yura.

"Bapak mau ngomong apa? Jangan sungkan-sungkan sama Yura." Ujar Yura meyakinkan Bapaknya.

"Begini nak, Bapak dan Ibu ingin menjodohkan kamu dengan nak Rio." To the Point Alwi pada Yura.

"Ada apalagi ini Ya Allah... Aku belum bisa move on dari bang Hamdan, Bapak sudah mau menjodohkan aku dengan asistennya. Emang nya aku ini Siti Nurbaya?" Batin Yura berontak.

Yura hanya mampu mengutarakannya dalam hati, karna walau bagaimana pun Yura tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya. Meskipun ia yang harus merasakan pahit dan menelan pil kekecewaan akibat keegoisan kedua orangtuanya.

Sejenak Yura menarik nafas nya dalam-dalam, sembari berkata.

"Yura belum siap Pak menerima perjodohan ini." Tolak Yura.

"Kenapa? Apa kamu masih memikirkan nak Hamdan?" Tanya Alwi ketus.

"Iya," jawab Yura sambil menundukkan kepalanya karena tidak berani melihat wajah Bapak nya.

"Tidak bisa, kamu pokoknya harus menikah dengan nak Rio." Telak Alwi yang tidak bisa di ganggu gugat.

"Tapi Pak..." Yura menjeda ucapannya.

"Tidak ada tapi-tapian, jika kamu sayang sama Ibu dan Bapak, maka kamu jadilah anak yang penurut Yura. Bapak tidak pernah mengajarkan mu menjadi anak pembangkang." Ucap Alwi yang mengingatkan Yura akan kodratnya sebagai anak.

"Tapi Yura tidak mencintai bang Rio Pak." Ungkap Yura jujur.

"Bapak dan Ibu dulu menikah juga tidak saling mencintai. Tapi seiring berjalannya waktu, cinta itu hadir karena terbiasa." Jelas Alwi yang tidak ingin penolakan lagi dari Yura.

"Itu kan Bapak, bukan Yura. Yura tidak bisa membina rumah tangga dengan orang yang tidak Yura cintai." Yura tetap pada pendiriannya.

"Jika kamu masih mengeras juga, maka besok kamu akan lihat jasad Bapak terbujur kaku." Ancam Alwi tidak main-main.

"Pak..." Tegur Lili mengingatkan suaminya yang sudah ngawur bicaranya.

Tapi Alwi mengabaikan teguran dari istrinya.

Yura yang mendengar pernyataan dari Bapak nya pun sontak kaget. Yura pun akhirnya melunak, karena dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Bapaknya. Walau bagaimanapun Bapak nya tetap cinta pertamanya.

"Baiklah, Yura menerima perjodohan ini Pak." Lirih Yura yang terpaksa harus menerima perjodohan ini.

Tessssss.....

Air mata Yura menetes setelah mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya. Yura tidak tau bagaimana nasib nya nanti ketika menikah terpaksa dengan orang yang tidak ia cintai.

"Kuatkan hamba Ya Allah," do'a Yura dalam hati.

Alwi yang mendengar pernyataan Yura menerima perjodohan ini, langsung memeluk Yura.

"Kamu memang anak kebanggaan Bapak." Ucap Alwi yang masih memeluk Yura.

Yura hanya menatap sendu. Lili yang melihat tatapan sendu putri nya pun merasa sedih, tapi dia tidak tau harus berbuat apa sebagai seorang istri.

"Baiklah, kalau begitu besok Bapak langsung menjumpai orangtua nak Rio di Padang." Antusias Alwi sembari melepas pelukannya.

"Yura ke kamar dulu ya Pak, Bu." Pamit Yura yang langsung meninggalkan kedua orangtuanya di ruang keluarga.

Sesampai di kamar....

Yura langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur yang empuk. Yura menangis sejadi-jadinya, sebab ia sudah tidak tahan menahan tangisannya.

"Kenapa jalan hidup ku seperti ini?" Ucap Yura lirih.

"Bagaimana aku menjalani bahtera rumah tangga dengan orang yang aku sendiri tidak tau seperti apa karakter nya." Monolog Yura.

"Ya Allah... Kuatkanlah hamba, berikanlah hamba ketabahan dan kesabaran yang luas. Mudah-mudahan ini skenario terbaik Mu yang harus hamba jalani, dan semua hamba lakukan demi kebahagiaan kedua orangtua hamba." Yura menumpahkan segala amarah, sedih, kecewanya kepada sang Maha Pencipta.

Tak terasa, Yura pun akhirnya tertidur karena terlalu lelah menangis.

Sementara di ruang keluarga...

"Bu, besok Bapak langsung berbicara dengan nak Rio tentang perjodohan ini." Ujar Alwi dengan nada bahagia nya.

"Iya Pak," jawab Lili sendu.

"Ibu kenapa? Ibu gak suka dengan perjodohan ini? Bukannya Ibu tadi setuju untuk menjodohkan putri kita dengan nak Rio." Ucap Alwi heran melihat tingkah laku istrinya yang tampak sedih.

"Ibu memang setuju Pak, tapi Ibu lihat Yura terpaksa menerima perjodohan ini." Ungkap Lili yang memiliki naluri keibuan yang kuat terhadap putrinya.

"Itu perasaan Ibu saja, tidak perlu Ibu pikirkan." Alwi mencoba mengabaikan perasaan istrinya.

"Bapak lebih sedih saat anak kita tidak bisa melupakan nak Hamdan Bu." Terang Alwi.

"Bapak lakuin ini semua untuk kebaikan putri kita juga Bu." Alwi mencoba meyakinkan istrinya.

"Iya Pak." Jawab Lili singkat.

...Quotes...

...“Cinta datang karena terbiasa"...

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

1
Bilqies
aduh tajam banget perkataanmu Abel ,😁😁
Bilqies
good job Yura semoga kamu bertemu dengan seseorang yang mau menerima kamu dan anak2 mu
Bilqies
terlambat kemana aja kemarin2
Bilqies
istri terbaik tapi dengan mudahnya kamu ngeduain si Yura

sekarang rasain tuh 🤣🤣
Bilqies
akhirnya si Yura bebas juga dari gorio 🤣🤣🤣
MentariSenja
😱😱😱😱😱😱 wowww, Abel
MentariSenja
baru sadar kau!!!!
MentariSenja
sayang nya dirimu suami yg tidak pandai bersyukur, bersembunyi dibalik ketek ibumu
MentariSenja
harusnya dari dulu kek
anjurna
/Rose//Rose/untuk Kakak...
Elok Oren: terimakasih kakak 🤗🥰
total 1 replies
anjurna
Alhamdulillah🥺🥺🥺
Elok Oren: Akhirnya
total 1 replies
anjurna
Yura, serius yuk Yur/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
anjurna
Apalah ini. Kenapa samapai kering🤣🤣🤣😭😭😭🤧🤧🤧
Elok Oren: kan abelnya belum pandai jalan kak
anjurna: Kenapa Abelnya nggak dikamar mandi aja sih nunggu sampai Yura pulang😅😅😅
total 3 replies
anjurna
Seketika Abel, mengingatkanku dengan Adek ku. Persis lagi/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
anjurna: Kebanyakan begitu😅😅😅
Elok Oren: Hahaha sepertinya karakter anak bungsu semua sama 😁
total 2 replies
anjurna
Astaga/Sob//Facepalm//Facepalm/
anjurna
Abaikan saja Abelnya🤭/Determined//Determined//Determined/
Elok Oren
Hahahaha jangan bayangin ya kak eek jadi slai nya 🤭🤣
Bilqies
🌹🌹 untukmu Thor
Elok Oren: Terimakasih kak 🤗🥰
total 1 replies
Bilqies
Yura sih terlalu banyak nanya nya....satu satu dong
Elok Oren: Hehehe biasa emak2 mode khawatir kak 😁
total 1 replies
Bilqies
yaa Thor aku bacanya lagi makan cake nih 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!