NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Ini bener 'kan alamatnya?" Wira menunjukkan kertas berisi alamat yang ia bawa.

Gita melihat isi kertas tersebut, dan benar. Juga tertulis di sana bahwa tujuan pria itu adalah Indekos Bu Rika.

Febi terkejut begitu melihat kehadiran Wira di depan pintu.

"Bang Wira?!" pekik Febi sambil menutup mulut.

"Kamu?!" Wira menunjuk Febi.

"Masuk dulu, Bang! Masuk! Ini rumahnya Bu Rika! Maaf, tadi saya parno! Jadi saya ngasiha petunjuk asal-asalan!" ucap Febi yang mendorong Gita dan Jenna untuk memberikan tamu mereka jalan.

"Ini siapa sih?" tanya Gita.

"Keponakannya Bu Rika," bisik Febi.

"Hah?!" jerit Gita tak percaya.

***

Singkat cerita, mereka semua duduk di ruang tamu bersama Bu Rika. Wira menceritakan semua yang ia alami siang tadi.

"Kamu tawuran lagi, Git?" tanya Bu Rika.

"Nggak, Bu! Itu lagi ngumpul-ngumpul aja! Tiba-tiba dia dateng, terus marah-marah nggak jelas," bantah Gita.

"Marah-marah nggak jelas?! Dia juga bilang mau ngebacok aku pakai gesper, Tante! Dan aku juga mau nanya. Apa di kos-kosan ini, nggak punya peraturan? Kenapa dia tadi pulang dianterin cowok? Emangnya di sini boleh pacaran?" ucap Wira.

Gita menghela napasnya. Tampak sangat jelas bahwa kebebasan mereka akan sangat dibatasi dengan adanya Wira di sana.

"Tapi, Gio sama Sean 'kan emang udah biasa ke sini, Bu!" bantah Jenna.

"Udah biasa?!" pekik Wira. "Ini kos-kosan cewek, dan cowok biasa datang ke sini?!" lanjutnya.

"Kita cuma ngobrol-ngobrol kok! Ada Bu Rika juga di rumah!" bantah Gita.

"Cowoknya masuk ke rumah?!" pekik Wira. Kini pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Seolah ini semua sudah diluar batas wajar peraturan indekos.

"Pak RT juga sering di sini sampai tengah malem!" ucap Jenna membuat Bu Rika memberikan isyarat agar mereka tak menceritakan tentang Pak RT kepada keponakannya yang overprotektif tersebut.

"Pak RT?! Tengah malem?!" jerit Wira.

Ia menggebrak meja dan membuat semua orang terkejut. "Mulai hari ini! Aku bakalan memperbaharui peraturan Indekos yang aku buat! Semuanya harus mematuhi peraturan! Demi keamanan dan kenyaman bersama!" tegas Wira.

"Tapi—"

"Nggak ada tapi-tapi!" tegas Wira memotong kalimat Jenna.

***

Setelah selesai berkumpul, Bu Rika hendak ke pergi.

"Ibu pergi dulu, ya Jen, Git, Feb!" ucap Bu Rika sambil berjalan menuju teras.

Tiba-tiba Wira berdiri di hadapannya. Pria itu menatap sinis wajah tantenya yang sudah berdandan bak anak muda jaman sekarang.

"Udah jam sepuluh malam, mau ke mana, Tante?" tanya Wira.

Lidah Bu Rika mendadak keluh. Ia tak bisa memberikan alasan kepada keponakannya itu. "Mau silahturahmi ke rumah Pak RT," jawabnya.

"Jam sepuluh malam?" tanya Wira lagi.

Perdebatan itu, mengundang perhatian penghuni indekos. Gita, Febi dan Jenna ikut ke luar dan memerhatikan apa yang terjadi.

"Kenapa tuh?" tanya Jenna.

"Kayaknya nih cowok kebanyakan makan kimchi, jadi otaknya rada asem!" umpat Gita yang mendapat balasan sebuah cubitan kecil dari Jenna.

"Biasanya Tante juga ke rumah Pak RT jam segini, Wir. Soalnya Pak RT kalo siang, sibuk!" ucap Bu Rika.

"Mulai sekarang! Nggak ada yang ke luar rumah lewat dari jam sembilan malam! Atau Tante mau tidur di luar? Kalo Tante mau tidur di luar, silakan!" tegas Wira.

"Ini 'kan rumah Bu Rika?" bisik Febi.

"Tante nggak lama—"

"Tante harus tegas kepada diri Tante sendiri! Biar Tante bisa mempertegas aturan di rumah ini untuk anak-anak nakal kayak mereka!" Wira memotong kalimat tantenya.

"Anak nakal?!" pekik Gita yang tak terima akan kata ganti tersebut.

***

Semua kehidupan di Indekos Bu Rika berubah semenjak kedatangan Wira. Banyak peraturan yang dibuat sepihak oleh pria itu dan membatasi gerak anak-anak yang berada di sana.

Jenna dan Gita juga harus memberitahukan hal itu kepada Gio dan Sean agar tak berkunjung selama ada Wira. Mendengar apa yang dikeluhkan mereka, membuat Gio dan Sean berpikir bahwa Wira merupakan sebuah ancaman untuk mereka.

"Ya, gue juga nggak tau! Tiba-tiba aja dia datang! Terus bikin kos-kosan berasa kayak penjara!" umpat Gita pada ponselnya yang terhubung pada Sean.

"Terus apa lagi yang nggak dibolehin dari dia?" tanya Sean.

"Nggak boleh bawa cowok ke indekos! Nggak boleh mandi lebih dari dua kali sehari! Nggak boleh nyalain lampu pas tidur! Kalo pulang di atas jam sembilan malam, dikunciin dan tidur di luar! Nggak boleh pake TV lebih dari 3 jam! Nggak boleh nyalain AC lebih dari 3 jam! Pokoknya gue tersiksa banget!" jelas Gita.

Wira berdiri di belakang gadis yang sedang menelepon tersebut.

"Ribet amat jaid cowok. Semuanya pake jam!" umpat Sean.

"Iya! Ribet banget! Udah kayak nggak ada urusan aja, segala ngurusin orang! Padahal kemaren-kemaren kita semua hidup enak! Bebas! Bu Rika ke rumah Pak RT pun nggak ada yang larang. Sekarang, semuanya dibatasin! Udah kayak ...." Gita tak melanjutkan kalimatnya karena Wira merampas ponsel gadis itu.

"Woi!! HP gue!" teriak Gita.

"Halo, Git!" ucap Sean yang berbunyi di telinga Wira.

"Halo! Ini udah di atas jam sembilan malam, sesuai peraturan Indekos Bu Rika, di atas jam sembilan malam, dilarang berisik! Kalo lo masih mau ngobrol dan nyeritain gue sama cewek lo, mending lo bayarin Gita buat pindah kos-kosan!" tegas Wira dan menutup telepon tersebut.

"Apaan sih?! Nggak jelas amat!" umpat Gita.

"Dilarang berisik!" ucap Wira mengembalikan ponsel miliknya.

"Lo yang bikin berisik! Orang cuma nelepon doang, apa salahnya?!" tegas Gita.

"Ya jelas salah! Karena mulut lo berisik pas nelepon!" balas Wira.

"Oke, gue masih bisa chat!" omel Gita dan beranjak masuk ke dalam kamar.

Dengan kesal gadis itu menyalakan speaker bluetooth dan membuat bising akan bunyi keyboard yang ia tekan saat melakukan chatting.

Wira menggedor kamar itu dan menyuruh Gita untuk tidak berisik. Namun, Gita semakin menjadi. Ia menyalakan musik yang kencanh hingga Febi dan Bu Rika ke luar kamar dan melihat Wira berteriak-teriak menggedor pintu kamar Gita dan Jenna.

"Lo bener-bener bakalan diseruduk banteng, Git!" ucap Jenna.

"Bodo! Dia yang mulai!" balas Gita.

***

Hari ini, Febi baru saja pulang sekolah. Ia melihat Jodi di depan pagar sekolahnya. Dengan cepat gadis itu menghindarinya dengan menaiki angkutan umum.

Namun, sesampainya di Febi di gang menuju kosan, ia kembali bertemu Jodi yang menunggunya. Febi berlari sekuat tenaga demi menghindari pria itu.

"Feb! Ayang! Febii! Aku mau ngomong sesuatu ke kamu!" teriak Jodi mengejarnya.

Jodi berhasil menangkap Febi tepat di depan pagar rumah Bu Rika. "Aku mau ngomong sesuatu ke kamu, Ayang!" ucap Jodi.

"Lepasin gue! Gue nggak mau lagi kenal sama lo! Lepasin! Tolongg!" teriak Febi.

Keributan itu didengar oleh Wira. Segera pria itu ke luar dan melihat Febi bersama seorang pria.

"Ayang! Aku mau ngomong sesuatu! Aku mau jelasin semuanya!" ucap Jodi lagi.

"Lepasiiin!" teriak Febi.

Wira datang dan menepis tangan Jodi hingga pria itu meringis kesakitan.

"Jangan ganggu anak kos tante gue!" tegas Wira.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!