TAWURAN
Mereka sampai di sebuah tempat.
"Mana base campnya?" tanya Gita.
"Ya ini!" jawab Gio.
"Ini base camp?!" pekik Gita.
Gio dan Sean saling menoleh. "Emangnya kenapa?" tanya Gio.
"Ini nggak layak disebut base camp! Ini terlalu bagus, Gila!" omel Gita.
"Emangnya ada peraturan base camp nggak boleh bagus?" tanya Gio.
"Coba lo mikir, base camp sebuah apartemen?! Lo ngerti konsep base camp nggak sih?!" omel Gita lagi.
"Udahlah, Git!" Jenna menengahinya.
Di sana mereka menghabiskan banyak waktu.
Gita memerhatikan Sean yang sedang bermain gitar sambil membelakangi gadis itu. Tiba-tiba Sean menoleh padanya. Gita tak mengalihkan pandangan pada pria itu.
"Kenapa?" tanya Sean yang tak nyaman akan tatapan tersebut.
"Lo bisa main gitar dari kapan?" tanya Gita.
"Gue diajarin Gio," jawab Sean. "Lo bisa main gitar?" tanyanya.
"Nggak," jawab Gita.
Sean mengangguk dan kembali memetik senar gitar dengan piawai. Ia juga menyanyikan sebuah lagu yang Gita sukai.
"Awas, nanti jatuh cinta. Cinta kepada diriku, jangan-jangan 'ku jodohmu. Kamu terlalu membenci, membenci diriku ini. Awas nanti jatuh cinta padaku," senandung Gita mengikuti lagu yang Sean nyanyikan.
Tiba-tiba Sean berimprovisasi, "Awas nanti jatuh cinta sama gue, Git," ucapnya sambil terus asyik pada musiknya.
Gita terdiam mendengar kalimat yang sempat Sean ucapkan di tengah lagu tersebut. Hingga akhirnya ia mengganti lagunya.
"Kunikmati kebahagiaan ini. Tak mengapa tak ada dirimu. Ada teman-teman yang menemani, aku sudah tak bodoh lagi." Sean menggenjreng gitarnya semakin penuh energi.
Gita juga ikut menikmatinya.
"Seperti waktu, kau membuli aku. Sampai 'ku trauma. Tapi akhirnya kupindah sekolah," ucap Sean mengubah lirik dari lagu tersebut.
Gita memutar tubuhnya dan melihat Sean yang sedang bernyanyi dari arah belakang pria itu.
"Ku memang masih lugu, hanya tau kamu. Dan tak berpikir bisa dibuli yang lain. Kini 'ku tau kamu, 'ku tau aslimu. Sorry-sorry ku pernah membenci kamu," lanjut Sean menyanyikan bagian reffnya.
"Lo ngapain sih?!" omel Gita dan membuat pria itu berhenti memainkan gitar dan nyanyiannya.
"Kenapa?!" balas Sean.
"Biar apa lo nyanyi kayak gitu?!" omel Gita lagi.
"Ya serah gue lah! Mulut-mulut gue! Gue yang main gitar!" balas Sean sambil terkekeh.
Gita merampas gitar yang Sean pegang dan mulai memainkannya.
***
Keesokan siangnya.
"Bantuin gue, Giiiiittt!" jerit Jenna sambil memilah-milah baju yang akan ia kenakan malam ini.
Gio yang mengajaknya untuk datang ke rumah, membuat anak indekos Bu Rika itu kewalahan untuk menyetarakan gaya keluarga Gio miliki.
"Yang merah aja bagus!" ucap Gita.
"Emangnya nggak keliatan gendut ya? Ini 'kan press banget di badan gue!" ucap Jenna.
"Ya udah terserah lo aja, Jen!" bentak Gita.
"Jangan terserah gue dong! Lo 'kan bestie gue! Bantuinlah!" teriak Jenna.
"Ya lo cuma milih ginian aja ribet!" teriak Gita.
"Kan gue bingung!" Jenna ikut berteriak.
"Mending lo putusin aja deh si Gio! Biar hidup lo normal!" omel Gita.
Dengan cepat Jenna menjawab, "Nggak!"
"Biar lo waras kayak dulu!" teriak Gita.
"Gio itu pacar pertama gue! Dia yang berani mengutarakan perasaannya ke gue! Dia yang gue sayangi, gue cintai, gue banggakan! Nggak mungkin gue putusin dia!" bentak Jenna.
"Lo denger gue ya, Jen! Yang namanya pacaran itu, pasti akan berakhir! Ending dari pacaran itu cuma dua, menikah atau putus? Lo yakin bakal nikah sama dia?!" balas Gita.
"Lo mikirnya terlalu jauh, Git!" bantah Jenna.
"Ya, justru lo harus mikirnya ke jauh! Biar lo tau arah tujuan lo itu ke mana!" balas Gita lagi.
"Apaan sih, Git! Gue cuma minta bantuin pilih baju doang, malah bahas ke mana-mana!" ucap Jenna.
"Ya terserah lo aja, kenapa sih?!" omel Gita dan berbaring di kasurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
2024-06-07
0
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
2024-05-23
4