Blurb...
"Sejak kapan kau mencintaiku hubby?" Tanya Alena setelah mereka selesai dengan percintaan panas mereka dan kini mereka saling memeluk satu sama lain.
"Sejak kau memakai hijabmu ini honey, kau semakin cantik setelah mengenakan hijab." Ucap Abraham sembari membelai lembut wajah cantik sang istri.
"Kalau begitu aku adalah pemenangnya hubby, karna aku sudah mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" Bangga Alena sembari mengecup bibir sang suami.
"Aishhh! kau pikir ini sebuah perlombaan!" Pekik Abraham sembari mencubit hidung sang istri dengan gemas"
Akankah pernikahan mereka bertahan hingga akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sifat asli
Setelah Melati pergi, Alena kembali ke dalam rumah dengan wajah sumringahnya.
Tangannya menenteng bingkisan yang tadi di berikan oleh Melati, lalu di ayun-ayunkannya tinggi-tinggi.
"Alena? Apa itu?" Tanya Abraham dengan mata berbinarnya.
"Entahlah, sepertinya ini kue bolu." Balas Alena sembari mengintip ke dalam paper bag berwarna coklat itu.
"Berikan padaku! kebetulan aku sedang lapar sekarang!" Pinta Abraham pula.
Mereka sudah sepakat untuk tidak saling menyapa dengan panggilan loe gue lagi, tapi menjadi aku kamu sekarang.
"Sebentar, aku akan menaruhnya di piring dulu hubby." Balas Alena tersenyum manis ke arah sang suami, Kemudian Alena berjalan ke arah dapur.
Hubby adalah panggilan baru Alena untuk Abraham.
Kata hubby sekilas terdengar seperti bahasa Inggris, tapi nyatanya hubby adalah panggilan sayang untuk suami dalam bahasa Arab. Asal kata hubby dari kata hubun, dalam bahasa Arab panggilan hubby sendiri bermakna cinta.
Sudah lama Alena mencintai Abraham, Alena sudah bertekat untuk membuat pria tampan itu mencintainya juga mulai sekarang.
"Hem. Jangan lama-lama!" Pesan Abraham pula.
"Ok hubby!" Balas Alena sembari membuat bulatan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya.
5 menit kemudian, Alena kembali dengan sepotong kue bolu berukuran kecil di atas piring. Lalu memberikannya pada sang suami.
"Apa ini? Kenapa sedikit sekali?"
Tanya Abraham dengan dahinya yang mengkerut.
"Kue bolu, memang apa lagi?" Balas Alena apa adanya.
"Sisa kue bolunya akan kita makan untuk sarapan besok pagi hubby." Beritahu Alena lagi sembari meletakan piring berisi potongan kue bolu itu di pangkuan Abraham.
"Kita harus hidup hemat! Lagipula kau kan belum bekerja sekarang." Ucap Alena sembari menatap remeh pada suaminya yang pengangguran.
"Ish! Kau ini menyebalkan sekali ternyata. Ini ambilah aku sudah tidak lapar!"
Abraham memberikan kembali sepotong kue bolu itu ke tangan Alena. Ucapan Alena sukses membuat rasa lapar Abraham menghilang.
Bruk!
Pria tampan itu berjalan ke arah kamar dan membanting pintunya dengan kasar.
"Astagfirullah! sejak kapan dia menjadi kekanak-kanakan sepertu itu?" Tanya Alena sembari mengelus dadanya sendiri.
Biasanya Abraham bersikap lebih dewasa dari Alena, tapi malah sebaliknya yang terjadi sekarang. Pria itu malah merajuk hanya karna masalah kecil saja.
Alena baru tahu sikap asli Abraham itu setelah mereka menikah.
"Kenapa dia marah? Akukan hanya ingin berhemat!"
Ucap Alena sembari mengerutkan dahinya.
Jiwa emak-emak Alena untuk hidup hemat, muncul begitu saja setelah ia menjadi seorang istri.
***
Malam harinya, Alena masuk ke dalam kamar karna dirinya memang sudah mengantuk.
Melihat Alena datang, Abraham langsung mengubah posisi tidurnya jadi menghadap dinding untuk membelakangi Alena.
"Ish, apa kau masih marah? Seperti gadis perawan saja!" Cibir Alena pula. Namun Abraham tetap diam tak menanggapi ucapan sang istri.
Alena merebahkan tubuhnya di atas ranjang karna ia sudah merasa sangat lelah sekarang, Alena tidak punya tenaga untuk meladeni sikap random suaminya itu.
Kriuk
Suara perut Abraham yang lapar terdengar cukup nyaring, hingga Alena menoleh ke arah pria yang tengah merajuk itu.
"Hubby, apa kau lapar?" Tanya Alena, namun hening tak ada jawaban dari Abraham. Hanya suara nyaring dari perut Abraham yang kembali terdengar oleh Alena.
Alena tak tega, gadis cantik itu segera bangkit dari tidurnya lalu berjalan ke arah dapur.
Tak lama kemudian, Alena kembali dengan sekotak kue bolu di tangannya.
"Ini makanlah, kau boleh makan sepuasnya hubby." Ucap Alena.
"Benarkah?" Abraham membalikan tubuhnya, lalu menatap sang istri dengan mata berbinarnya.
"Hem" Alena mengangguk sembari tersenyum manis.
Pria tampan itupun bergerak mendekati Alena dan duduk di tepi ranjang di samping sang istri.
"Suapi aku!" Pinta Abraham pula.
"Aaa---" Alena mulai menyuapi suami manjanya dengan tangannya sendiri.
"Am" Pria tampan itupun melahap kue bolu di tangan Alena hingga tandas tak bersisa.
"Kau ini manja sekali ternyata." Cibir Alena sembari menyuapkan kue bolu lagi ke mulut sang suami.
"Hem, bersiaplah Alena. Karna masih banyak yang belum kau ketahui tentang aku" Ucap Abraham dengan senyum smirknya.
Bersambung🤍
