NovelToon NovelToon
Astoria Adventure

Astoria Adventure

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: MRG pratama

seorang profesor Penelitian, diburu oleh sekelompok tentara bayaran dan ia tewas secara mengenaskan, akan tetapi dewa Yama memberikan nya kesempatan sekali lagi, dengan memindahkan jiwa nya ke tubuh tubuh seorang raja idiot ,yang hanya bisa bersenang senang yang tidak memikirkan rakyatnya,Pergilah! kami tidak akan mempercayai raja yang bodoh seperti dirimu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MRG pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buku Batu

Ketiga penyihir itu melangkah keluar dari ruangan Vincent, namun Ellysia masih terjebak dalam belantara pikirannya sendiri. Ingatan akan literatur kuno yang pernah ia temui di reruntuhan supernova menghantuinya. Tempat tersebut konon menjadi sarang bagi para pengguna kekuatan supranatural, tempat di mana kehadiran para dewa terasa begitu kuat. Ellysia terdiam dalam lamunan, memikirkan kekuatan yang tak terbendung dari anugerah para dewa.

Kembali ke kamar yang disediakan oleh Vincent, ketiganya mendalami diskusi tentang kata-kata misterius yang diucapkan oleh tuan rumah mereka di ruang kerjanya. Dalam perbincangan yang serius, mereka mulai menyadari keanehan yang menyelubungi petualangan mereka. Melalui jejak-jejak kota kuno yang runtuh, petualangan mereka mengungkap misteri-misteri yang menggugah imajinasi dan meretas tabir dunia yang luas.

DI bawah cahaya gemerlap lilin, ketiganya duduk bersila saling berbagi pandangan dan pemikiran.

Ellysia, Luna, dan Nova terperangkap dalam teka-teki misterius yang mengelilingi neraka yang tak terbongkar. Dalam pertimbangan mereka, keberadaan pemimpin Serikat Sihir di kota Eudenvill, hanya sejauh 10 km dari reruntuhan kota Ariabasta, mungkin menjadi kunci untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi. Dengan tekad bulat, mereka menyepakati bahwa salah satu di antara mereka akan memulai perjalanan menuju Eudenvill untuk mencari petunjuk yang mereka butuhkan.

Saat jam menunjukkan pukul 10 malam, suara gemuruh burung hantu mulai terdengar di kegelapan malam. Vincent, yang tidak mampu tidur sejak beberapa waktu lalu, terus menatap keluar jendela sambil membenamkan diri dalam lamunan yang dalam.

Ketika hening menyelimuti lamunan Vincent, tiba-tiba terdengar suara bisikan misterius yang hanya terdengar oleh telinga pemuda itu sendiri.

"Vincent.... Vincent.. datanglah kemari," suara yang menggema itu terus memanggil Vincent, membuyarkan kedamaian malam. Tanpa ragu, Vincent merespons panggilan itu dengan merebahkan dirinya di atas ranjang, memejamkan mata dengan penuh ketenangan.

Raja muda pun terbangun di tempat yang tak dikenal, di mana ia bertemu dengan Yama, sang penguasa dimensi tanpa batas. Yama muncul dalam bentuk manusianya, muncul dari gerbang neraka, dan mengulurkan tangannya kepada Vincent, mengajaknya ke suatu tempat yang misterius.

"Vincent, pegang tanganku, ikutlah aku.." ajaknya dengan suara yang tenang namun penuh kekuatan.

Tanpa ragu, Vincent meraih tangan dingin Yama, sensasi seakan es menyelimuti jemarinya. Dengan sentuhan itu, raja muda terhanyut ke dalam keajaiban yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. Seketika itu juga, dimensi ruang dan waktu berubah secara drastis, membawa mereka ke suatu perjalanan yang tak terduga.

Berawal dari dimensi gelap yang tak berujung, kini Vincent tiba di suatu tempat yang begitu menakjubkan. Matahari terbenam menyinari pemandangan di depannya, memancarkan cahaya keemasan yang memukau. Di hadapannya terbentang pohon-pohon megah, pulau-pulau terapung, kendaraan-kendaraan aneh, dan manusia-manusia terbang di atas awan putih di langit biru yang tak berujung.

Begitu banyak bangunan megah terlihat dari kejauhan, menciptakan siluet kota di antara awan. Di tengah-tengahnya, sebuah istana megah bergaya Eropa dengan ornamen emas dan permata berkilauan, menambah keindahan alam yang mempesona ini.

Vincent terpesona oleh pemandangan yang luar biasa ini, namun kekagumannya terputus ketika Yama menyampaikan sebuah pesan padanya.

"Vincent... ini adalah tanah para immortal, alam para dewa, dan seseorang sedang mencarimu di dalam istana itu," ucap Yama sambil menunjuk bangunan istana yang menjulang di kejauhan. Suatu misi besar nampaknya menanti Vincent di balik pintu-pintu keemasan istana tersebut.

Vincent hanya bisa merespons dengan kebingungan yang melanda pikirannya, terombang-ambing dalam dunia yang melampaui batas akal manusia. Saat terbang bersama Yama, ia menggenggam erat tangan sang dewa, merasakan ketakutan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.

"Oi..pelan-pelan," desis Vincent dengan gemetar.

Namun Yama tak mengindahkan rintihan Vincent dan terus menerobos langit-langit menuju istana emas yang megah, membawa Vincent dalam perjalanan yang penuh misteri.

Saat kaki-kaki kecil mereka menginjak lorong yang gelap, MC (Vincent) dan Dewa Yama berjalan bersama, mengarungi kegelapan yang mengitari mereka. Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka tiba di ujung lorong yang memunculkan sebuah singgasana yang besar, di atasnya seseorang duduk dengan megah, menanti kedatangan mereka.

Vincent berusaha mendekati dengan hati-hati, terpesona oleh keanggunan seorang wanita yang mengenakan gaun putih yang begitu elegan. Wanita tersebut seperti bidadari yang turun dari surga, dengan rambut putih panjang yang terurai hingga pinggangnya, tubuh yang memikat, dan tinggi mencapai 170 cm.

Saat wanita yang anggun itu membalikkan kepalanya, pandangannya bertemu dengan Vincent dan membuatnya terpesona oleh kecantikannya yang memukau. Namun, sebelum kedamaian itu berlangsung lama, suara Yama memotong keheningan.

"Hei, Vincent," panggil Yama sambil melambaikan tangannya di depan wajah MC, mencoba memecah kekaguman Vincent.

"Hei..jangan ganggu aku dengan suara jelekmu," geram Vincent sambil memberikan Yama tatapan tajam yang penuh kekesalan.

Melihat kedua pria itu, wanita itu tersenyum kecil lalu bangkit dari duduknya, mengajak mereka ke suatu tempat. Yama dan Vincent mengikuti langkahnya, berjalan bersama sambil berdampingan. Tersebutlah Yama yang melemparkan pertanyaan misterius kepada wanita tersebut, "Dewi, apakah kamu yakin tidak salah orang?"

"Wujudlah bukti yang diperlukan, jika reaksi terjadi, maka dialah yang kita cari," jawab wanita itu sambil memimpin mereka.

Mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan yang gelap, hanya diterangi oleh cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah ruangan. Di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah monumen berbentuk buku batu, dengan tiang berdiameter sekitar 60 cm dan tebalnya mencapai 30 cm. Monumen itu mengandung aura misterius, dengan aksara kuno yang tak bisa dimengerti oleh Vincent tertulis di atasnya.

Sebelum Vincent sempat bertanya, wanita itu memerintahkan Vincent untuk meletakkan tangannya di atas buku batu tersebut. Dengan hati-hati, Vincent mematuhi perintah tersebut, langkahnya lambat, sementara pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab.

Tanpa banyak kata, ia menempatkan telapak tangannya di Monumen legendaris, dan seketika itu, batu kuno itu bersinar dengan cahaya putih yang memenuhi ruangan dengan keajaiban yang tak terduga.

Namun, di sisi yang lain, Vincent merasakan kehadiran yang kuat; tubuhnya seolah-olah terbuat dari kaca yang retak, memancarkan sinar keemasan melalui retakan-retakan yang tak terelakkan.

Getaran hebat mengguncang istana yang mereka huni, menimbulkan kecemasan dan ketegangan yang terpancar jelas di wajah Yama dan wanita misterius itu. Mereka menyadari bahwa sesuatu yang dahsyat akan segera terjadi. Dengan sigap, Yama mendekati tubuh Vincent yang terjerit-jerit kesakitan.

Dengan tiba-tiba, Yama meletakkan tangan kokohnya di dada Vincent dan meneriakkan, "Kembalilah, Vincent!"

Saat teriakan Yama menggema, retakan-retakan di tubuh Vincent mulai menyatu kembali, dan Vincent terbangun dari tidurnya dengan ekspresi ketakutan yang melanda wajahnya. Napasnya terengah-engah seolah-olah baru saja melarikan diri dari ancaman yang tak terlihat.

Dengan perlahan, ia meredakan napasnya dan kembali mencapai ketenangan dalam kedamaian kamar yang sunyi. Tanpa suara yang mengganggu, Hana masuk membawa hidangan sarapan untuk Vincent yang duduk di tempat tidur dengan selimut masih melingkari tubuhnya.

“Tuan, inilah sarapan Anda,” ucap Hana sambil meletakkan hidangan di meja kecil di samping tempat tidur.

Vincent memalingkan wajahnya ke arah jendela kamar, melihat pagi yang telah menyapa; burung-burung riang berkicau dengan semangat.

Hana segera meninggalkan kamar setelah menyajikan sarapan bagi Vincent, gadis elf itu pergi meninggalkan Vincent yang tenggelam dalam lamunan di atas tempat tidurnya. Dengan perlahan, Vincent bangkit dari tempat tidur dan mulai menikmati roti sebagai santapannya di pagi yang cerah.

Dalam keheningan pagi itu, ia kembali merenung dan mencoba mengurai misteri yang menyelimuti dirinya, berbagai peristiwa di luar akal sehat telah membuatnya terjebak dalam kebingungan yang mendalam.

*𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪, 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘥𝘪 𝘶𝘭𝘪𝘬, 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘪𝘵.𝘈𝘥𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪.𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢,𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘮𝘱𝘢𝘶𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘴𝘪𝘵𝘢𝘴,𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘯𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭.*𝐂𝐚𝐬𝐬𝐢𝐮𝐬 𝐕𝐢𝐧𝐜𝐞𝐧𝐭

1
Caca Caa
sensei ku paling sangat hebat😎
Caca Caa
udah sensei😎
Xiao Elhalim
specles sih aku,ada pengetahuan kayak gtu,pantes menyandang gelar profesor penelitian /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
ǫᴇɪᴛʜ ᴇʟ ᴠᴏɪᴢ
Vincent amimir
Cassius Felix
/NosePick/
Adi Saputra
cpettt woyy sensei cpettt
Queen Naya
lanjut min
Queen Naya
buset penjelasan kimia/Facepalm/
Sabrina Aya
bau-bau adegan... nih/Chuckle/
Sabrina Aya
gimana kalau bab kedepan nya nanti kasih sedikit narasi pengetahuan kyak sains dan teknologi 😁
Sabrina Aya
keren sih klo diskriminasi di jatuhin kek gtu/Proud/
Gehrman
Saran dariku di chapter ini, perbaiki terlebih dahulu struktur alur ceritanya.

Untuk tulisan sudah rapih cuman hapus kutip dua yg ada di narasi.

Fokus ke membangun atmosfer atw feelnya terlebih dahulu jangan buru dan cepet bnget gtu.
Xiang Yuan: ya aku juga setuju pendapat mu.
total 1 replies
Gehrman
Kembali, jangan langsung mendeskripsikan keadaan negerinya.

Fokus dlu terhadap kondisi MC mnurutku
Gehrman
Lebih baik jangan dijelaskan langsung seperti ini menurutku.

Misal jelasin dlu kesan Maidnya melihat si MC ini terlihat kebingungan atau kok tiba-tiba nanyain pertanyaan aneh.

Ini Pendapatku aja sih
Gehrman
Sama kaya bayangan tadi, menurutku sebaiknya di deskripsikan terlebih dahulu siapa wanita dan bayangan tadi sebelum pakai dialog tag seperti ini.

Misal.

"Tuan, apakah kamu ingin makan sesuatu pagi ini?" tanya seorang perempuan berpakaian maid.
Gehrman
kutip duanya hilangkan
Gehrman
Ini bayangan mana tiba2 muncul dan berbicara 🤔
Gehrman
Kutip duanya ilangin thor
Aththar
hrus harus di bnuh smua yang keparat itu hahaha/Proud/
Aththar
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!