NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7.

Pencarian malam itu tidak membuahkan hasil, Pak Haris memang laki-laki kelas kakap yang tahu semua lokasi yang menyuguhkan kehangatan dari selimut yang bernyawa.

Laksda Adnan pun menunda pekerjaannya sebagai Detektif, Detektif untuk Ibunya sendiri mencaritahu tentang busuknya Ayah tirinya. Karena Adnan ada tugas di kesatuannya.

Selama sepekan tugas itu di jalankan oleh Adnan, hingga Tugas militernya pun selesai.

"Terima kasih atas kerja sama kalian, " Ucapan penutup dari Laksda Adnan kepada team nya.

"SIAP KOMANDAN ! " Jawab serentak semua taruna kepada Komandannya.

Barisan pun bubar dengan tertib, di iringi ketukan sepatu Delta yang seirama. Laksda Adnan pun ingin segera kembali melihat kondisi Ibunya, Tanpa Laksda Adnan tahu Ibu kesayangannya itu tengah sakit namun tidak di beritahukan kepada Adnan, karna alasan tidak ingin mengganggu tugas Adnan di luar kota.

Perjalanan kali itu sangat padat merayap di tambah guyuran hujan yang cukup deras, hingga Adnan tidak bisa memprediksikan jam berapa ia akan tiba di rumahnya, dengan mata yang lelah Adnan memperhatikan satu persatu kendaraan yang ada di depan dan di sampingnya.

Namun saat tatapannya ia paling kan ke arah lain, Adnan melihat sebuah mobil yang melintas dari arah berlawanan, "Mobil Pak Haris ! " Ujarnya.

Tanpa waktu lama, Adnan membanting setir untuk mengikuti kemana arah mobil itu pergi. Tak perduli seberapa keras bunyi klakson setiap mobil itu memberikan peringatan bahwa sikap Adnan memutar balikan kendaraan itu sangat mengganggu, namun tak selang lama Adnan berhasil memutar balikan kendaraan.

"Kali ini kamu tidak akan lepas ! Lagian mau kemana jam segini, seharunya pegawai kantor sudah pulang kerumah. Ini malah pergi ! " Umpat nya.

Saat beberapa waktu Adnan dengan fokus mengikuti mobil itu, ternyata mobil Pak Haris berhenti di sebuah club malam yang belum pernah di datangi oleh Adnan.

"Ternyata Club malam di sini lebih besar. " Ungkapnya.

"Sial, bagaimana aku masuk jika aku masih mengenakan seragam kesatuan ini ! " Adnan melihat ke setiap sudut mobilnya.

Beruntunglah ia menemukan celana bekas ia sholat Jum'at dan ia pun mengenakan sebuah jaket hitam tebal untuk menutupi seragam kesatuannya.

Kini seragam kebanggaannya pun sudah tidak terlihat, Adnan turun berjalan dengan langkah lebar menuju pintu masuk Club malam itu.

Namun tanpa di kira Adnan tidak menemukan akses untuk masuk dengan gampangnya ke dalam Club' malam itu.

"Bisa lihat identitasnya ? " Ujar salah satu Petugas keamanan saat tahu Adnan adalah pengunjung baru di club malam itu.

Adnan tidak mungkin memberikan identitasnya, karna ia tidak mau orang tahu jika dia adalah seorang prajurit.

"BIARKAN SAYA MASUK ! " Ucap tegas Adnan.

"Tidak bisa Pak, tidak boleh ada seseorang masuk tanpa identitas apalagi anda pengunjung baru. " Ujar petugas keamanan itu.

Adnan bisa saja mengalahkan satu atau bawah 6 keamanan sekalipun, tapi ia tidak boleh gegabah karna nama kesatuannya harus di jaga sampai kapanpun.

"Tolong Pak ! Ada sesuatu yang harus saya bereskan di dalam. " Ujar Adnan terus berusaha.

Di saat Adnan terus berusaha keras untuk masuk, di arah belakangnya ada dua sosok wanita yang baru saja datang. Sosok kedua wanita itu adalah Izza dan juga Ibunya.

Izza dari kejauhan sudah memperhatikan laki-laki berjaket hitam itu, saat Izza mendekat ternyata laki-laki itu adalah Laksda Adnan. Izza tahu jika Adnan sedang kesusahan untuk masuk ke dalam Club' malam itu.

"Silahkan Tante ! " Sapa Salah satu petugas saat melihat Ibu Izza datang dan masuk ke dalam Club' itu.

Adnan tak memperhatikan dengan jelas wajah wanita itu, sedangkan Izza telah menyuruh Ibunya untuk masuk terlebih dahulu.

Izza berniat membantu Adnan namun ia memikirkan niatan jahil pada Adnan saat berada di dalam club malam itu nantinya.

Waktunya Izza bersandiwara di hadapan para petugas keamanan itu. "Hayy Sayang, kenapa buru-buru ? aku belum masuk kok ! " Izza memeluk tubuh kekar Adnan dan tersenyum seperti seseorang yang sedang meluapkan rasa rindunya.

Adnan terperanjat kaget, namun Adnan tak bisa menjauhkan badannya dari dekapan Izza. " Dia bersama saya Pak Jadi biarkan dia masuk. "

Adnan dan Izza pun kini masuk ke dalam Club' malam itu, Izza memeluk lengan Adnan dengan eratnya.

"Apa yang kamu lakukan ? " Ucap tegas Adnan.

Izza menatap wajah Adnan, " Sudah lah. Jangan banyak bicara. Seharusnya itu anda berterimakasih karna saya sudah membantu anda masuk kedalam club malam ini. "

Tidak di pungkiri, Adnan memang sangat terbantu oleh Izza saat itu.

"Dasar wanita panggilan dimana-mana ada ! " Umpat kecil Adnan yang bisa di dengar oleh Izza.

Izza menginjak kaki Adnan dengan sekuat tenaga, " Aaaaww ... ! " Pekik Izza yang merasakan kesakitan saat ingin menginjak keras kaki Adnan yang di lindungi oleh sepatu yang biasa ia kenakan saat berdinas.

Adnan tertawa, Izza menundukkan badannya seraya ingin melepaskan alas kakinya. Alih-alih ingin menyakiti Adnan tapi malah dia sendiri yang melukai dirinya sendiri.

Saat Izza berusaha melepaskan alas kakinya. Tak di sangka tubuhnya kehilangan keseimbangan. Beruntunglah Adnan sigap menangkap tubuh Izza yang hendak terjatuh.

Tatapan Adnan dan juga Izza terpaut keduanya saling memuji satu sama lain. Izza memperlihatkan senyuman teduhnya dan Adnan pun menyunggingkan senyuman kecil di sudut bibirnya.

Seketika adegan romantis itu berakhir dengan suara musik yang begitu keras di area club malam itu. Adnan menegakkan kembali tubuh Izza. Adnan membungkuk di hadapan Izza dengan satu lutut kakinya menahan ke lantai.

"Mana yang sakit ? " Tanya Adnan.

Izza merasa bahagia dengan sikap Adnan meskipun di balut dengan ketegasan dan lebih terlihat dingin saat memperagakannya. "Kita duduk saja di sana ! " Ajak Adnan membantu Izza berjalan.

"Makanya kalau mau menyakiti itu pilih-pilih, jangan semaunya saja. Kena batunya kan ? " Umpat Adnan melihat kondisi Kaki mulus Izza.

"Kalau nolong tuh ikhlas, nolong Kok mulutnya terus baca mantra sih ! " Dengus Izza kesal.

Adnan melirik wajah Izza sesaat lalu menggelengkan kepalanya, Adnan duduk di samping Izza saat ia sudah selesai melihat kondisi kaki Izza.

Adnan melihat ke semua arah sudut club malam itu, ruangan luas yang di penuhi pengunjung. Sehingga ia belum menemukan sosok ayah tirinya.

"Sok jual mahal, mau juga kan sama cewe club malam. " Umpat Izza.

"Apa ? " Tanya Adnan.

"Hehe .. tidak ! Sedang mencari seseorang kah ? " Tanya Izza.

"Hemmm ... " Jawab singkat Adnan.

Izza merasa patah hati karna ternyata Adnan sudah memiliki janji dengan pengunjung lain, pikir Izza itu adalah seorang wanita yang satu propefesi dengannya.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!