Conception System

...Ding!...

...[Side Mission (Continue):...

...Manjakan Alpha dengan memenuhi keinginan tubuh nya. Namun, harus hati-hati untuk menjaga buah hati didalamnya....

...Hadiah: Mempercepat masa hamil 5 jam/tembakan.]...

Mendapatkan misi itu, Renaldy tidak segan untuk mencoba nya dan saat ini, dia sedang berada diatas Nicole yang sudah rebahan sambil mencium bibir Renaldy.

Lalu, Nicole melepaskan ciuman nya.

"Sayang, aku mandi dulu ya."

Renaldy mengusap dahi hingga pipi kanan Nicole.

"Tidak perlu. Kamu sangat cantik hari ini, Nicole. Aku tidak ingin kehilangan riasan dan keringat mu."

"Dasar gombal. Tapi ... pelan-pelan ya. Aku tidak ingin kehilangan anak pertamaku dengan mu."

"Iya. Aku akan melakukan dengan lembut."

Renaldy melanjutkan ciuman nya dan melahap Nicole dengan lembut dan berlahan-lahan.

Meski begitu, Renaldy mampu mengeluarkan beberapa tembakan junior.

...Ding!...

...Misi utama:...

...Anda telah menemukan Alpha dan membuahkan hasil. Jaga sang buah hati agar terlahir lancar dan sehat. Maka hadiah luar biasa akan anda dapatkan....

...Hadiah: ???...

...Durasi: 8 bulan 8 hari 10 jam 20 menit....

...*) Jika misi gagal. Maka perpanjangan hidup anda akan dicabut yang mengakibatkan kematian anda secara instan. Kegagalan terdiri dari:...

...1. Sang buah hati meninggal dunia....

...2. Alpha meninggal dunia.]...

Badan Nicole yang lebih lemah saat hamil membuat nya tidak bisa bertahan lama dan Renaldy pun memaklumi nya.

Renaldy yang hendak istirahat tiba-tiba mendapatkan pin chat dari Tiara yang mana mana chat itu menjelaskan bahwa Ayunda belum pulang ke asrama dan juga tidak pulang ke rumah.

Awalnya, Renaldy tidak mempedulikannya akan tetapi Tiara menjelaskan hal yang lain yakni Ayunda melihat pacar nya, Januar telah berselingkuh dan bermesraan dengan gadis lain.

Memahami itu, Renaldy menghela nafas panjang.

"Ahufuu ... Dasar wanita keras kepala," keluh batin Renaldy.

Sesaat kemudian, Renaldy teringat akan waktu sebelumnya yang mana istri nya Ayunda selalu ingin menyendiri di sebuah tempat.

Mengetahui itu, Renaldy melihat jam meja yang menunjukkan pukul 2 pagi. Renaldy yang masih memiliki kasih dan khawatir kepada Ayunda, dia sontak mencari nya kesana.

Sebelum beranjak pergi, Renaldy mengecup kening Nicole disampingnya.

"Sayang, aku pergi dulu sebentar."

Setelah itu, Renaldy beranjak dari kasur dan pergi menuju lokasi yang di duga oleh nya.

Sebuah taman pinggiran kota yang menunjukan gemerlap kota pada malam hari dan tepat disana, Renaldy melihat Ayunda yang sedang duduk di kursi panjang sambil memandangi kota malam.

Renaldy yang melihat itu, dia bernafas lega karena Ayunda masih memiliki kebiasaan yang sama dan bukan di tempat yang lain.

Setelah itu, Renaldy menghampiri Ayunda yang sedang melamun.

"Apa yang kamu lakukan? Tengah malam seperti ini. Apa kamu tidak takut?" sapa Renaldy sesaat jarak nya sudah dekat dengan Ayunda.

Mendengar itu, Ayunda sontak menoleh kearah Renaldy dan tertawa kecil.

"Cih ... Apa-apaan coba? Kenapa kamu ada disini? Jangan bilang kebetulan!" ucap Ayunda dengan ekspresi ketus dan menunjukkan jari nya.

"Jika aku bicara tempat ini juga tempat aku menyendiri. Apakah kamu percaya?" jawab santai Renaldy.

"Cih ... Dasar tukang tipu," jawab Ayunda dengan senyuman kecil.

Renaldy pun juga tersenyum dan duduk disamping Ayunda.

"Lettu Renaldy. Ternyata anda benar. Januar bukan orang yang baik-baik."

"Jadi, apa yang akan kamu lakukan?"

Ayunda menaikan kedua kakinya di kursi dan memeluk kedua kakinya tersebut.

"Saya juga tidak tahu. Meski begitu, saya masih sayang," ucap Ayunda dengan menitihkan air mata nya.

Melihat kesedihan Ayunda, Renaldy mengusap air mata nya.

"Jangan menangis! Kalau menangis, letnan satu Renaldy akan datang."

Ucapan Renaldy itu membuat Ayunda tertawa kecil dan memukul pelan dada Renaldy.

"Apa sih? Dasar gombal."

Renaldy pun ikut tersenyum sesaat melihat Ayunda tersenyum dan mereka pun saling bertukar senyum.

"Ngomong-ngomong, Pak Komandan. Saya meminta maaf atas perilaku saya kepada anda."

"Kamu tidak salah apa-apa kok ke saya dan jangan panggil aku pak! Kesan nya saya seperti bapak-bapak yang punya anak banyak."

"Apa coba?" respon Ayunda dengan tawa kecil.

Renaldy pun ikut tertawa kecil.

Lalu, Renaldy memberikan tangan kanan nya.

"Kita belum berkenalan secara resmi. Aku Renaldy Wicaksono."

Dengan senyuman manis, Ayunda menerima tangan Renaldy dan menjawab.

"Saya Ayunda Putri."

"Sedang bisa berkenalan dengan gadis cantik seperti anda."

"Saya sudah senang bisa berkenalan dengan pria tampan seperti anda."

Kehadiran Renaldy membuat Ayunda terhibur bahkan melupakan permasalahan nya. Lalu, Renaldy mengantarkan Ayunda ke asrama dan Renaldy menghentikan laju mobil nya didepan gerbang.

Sebelum keluar, Renaldy dan Ayunda diam sejenak sampai Ayunda yang memulai pembicaraan.

"Terimakasih ya, Renaldy sudah menemani dan mengantarkan ku."

"Sama-sama, Ayunda. Dan, catatan nomor pin ku. Jadi, kalau kamu butuh teman. Aku siap menemani."

Ayunda menoleh kearah Renaldy dan memberikan hormat tangan disertai senyuman lebar seraya berkata, "Siap, Komandan!"

Tingkah Ayunda itu membuat Renaldy tertawa kecil dan Ayunda juga mengikuti.

"Kalau begitu, saya pulang dulu."

"Iya, selamat malam, Ayunda dan beristirahat lah!"

Ayunda tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, Ayunda keluar dari mobil dan masuk kedalam asrama.

Dan, Renaldy melajukan mobil nya kembali dan saat mobil sudah melaju beberapa jarak, Renaldy melirik spion mobil dan melihat, Ayunda yang melangkah masuk dengan wajah yang masih sendu.

Hal itu membuat Renaldy menghela nafas panjang, "Sifatnya masih sama. Dia suka menyembunyikan perasaan yang sebenarnya."

Ditengah perjalanan nya tiba-tiba ada mobil Jeep Rover berjalan dibelakang Renaldy.

Renaldy pun menaruh curiga pada mobil itu hingga Renaldy mempercepat laju mobil dan mengarahkannya ke jalanan sepi.

Tepat seperti dugaan Renaldy, mobil Jeep itu mempercepat lajunya dan menyalip laju Renaldy lalu, berhenti secara menyamping di depan mobil Renaldy hingga Renaldy harus menghentikan mobilnya secara mendadak.

Saat mobil Renaldy terhenti, beberapa orang berbadan besar dengan mengenakan kaos hitam keluar dari mobil dengan membawa tongkat kayu ada juga yang membawa pisau.

"Apa lagi ini?" gumam malas Renaldy.

Lalu, Renaldy pun keluar dari mobil dan mempertanyakan nya.

"Permisi! Apa kalian ada urusan dengan ku?" tanya Renaldy.

Tidak lama Renaldy keluar, seorang pemuda yang seumuran Renaldy keluar dari mobil dan Dia terlihat seseorang yang ada di pesta Jonathan.

"Urusan kau sama saya? Njing, orang kampung beraninya kau deketin cewe saya!" ucap pemuda tersebut.

"Maaf, apa maksudmu? Aku tidak mengerti," jawab Renaldy.

Sebenarnya Renaldy mengerti, pemuda yang ada dihadapannya mantan dari Nicole dan Jonathan juga sudah memberikan peringatan kepada nya.

"Jangan banyak bcot! Serang dia!" seru pemuda.

Renaldy pun menghela nafas dan mengeluh sendiri.

"Seperti nya, aku harus buat barang bukti sendiri."

Renaldy sontak mengambil ponselnya dan mengunakan rekaman video sebelum berkelahi.

Disaat yang bersamaan, beberapa preman disana langsung menjalankan perintah si pemuda dengan berjalan kearah Renaldy dan mengayunkan tongkatnya.

Renaldy dengan mudah menghindar dan melakukan serangan balik dengan membanting preman itu. Satu persatu Renaldy membantingnya dan adapun yang memegang pisau. Renaldy langsung memutarkan tangan preman untuk menjatuhkan pisau lalu, membantingnya setelah mencekik dengan lengan nya hingga preman itu pun pingsan.

Pemuda itu pun sedikit ketakutan melihat keenam preman di lumpuhkan dengan mudah oleh Renaldy.

Renaldy pun berdiri dan merapihkan bajunya.

"Jadi, apakah sudah selesai?" tanya remeh Renaldy.

"Bangst! Tidak berguna semuanya!" ucap kesal pemuda melihat para preman yang terjatuh. "Awas, Kau! Mati sama saya!" sambung pemuda sambil menunjuk kearah Renaldy dan pemuda itu beserta para preman langsung berdiri dan bergegas masuk mobil. Preman yang pingsan juga di bopong oleh temannya.

Dan, mereka pun pergi.

Melihat mereka pergi, Renaldy pun menghela nafas.

"Sepertinya kehidupan ku akan sulit untuk damai," ucap Renaldy seraya melihat pemuda dan para preman pergi.

...\=\=\= Bab 12 | Saya Ayunda Putri \=\=\=...