NovelToon NovelToon
Tersisih Dari Nagari Minang

Tersisih Dari Nagari Minang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Kontras Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Spino29

Seorang Pemuda bernama Miko yang tinggal di ranah minang Bukittinggi nan jauh dari kata sederhana. namun kekurangan itu tak membuat ia mengeluh sedikitpun akan kehidupannya. rajin beribadah dan juga apapun pekerjaan ia lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. sampai pada akhirnya disuatu malam, ia dijebak oleh beberapa orang yang tidak menyukai dirinya sehingga ia diusir dari kampung halamannya. akankah Miko dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik di kampung antah berantah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spino29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25 : Retaknya ikatan persahabatan

***

pandangan pagi itu tertuju pada Melissa yang sedang duduk melamun di depan teras rumah. entah mengapa mulutnya terucap kalimat yang kasar kepada sahabat baik sendiri. Melissa terlalu menuruti perasaan egois sehingga membuat ia menjadi begitu over protektif. namun tak bisa disangkal kalau Melissa benar-benar marah ketika mendengar cerita miko yang diusir oleh pemangku adat dan dijauhkan oleh elya.

Lamunan Melissa terpecah ketika dato' anwar duduk dan menepuk pelan pundaknya.

"nddeeehh... manga pulo anak gadih ayah bamanuang surang nih? cubo caritoan ka bakeh ayah. mungkin sajo ayah biso bantu... " tanya dato' sembari mengelus kepala Melissa.

"ayah... apa Melissa salah jikalau Melissa menaruh perasaan cinta terhadap abang miko?... " ucap Melissa.

"ooh ruponyo anak gadih ayah nih lai sadang jatuah cinto. indak ado masalah anakku. nan paliang penting kembali pado nak miko bagaimano perasaanyo ka bakeh Melissa tuh. cinto indak biso dipaksokan...cubo mel pastikan apo betul-betul nak miko juo punyo parasoan nan samo ka Melissa. "

"baik ayah. nanti Melissa akan mencoba untuk bertanya kepada abang miko tentang perasaannya terhadap Melissa. "

obrolan pun berakhir dan dato' anwar kembali masuk kedalam rumah. Melissa memutuskan untuk pergi menuju bukit dibelakang sekolah menenangkan pikiran dan hatinya. mungkin saja dirinya menemukan solusi dari apa yang tengah hadapi saat ini.

Betapa terkejutnya Melissa ketika sampai diatas bukit dan melihat elya yang duduk menatap kosong pemandangan ngarai. sejenak Melissa terpaku dengan apa yang telah dilihatnya. dengan memberanikan diri Melissa pun duduk tepat disamping elya.

"elya... " ucap Melissa yang tertunduk menyesali perbuatan kemarin pada elya.

"indak den sangko sahabat ambo dengan tega bakato jahat tanpo saketek pun mamikiakan hati ambo. sungguah sabana kecewa ambo pado dirimu Melissa. sampai hati manikam ambo dari balakang. " ucap elya sembari menatap wajah Melissa.

"maafkan aku elya. ucapanku tempo hari benar-benar kusesali. namun aku tak bisa terus menerus memendam perasaan ku terhadap abang miko semenjak SMA. namun aku terlambat selangkah lebih dulu darimu untuk mengungkapkan perasaan suka pada abang. "

"indak perlu kamu jalehkan mel... kini elya tau kalau Melissa juo memiliki perasaan cinto ka bakeh uda miko. dari sahabat kini manjadi saingan... benar-benar hal nan indak pernah terduga... terus terang sampai kapanpun elya indak akan menyerah dan malupokan cinto elya ka uda miko. "

Setelah mengucapkan hal itu, elya pun pergi meninggalkan Melissa seorang diri. mereka yang dulunya adalah sahabat terbaik kini beralih menjadi lawan bersaing untuk mendapatkan miko. bak cermin yang retak seribu dan tak bisa kembali seperti semula.

Baik elya maupun Melissa sama-sama tak dapat menghilangkan perasaan cintanya terhadap miko. mau tidak mau mereka harus bersaing walau harus memutuskan ikatan persahabatan yang telah lama mereka jalin. entah bagaimana nasib kedepannya nanti.

Merasa hati dan pikirannya semakin kacau, Melissa pun memutuskan untuk pulang. pertemuan itu membuat Melissa semakin menjadi bimbang.

"mengapa harus seperti ini... " gumam Melissa.

***

Tampak elya kini telah sampai di rumahnya dan langsung duduk di kursi ruang tamu menghadap sang ayah yang sedang menyeruput kopi hangat.tatapan matanya begitu tajam kepada beliau dan membuatnya heran.

"manga dih mancaliak ayah baitu? apo ado kasalahan ayah ka bakeh elya?.. " tanya dato' rahman.

"jikok ayah sabana sayang jo elya, nikahkanlah elya jo uda miko yah... " ucap elya dengan keputusan yang telah bulat.

sontak ucapan itu membuat dato' rahman batuk tersedak ketika menyeruput kopinya. sejenak ia menatap mata elya yang mantap akan keputusan untuk menikah dengan miko. setelah menaruh kopi dato' rahman pun mulai berkata.

"diihhh,,, pikiakan lah dahulu apo nan alah dih elya ucap... apo betul dih ingin miko manjadi pendamping hiduik dih? "

"InsyaAllah elya alah siap dan memegang taguah jo keputusan nan elya buek ayah... izinkanlah elya menikah jo uda miko... "

"hhmmm baiklah jiko baitu keputusan nan elya buek. ayah akan merundingkannyo talabiah dahulu jo ibundo elya... "

setelah mendengar jawaban sang ayah elya pun tersenyum lalu pergi masuk ke dalam kamar. Ia menatap baju dan gaun adat yang elya pajang di dinding dengan perasaan hati kegirangan. tak lama lagi dirinya akan benar-benar menjadi istri dari miko.

ketika sedang senang membayangkan dirinya menjadi pendamping miko, Tiba-tiba terlintas dipikiran elya tentang Melissa yang juga memiliki perasaan kepada miko. raut wajahnya langsung berubah suram dan tidak ingin membiarkan Melissa menang dari dirinya.

"bagaimanapun uda miko harus manjadi pasangan hiduik elya... indak akan elya biarkan Melissa marabuik uda miko dari ambo... " gumam elya.

Malam pun tiba dan seperti biasa elya pergi ke surau melaksanakan sholat berjamaah dan selepas itu mengajar anak-anak mengaji. karena suasana hati yang terlalu berambisi membuat anak-anak tidak menyukai diri elya mengajar malam ini.

"akak elya sangat berbeda jo akak mel nan selalu ramah jo suko bagarah... " ucap salah satu muridnya.

Mendengar nama Melissa yang lebih baik dari elya di mata anak-anak, emosinya pun seketika meluap dan marah kepada anak itu.

"jikok kalian indak mau akak el nan ma aja kalian pulanglah! suruah sajo Melissa ma ajakan kalian mangaji!... " bentak elya.

Seketika semua anak-anak takut dan bahkan ada yang menangis. merekapun berlari keluar surau dan tidak ingin lagi belajar mengaji. namun diwaktu bersamaan datanglah miko memeluk anak yang berlari keluar sambil menangis itu.anak-anak menjadi senang dan mengerumuni miko sembari berkata untuk mengajarkan mereka mengaji karena elya membentak mereka.

Miko yang mendengar kaduan itu langsung menatap marah elya sambil menggelengkan kepalanya. ia tidak menyangka elya membuat anak-anak menangis dan takut akan elya yang membentak mereka. perlahan miko mendekati elya yang masih terkejut karena amarah elya entah mengapa di lampiaskan kepada anak-anak.

"jadi selama ini beginilah caramu mendidik anak-anak mengaji dih? sampai hatinya dih elya memarahi anak-anak tanpo alasan nan jaleh... " ucap miko.

"da miko... ini indak seperti nan uda pikiakan... elya... "

Belum sempat elya menyudahi kalimatnya, miko pun pergi meninggalkan nya dan mengajak anak-anak untuk belajar mengaji bersama miko saja malam ini. elya hanya bisa merenung meratapi kesalahan dirinya yang telah membentak anak-anak karena emosi kepada Melissa yang lebih unggul di mata anak-anak.

Elya pun akhirnya memutuskan untuk pulang dan menyesali perbuatan yang telah ia lakukan malam ini. tidak seperti dirinya yang biasa selalu ceria dan ramah terhadap anak-anak surau. bahkan miko saja sampai salah menilai buruk terhadap dirinya.

"apo nan harus elya jalehkan ka bakeh da miko mengenai kesalahpahaman tadi... elya sabana terhasut emosi... "

***

Keesokan harinya terlihat miko tengah membantu amak membersihkan halaman depan rumah. Melissa pun datang menghampiri mereka dan memberikan hasil foto yang sempat ia cetak kemarin. semuanya berjumlah tiga lembar dan tak luput diberi bingkai oleh Melissa.

Amak sangat senang melihat betapa bagusnya foto itu. ia lalu berterimakasih kepada Melissa karena sudah repot-repot untuk menambahkan bingkai pada foto tersebut.

"jangan sungkan dengan Melissa mak... ini belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan abang miko untuk membantu Melissa ketika berada di kuala lumpur. " ucap Melissa sembari tersenyum.

"yasudah kalau begitu... kalian berdua mengobrolah dulu amak akan membuat es teh sekaligus duduk disini sambil berbincang. " seru amak yang kemudian pergi berlau meninggalkan mereka berdua untuk membuat es teh.

Sejenak Melissa melihat wajah miko yang kecewa entah karena apa.Melissa pun berinisiatif untuk menghibur miko dan menanyakan keluh kesahnya.

"ada apa bang? mengapa ekspresi mu begitu berbeda tak sama seperti yang Melissa lihat biasanya?... apakah ada sesuatu hal yang sedang abang pikirkan... " tanya Melissa sambil memegang pundak miko.

"aaahhh mel... semalam, aku bertemu dengan elya dan melihatnya membentak anak-anak dengan penuh emosi amarah. aku jadi mengetahui sikapnya terhadap anak-anak hanyalah pencitraan semata... aku benar-benar kasihan pada anak-anak mel... " jelas miko.

"tak perlu abang pikirkan... bahkan Melissa sebagai sahabatnya pun juga tidak mengerti lebih jelas mengenai sosok elya... Sekarang pun elya menganggap Mel sebagai musuhnya. "

"apa? benarkah itu mel? bukankah kalian sudah sangat akrab? lalu mengapa elya menganggapmu sebagai musuhnya? "

"entahlah abang... mel juga tidak tau kenapa elya sangat berubah sekarang. "

"yah kamu benar sekali mel... elya benar-benar telah berubah... "

Sebenarnya Melissa bisa saja menyimpulkan sebab berubahnya sikap elya itu tudak lain adalah karena Melissa itu sendiri. perasaannya terhadap miko lah yang membuat elya berubah menjadi sosok yang pemarah dan selalu mengutamakan emosi. namun Melissa tidak ingin mengatakan hal itu dan lebih memilih untuk menyembunyikan simpulannya.

"lebih baik abang tidak mengetahui alasan mengapa elya berubah sebab perasaan melissa terhadap abang... " gumam elya dalam hati.

Amak pun kembali dan menyuguhkan es teh di meja tempat mereka duduk. miko pun lalu mengalihkan topik pembicaraan ke arah foto yang telah amak pajang di dinding ruang tamu. sudah lama sekali miko tidak melihat senyuman amak yang lepas tanpa beban seperti ini.

Miko sejenak bernostalgia dimana amak tersenyum seperti saat ini ia lihat ketika masih ada sang ayah. benar saja! hal itu membuat diri miko rindu akan sosok sang ayah dalam kehidupannya. andai saja ayah masih hidup, tentu miko akan berusaha untuk membahagiakannya dengan cara menuruti kehendak ayah.

Saat sedang asyik menghabiskan waktu bersama, tak sadar terlihat elya dari kejauhan yang awalnya ingin menghampiri miko kini terdiam menatap kesenangan mereka bertiga. elya mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan miko dan juga amak. rantang yang berisi makanan buatan elya sendiri tak jadi diberikan dan membawanya pulang kembali. sambil menangis elya berlari pulang ke rumah dengan perasaan hati yang pilu.

"selalu saja seperti ini... kenapa!... kenapa aku yang terus-terusan terluka dan bukan Melissa!... elya benci Melissa!..."

***

1
anggita
miko.. sivia, makan bareng"🤭
anggita
oke 👌thor, terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses.. 🤲
anggita
elya.. cincin💍, miko... gelang
anggita
like👍+☝iklan utk novel berlatar daerah Minang sumatra barat👌.
anggita
Elya..💞..Miko👏👏👏
Waspray Aja
kurang sreg melissa tinggal di rumah miko, karena mereka bukan muhrim, apalagi di sini miko sebagai tokoh cerita yg berperan sebagai orang yg taat agama yg mesti paham hukum syariah islam yg melarang pria wanita tinggal serumah walaupun itu sahabat paling istimewa sekalipun karena akan timbul fitnah, gitu thor..
Waspray Aja
buruk sangka itu suudzon, kalau husnudzon orasangabaik 🙏
Seki kun
sangat menarik untuk dibaca,. disini juga bisa belajar salah satu budaya melayu juga sih yang ada di sumbar
Waspray Aja
miko itu guru ngaji ya thor waktu dikampung ya thor? kok hobinya bangun kesiangan? berarti nggak pernah sholat subuh dong thor, terus katanya cinta setengah mati elya tapi terpikat sama melisa, wah miko playboy katrok dong?
Rdn Medy: kebiasaan miko selalu terlambat bangun jika dirinya sendiri. miko sholat subuh pasti dibangunkan oleh amak dan orang yang pernah tinggal bersama dirinya.
Rdn Medy: miko bukan guru ngaji ya kak 😇
dia hanya menyukai anak-anak dan sekedar meberikan ilmu mengaji pada anak-anak... untuk masalah cinta, masih belum bisa saya jelaskan seiring berjalannya update chapter
total 2 replies
Seki kun
dua nggk tuh😸
cloud blue
hayo gimana ntu tanggoan si amak wkwkw
Octavia
makin sulit ditebak aj alur certany😌
Spino29
👣👣👣
Nur Layla
up min
cloud blue
wawww (O_O)
Octavia
elya gaje bet sumpah
Spino29
no comment dh😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫
Nur Layla
astaga malah dua2nya
Seki kun
wah wah wah main raup aja ntu si miko... bagi-bagi napa ಠ_ಠ
Seki kun
kukira akan menghilang gitu aja🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!