NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Baru

Kali ini Xinyu bukan sengaja mendatangi Penginapan Xiaobao seperti yang diceritakan pendongeng jalanan, melainkan tak sengaja bertemu dengannya yang sedang berdiri di depan sebuah kediaman yang tak jauh dari rumahnya.

"Kau membeli rumah?" Xinyu berdiri di samping Yi Xuan.

"Aku membelinya dari Keluarga Liu," Yi Xuan menjawab sambil mendongak.

Dia sedang memerhatikan pemasangan nama kediaman. Xinyu ikut mendongak, "Kenapa kediamanmu diberi nama Qianluo?" Dia penasaran kenapa Yi Xuan tidak menggunakan nama sendiri saja.

Yi Xuan mengangkat bahu, "Aku hanya menyukainya saja, tidak ada arti khusus," dia menatap papan nama kediaman yang baru dipasang.

Nama kediamannya adalah Kediaman Qianluo.

"Karena sudah bertemu, kamu harus mengajakku masuk dan menjamuku dengan teh yang enak," Xinyu terkekeh pelan.

Yi Xuan menatap malas, dia sebelumnya sedang menunggu Liu Fenglan yang katanya akan datang memeriksa. "Masuklah."

Sebelumnya, Yi Xuan pernah berkeliling kediaman ini beberapa kali bersama Ziqian sejak memutuskan untuk membelinya. Dia sudah memikirkannya matang-matang.

Dia sudah mengambil keputusan untuk menempati kediaman ini. Karena kelak dia akan lebih sering menginap di Ibu Kota Negara Yunan dari pada pulang ke Ziyou.

Yi Xuan menyuruh pelayan kediaman untuk menyiapkan teh panas untuk tamunya.

"Kamu bahkan sudah memiliki banyak pelayan, ya." Xinyu terkekeh, "Kupikir kamu akan hidup sendirian di kediaman sebesar ini."

"Aku membelinya, tentu saja sekalian dengan pelayan-pelayannya." Yi Xuan berlagak sombong. Padahal pelayan-pelayan ini dahulunya berada di Kediaman Jiang.

Keduanya duduk di kursi yang berada di taman hijau yang indah. Ada air terjun kecil yang mengalir di tepi kolam ikan berukuran satu kali dua meter.

Xinyu tersenyum menikmati pemandangan. Meski kediamannya tak kalah indah, Xinyu selalu kagum setiap melihat arsitektur dan interior Kediaman Liu yang selalu berbeda dari yang lain.

"Dulu, aku pernah beberapa kali menemani Fenglan bermain di kediaman ini. Baginya, kediaman ini penuh kenangan. Aku tidak menyangka dia menjual semuanya padamu. Sebenarnya seberapa kaya keluargamu? Apakah memiliki puluhan toko?" Xinyu bertanya antusias.

Yi Xuan mendengus, "Apakah penting semua itu?"

"Tentu saja. Aku harus menyelidiki apakah kamu benar-benar mampu membeli kediaman ini, atau hanya sedang menipu Fenglan saja." Xinyu melipat lengan di depan dada.

"Tentu saja aku membelinya. Orang tuaku sangat kaya, mereka pengusaha sukses yang memiliki ratusan penginapan di seluruh dinasti kita!" Yi Xuan melotot tak terima.

Pernyataan itu membuat Xinyu terkejut, dia sendiri baru mengetahuinya. "Apakah kamu benar-benar begitu kaya?" Dia menatap Yi Xuan tidak percaya.

Sebenarnya bukan. Ratusan penginapan yang dia sebutkan ini milik keluarga sahabatnya, Jiang Ziqian. Andai Yi Xuan tidak berjanji akan membantu menjodohkan Ziqian dengan Nona Pertama Liu, Ziqian juga tidak akan mempertaruhkan harga dirinya memohon pada Fenglan untuk membeli kediaman ini.

Yi Xuan menghela napas panjang, berusaha lebih sabar menjelaskan, "Meski terlahir kaya, aku tidak pernah sombong dan menunjukkannya di depan umum. Aku tidak pernah tertarik berbisnis. Kakak pertama dan adik ketigaku juga lebih menyukai seni bela diri. Orang tua kami tidak memaksa. Justru meneruskan warisan usaha besar ini kepada adik keempat yang masih berusia delapan belas tahun. Katanya, jika wanita yang berbisnis, kelak kekayaan tidak akan pernah hangus meski dilalap api besar sekalipun."

Xinyu mengangguk-angguk, "Pantas saja kamu berani membeli kediaman sebesar ini untuk ditinggali satu orang."

Yi Xuan tidak menjawab, dia menyeruput teh yang baru saja dituangkan oleh pelayan.

"Kalau aku boleh mengetahuinya, siapa nama adik perempuanmu?"

Uhuk!

Yi Xuan langsung tersedak. Dia merutuki dirinya yang terlalu banyak bicara.

Memang tidak salah jika mengatakan bisnis Keluarga Jiang ini dipimpin seorang gadis berusia delapan belas tahun.

Tapi gadis itu bukan adiknya, melainkan adik Ziqian. Dia bahkan tidak pernah bertemu dengan adik perempuan Ziqian ini, bagaimana dia akan mengatakannya pada Xinyu?

"Tuan Muda Yi." Xinyu memanggil namanya, "Kamu baik-baik saja?" lantas dengan tenang menuangkan teh ke dalam cangkir Yi Xuan.

"Ah iya, aku baik-baik saja. Hanya saja kau tidak bisa lebih lama lagi tinggal di sini. Aku perlu mengurus beberapa hal penting. Jika kau membutuhkan bantuanku, kapanpun bisa datang lagi. Sekarang pulanglah dulu." Yi Xuan berdiri, dia merapikan cangkir-cangkir itu sebelum beranjak mengantar Xinyu keluar.

"Baiklah, sampai jumpa nanti, hari sudah gelap, aku harus pulang."

Saat dia hampir mendorong Xinyu untuk keluar dari gerbang kediamannya, seseorang turun dari kereta kuda tepat di depannya.

Orang itu adalah Liu Fenglan, ternyata dia menepati janjinya untuk datang memeriksa kediaman yang baru saja dia jual kepada Yi Xuan ini.

"Tuan Muda Yi," Liu Fenglan tersenyum sambil berjalan memasuki kediaman.

Nona Pertama Keluarga Liu ini terlihat cantik dan sangat anggun. Berbanding terbalik dengan wanita bertopeng di sebelahnya ini.

Wajah Fenglan tertuju pada Xinyu yang berdiri di samping Yi Xuan, "Kakak Liang, kau juga berada di sini?"

Xinyu nyengir kuda, "Tadi tidak sengaja lewat, Tuan Muda Yi mengundangku untuk menikmati teh bersama, katanya kau juga akan datang." Xinyu menggaruk tengkuk, dia sengaja mengarang cerita.

Kemunculannya di kediaman baru Yi Xuan ini terlihat ganjil jika dia tidak memberikan alasan yang masuk akal.

"Nona Pertama, bagaimana kabarmu?" Yi Xuan menghentikan kecanggungan ini. Dia mempersilakan Fenglan memasuki kediaman, dia juga tidak jadi menyuruh Xinyu pulang.

"Apakah ini yang maksud urusan lain? Atau kau memiliki hubungan yang tak bisa dijelaskan dengan Nona Pertama Liu ini?" Xinyu membisikkan pertanyaan-pertanyaan aneh di telinganya.

Yi Xuan tidak menghiraukannya, "Sudah, jalan saja."

"Datang ke sini lagi setelah tujuh tahun dikosongkan, rasanya seperti bernostalgia masa lalu." Fenglan terkekeh pelan.

"Apa kau ingat, saat itu kita pernah bertengkar berebut anak panah yang tersisa satu saat kita berlomba memanah pertama kali," Xinyu menyahut, dia membalas tawa Fenglan dengan suasana hati yang tulus.

Yi Xuan juga hanya memerhatikan interaksi dua wanita di depannya ini dengan wajah penuh senyum.

"Tuan Muda Yi, apakah ada beberapa hal yang perlu kamu diskusikan lagi denganku?" Fenglan menatap Yi Xuan dengan ekspresi yang lebih serius setelah selesai membahas masa lalu dengan Xinyu.

"Tidak ada, aku hanya memintamu memeriksa beberapa hal saja. Bisa kau lakukan nanti setelah puas mengobrol." Yi Xuan menggeleng, lalu tersenyum lagi.

Dalam hati dia sedang merasa cemas. Kenapa Ziqian belum datang juga? Bukankah dia seharusnya sudah tahu kalau hari ini Fenglan datang ke kediaman barunya?

"Tuan Muda Yi, ada Tuan Muda Ketiga Jiang sedang menunggumu di depan gerbang." Seorang pelayan laki-laki tiba-tiba datang mengganggu obrolan mereka.

"Ziqian juga datang?" Fenglan terlihat terkejut mendengar nama ini.

Yi Xuan mengangguk, "Malam ini aku ada janji bermain catur dengan temanku itu, tapi dia datang cepat sekali, mungkin karena dia tahu sedang ada keramaian di dalam kediaman ini, jadi datang untuk bergabung," Yi Xuan menjelaskan dengan perlahan.

Jiang Ziqian memasuki halaman depan Paviliun Pertama di dalam kediaman ini. Tatapan matanya langsung tertuju pada Fenglan yang juga menatapnya sambil tersenyum.

"Senang bertemu denganmu lagi, Tuan Muda Ketiga." Fenglan menyapanya.

Ziqian hanya bisa tersenyum sambil mengangguki kalimat wanita cantik ini.

Melihat interaksi mereka yang begitu membosankan, Yi Xuan berencana untuk pergi meninggalkan keduanya.

Dia menyeret Xinyu yang sedang memerhatikan Ziqian diam-diam. Beberapa hari lalu dia sempat mendengar dari Yu Shan tentang Tuan Muda Ketiga Jiang ini. Ternyata dia benar-benar akrab sekali dengan Yi Xuan. Bahkan merencanakan perjodohan dengan Nona Pertama Liu.

"Eh, Nona Pertama, kau mengobrol dulu dengan Ziqian. Aku ingin menemani Xinyu berkeliling kediaman bersamaku. Kami kembali setelah puas berkeliling. Silakan menikmati teh panas yang sangat enak ini," Yi Xuan segera berjalan menjauhi keduanya.

Xinyu memutar bola mata kesal, "Jika sikapmu seperti itu, Fenglan akan merasa tidak nyaman,"

"Terserah saja. Tugasku hanya mempertemukan keduanya. Ziqian sangat ingin sekali memiliki hubungan dekat dengan Nona Pertama, anggap saja aku hanya membantunya sedikit." Yi Xuan melambaikan tangan tidak peduli.

•••

Saat langit sudah mulai gelap, keduanya kembali ke halaman depan paviliun pertama. Sudah tidak ada Ziqian dan Fenglan di sana.

Yi Xuan bertanya pada pelayan yang lewat, mereka mengatakan kalau Tuan Muda Ketiga yang membawa Nona Pertama pergi berkeliling Ibu Kota.

Yi Xuan tersenyum puas, "Pria budak cinta itu sepertinya cukup berpengalaman juga,"

"Aku juga sudah harus pulang," Xinyu bersuara.

Yi Xuan mengantar Xinyu hingga ke depan gerbang kediaman barunya. Dia terus memerhatikan punggung Xinyu yang berjalan semakin jauh.

Lalu memutuskan untuk mengikutinya diam-diam, Xinyu tidak membawa satu pun pengawal. Yi Xuan tiba-tiba merasa khawatir terjadi sesuatu padanya. Jika Xinyu dibunuh orang, bukankah rencananya gagal? Itu saja.

Yi Xuan mendadak menghentikan langkahnya dan bersembunyi saat melihat Xinyu mendadak berhenti setelah disapa seseorang.

Itu adalah Liu Yangyi, yang tengah berjalan-jalan di pasar sambil membawa istrinya. Yangyi terlihat sangat senang mengenalkan Nona Xie Yinlan kepada Xinyu.

Tapi jika melihat ekspresi Xinyu, gadis itu jelas sekali sangat tidak menyukai situasi ini. Bagaimana pun, dulu dia pernah menyukai Tuan Muda Kedua Liu ini.

"Xinyu, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini." Yangyi menyapa dengan senang.

"Akhir-akhir ini aku sibuk dengan rapat istana, tidak sempat datang ke acara pernikahan kalian," Xinyu menjawab sambil menyunggingkan senyum tipis.

"Tidak apa-apa, aku juga tidak terlalu memerhatikan tamu-tamuku, takutnya aku memang tidak melihatmu walau hari itu kamu hadir." Yangyi tersenyum lagi, dia memeluk pinggang Nona Xie dengan mesra.

Xinyu terlihat tidak senang dengan pemandangan itu.

"Aku mendengar desas-desus tamu perjamuan kemarin malam, katanya kau diselamatkan Tuan Muda Yi saat tidak sengaja terjatuh dari kereta kuda. Sepertinya malam itu kamu berniat hadir untuk perjamuan, tapi tertahan oleh Tuan Muda Yi. Xinyu, bagaimana hubungan kalian akhir-akhir ini?" Nona Xie bahkan ikut bicara.

Xinyu hanya tersenyum saja, "Nona, aku ingin segera pulang, kalian lanjutkan saja jalan-jalannya." Xinyu langsung berjalan pergi tanpa menjawab pertanyaan Nona Xie.

Kedua orang itu berbalik menatap punggung Xinyu yang semakin menjauh. Hanya terpaut beberapa detik, mereka terlihat menunjukkan ekspresi terkejut saat melihat seorang pria mendekat dan langsung merangkul pundak Xinyu sambil menjinjing beberapa kendi arak.

"Sepertinya Xinyu memiliki hubungan yang cukup baik dengan Tuan Muda Yi."

Yangyi tersenyum paksa mendengar ucapan Xie Yinlan.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!